Anda di halaman 1dari 17

SOSIALISASI

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN


MASALAH KESEHATAN JIWA
DAN NAPZA

UPT PUSKESMAS ARCAMANIK


2019
Menurut undang-
undang No. 18 tahun
2014
Sehat adalah suatu
pengertian kesehatan
keadaan sejahtera jiwa adalah kondisi
yang meliputi fisik, dimana seseorang
mental dan sosial individu dapat
yang tidak hanya berkembang secara
bebas dari fisik, mental,
penyakit atau spiritual, dan sosial
kecacatan (WHO) sehingga individu
tersebut menyadari
kemampuan sendiri,
dapat mengatasi
tekanan, dapat bekerja
secara produktif, dan
mampu memberikan
kontibusi untuk
komunitasnya
(Kemenkumham, 2014).
ISTILAH TERKAIT KESEHATAN JIWA
Orang Dengan
Masalah Kejiwaan Orang Dengan
Gangguan Jiwa (ODGJ) Disabilitas Mental Pemasungan
(ODMK)

orang yang mempunyai orang yang mengalami ggn setiap orang yg suatu tindakan berupa
masalah fisik, dalam pikiran, perilaku, dan mempunyai kelainan pengikatan dan
mental,sosial, perasaan yg termanifestasi mental, yg dpt pengekangan
pertumbuhan dan dalam bentuk sekumpulan mekanis/fisik lainnya
mengganggu atau dan/atau penelantaran
perkembangan dan/atau gejala dan/atau perubahan
merupakan rintangan dan atau
perilaku yg bermakna, serta
kualitas hidup sehingga dapat menimbulkan dan hambatan pengisolasian shg
memiliki risiko penderitaan dan hambatan baginya untuk merampas kebebasan
mengalami gangguan dalam menjalankan fungsi melakukan keg. scr dan hak asasi
jiwa orang sbgmana manusia selayaknya. seseorang, termasuk
hak utk mendapatkan
Psikotik Jalanan pelayanan kesehatan

UU No.18 Tahun 2014


ODGJ yang menggelandang
tentang KESEHATAN JIWA
STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN
TERKAIT P2PTM & KESWA

USIA PRODUKTIF HIPERTENSI


Setiap warga negara 15-59 thn Setiap penderita hipertensi (> 15
mendapat pelayanan kesehatan thn) mendapatkan pelayanan
standar (edukasi & skrining kesehatan sesuai standar, sebagai
kesehatan sesuai standar) upaya pencegahan sekunder.
Skrining Peny menular dan PTM Pengukuran TD min 1x/bln, terapi
(obesitas, HT, DM, pem. ketajaman farmakologi ( > 140 mmHg), edukasi
penglihatan & pendengaran) PERMENKES gaya hidup, rujukan jika diperlukan.

DIABETES MELLITUS Nomor 49 Tahun


Setiap penderita DM (> 15 thn) 2019
mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar, sebagai upaya ODGJ BERAT
pencegahan sekunder. Setiap ODGJ berat mendapatkan
Pengukuran GDS min 1x/bln di pelayanan kesehatan sesuai
fasyankes, terapi farmakologi (GDS standar.
>200mg/dL), edukasi gaya hidup & Pemeriksaan status mental,
nutrisi, rujukan jika diperlukan wawancara, edukasi kepatuhan
minum obat, rujukan jika
diperlukan.
BEBAN MASALAH PTM
MASALAH KESEHATAN JIWA
MASALAH KESEHATAN JIWA

WHO, 2016
 Penderita Gangguan Jiwa Berat, yang mengakses
layanan kesehatan hanya kurang dari 10 % saja :
• Puskesmas ( 5 %)
• Rumah Sakit (4,2 %)
• Rehab Sosial (1,2 %)

TREATMENT GAP

 Sisanya 90 % Tersebar di tengah masyarakat 


tidak terdeteksi, tidak terdiagnosis, tidak diobati,
kemudian menjadi kronik dan mendapat
perlakukan salah ( pemasungan atau gelandangan
psikotik).
Gangguan
mental
Proyeksi
emosional Gangguan Estimasi
penduduk
≥15 tahun: jiwa berat ODGJ yang
Kota
3% atau (psikosis): pernah
Bandung
518.700 0,85/1000 dipasung:
tahun
jiwa atau 20.995 10,4% atau
2014: 24,7
(perkotaan jiwa 2.183 jiwa
juta jiwa
lebih
banyak)

Sumber data: Riskesdas 2013 & BPS


Kondisi geografis yang sulit dijangkau Penyebab
Kesenjangan
Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap Pengobatan
kesehatan jiwa masih rendah

Stigma terhadap masalah kesehatan jiwa

Sumber daya pendukung layanan keswa


masih terbatas

Faktor ekonomi, sosial, budaya


Masalah Kesehatan Jiwa Merupakan
Beban dan masalah kesehatan masyarakat :
 Hilang produktivitas
 Beban ekonomi keluarga
 Beban sosial

Diperburuk “STIGMA”
penanganan masalah kejiwaan yang
tidak tepat dan tidak memadai
penderita sulit mendapatkan pemulihan
dan sering kambuh
penderita sulit mendapatkan kehidupan
yang layak dan produktif
tidak ada atau kurangnya dukungan
dalam kebijakan, rencana pelayanan,
dan pembiayaan keswa
lemahnya kerja sama intersektoral
“STIGMA
MERUPAKAN PUTUS RANTAI STIGMA DENGAN CARA :
PELANGGARAN
HAK ASASI HILANGKAN ISTILAH “ ORANG GILA” SEBUT MEREKA “ORANG DENGAN MASALAH KEJIWAAN” (ODMK)
MANUSIA” atau “ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA” (ODGJ)

TERIMA KEHADIRAN MEREKA DENGAN BAIK SELAYAKNYA SEBAGAI MANUSIA


HATUR
NUHUN

SEHAT
JIWA
DIMULAI
DARI
SAYA

Anda mungkin juga menyukai