Konsep Lanjut Usia
Konsep Lanjut Usia
KONSEP LANJUT
3. SITI WAHIROH
P1337420217063
4. ELIS ATIKA
P1337420217050
USIA
5. ALIF AVITA
P1337420217052
6. RAFIKA NUR FITRIANI
P1337420217057
7. METRI ASTRIANI
P1337420217070
8. LULLUT DARA WIGATI
P1337420217051
9. EMA SETIOWATI
P1337420217073
10. DWI APRILIANI
P1337420217078
BATASAN USIA LANSIA
1. Menurut WHO
WHO (2009, dalam Naftali, Ranimpi, & Anwar, 2017) menyatakan
masa lanjut usia dibagi menjadi empat golongan, yaitu :
tutup usia
4. Menurut Prof. Dr. Koesoemato Setyonegoro
Lanjut usia dapat santai menikmati hasil kerja dan jerih payah nya
di masa muda dan dewasanya , badai dan berbagai goncangan
kehidupan seakan akan sudah dilewati.
Kenyataan:
sering ditemui stress karena kemiskinan dan berbagai keluhan serta
penderitaan karena penyakit.
depresi
kekhawatiran
paranoid
masalah psikotik
2. Mitos konservatisme dan kemunduran
Pandangan bahwa lanjut usia pada umumnya :
konservatif
tidak kreatif
Menolak inovasi
berorientasi ke masa silam
merindukan masa lalu
kembali ke masa anak anak
susah berubah
keras kepala
cerewet
Kenyataan : tidak semua lanjut usia bersikap dan berpikiran demikian
3. Mitos berpenyakitan
Lanjut usia di pandang sebagai masa degenerasi biologis
yang disertai oleh berbagai penderitaan akibat bermacam
penyakit yang menyertai proses menua. (lanjut usia
merupakan masa berpenyakitan dan kemunduran )
Kenyataan :
Memang proses penuaan disertai dengan menurunnya
daya tahan tubuh dan metabolisme sehingga rawan
terhadap penyakit
Tetapi banyak penyakit yang masa sekarang dapat di
kontrol dan diobati
4. Mitos senilitas
Lanjut usia dipandang sebagai masa pikun yang
disebabkan oleh kerusakan bagian otak (banyak
yang tetap sehat dan segar ). Banyak cara untuk
menyesuaikan diri terhadap peribahan daya ingat .
7. Mitos ketidakproduktifan
Lanjut usia dipandang sebagai usia tidak produktif .
Kenyataan : tidak demikian, banyak lanjut usia yang
mencapai kematangan, kemantapan dan produktifitas
mental dan material
Realita lansia
Tipologi manusia lanjut usia
Beberapa tipe lansia berkaitan karakter, pengalaman
kehidupannya, lingkungan, kondisi fisik, mental, social,
dan ekonominya (Nugroho 2000 dalam Maryam
dkk,2008) antara lain :