Anda di halaman 1dari 38

KEPERAWATAN JIWA

II
KELOMPOK 1 & 2
PENGERTIAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Anak berkebutuhan khusus adalah mereka yang
memerlukan penanganan khusus yang berkaitan
dengan kekhususanya.(Fadhli, 2010). Anak yang
memiliki gangguan kognitif juga termasuk anak yang
berkebutuhan khusus. Gangguan kognitif adalah
sebuah istilah umum yang mencakup setiap jenis
kesulitan atau defisiensi mental (Wong, 2008).
KONSEP DASAR AUTISME
DEFINISI
Autisme merupakan suatu gangguan
perkembangan pada anak yang sifatnya
komplek dan berat, biasanya telah terlihat
sebelum berumur 3 tahun, tidak mampu
untuk berkomunikasi dan mengekspresikan
perasaan maupun keinginannya.
PENYEBAB AUTISME
individu dengan gangguan autisme mengalami
kelainan neurobiologis pada susunan saraf pusat.
Kelainan ini berupa pertumbuhan sel otak yang
tidak sempurna pada beberapa bagian otak.
Gangguan pertumbuhan sel otak ini, terjadi
selama kehamilan, terutama kemahilan muda
dimana sel-sel otak sedang dibentuk.
TANDA AWAL AUTISME ANAK USIA 0-5 TAHUN
Bayi lahir – usia 6 bulan
• Anak “ terlalu tenang atau baik”
• Mudah terangsang (irritable) banyak menangis terutama malam,
susah ditenangkan
• Jarang menyodorkan kedua tangan untuk minta diangkat
• Jarang mengoceh
• Jarang menunjukkan senyuman social
• Jarang menunjukkan kontak mata
• Perkembangan gerakan kasar tampak normal
Lanjut’
Usia 6 bulan-2 tahun
• Tidak mau dipeluk, atau menjadi tegang bila diangkat
• Cuek menghadapi kedua orang tuanya
• Tidak mau ikut permainan sederhana seperti “ciluk ba, bye-bye”
• Tidak berupaya menggunakan kata-kata
• Seperti tidak tertarik pada boneka atau binatang mainan untuk bayi
• Bisa sangat tertarik pada kedua tangannya sendiri
• Mungkin menolak makanan keras atau tidak mengunyah
Lanjut’
Usia 2-3 tahun
• Tidak tertarik (terbatas) atau menunjukkan perhatian khusus, (perlu
dikoreksi untuk usia muda)
• Menganggap orang lain sebagai alat atau benda
• Menunjukkan kontak mata yang terbatas
• Mungkin mencium atau menjilat benda-benda
• Menolak untuk dipeluk dan menjadi tegang atau sebaliknya tubuh
menjadi lemas
• Relative cuek menghadapi kedua orag tuanya
Lanjut’
Usia 4-5 tahun
• Bila anak akhirnya berbicara, tidak jarang echolalic (megulang-ngulang apa
yang diucapkan orang lain segera atau setelah beberapa lama)
• Meunjukkan nada suara yang aneh (biasanya bernada tinggi da monoton)
• Merasa sangat terganggu bila terjadi perubahan rutin pada kegiatan sehari-
hari
• Kontak mata masih sangat terbatas, walaupun bisa terjadi perbaikan
• Tantrum dan agresi berkelanjutan tetapi bisa juga berangsur-angsur
berkurang
• Melukai diri sediri
• Merangsang diri sendiri
PERTIMBANGAN KEPERAWATAN
Intervensi terapeutik untuk anak penderita autism
merupaka wilayah khusus yang melibatkan profesioal terlatih.
Meskipun tidak ada penyembuhan utuk autism, berbagai
terapi telah digunakan. Hasil yang paling menjanjikan adalah
melalui program modifikasi perilaku yang dilakukan secara
intensif dan terstruktur. Secara umum, tujuan penanganan
adalah meningkatkan penguatan positif, penigkatkan
kesadaran social terhadap orang lain, mengajari keterampilan
komunikasi verbal, dan mengurangi perilaku yag tidak dapat
diterima.
KONSEP DASAR SINDROMA HIPERAKTIVITAS
DEFINISI
Sindroma hiperaktivitas merupakan
istilah gangguan kekurangan perhatian
menandakan gangguan-gangguan sentral
yang terdapat pada anak-anak, yang sampai
saat ini dicap sebagai menderita
hiperaktivitas, hiperkinesis, kerusakan otak
minimal atau disfungsi serebral minimal.
ETIOLOGI
•factor genetic
•pembuahan ataupun racun
•bahaya-bahaya yang diakibatkan terjadinya
prematuritas atau immaturitas
PATOFISIOLOGI
Kurang konsentrasi/ gangguan hiperaktivitas
ditadai dengan gangguan konsentrasi, sifat
impulsive, dan hiperaktivitas. Tidak terdapat bukti
yang meyakinkan tentang suatu mekanisme
patofisiologi ataupun gangguan biokimiawi.
MANIFESTASI KLINIS
Ukuran objektif tidak memperlihatkan bahwa
anak yang terkena gangguan ini memperlihatkan
aktivitas fisik yang lebih banyak, juka
dibandingkan dengna anak-anak kotrol yang
normal, tetapi gerakan-gerakan yang mereka
lakukan kelihatan lebih kurang bertujuan serta
mereka selalu gelisah dan resah.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
•pemeriksaan laboratorium
•elektroensefalogram
KOMPLIKASI
• Diagnosis sekuder, gangguan konduksi, depresi dan penyakit
ansietas.
• Pencapaian akademik kurag, gagal di sekolah, sulit membaca
dan mengerjakan aritmatika (sering kali akibat abnormalitas
konsentrasi)
• Hubungan dengan teman sebaya buruk (sering kaliakibat
perilaku agresif dan kata-kata yang diungkapkan)
PENATALAKSANAAN MEDIS
Rencana pengobatan bagi anak dengan gangguan ini
terdiri atas penggunaan psikostimulan, modifikasi perilaku,
pendidikan orang tua, dan konseling keluarga. Orang tua
mungkin mengutarakan kekhawatirannya tentang penggunaan
obat. Resiko dan keuntungan dari obat harus dijelaskan pada
orang tua, termasuk pencegahan skolastik dan gangguan
social yang terus menurus karena penggunaan obat-obat
psikostimulan. Ratting scale conners dapat digunakan sebagai
dasar pengobatan dan untuk memantau efektifitas dari
pengobatan.
KONSEP DASAR DOWN SYNDROME
DEFINISI
Kelainan bawaan sejak yang terjadi pada 1
diantara 800-900 bayi. ditandai oleh kelainan jiwa
atau cacat mental mulai dari yang sedang sampai
berat. Tetapi hamper semua anak yang menderita
kelainan ini dapat belajar membaca dan merawat
dirinya sendiri.
ETIOLOGI
• Genetik
• Radiasi
• Infeksi dan Kelainan Kehamilan
• Autoimun dan Kelainan Endokrin pada Ibu
• Umur ibu
• Umur Ayah
MANIFESTASI KLINIS
• Jarak yang lebar antara kaki
• Peningkatan Jaringan Sekitar Leher
• Bentuk Palatum Yang Abnormal
• Hidung Hipoplastik
• Kelainan otot dan hipotonia
• Bercak Brushfield pada Mata
• Mulut terbuka dan lidah terjulur
• Jarak pupil yang lebar
• Tangan dan kaki yang pendek serta lebar
• Bentuk / struktur telinga yang abnormal
• Kelainan mata , tangan, kaki, mulut, sindaktili
• Mata sipit
KONSEP DASAR RETARDASI MENTAL
PENGERTIAN
retardasi mental adalah suatu kondisi yang
ditandai intelegensi yang rendah yang
menyebabkan ketidakmampuan individu untuk
belajar dan beradaptasi terhadap tuntutan
masyarakatatas kemampuan yang dianggap
normal (Soetjiningsih, 1994)dalam
(Muttaqin,2008).
ETIOLOGI
• Faktor genetic
•Faktor Prenatal
•Faktor Perinatal
•Faktor pascanatal
GAMBARAN KLINIS
• Penampilan fisik tidak seimbang misalnya kepala terlalu besar atau terlalu kecil,
mulut melongo, mata sipit/mongoloid, badan bungkuk.
• Kecerdasan terbatas
• Tidak dapat mengurus diri sendiri tanpa bantuan orang lain sesuai usia
• Arah minat sangat terbatas pada hal-hal yang terbatas dan sederhana saja
• Perkembangan bahasa / bicara lambat
• Tidak ada perhatian terhadap lingkungannya (pandangan kosong) dan
perhatiannya labil, sering berpindah-pindah
• Koordinasi gerakan kurang , gerakan kurang terkendali.
• Daya ingatnya lemah, emosi sangat miskin dan terbatas, apatis, dan acuh tak
acuh terhadap sekitarnya.
• Sering kali ngiler.
ASUHAN KEPERAWATAN DOWN SYNDROM
PENGKAJIAN
1. Identitas
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Biasanya diawali dari pengalaman dan perasaan cemas ibu klien
yang melihat pertumbuhan dan perkembangan anaknya yangterlambat
tidak sesuai dengan kelompok seusianya.
3. Riwayat penyakit dahulu
Penyakit seperti rubella, tetanus, difteri, meningitis, morbili,
polio,pertusis, vricella, dan ensefalitis dapat berkaitan atau
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan baik secara enteral
maupun parenteral.
Lanjut’
4. Riwayat antenatal, natal, dan pascanatal
• Antenatal
Kesehatan ibu selama hamil, penyakit yang pernah diderita serta upaya yang dilakukan
untuk mengatasi penyakitnya, berapa kali, perawatan antenatal, kemana serta kebiasaan
minum jamu-jamuan dan obat yang pernah diminum serta kebiasaan selama hamil.
• Natal
Tanggal, jam, tempat pertolongan persalinan, siapa yang menolong, cara persalinan
(spontan, ekstraksi vacuum, ekstraksi forcep, sectiosesaria, dan gamelli), presentasi kepala,
dan komplikasi atau kelainan congenital. Keadaan saat lahir dan morbiditas pada hari
pertama setelah lahir, masa kehamilan (cukup, kurang, lebih)bulan.
• Pascanatal
Lama dirawat di rumah sakit , masalah-masalah yang berhubungan dengan gangguan
system, masalah nutrisi, perubahan berat badan, warna kulit,pola eliminasi, dan respons
lainnya. Selama neonatal perlu dikaji adanya asfiksia, trauma, dan infeksi.
Lanjut’
5. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan
Berat badan, lingkar kepala, lingkar lengan kiri atas, lingkar dada
terakhir. Tingkat perkembangan anak yang telah dicapai motorik kasar,
motorik halus, kemampuan bersosialisasi, dan kemampuan bahasa.
6. Riwayat kesehatan keluarga
Sosial, perkawinan orang tua, kesejahteraan dan ketentraman, rumah
tangga yang harmonis dan pola asuh, asah, dan asih. Ekonomi dan adat
istiadat berpengaruh dalam pengelolaan lingkungan internal
eksternalyang dapat memengaruhi perkembangan intelektual dan
pengetahuan serta keterampilan anak. Di samping itu juga
berhubungan dengan persediaan dan bahan pangan, sandang, dan
papan.
Lanjut’
7. Pola fungsi kesehatan
• Pola nutrisi, makanan pokok utama apakah ASI atau PASI pada umur anak
tertentu. Jika diberikan PASI ditanyakan jenis, takaran, dan frekuensi
pemberian serta makanan tambahan yang diberikan. Adakah makanan
yang disukai, alergi atau masalah makanan yang lainnya.
• Pola eliminasi, system pencernaan dan perkemihan pada anak perlu di
kaji BAB atau BAK (konsistensi, warna, frekuensi, jumlah, serta bau).
Bagaimana tingkat toilet training sesuai dengan tingkatperkembangan
anak.
• Pola aktivitas, kegiatan dan gerakan yang sudah di capai anak pada
usia sekelompoknya mengalami kemunduran atau percepatan.
• Pola istirahat, kebutuhan istirahat setiaphari, adakah gangguan tidur,
hal-hal yang mengganggu tidur dan yang mempercepat tidur.
• Pola kebersihan diri, bagaimana perawatan pada diri anak, apakah
sudah mandiri atau masih ketergantungan sekunder pada orang lain atau
orang tua.
Lanjut’
8. Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum pasien saat dikaji , kesan kesadaran, tanda-tanda vital (perubahan suhu, frekuensi
pernapasan, system sirkulasi, dan perfusi jaringan). Kepala dan lingkar kepala hendaknya
diperiksa sampai anak usia 2 tahun dengan pengukuran diameter oksipito-frontalis terbesar.
Ubun-ubun normal : besarrata atau sedikit cekung sampai anak usia 18 bulan.
• Mata, reflex mata baik, sclera adakah ikterus, konjungtiva adakah anemis, penurunan penglihatan
(visus).
• Telinga, simetris, fungsi pendengaran baik.
• Mulut/leher , keadaan faring, tonsil (adakah pembesaran, hyperemia), adakah pembesaran
kelenjar limfe, lidah dan gigi (kotor atau tidak, adakah kelainan, bengkak, dan gangguan fungsi).
Kelenjar tiroid adakah pembesaran (gondok) yang dapat mengganggu proses pertumbuhan dan
perkembangan anak.
• Kulit, keadaan warna, turgor, edema, keringat, dan infeksi.
• Thorak, bentuk simetris, gerakan
• Paru, normal vesicular, adakah kelainan pernapasan (ronkhi ,wheezing).
• Jantung, pembesaran, irama, suara jantung, dan bising.
• Genitalia, testis, jenis kelamin, apakah labia mayor menutupi labia minor pada perempuan.
• Ekstremitas, reflek fisiologis, reflek patologis, reflek memegang, sensibilitas, tonus, dan motorik.
Lanjut’
9. Pemeriksaan Diagnostik
• Penatalaksanaan pada anak down sindrom meliputi:
• Radiologi
• Pemeriksaan EEG
• Pemeriksaan CT scan
• Thoraks AP/PA
• Laboratorium : SE (serum elektrolit), FL, UL, DL, BUN, LED, serum
protein,IgG, IgM.
• Konsultasi bidang THT, jantung, paru, bidang mata, rehabilitasi medis
• Program terapi:gizi seimbang , multivitamin, AB sesuai dengan infeksi
penyerta.
1.
INTERVENSI
Tujuan: Peningkatan perkembangan anak sesuai b) Manajemen nutrisi
tingkatannya, keluarga dan anak mampu menggunakan
koping terhadap tantangan karena adanya • Kaji keadekuatan asupan nutrisi (misalnya kalori zat gizi).
ketidakmampuan, keluarga mampu mendapatsumber
sumber sarana komunitas, status nutrisi seimbang, berat • Tentukan makanan yang disukai anak
badan normal.
• Pantau kecenderungan kenaikan dan penurunan berat
Rencana:
badan
a) Peningkatan perkembangan anak dan remaja
c) Nutrition theraphy
• Kaji faktor penyebab gangguan perkembangan anak.
• Identifikasi dan gunakan sumber pendidikan untuk • Menyelesaikan penilaian gizi
memfasilitasi perkembangan anak yang optimal. • memantau kesesuaian perintah diet, untuk memenuhi
• Berikan instruksiberulang dan sederhana kebutuhan gizi sehari-hari
• Berikan reinforcement positifatas hasil yang dicapai anak • kolaborasi dengan ahli gizi, jumlah,jenis nutrisi yang sesuai
• Doronganak melakukan perawatan sendiri
• pilih suplemen yang sesuai
• Manajemen perilakuanak yang sulit
• dorong pasien memakan makanan semisoft jika air liur
• Dorong anak melakukan sosialisasi dengan kelompok
kurang
• Ciptakan lingkungan yang aman
Lanjut’
2. Tujuan: klien bebas dari tanda dan • Instruksikan pada pengunjung
gejala infeksi, mendeskripsikan
proses penularan penyakit ,faktor untuk mencuci tangan saat
yang mempengaruhi penularan berkunjung meninggalkan pasien
serta penatalaksanaannya,
menunjukkan kemampuan untuk • Gunakan sabun untuk cuci
mencegah infeksi, jumlah leukosit
dalam batas normal, menunjukan tangan
perilaku hidup sehat
Rencana:
• Cuci tangan setiap sebelum dan
a) Infection control
sesudah tindakan keperawatan
• Bersihkan lingkungan setelah dipakai • Pertahankan lingkungan aseptic
pasien lain
• Pertahankan teknik isolasi
• Tingkatkan intake nutrisi
• Batasi pengunjung bila perlu • Dorong masukan cairan
• Dorong istirahat
Lanjut’
3. Tujuan: adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tinggi badan , mampu
mengidentifikasi kebutuhan nutrisi, tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
Rencana:
a) Nutrition managemen
• Kaji adanya alergi makanan
• Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan
pasien
• Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin-c
• Berikan substansi gula
• Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi
• Berikan makanan yang terpilih
• Ajarkan pasien membuatcatatan makanan
• Beri informasi tentang kebutuhan nutrisi
• Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang diperlukan
• Monitoring BB dan intake makanan.
Lanjut’
4. Tujuan: Pasien dan keluarga menyatakan • Hindari jaminan yang kosong
pemahaman tentang penyakit, kondisi, • Sediakanbagikeluarga atau SO informasi tantang
prognosis dan program pengobatan, pasien dan kemajuan pasien dengan cara yang tepat
keluarga mampu melaksanakan prosedur yang
dijelaskan secara benar • Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin
Rencana : diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa
yang akan dating dan atau proses pengontrolan
• Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan penyakit
pasien tentang proses penyakit yang spesifik • Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
• Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana • Dukung pasien untuk mengeksplorasiatau
hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, mendapatkan second opinion dengan cara yang
dengan cara yang tepat tepat atau diindikasikan
• Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul
pada penyaki, dengan cara yang tepat • Rujuk pasien pada grup atau agensidi komunitas
local, dengan cara yang tepat atau diindikasikan
• Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang • Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas
tepat local, dengan cara yang tepat
• Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara • Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala
yang tepat untuk melaporkan pada pemberik perawatan
• Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, kesehatan, dengan cara yang tepat.
dengan cara yang tepat
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai