Diare
Diare
PEMBIMBING
d r. H e r r y D . N a w i n g , Sp .A
Diare | 2019
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Sel
Sel M
Enteroendokrin
ANATOMI &
FISIOLOGI
ETIOLOGI
INFEKSI
ETIOLOGI
NON INFEKSI
FAKTOR CARA
RISIKO PENULARAN
Faktor umur
Melalui Air
Faktor gizi
Melalui tinja
Faktor social ekonomi terinfeksi
Kontak langsung
Faktor lingkungan dengan penderita
Perilaku
PATOMEKANISME
Adanya bahan yang
Mukosa usus halus Berguna untuk
tidak diserap
adalah epitel berpori mempertahankan
menyebabkan bahan Dan menyebabkan
yang dapat dilalui oleh tekanan osmotic antara
intraluminal pada usus hiperosmolaritas
air dan elektrolit lumen usus dengan
halus proksimal
dengan cepat cairan ekstrasel
bersifat hipertonik
Toksin penyebab diare ini bekerja dengan cara meningkatan cAMP dan cGMP yang akan
merangsang pengaktifan protein kinase
Sehingga mengakibatkan perubahan saliran ion dan menyebabkan Cl- akan disekresi oleh
kripte ke lumen usus dan pembukaan kanal Na dan Cl ke lumen usus
Diare
PATOMEKANISME
PATOMEKANISME
MANIFESTASI
KLINIS
• Gejala gastrointestinal
Diare, kram perut, dan muntah. Sedangkan
manifestasi sistemik bervariasi tergantung pada
penyebabnya.
• Infeksi ekstraintestinal:
Gejala neurologik dari infeksi usus bisa berupa
paresthesia (akibat makan ikan, kerang,
monosodium glutamat) hipotoni dan kelemahan
otot
Diare | 2019
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
Riwayat pemberian makan anak sangat penting dalam melakukan tatalaksana anak dengan diare. Tanyakan
juga hal-hal berikut:
- Frekuensi buang air besar (BAB) anak
- Lamanya diare terjadi (berapa hari)
- Apakah ada darah dalam tinja
- Apakah ada muntah
- Laporan setempat mengenai Kejadian Luar Biasa (KLB) kolera
- Pengobatan antibiotik yang baru diminum anak atau pengobatan lainnya
- Gejala invaginasi (tangisan keras dan kepucatan pada bayi).
Diare | 2019
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN FISIS
Cari:
a. Tanda-tanda dehidrasi ringan atau dehidrasi berat:
- Rewel atau gelisah
- Letargis/kesadaran berkurang
- Mata cekung
- Cubitan kulit perut kembalinya lambat atau sangat lambat
- Haus/minum dengan lahap, atau malas minum atau tidak bisa minum.
b. Darah dalam tinja
c. Tanda invaginasi (massa intra-abdominal, tinja hanya lendir dan darah)
d. Tanda-tanda gizi buruk
e. Perut kembung.
f. Tidak perlu dilakukan kultur tinja rutin pada anak dengan diare.
Diare | 2019
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan laboratorium
Darah : darah lengkap, serum elektrolit, analisa gas darah, glukosa darah, kultur dan tes kepekaan terhadap antibiotika.
Urine : urine lengkap, kultur dan test kepekaan terhadap antibiotika.
b. Pemeriksaan Makroskopik
Hal yang dinilai pada pemeriksaan makroskopik adalah konsistensi, warna, lendir, darah dan bau.
• Tinja yang watery dan tanpa mukus atau darah :enterotoksin virus, protozoa, atau disebabkan oleh infeksi di luar saluran
gastrointestinal.
• Tinja yang mengandung darah atau mukus : infeksi bakteri yang menghasilkan sitotoksin, bakteri enteroinvasif yang menyebabkan
peradangan mukosa atau parasit usus seperti: E. histolytica, B. coli, dan T. trichiura.
• Tinja yang berwarna hijau tua berhubungan dengan adanya warna empedu akibat garam empedu yang dikonjugasi oleh bakteri anaerob
pada keadaan bacterial overgrowth.
• Tinja yag berbusa menunjukan adanya gas dalam tinja kaibat fermentasi bakteri. Tinja yang sangat berbau menggambarkan adanya
fermentasi oleh bakteri anaerob dikolon.
c. Pemeriksaan Mikroskopik
Hal yang dinilai pada pemeriksaan mikroskopik adalah Leukosit, eritrosit, parasit, bakteri
PENENTUAN DERAJAT
MENURUT WHO
PENENTUAN DERAJAT
TERAPI
Lima pilar pilar penatalaksanaan diarebagi
semua kasus diare pada anak balita baik
yang dirawat di rumah maupun di rumah
saikt :
TERAPI
Tatalaksana Rehidrasi pada Pasien
Diare Tanpa Dehidrasi
Jumlah cairan yang diberikan adalah 10 ml/kgBB
Anak usia < 1 tahun adalah 50 – 100 ml
1 – 5 tahun adalah 100 – 200 ml
5 – 12 tahun adalah 200 – 300 ml
Dewasa adalah 300 – 400 ml setiap BAB.
ASI dan makanan yang biasa dimakan tetap diberikan
Beri buah-buahan dan sayur-sayuran
TERAPI
Tatalaksana Rehidrasi pada Pasien
Diare Dengan Dehidrasi Ringan Sedang
Jumlah oralit yang diberikan 3 jam pertama 75 cc/kgBB.
Setelah 3 jam keadaan penderita dievaluasi, apakah membaik, tetap
atau memburuk.
Rehidrasi parenteral
BB 3-10 kg : 200ml/kgBB/hari
BB 10-15 kg : 175 ml/kgBB/hari
BB >15 kg : 135 ml/kgBB/hari
Berikan nasihat dan cek pemahaman ibu/pengasuh tentang cara pemberian Oralit, Zinc, ASI/makanan dan
tanda-tanda untuk segera membawa anaknya ke petugas kesehatan jika anak:
- Buang air besar cair lebih sering
- Muntah berulang-ulang
- Mengalami rasa haus yang nyata
- Makan atau minum sedikit
- Demam
- Tinjanya berdarah
- Tidak membaik dalam 3 hari.
Diare | 2019
PENCEGAHAN
1. Mencegah penyebaran kuman patogen
Penyebab diare umumnya disebarkan secara fekal-oral. Pemutusan penyebaran kuman
penyebab diare perlu difokuskan pada cara penyebaran ini. Upaya pencegahan diare yang
terbukti efektif, meliputi:
• Pemberian ASI yang benar
• Memperbaiki penyiapan dan penyimpanan makanan pendamping ASI
• Penggunaan air bersih yang cukup
• Membudayakan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sehabis buang air besar dan
sebelum makan
• Penggunaan jamban yang bersih dan higienis oleh seluruh anggota keluarga
• Membuang tinja bayi yang benar
Diare | 2019
PENCEGAHAN
2. Memperbaiki daya tahan tubuh pejamu (host)
Cara-cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak dan dapat
mengurangi resiko diare, antara lain:
• Memberi ASI paling tidak sampai usia 2 tahun
• Meningkatkan nilai gizi makanan pendamping ASI dan member makan dalam jumlah
yang cukup untuk memperbaiki status gizi anak
• Imunisasi campak