Anda di halaman 1dari 5

Skenario 6 : Terjatuh

dari Motor
Terjatuh dari Motor
• Seorang laki-laki 20 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan nyeri
perut disebelah kiri. Pasien riwayat terjatuh dari motor karena
menabrak trotoar sekitar 2 jam lalu. Pasien terjatuh dari
motor karena menabrak trotoar sekitar 2 jam lalu. Pasien
terjatuh dengan pinggang kiri terbentur pada stang motor.
Tidak ada riwayat mual, muntah dan riwayat penurunan
kesadaran. Setelah kejadian pasien mengalami anuria. Pada
pemeriksaan fisik diperoleh kondisi umum baik, sadar penuh,
nadi 96x/menit, suhu 36,5 derajat, penafasan 20x/menit,
tekanan darah 110/70 mmHg. Tampak hematome pada regio
flank kiri ukuran 8x4 cm. Dilakukan pemasangan kateter,
keluar urin 150 cc gros hematuria.Selanjutknya dokter
melakukan pemeriksaan urinalisis, darah rutin, dan BNO-IVP.
Pasien dilakukan perawatan dengan total bed rest
1. Tanda Gejala Pada Truma Saluran Kemih
Uretra ureter Buli-buli Ginjal
Pada Posterior: Disertai cedera perut dan hematuria, perut terasa lunak, Hematu ia,nyeri atau
-Perdarahan per uretra panggul yang parah. memar pada bagian nyeri tekan di
suprapubik, distensi perut, abdomen kuadran atas
-Retensi urine. Trauma penetrasi adalah
pembengkakan skrotum, atau sudut
-Pemeriksaan Rektal Tuse biasanya dikaitkan perineum, dinding perut dan / kostovertebra pada sisi
Floating Prostat. dengan cedera vaskular atau paha, yang terkena. Tanda
-Ureterografi: ekstravasasi dan usus, sedangkan uraemia dan peningkatan syok dapat terjadi
kontras dan adanya fraktur trauma tumpul dikaitkan kadar kreatinin, dan luka apabila trauma
pelvis. dengan kerusakan tulang masuk / keluar di bagian adisertai perdarahan
bawah perut, perineum atau yang banyak.
Pada Anterior: panggul dan cedera
bokong
 Perdarahan per-uretra/ tulang belakang Tanda-tanda IBT eksternal
hematuri. lumbosakral. Hematuria adalah ekstravasasi urin,
 Sleeve adalah indikator cedera laserasi terlihat, cairan bening
Hematom/butterfly ureter yang buruk dan di bidang bedah, penampilan
hematom. tidak dapat diandalkan, kateter kandung kemih, dan
darah dan / atau gas dalam
 Kadang terjadiretensi karena hanya terdapat
kantung urin selama
urine. pada 50-75% pasien laparoskopi.
2. Penatalaksnaan
Uretra ureter Buli-buli Ginjal
Pada ruptur anterior 1. Trauma Parsial (Grade I Ekstraperitonial Ruptur: a. Urinalisis secara
 Pada ruptur anterior yang partial dan II) - Kateter khas menunjukkan adanya
cukup dengan memasang kateter hematuria. Untuk
- Pemasangan stent pada - Laprotomy
dan melakukan drainase bila ada.
uretermaupun nefrostomi penatalakanaan hematuria
 ruptur yang total hendaknya
mikroskopis (100
sedapat mungkin dilakukan untuk diversi urine yang Intraperitonial Ruptur
eritrosis/LPB) hanya
penyambungan dengan membuat jeluar -Operasi
end-to-end, anastomosis dan dengan observasi saja dan
- Pemantauan dengan megulangi pemeriksaan
suprapubic cystostomy.
renogram maupun Terapi Konservatif
 Kontusio : observasi, 4-6 bulan urinalisis, sedangkan gross
kemudian dilakukan uretrografi intravenous pyelografi Perawatan konservatif terdiri hematuria (atau
ulang. dari pengamatan klinis, drainase mikroskopis persisten)
 sistosomi, 2 minggu kemudian 2. Trauma Total (III, IV, V) kandung kemih berkelanjutan perlu evaluasi lebih lanjut
dilakukan uretrogram dan - Debridement jaringan dan profilaksis antibiotik dengan tomografi
striktura sache jika timbul stiktura
ureter yang rusak komputer (CT) atau
uretra.
- Spatulasi pielografi intravena (IVP)
 Debridement dan insisi hematom
- Pemasangan ureter b. CT (dengan materi
untuk mencegah infeksi.
kontras) adalah cara yang
Pada ruptur uretra posterior - Menjahit ureter dengan
 Pada rupture yang total suprapubic lebih disukai untuk
benang 4/0 yang diserap
cystostomy 6-8 minggu. mengevaluasi sistem
secara watertight
 Pada ruptur uretra posterior yang genitourinarius (GU) pada
partial cukup dengan memasang - Memasang non-suction korban dengan trauma
douwer kateter. drain dan menutup tempat multipel.
 Operasi uretroplasti 3 bulan pasca jahitan dengan peritoneum c. IVP digunakan
ruptur maupun omentum secara terbatas pada
trauma. IVP dapat dipakai
sebagai prosedur skrining
untuk trauma yang terisolir
pada daerah panggul.
3. Indikasi dilakukan
pemeriksaan penunjang

Anda mungkin juga menyukai