7 KUP - Pengadilan Pajak
7 KUP - Pengadilan Pajak
OLEH :
Eka Sri Sunarti, SH.,M.Si.
Drs. YOYOK SATIOTOMO, MA
MULYANA, SH., MH
KERJASAMA DENGAN
FH-UNIVERSITAS INDONESIA
Qmoel 1
DASAR HUKUM
UNDANG-UNDANG NO. 14 TAHUN 2002
TENTANG PENGADILAN PAJAK
UNDANG-UNDANG NO. 6 TAHUN 1983
TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA
CARA PERPAJAKAN STDTD UNDANG-
UNDANG NO. 16 TAHUN 2000
PERATURAN PELAKSANA TERKAIT
Qmoel 2
SENGKETA PAJAK
PASAL 1 angka 5 UU PP
Qmoel 3
KEKUASAAN PENGADILAN PAJAK
Pasal 31 UU PP
Qmoel 4
PENGADILAN PAJAK
BANDING GUGATAN
Qmoel 5
Banding (Pasal 35)
Ruang lingkup
Banding dapat diajukan oleh Wajib Pajak dalam
hal Wajib Pajak tidak dapat menerima
keputusan keberatan atas suatu surat ketetapan
pajak. Dengan demikian ketentuan mengenai
banding mengatur tatacara dalam hal terdapat
sengketa mengenai materi atau dasar
pengenaan pajak antara Wajib Pajak dan fiskus
yang telah melalui proses keberatan.
Qmoel 6
Syarat-syarat pengajuan suatu banding
Suatu permohonan banding dapat diterima untuk
dipertimbangkan (sah) apabila dipenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :
a. Diajukan secara tertulis :
Artinya diajukan dengan media tulisan, tidak secara
lisan;
b. Dalam bahasa Indonesia :
Artinya menggunakan bahasa Indonesia, tidak
diperkenankan menggunakan bahasa lain;
c. Dikemukakan alasan dari banding :
Dalam surat banding harus dikemukakan alasan
mengapa Wajib Pajak tidak dapat menerima atau
menyanggah keputusan keberatan.
Qmoel 7
d. Satu surat banding untuk satu keputusan keberatan dan
melampiran salinan keputusan yang dibanding.
Satu surat banding hanya berisi keberatan atas satu
keputusan keberatan tidak boleh untuk beberapa
keputusan keberatan. Oleh sebab itu perlu dilampiran
salinan Surat Keputusan Keberatan.
Qmoel 10
Obyek Gugatan yang dapat diajukan ke
Pengadilan Pajak oleh Wajib Pajak atau
Penanggung Pajak :
a. Pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah
Melaksanakan Penyitaan, atau Pengumuman Lelang;
Qmoel 12
d. Satu surat gugatan dicantumkan tanggal diterima,
pelaksanaan penagihan, atau keputusan yang digugat dan
dilampiri salinan dokumen yang digugat.
Qmoel 15
Putusan
Qmoel 17
Pelaksanaan Putusan (Pasal 86)
Putusan Pengadilan Pajak langsung dapat dilaksanakan dengan
tidak memerlukan lagi keputusan pejabat yang berwenang kecuali
peraturan perundang-undangan mengatur lain.
Apabila putusan Pengadilan Pajak mengabulkan sebagian atau
seluruh Banding, kelebihan pembayaran Pajak dikembalikan
dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2% (dua persen)
sebulan untuk paling lama 24 (dua puluh empat) bulan, sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang
berlaku.
Salinan putusan atau salinan penetapan Pengadilan Pajak dikirim
kepada para pihak dengan surat oleh Sekretaris dalam jangka
waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal putusan Pengadilan Pajak
diucapkan, atau dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak tanggal
putusan sela diucapkan.
Putusan Pengadilan Pajak harus dilaksanakan oleh Pejabat yang
berwenang dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung
sejak tanggal diterima putusan.
Pejabat yang tidak melaksanakan putusan Pengadilan Pajak dalam
jangka waktu yang ditetapkan dikenakan sanksi sesuai dengan
ketentuan kepegawaian yang berlaku.
Qmoel 18
Peninjauan Kembali (Pasal 89)
Pasal 77 (3)
”Pihak-pihak yang bersengketa dapat mengajukan
peninjauan kembali atas putusan Pengadilan Pajak kepada
Mahkamah Agung”
Qmoel 19
Alasan pengajuan diatur dalam Pasal
91 UU No. 14 Tahun 2002 tentang
Pengadilan Pajak, yaitu :
Permohonan Peninjauan Kembali hanya dapat diajukan
berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut:
a. apabila putusan Pengadilan Pajak didasarkan pada suatu
kebohongan atau tipu muslihat pihak lawan yang
diketahui setelah perkaranya diputus atau didasarkan
pada bukti-bukti yang kemudian oleh hakim pidana
dinyatakan palsu;
b. apabila terdapat bukti tertulis baru yang penting dan
bersifat menentukan, yang apabila diketahui pada tahap
persidangan di Pengadilan Pajak akan menghasilkan
putusan yang berbeda;
Qmoel 20
c. apabila telah dikabulkan suatu hal yang
tidak dituntut atau lebih dari pada yang
dituntut, kecuali yang diputus berdasarkan
Pasal 80 ayat (1) huruf b dan c;
d. apabila mengenai suatu bagian dari
tuntutan belum diputus tanpa
dipertimbangkan sebab-sebabnya; atau
e. apabila terdapat suatu putusan yang nyata-
nyata tidak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Qmoel 21
Jangka waktu pengajuan permohonan
peninjauan kembali diatur dalam Pasal 92
UU No. 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan
Pajak, yaitu :
(1) Pengajuan permohonan Peninjauan
Kembali berdasarkan alasan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 91 huruf a dilakukan
dalam jangka waktu paling lambat 3 (tiga)
bulan terhitung sejak diketahuinya
kebohongan atau tipu muslihat atau sejak
putusan Hakim Pengadilan Pidana
memperoleh kekuatan hukum tetap;
Qmoel 22
(2) Pengajuan permohonan Peninjauan
Kembali berdasarkan alasan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 91 huruf b dilakukan
dalam jangka waktu paling lambat 3 (bulan)
bulan terrhitung sejak ditemukan surat- surat
bukti yang hari dan tanggal temukannya
harus dinyatakan dibawah sumpah dan
disahkan oleh Pejabat yang berwenang
(3) Pengajuan permohonan Peninjauan
Kembali berdasarkan alasan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 91 huruf c, huruf d,
dan huruf e dilakukan dalam jangka waktu
paling lambat 3 bulan sejak putusan dikirim
Qmoel 23
Jangka waktu penyelesaian permohonan
peninjauan kembali diatur dalam Pasal 93
UU No. 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan
Pajak, yaitu :
Mahkamah Agung memeriksa dan memutus permohonan
peninjauan kembali dengan ketentuan :
a. dalam jangka waktu 6 bulan sejak permohonan
peninjauan kembali diterima oleh Mahkamah Agung telah
mengambil putusan, dalam hal Pengadilan Pajak
mengambil putusan melalui pemeriksaan acara biasa
b. dalam jangka waktu 1 bulan sejak permohonan
peninjauan kembali diterima oleh Mahkamah Agung telah
mengambil putusan, dalam hal Pengadilan Pajak
mengambil putusan melalui pemeriksaan acara cepat
Qmoel 24