Anda di halaman 1dari 73

KIMIA FISIKA

LINGKUNGAN
IDHAM NUGRAHA, S.SI, M.SC
PROGRAM STUDI TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2019
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN

Lingkungan alam dapat dibagi menjadi

a)Lingkungan fisik dan kimia


b)Lingkungan biologi
c)Lingkungan manusia yang meliputi bentuk sosial, ekonomi dan budaya.
• Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 yang
dimaksud dengan lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk
hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilaku yang
memengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia, serta makhluk hidup lainnya.
Berdasarkan undang-undang tersebut lingkungan
hidup mencakup komponen

a)Biotik
b)Abiotik
c)Sosial
d)Ekonomi
e)Budaya
Terdapat beberapa cara para ahli di dalam melihat
hubungan manusia dengan lingkungan, di antaranya
adalah:

• Perspektif determinisme lingkungan, yang menyatakan


bahwa tindakan manusia ditentukan oleh alam. Pendekatan ini
didukung oleh para ahli seperti Huntington (1915) yang
menyatakan pengaruh cuaca dan iklim terhadap sejarah
peradaban manusia dan evolusi masyarakat, dan penerimaan
secara meluas prinsip Darwin tentang adaptasi dan survival.
b. Perspektif teleologikal, yang menegaskan bahwa
manusia lebih berkuasa daripada lingkungan dan
dengan itu mempunyai potenis untuk mengendalikan
lingkungan.
c. Perspektif determinisme ekonomi, yang menekankan
kekuasaan manusia terhadap lingkungan yang lebih luas.
Zelinsky (1966) menyatakan bahwa perinsip ekonomi
memengaruhi interaksi manusia dengan lingkungan.
Menurutnya, jumlah penghuni suatu tempat/wilayah
mempunyai korelasi positif dengan tingkat pembangunan
ekonomi dan aktivitas manusia.
d. Perspektif ekologi, dimana penekanan diberikan kepada
manusia sebagai bahagian penting dari lingkungan, oleh
karena itu hubungannya dengan lingkungan adalah sehaluan
dan bukannya sebagai perusak atau pemusnah.
Jelasnya, hubungan antara manusia dan lingkungan dirumuskan
dalam dua cara, yaitu manusia dipengaruhi oleh lingkungan dan
pada masa yang sama manusia mempunyai potensi merubah
lingkungan.
• Manusia berinteraksi dengan lingkungan hidupnya. Ia mempengaruhi dan dan
dipengaruhi oleh oleh lingkungan hidupnya.

• Perubahan pada lingkungan itu, pada gilirannya akan mempengaruhi manusia

• Contoh: pemanasan global, hujan asam, penipisan lapisan ozon,


keemerosostan keanaekaragaman hayati dan penecemaran lingkungan lainnya.
• Intinya, manusia hidup dari unsur-unsur lingkungan hidupnya: air, udara,
tumbuhan dan hewan, energi dan lahan untuk tempat tinggal.

• Oksigen yang kita hirup dari udara dalam pernafasan, sebahagain besar
berasal dari tumbuhanan yang dihasilkan dari fotosistensis, dan sebaliknya
gas karbondioksida yang dihasilkan dari pernafasan manusia digunakan untuk
proses fotosintesis oleh tumbuhan
• Bagi memenuhi keperluan hidupnya manusia memerlukan lingkungan dan
sumber daya alam.

• Interaksi antara manusia dan lingkungan fisik dari segi ruang dan waktu akan
mewujudkan suatu ekosistem yang dinamis dan seterusnya menghasilkan
perubahan lingkugnan.
• Dalam sistem seperti ini biasanya input materi, energi, dan teknologi untuk
membolehkan manusia menggunakan lingkugnan fisik untuk tujuan
pembangunan.

• Tahap penggunaan lingkungan dan SDA dalam proses pembangunan akan


menentukan seberapa jauh perubahan yang dialami oleh lingkungan dan
SDA.
MAANUSIA DAN
KEGIATANNYA
-Peranacangan
-Persepsi
-Keputusan
-Tindakan

Materi PERUBAHAN
Energi LINGKUNGAN
Teknologi
LINGKUNGAN FISIK
-Atmosfera
-Bisofera
Hidrosfera
-Pedosfera
-Ltosfera
• Sebenarnya dampak perbuatan manusia terhadap lingkungan telah dicatat
oleh para ahli semnjak abad 18 dan 19

• Thomas (1956) memfokuskan perhatian terhadap perubahan landscape


yang disebabkan oleh manusia dalam kajiannya mengenai hubungan
manusia dan lingkungan.
• Odum (1971) dan Turk et al (1978) pula mengkaji tentang daur materi dan aliran
energi dalam ekosistem yang mewujudkan suatu keadaan keseimbangan dinamis
yang bermakna sesuatu unit dalam ekosistem berupaya menyesuaikan keadaan
apabila terdapat ketidakseimbangan
• Oleh karena setiap benda di alam ini wujud dalam keadaan yang seimbang,
maka gangguan sedikit pada lingkungan dapat diperbaiki secara alamiah. Tetapi
pemulihan ini ada batasnya

• Keadaan yang berlebihan (eksploitasi) sumber daya alam yang tidak terkontrol
akan menyebabkan terjadinya pencemaran dan kemerosostan lingkungan.
• Secara sederhana dapat difahami bahwa konsep pencemaran melibatkan
penggunaan bahan yang salah atau tidak sepadan dengan keadaan lingkungan
atau penggunaan energi yang berlebihan akan mempengaruhi lingkungan
dengan berbagai cara.
• Akibat tindakan tadi akan mneyebabkan rusaknya sumber tersebut,
membahayakan kesehatan, menghalangi aktivitas manusia.

• Jelasnya, aktivitas pembangunan melibatakan interaksi manusia dan lingkungan


dalam keadaan tertentu bisa menyebabkan terjadinya perubahan pada
lingkungan.
• Dalam banyak kasus, pembangunan di Indonesia dilaksanakan
tanpa mempedulikan secara serius faktor lingkungan

• Aspek ekonomi lebih dikedepankan untuk mengejar berbagai


ketertinggalan. Hal ini mengakibatkan kemerosotan kualtias
lingkungan.
• Secara garis besar, kemerosotan mutu lingkungan lebih jelas dan signifikan
di daerah perkotaan dibandingkan di pedesaan.

• Hal ini disebabkan tingginya dinamika dan tuntutan kehidupan di daerah


kota yang mempunyai jumlah penduduk yang relatif besar
• sehingga dengan demikian telah banyak mengubah bentuk permukaan
bumi atau gangguan terhadap lingkungan dan SDA untuk dapat memenuhi
keperluan hidup yang semakin beragam dan kmpleks.

• Sebagai contoh : pembangunan perumahan, jalan, gedung-gedung, sekolah


dan fasilitas ekonomi dan sosial lainnya telah banyak mengubah struktur
ekosistem.
• Secara umum terdapat 4 kegiatan utama yang dapat menyebabkan
terjadinya kemerosotan lingkungan, terutama di daerah perkotaan, yaitu

1)Urbanisasi (pembangunan rumah, jalan, transportasi, perekonomian, dsb)


2)Perindustrian
3)Kenderaan bermotor
4)Eksploitasi SDA (hutan, laut, pasir dan mineral)
Understanding Problems,
Characteristics, and Underlying
Causes

• Key problem areas


• Conditions influencing the urban development
• Underlying causes of urban environmental degradation
Key Problem Areas

1. Access to Environmental Infrastructure and Services


>Water and sanitation
>Municipal solid waste collection
>Drainage
>Public transportation (SAUM, Busway, LRT, MRT)
2. Pollution from urban wastes and
emissions

>Air pollution
>Water pollution
3. Resources losses

(i) Construction on sensitive land (coastal areas, wetlands,


forest, hillsides, floodplains), can lead to habitat loss.
Ex: most of Singapore’s mangroves were reclaimed to urban
development. Mangrove: habitat for fish, prawn
Jalur Puncak (watershed) berubah untuk hotels, resort, etc.
(ii) Conversion of productive land to urban uses, can intensify
environmental pressure on remaining lands.
4. Environmental hazards

(i) Natural sources (earthquakes, floods, wildfires, tropical storms, mud slides,
volcanic eruption and tsunami).

(ii) Human sources ( accidents caused by industries, municipal facilities, traffic


and fires)
Human action can deepen and widen the
impact of many natural hazard

• Unsafe building are constructed in areas of high seismic activity


• Cities are unprepared to handle emergencies
• People settle in floodplains
• Drainage inadequate
• Uncollected solid waste
5. The global dimension

• Ozon depletion
• Global warming
• Biological diversity
• Transboundaries pollution (air and water pollution)
Conditions Influencing the Urban
Environment

1. Economic factors
2. Demographic and social factors
3. Natural and spatial factors
4. The institutional setting
1. Economic factors

>economic growth
>Level of development

>macroeconomic dimension (interest and inflation rates, pricing and


fiscal policies, and subsidies), can have important
environmental consequences at the city level.
>poverty dimension (the poor are the most seriously affected by a
range of environmental problems)
2. Demographic and social factors

>greater concentration of people


>industries
>commerce
>vehicles
>energy consumption
>water use
>other environmental stresses
3. Natural and Spatial Factors

(i) the feature of the ecosystem where a city is located

.coastal zones (flooding, storm, pollution)


.river basin (flooding, water quality)
.mountains zone (erosion, landslide)

(ii) the pattern of land use (traffic congestion, flooding,


pollution, accidents)
4. The Institutional Setting
(i) Key stakeholders
-environmental protection agencies
-planning agencies
-politicians
-sector agencies
-local communities and community-based organizations
-private and informal sector enterprises
-NGO’s
-The news media
-The scientific and academic community
-support agencies
-mahasiswa
(ii) Jurisdictional Factors (Penegak Hukum)

>Urban institutions are often not the only stakeholders with the power to
adress environmental problems with their jurisdictions.
(iii) cross-sectoral issues

>relevant jurisdictions and institution should carefully coordinate their


activities to ensure that problems are effectively addressed
Ex: investment in surface drainage must parallel with improvement in solid
waste collection
UNDERLYING CAUSES OF URBAN ENVIRONMENTAL DEGRADATION

1. Lack of public awareness and participation

2. Inadequate governance (lack of tranparency, institutional capacity,


limited accountability, minimal participation)
3. Poor policies
4. Insufficient Knowledge
• Planet bumi sebahagian besar terdiri dari air

• Makhluk hidup yang ada di bumi tidak terlepas dari kebutuhan akan air

• Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi


• Tidak ada kehidupan tanpa air

• Air yang bersih didambakan oleh manusia untuk berbagai keperluan:

1. Minum
2. Memasak
3. Keperluan rumah tangga
4. Industri
5. Perikanan
6. pertanian
• Kini, air bersih menjadi masalah yang perlu mendapatkan
perhatian

• Untuk mendapatkan air yang baik dengna standart tertentu


menjadi barang mahal, karena air sudah banyak yang tercemar
• Asal sumber air

1.Air mata air di pegunungan


2.Air danau
3.Air sungai
4.Air sumur
5.Air hujan
• Walaupun penetapan standar air yang bersih tidak
mudah, namun ada kesepakatan bahwa air yang bersih
tidak ditetapkan pada kemurnian air, akan tetapi
didasarkan kepada keadaan normalnya.

• Apabila terjadi peyimpangan dari keadaan normal maka


hal itu berarti air telah mengalami pencemaran
• Keadaan normal air masih tergantung
kepada faktor penentu, yaitu; (1)
kegunaan air itu sendiri, dan (2) asal
sumber air
Pencemaran Air

• Adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan


atau komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan
udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga
kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
air menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
peruntukannya (KEP-02/MENKLH/I/1998)
• Dalam pasal 2, air pada sumber air menurut kegunaan/peruntukannya
digolongkan menjadi :
1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung
tanpa pegolahan terlebih dahulu
2. Golongan B, yaitu air yang dapat dipergunakan sebagai air baku untuk diolah
sebagai air minum dan keperluan rumah tangga
3. Golongan C, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan
dan peternakan

4. Golongan D, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan pertanian,


dan dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri dan listrik
negara.
Indikator Pencemaran Air

1. Perubahan suhu air


2. Perubahan pH
3. Perubahan warna, bau dan rasa air
4. Timbulnya endapan, koloid bahan terlarut
5. Adanya mikroorganisme
6. Meningkatnya radioaktivitas air lingkunan
Komponen Pencemaran Air

1. Bahan Buanga Padat


2. Bahan buangan organik
3. Bahan buangan an-organik
4. Bahan buangan olahan bahan makanan
5. Bahan buangan cairan berminyak
6. Bahan Buangan zat kimia
a. sabun, deterjen, shampo dan bahan pembersih yang sejenis
b. bahan pemberantas hama (insektisida)
c. zat warna kimia (indusri tekstil, plastik, serat buatan, industri otomotif,
elektronik, peralatan rumah tnagga)
-industri filem, fotografi, percetakan, cat
-industri bahan makanan dan minuman
-industri farmasi dan obat-obatan
d. larutan penyamak kulit
e. zat radioaktif
• Udara merupakan campuran beberapa macam gas yang
perbandingannya tidak tetap, tergantung pada keadaan suhu
udara, tekanan udara dan lingkungan di sekitarnya.
• Dalam udara terdapat O2, CO2, O3 dan yang lainnya
• Susunan/komposisi udara bersih dan kering adalah sbb:

• Nitrogen (N2) = 78,09%


• Oksigen (O2) = 21,94%
• Argon (Ar) = 0,93%
• Karbondioksida = 0,032%
Gas-gas lain yang terdapat di udara:

• Nirogen dioksida
• Methana
• Belerang dioksida
• Amonia
• dll
• Apabila susunan udara mengalami perubahan dari susunan keadaan normal
seperti tersebut di atas dan kemudian mengganggu kehidupan manusia,
hewan dan tumbuh-tumbuhan maka berarti udara telah tercemar
Pencemaran Udara

• Adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,


energi dan atau komponen lain ke udara dan atau
berubahnya tatanan udara oleh kegiatan manusia atau
oleh proses alam, sehingga kualitas udara turun sampai
ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
peruntukannya (Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun
1986)
• Baku mutu udara ambien: adalah batas yang
diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar terdapat
di udara namun tidak menimbulkan gangguan terhadap
makhluk hidup, tumbuh-tumbuhan dan atau harta
benda

• Baku udara emisi: adalah batas kadar yang


diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar untuk
dikeluarkan dari sumber pencemar ke udara, sehingga
tidak mengakibatkan dilampauinya baku udara ambien
• Biasanya, pemerintah di suatu negara mengeluarkan
ketentuan parameter apa saja yang harus diuji dan
berapa nilainya untuk menentukan kedua baku mtu
udara tersebut.
• bila pemerikasaan dilakukan untuk sampel udara di suatu wilayah
misalnya di terminal bus dan ternyata hasilnya melebihi standar nilai
yang dikeluarkan pemerintah untuk baku mutu mutu udara
ambien, berarti sudah terjadi pencemaran udara di terminal
tersebut.
Penyebab Pencemaran Udara

a) Faktor internal (alamiah)


b) Faktor eksternal (manusia)
a). Faktor internal

• debu yang beterbangan ditiup angin


• Abu yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi berupa gas-gas
vulkanik
• Proses pembusukan sampah organik
b). Faktor eksternal

• Hasil pembakran bahan bakar fosil


• Debu/serbuk dari kegiatan industri
• Pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara.
Sumber Pencemar Udara

• Sumber bergerak : kenderaan bermotor


• Sumber tidak bergerak : industri, pabrik
Komponen Pencemar Udara

• Karbon Monoksida (CO)


• Nitrogen Dioksida (Nox)
• Belerang dioksida (Sox)
• Hidro Karbon (HC)
• Partikel
Partikel

• Partikel adalah pencemar udara yangdapt berada bersama-sama dengan


bahan atau bentuk pencemar lain lainnya.

• Partikel dapat diartikan sebagai bahan pencemar udara yang berbentuk


padatan
• Dalam pengertian yang lebih luas, dalam kaitannya dengan
maslah pencemarn lingkungan, pencemaran partikel dapat
meliputi berbagai macam bentuk, mulai dari bentuk yang
sederhana sampai dengan bentuk yang rumit atau kompleks
yang kesemuanya merupakan bentuk pencemaran udara
• Berdasarkan uraian di atas, maka partikel meliputi berbagai macam bentuk
yang dapat berupa keadaan-keadaan berikut ini:

a) Aerosol
b)Fog
c) Smoke
d)Dust
e)Mist
f. Fume
g. Plume
h. Haze
i. Smog
ii. smaze
Aerosol
Adalah istilah umum yang menyatakan adanya partikel yang
terhambur dan melayang di udara

Fog atau kabut adalah aerosol yang berupa butiran-butiran air


yang berada di udara

Smoke atau asap adalah aerosol yang berupa campuran antara


butir padatan dan cairan yang terhambur dan melayang di udara
Dust atau debu adalah aerosol yang berupa butiran padat yang
terhambur dan melayang di udara karena adanya hembusan
angin

Mist artinya mirip dengan kabut. Penyebabnya adalah butiran-


butiran zat cair yang terhambur dan melayang di udara
Fume, artinya mirip dengan asap hanya saja penyebabnya adalah aerosol
yang berasal dari kondensasi uap panas (khususnya uang logam)

Plume adalah asap yang keluar dari cerobong asap suatu industri
(pabrik)

Haze adalah setiap bentuk aerosol yang mengganggu pandangan di udara


• Smog adalah bentuk campuran antara smoke dan fog. Istilah ini
banyak digunakan di Inggris dan Amerika Serikat, sehingga ada
istilah London smog dan Los Angeles smog

• Smaze adalah istilah yang banyak digunakan di Amerika Serikat,


untuk mengartikan campuran antara smoke dan haze.
• Selain pengertian di atas, ada juga pendapat yang menyatakan
bahwa partikel dan aerosol adalah suatu bentuk pencemaran
udara yang berasal dari zarah-zarah kecil yang terdispersi ke
udara, baik berupa padatan, caiarna ataupun padatan dan cairan
secara bersama-sama yang dapat mencemari lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai