Anda di halaman 1dari 16

K I M I A F A R M A S I K U A N T I TAT I F

I O D AT O M E T R I
KELOMPOK 2 :
• A Z K I A WA N U DYA R A H M A D H A N I (1701095)
• F AT M A Z U Q N I P U T R I R O S I D I (1701104)
• I K H S A N M A U L I D I A L PA S I R I (1701070)
• MERINDA SHAFARA (1701113)
• R E I H A N K H A I R I AT I (1701124)
• TRIA ANDRIANI (1701130)
• WINA YUSTISIA (1701134)
• Y U L I A P E R M ATA S A R I (1701138)

DOSEN PEMBIMBING :
MUSTIKA FURI, M.SI,APT
TITRASI

Titrasi merupakan suatu metoda untuk


menentukan kadar suatu zat dengan
menngunakan zat lain yang sudah
diketahui konsentrasinya.

Semua jenis titrasi ditentukan oleh titik


ekuivalen (equivalent point) dengan
menggunakan indakator. Titik ekiuvalen
adalah titik dimana jumlah ekivalen zat sama
dengan jumlah ekuvalen zat yang akan dititrasi
, dan titik akhir titasi adalah titik dimana saat
terjadi perubahan warna indicator.
Metode titasi dalam bidang ilmu kimia
bermacam macam , salah satu nya yaitu
metoda iodatometri.

• Iodatometri merupakan titrasi yang


dilakukan secara langsung dengan
menggunakan larutan KIO3. • Titrasi ini merupakan prosedur penentuan
• Iodat adalah oksidator yang lebih kuat iodida menggunakan metode iodatometri
daripada iodium. • Titik akhir titrasi ditandai dengan warna
• Reaksi oksidasi berlangsung dalam ungu pada lapisan organik. Iodium larut
suasana asam dan iod yang terbentuk dalam kloroform dan membentuk larutan
ditunjukkan dengan indikator. berwarna ungu.
• Indicator yang digunakan adalah
kloroform.
Larutan KIO3

Erlenmeyer

TAT ditandai
dengan warna
ungu
PRINSIP TITRASI
IODATOMETRI

Reaksi ini lambat Garam kalium


dalam larutan netral, iodidat mengoksidasi
Pengoksidasi kuat Pada proses titrasi
namun lebih cepat iodide menjadi iod
dapat dianalisis ini, digunakan
dalam asam dan secara kuantitatif
dengan suatu indicator
dipercepat oleh UV. dalam larutan asam.
menambahkan KI yaitu suatu zat yang
Setelah penambahan Reaksi iodat sangat
dan menitrasi iod ditambahkan
KI kedalam suatu kuat, reaksi ini hanya
yang dibebaskan sampai seluruh
larutan asam suatu zat membutuhkan sedikit
karena banyak zat reaksi selesai
pengoksidasi larutan sekali kelebihan ion
pengoksida yang tidak boleh dibiarkan dinyatakan dengan
hidrogen untuk
menuntut larutan terlalu lama perubahan warna,
melengkapi reaksi
asam untuk bersentuhan dengan menandakan telah
kekurangan utama
bereaksi dengan udara, nitrit tidak boleh tercapainya titik
iodat sebagai standar
iodide. ada dan KI haruslah akhir titrasi.
primer adalah BE-
bebas dari iodat. nya yang rendah.
PENETAPAN KADAR SENYAWA FARMASI
SECARA METODE IODATOMETRI

Banyak zat pengosid kuat dapat dianalisis dengan


menambahkan KI berlebihan dan menitrasi iod yang dibebaskan
banyak zat pengoksid yang menuntut larutan asam untuk
bereaksi dengan iodide. Natrium thiosulfat lazim digunakan
sebagai titran. karena Beberapa tindakan pencegahan perlu
diambil dalam menangani larutan KI untuk menghindari galar
(eror). Misalnya ion iodide di oksidasi olelh oksigen diudara

4H+ + 4I-+O2 212+2H20


Reaksi ini lambat dalam larutan netral, namun lebih
cepat dalam asam dan dipercepat oleh UV. Setelah penambahan
KI kedalam suatu larutan asam suatu zat pengoksida larutan
tidak boleh dibiarkan terlalu lama bersentuhan dengan udara ,
karena akan berbentuk tambahan iod oleh reaksi terlalu diatas.
Nitrit tidak boleh ada, karena garam ini akan direduksi oleh ion
iodide jadi Nitrogen monoksida, yang kemudian dioksidasi
kembali menjadi nitrit oleh oksigen dari udara.

2HNO2 +2H+ 2I- 2NO+I2+2H20


4NO + O2 + 2H2O  4HNO2
KI haruslah bebas dari iodat, karena
kedua zat ini dalam suasana asam akan
bereaksi dengan melepaskan iod

IO3- + 5I- + 6H+  3I2+3H20

Garam kalium iodidat mengoksidasi


iodide menjadi iod secara kuantitatif
dalam larutan asam.

IO3- + 5I- + 6H+  3I2+3H20


• Oksidator lebih jarang ditemukan dibandingkan reduktor , namun
demikian oksidator dapat ditentukan reduktor. Reduktor yang lazim dipakai
untuk penentuar oksidator adalah Kalium Iodida, Ion Titanium (I) Ion Besi
(III) dan Ion Vanadium (II). Pada proses titrasi ini, digunakan suatu
indicator yaitu suatu zat yang ditambahkan sampai seluruh reaksi selesai
dinyatakan dengan perubahan warna, menandakan telah tercapainya titik
akhir titrasi. Seperti yang telah diketahui sebelumnya, dalam stoikiometri
titrasi, titik ekuivalen dari reaksi netralisasi adalah titik reaksi dimana asam
dan basa kandungannya setara.
LarutanBaku KIO3 0,1 N

Indkatoramilum1%, 100 ml
CARA KERJA PenetapanKadar vitamin
PEMBUATAN

LarutanHCL 2N 200 ml
1. Pembuatan Larutan Baku KIO3 0,1 N

DitimbangseksamaKIO3 1,7833 gram.

Dilarutkandenganaquadestdalamgelaskimia

Dipindahkankedalamlabutentukur500 ml

Dicukupkanvolumenyadenganaquadestsampaitandabatas

Dikocokhomogen

Diberietiket
2. Penetapan Kadar vitamin

Ditimbangseksama0,162 gram (triplo)


vitamin cserbuk.

Ditambahkanaquadest20 ml

DimasukkandalamErlenmeyer 250 ml

Ditambahkan2 gram KIdan

Ditambahkanindicator

DititrasidenganlarutanbakuErlenmeyer 250
ml 10 ml HCL 2Namilum2 %
KIO3daritidakberwarnamenjadibirustabil.

DihitungkadarvitaminC
3. Pembuatan larutan HCL. 2N 200 ml

DipipettelitilarutanHCL 33,16 ml

Dimasukkankedalamlabutentukur200
ml yangtelahberisisedikitaquadest

Dicukupkanvolumenyasampaitan
dabatas

Dikocokhomogen

Diberietiket
4. Pembuatan indkator amilum 1%, 100 ml

Ditimbang1
gramamilum

Dilarutkandenganaquad Indikatorsiapdiguna
estdalamgelaskimia,adu
khinggalarut kan

Dicukupkanvolume Dipanaskansambildi
nyadenganaquadest aduksampaibening,
hingga100 ml dandidinginkan
Reaksi reaksi yang mungkin
Hal hal yang perlu diperhatikan
terjadipada metode iodatometri

1. Pada kondisi (HCl 2,5-9,0 M) , kanji tidak dpat  Reaksi substitusi : molekul iodide
digunakan sebagai indikator karena karakteristik tersubsitusi pada suatu zat dan
warna biru komploks kanji iodin tidak terbentuk
pada konsentrasi asam tinggi.
menggantikan atom H.
2. Pembuatan KIO3, Sebelum ditimbang KIO3  Reaksi adisi: ikatan rangkap pada
dikeringkan dahulu pada suhu 120 derajat celcius suatu zat akan hilang atau putus
selama 1 jam lalu dingin kan dalam deksikator. karena terikat dengan iod.
Ditimbang secara seksamam dan dilarutkan  Reaksi oksidasi : reaksi yang terjadi
dalam labu takar tertentu untuk digunakan
sebagai titran.
karena iod bersifat sebagai oksidator.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai