yaitu:
1. Saluran komunikasi:
Kabel ulir berpasangan, kabel koaksial, gelombang
mikro dan serat optik
2. Komponen peranti keras :
modem, multiplexer, server, dan prosesor front-end
3. Peranti lunak : protokol dan sistem pengendalian
jaringan.
1. Risiko dari ancaman subversif
Penjahat komputer yang menyisipkan sebuah pesan yang
dikirim diantara pengirim dan penerima
> Hacker yang mendapatkan akses tidak sah ke jaringan
organisasi
> Serangan penolakan layanan komputer dari lokasi internet
yang jauh.
2. Risiko dari kegagalan peralatan
Transmisi di antara pengirim dan penerima dapat
dikacaukan, dirusak, atau dikorupsi oleh kegagalan peralatan
dalam sistem komunikasi. Kegagalan peralatan juga dapat
menghilangkan basis data dan progam-progam yang disimpan
dalam server jaringan.
Firewall
Firewall merupakan sebuah sistem yang menjaga pengendalian
akses di antara dua jaringan. Untuk mewujudkan hal ini:
Kunci
Kunci
Teknik EEE3
Teknik EDE3
Enkripsi
Pesan teks menggunaka Bandingkan
Tanda tangan n kunci publik
digital penerima
Hitung
digest
pesan digest Digest
Pesan yang
terenkripsi
dengan Dekripsi Hitung
Digest tanda mengguna digest
tangan kan kunci pesan
digital publik
terlampir pengirim
Enkripsi
menggunak
an kunci Pesan teks
private Tanda
pengirim tangan
digital
Koneksi langsung
Peranti lunak Peranti lunak
komunikasi komunikasi
Kotak surat
yang lain
1. Perbaikan segera
Sistem modern yang menggunakan validasi
data poin input. Disini, deteksi dan perbaikan
kesalahan juga dapat dilakukan selama entri
data. Ketika mendeteksi adanya kesalahan
keystroke dan relasi yang tidak logis, sistem
dapat menghentikan prosedur entri data
sampai pengguna sistem memperbaiki
kesalahan tersebut.
2. Menciptakan file kesalahan. Pendekatan ini
mewajibkan kesalahan individual ditandai
untuk mencegahnya diproses secara lebih
lanjut. Pada akhir prosedur validasi, record
yang diberi tanda kesalahan dipindahkan dari
batch dan ditempatkan di file penempatan
kesalahan sementara sampai bisa diteliti.
Record yang salah dapat ditempatkan pada
file kesalahan pada beberapa titik yang
berbeda dalam proses. Pada setiap titik
validasi, sistem secara otomatis menyesuaikan
total pengendalian batch untuk
mencerminkan pemindahan record yang salah
dari batch tersebut.
3. Menolak Batch. Sebagian bentuk kesalahan
berkaitan dengan keseluruhan batch dan tidak
secara jelas terkait dengan record individual.
Salah satu jenis kesalahan ini adalah tidak
seimbangnya total pengendalian batch.
Kesalahan batch adalah salah satu alasan untuk
menjaga ukuran batch agar sampai pada jumlah
yang dapat dikelola . terlalu sedikit record dalam
sebuah batch akan membuat pemrosesan batch
menjadi tidak efisien. Terlalu banyak record akan
menyulitkan untuk mendeteksi kesalhan,
membuah sebuah batch akan menciptakan
gangguan yang lebih besar dalam bisnis, dan
meningkatkan kemungkinan terjadinya kesalahan
ketika menghitung total pengendalian batch.
Untuk mencapai tingkat pengendalian dan
standardisasi yang tinggi terhadap validasi
prosedur input, beberapa perusahaan
menerapkan sistem input data yang
digeneralisasi (generalized data input system –
GDIS). Teknik ini memasukkan prosedut
tersentralisasi guna mengatur input data
untuk semua organisasi sistem proses
transaksi.
GDIS mempunyai lima komponen utama :
3. Meluap
Ketika laporan output dipindahkan dari printer,
laporan tersebut memasuki tahap meluap agar
halaman dipisah-pisahkan dan disusun.
4. Sampah
Sampah output dari komputer adalah salah satu
potensi eksposur. Laporan-laporan yang tidak
terpakai dan salinan karbon harus dibuang
dengan tepat.
5. Pengendalian Data
Beberapa sistem warisan menggunakan kelompok
pengendalian data yang menverifikasi akurasi output
komputer sebelum data tersebut didistribusikan ke
pengguna.
6. Distribusi Laporan
Risiko utama yang berkaitan dengan distribusi laporan
antara lain risiko hilang atau dicurinya dokumen atau
kesalahan dalam pengiriman laporan ke penguna.