Anda di halaman 1dari 50

PEMERIKSAAN FISIK

Anatomi Tubuh Manusia


Tubuh manusia terdiri dari berbagai
tingkatan struktur dan pengorganisasian
yang saling berhubungan satu dengan
yang lainnya. Tubuh dimulai dari
struktur kimia terkecil sel, jaringan,
organ, sistem organ sampai bentuk
organisme yang utuh
Pemeriksaan Fisik
adalah tindakan di mana kita
menganalisa dan mesintesa informasi
yang terkumpul dalam rangka
mengambil keputusan tentang status
kesehatan klien sebagai bagian dari
proses keperawatan.
Konsep dasar pemeriksaan fisik
• Prinsip Dasar
Data Subjektif (Anamnesis)
Data Objektif
• Teknik
Inspeksi (periksa pandang/observasi)
Palpasi (periksa raba)
Auskultasi (periksa dengar)
Perkusi (periksa ketuk)
ANAMNESIS
(MENDENGARKAN CERITA)
INSPEKSI
(MELIHAT)
INSPEKSI
langkah kerja Inspeksi adalah
• Atur pencahayaan yang cukup sebelum
melakukan inspeksi
• Atur suhu dan suasana ruangan yang
nyaman
• Buka bagian yang diinspeksi dan yakinkan
bahwa bagian tersebut tidak tertutup baju,
selimut dan sebagainya.
• Selalu jelas dalam menetapkan apa yang
dilihat
1. MEMBANDINGKAN
2. MELIHAT PERUBAHAN :
• BENGKAK
• WARNA
• BENTUK
PALPAS I
(MERABA)
PALPASI
Palpasi dangkal banyak digunakan
dalam pengkajian. Dengan cara
rapatkan ujung-ujung jari tangan yang
akan digunakan, tekan daerah yang
diperiksa sedalam 1-2 cm dengan
perlahan
Palpasi dalam

• dikerjakan untuk merasakan isi abdomen yang


dapat dilakukan dengan dua tangan sehingga
disebut bimanual,dengan cara menekankan
seperempat distal permukaan tangan pada
tangan yang lain yang diletakan diperut klien
sedalam 4-5 cm.
Perkusi
• Cara kerja perkusi adalah sebagai berikut:
• Buka/lepaskan pakaian klien sesuai yang diperlukan
• Luruskan jari tengah tangan kiri,tekan bagian ujung jari dan
letakkan dengan kuat pada permukaan yang diperkusi,upayakan
jari-jari yang lain tidak menyentuh permukaan,karena akan
mengaburkan suara.
• Lenturkan jari tengah tangan kanan ke atas dengan lengan bawah
relaks.Pertahankan kelenturan tangan pada pergelangan tangan.
• Gerakan pergelangan tangan dengan cepat,jelas dan relaks serta
ketukkan ujung jari tengah tangan kanan pada jari tengah tangan
kiri,arahkan pada ujung jari tengah tangan kiri (setelah batas kuku)
di mana tekanan yang mendesak pada yang diperkusi paling besar.
Auskultasi

• pemeriksaan fisik dengan bantuan alat stetoskop untuk


• Mendeteksi suara yang dihasilkan oleh kerja organ
tubuh seperti paru,jantung,pembuluh darah,dan organ
abdomen.Suara auskultasi meliputi
tinggi,intensitas,durasi dan kualitas suara yang
dihasilkan.Tinggi suara ditentukan oleh frekuensi vibrasi
suara dan dapat diklasifikasikan menjadi tinggi atau
rendah
TUGAS

• Carilah pasangan dengan teman anda dan


lakukan ke 4 (empat) tehnik Pemeriksaan fisik
Bagian 1: Pemeriksaan Fisik Kepala dan
Leher
Alat-alat yang dibutuhkan
• Stetoskop,optalmoskop,otoskop,garpu tala,kapas,kain
kassa,kartu alfabet snellen,pita
pengukur,penlight,spekulum nasal,spekulum
telinga,spatel lidah,sarung tangan,penutup mata,zat-zat
penguji penciuman seperti bubuk kopi,parfum,kayu
manis.zat-zat penguji pengecapan seperti
gula,garam,lemon, dsb.
Pemeriksaan Kepala
• Inspeksi dan palpasi kulit
kepala,bentuk,kesimetrisan,kelembutan, ada
tidaknya lesi,distribusi rambut,kondisi kulit
kepala, warna rambut,tekstur rambut,
ketebalan,tipe rambut,serta lakukan palpasi dan
auskultasi bruit arteri temporalis dengan
menggunakan stetoskop.
Pemeriksaan Mata
• Inspeksi dan palpasi struktur mata eksternal
meliputi kesimetrisan,distribusi dan arah
pertumbuhan alis dan bulu mata,posisi kelopak
mata,karakter kulit dan kedipan,kesimetrisan
bola mata,warna
konjungtiva,sklera,tekstur,lesi,tekstur
kornea,iris dan pupil.Inspeksi dan palpasi juga
aparatus lakrimalis,konjungtiva bagian dalam.
Test ketajaman visual dengan cara
• Siapkan kartu snellen/kartu yang lain untuk klien dewasa atau
kartu gambar untuk anak-anak
• Atur kursi tempat duduk klien dengan jarak 6 meter dari kartu
snellen
• Atur penerangan yang memadai sehingga kartu dapat dibaca
dengan jelas
• Beritahu klien untuk menutup mata kiri dengan satu tangan
• Periksa visus mata kanan klien dengan menyuruhnya membaca
huruf yang anda tunjuk,di mulai dari baris yang terbesar sampai
huruf yang terkecil yang masih dibaca klien dengan lancar tanpa
kesalahan
• Catat hasil pemeriksaan visus dan ulangi untuk mata kiri
Kartu Snellen
Palpasi
• Palpasi pada mata dikerjakan dengan tujuan
untuk mengetahui tekanan bola mata dan untuk
mengetahui adanya nyeri tekan.Untuk
mengukur tekanan bola mata secara lebih teliti
diperlukan alat tonometri yang memerlukan
keahlian khusus.
Pemeriksaan Fungsi Pendengaran

• Alat yang perlu disiapkan:


• Otoskop,garpu tala
Inspeksi dan Palpasi
• Klien dalam posisi duduk,atur posisi pemeriksa menghadap pada
sisi telinga klien yang akan dikaji
• Untuk pencahayaan gunakan auroskop,lampu kepala sehingga
tangan amda akan bebas bekerja
• Mulailah mengamati telinga luar periksa
keadaan,bentuk,warna,lesi dan adanya massa
• Lanjutkan palpasi dengan cara memegang telinga dengan jempol
dan jari telunjuk
• Amati pintu masuk lubang telinga dan perhatikan terhadap ada
tidaknya peradangan,perdarahan atau kotoran
• Dengan hati-hati masukkan otoskop kedalam lubang telinga
untuk mengamati adanya kotoran,serumen,peradangan atau
adanya benda asing.
Pemeriksaan pendengaran dengan
garputala
• Pemeriksaan Rinne dilakukan untuk
membandingkan antara konduksi udara dengan
konduksi tulang normalnya konduksi udara
lebih baik dibanding dengan konduksi tulang.
• Pemeriksaan Weber

• digunakan untuk mengetahui lateralisasi


vibrasi (getaran,yang dirasakan baik oleh
telinga kanan maupun kiri)
• Pemeriksaan Schwabach adalah

• membandingkan hantaran suara


melalui tulang tengkorak ke cochlea
antara pemeriksa dan klien.
Tes Rinne
▫ Pegang tangkai garputala dan pukulkan ujungnya pada telapak
tangan hingga timbul getaran
▫ Tekan ujung tangkai penala pada tulang prosessus mastoideus di
posterior salah satu telinga klien
▫ Tanyakan kepada klien apakah ia mendengar bunyi penala
mendengung,bila mendengar intruksikan klien untuk
mengacungkan jari telunjuk,dan bila sudah tidak mendengar
bunyi turunkan tangan
▫ Segera pindahkan penala dari prosessus mastoideus klien dan
tempatkan ujung penala sedekat-dekatnya ke depan liang telinga
klien
▫ Catat hasilnya
Tes Webber
• Pegang tangkai garputala dan pukulkan
ujungnya pada telapak tangan hingga timbul
getaran
• Tekan ujung tangkai penala pada dahi klien di
garis median
• Tanyakan pada klien,apa yang ia rasakan
mengenai bunyi yang di dengar
Tes Schwabach
▫ Pegang tangkai garputala dan pukulkan ujungnya
pada telapak tangan hingga timbul getaran
▫ Tekan ujung penala pada prosessus mastoideus
salah satu telinga klien
▫ Suruh klien mengacungkan jarinya pada saat
mendengar bunyi dan menurunkan jari saat
dengungan bunyi menghilang
▫ Segera pemeriksa memindahkan penala ke
prosessus mastoideus pemeriksa
TUGAS

• Carilah pasangan (Teman anda) untuk


melakukan pemeriksaan fungsi
• Pendengaran cara Rinne,Weber dan
Schwbach.tuliskan hasilnya
Pemeriksaan Hidung dan sinus-sinus
• Pemeriksaan hidung dengan tujuan untuk
mengetahui keadan bentuk dan fungsi hidung
dimulai dari bagian luar,bagian dalam lalu
sinus-sinus.Peralatan yang dipersiapkan antara
lain:otoskop,spekulum hidung,dan sumber
penerangan/lampu.
Pemeriksaan Mulut dan Paring
• Pemeriksaan mulut dan paring dimulai dengan
mengamati bibir,gigi,gusi,lidah,selaput
lendir,pipi bagian dalam,lantai dasar mulut dan
palatum/langit-langit mulut kemudian paring.
Pemeriksaan Leher,Fungsi N.XI (Nervus
asesori spinal)
• Inspeksi leher : Mengetahui warna
kulit,integritas,bentuk dan
kesimetrisan.Observasi bila ada bengkak pada
nodus limfe dibawah rahang dan sepanjang otot
sternum.
Pemeriksaan nodus di daerah leher
• Pre-auricular – di depan telinga
• Post auricular dan occipital
• Retro pharyngeal dan sub maxillary
• Sub mental
• Servical anterior superfisial
• Servical posterior
• Supraclavicular
Test ROM leher
• Antefleksi,normalnya 45°
• Dorsifleksi,normalnya60º
• Rotasi ke kanan,normalnya 70º
• Rotasi ke kiri,normalnya 70º
• Lateral fleksi ke kiri,normalnya 40º
• Lateral fleksi ke kanan,normalnya 40º
Pemeriksaan Toraks :sistem Kardiovaskuler
• Menggunakan TITIK FIVE KEY
LANDMARKS terdapat tiga bagian penting
yang digunakan LANDMARK yaitu
STERNUM,KLAVIKULA (sebagai tanda
vertical) dan IGA (sebagai tanda horizontal).
Inspeksi sistem kardio vaskuler
▫ Observasi keadaan umum klien,mulailah
inspeksi dari kulit muka,mata dan jaringan
sekitar area periorbital,sklera,bibir dan kuku
▫ Inspeksi vena jugularis
Palpasi sistem kardiovaskuler
• Palpasi dilakukan di kelima titik ”five key
landmark” Mulailah dengan meletakkan tangan
kanan pemeriksa di ruang intercosta ke-2
kanan,ruang interkosta ke-2 kiri,ruang
interkosta ke-3 kiri,daerah
apeks:midklavikula.intrakosta ke- 5 kiri,dan
akhirnya di area epigastrik
Perkusi sistem kardiovaskuler
• Perkusi dilakukan dengan cara menempatkan
jari tengah tangan non dominan pemeriksa pada
garis aksila anterior kiri.Ketukkan jari pada
palang distal dengan menggunakan jari tangan
dominan.lanjutkan perkusi pada ruang
intrakosta ke-5 kiri di atas midklavikula dan
batas sternum kiri.Ulangi tehnik perkusi di atas
ruang intrakosta ke-2 dan ke-3 pada sisi kiri
toraks
Auskultasi sistem kardiovaskuler

• Auskultasi dilakukan dengan bantuan


stetoskop,Perhatikan titik-titik
auskultasi dan lakukan secara
berurutan
Pemeriksaan Fisik Toraks : Sistem
Pernafasan
• Pada pemeriksaan fisik system pernafasan
ini,dada anterior di bagi menjadi 5 garis
imajiner yaitu;
• garis midsternum
• garis midklavikula kanan
• garis midklavikula kiri
• garis aksila anterior kanan
• garis aksila anterior kiri
Dada posterior juga di bagi menjadi lima
garis imajiner,yaitu
• garis vertebra
• garis scapula kanan
• garis scapula kiri
• garis aksila posterior kanan
• garis aksila posterior kiri
Inspeksi system pernafasan
• Observasi kemudahan klien untuk inspirasi dan
ekspirasi,inspeksi dilakukan dari bagian anterior
dan posterior,inspeksi warna kulit
dada,kesimetrisan dada.hitunglah frekuensi
pernafasan klien
Palpasi system pernafasan

• dilakukan untuk menilai “tactile fremitus”.Fremitus


adalah vibrasi yang dirasakan diluar dinding dada saat
klien bicara.Vibrasi paling besar dirasakan di saluran
nafas yang berdiameter besar,Gunakan daerah sendi
metakarpophalangeal atau permukaan luar dari tangan
pemeriksa waktu palpasi.Mintalah klien untuk
mengulangi kata ”ninety-nine” atau “tujuh-tujuh” saat
palpasi.
Perkusi sitem pernafasan

• mulailah pada daerah apek paru-paru


dilanjutkan dengan daerah setiap iga dengan
cara sistematik,Perkusi sampai ke tulang rusuk
paling bawah sampai ke garis midaksila kanan
dan kiri.Bunyi yang seharusnya terbentuk pada
perkusi daerah paru-paru Resonan.
Auskultasi system pernafasan

▫ Auskultasi trakea dilakukan dengan cara


meletakkan stetoskop pada garis vertebra C7
dan turun ke bawah sejajar T3
▫ Auskultasi bronkus dilakukan dengan
meletakkan stetoskop di kanan dan kiri garis
vertebra setinggi T3-T5
▫ Auskultasi paru-paru dilakukan pada pola yang
sama dengan arah perkusi toraks
posterior,mulailah pada daerah apeks sampai
selesai
Pemeriksaan Fisik Abdomen
Abdomen terdiri dari banyak organ dari
beberapa sistem Pencernaan dan
Perkemihan.Sistem pencernaan
(gastrointestinal),terdiri dari saluran
pencernaan dan organ pencernaan tambahan.
Lanjutan
Menggunakan empat metode/teknik
pemeriksaan fisik dengan urutan pemeriksaan di
mulai dengan Inspeksi,auskultasi,perkusi dan
palpasi.Auskultasi penting dilakukan sebelum
perkusi dan palpasi karena perkusi dan palpasi
dapat mempengaruhi frekuensi dan karakter
dari bising usus.
pada pemeriksaan abdomen di kenal dua
cara pembagian abdomen yaitu:
 pembagian menurut 4 kuadran
 pembagian menurut 9 region
TUGAS KELOMPOK
• Identifikasi pembagian rongga tubuh
• Lakukan pemeriksaan Fisik sistem
kardiovaskuler
• Lakukan pemeriksaan Fisik Abdomen
• Pemeriksaan Refleks

Anda mungkin juga menyukai