Anda di halaman 1dari 6

Skenario 6 : Terjatuh

dari Motor

Andrew Anita Magan


Clara P Katuwu Desak Sagita
Destiana Anggraeni Elsa Ananda
Grace Allo Berung Jusrioktaviani
Laurents C. I. Demen Muh. Syafrian
Rezeky Rahma Widya Permata
Terjatuh dari Motor
• Seorang laki-laki 20 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan nyeri
perut disebelah kiri. Pasien riwayat terjatuh dari motor karena
menabrak trotoar sekitar 2 jam lalu. Pasien terjatuh dari
motor karena menabrak trotoar sekitar 2 jam lalu. Pasien
terjatuh dengan pinggang kiri terbentur pada stang motor.
Tidak ada riwayat mual, muntah dan riwayat penurunan
kesadaran. Setelah kejadian pasien mengalami anuria. Pada
pemeriksaan fisik diperoleh kondisi umum baik, sadar penuh,
nadi 96x/menit, suhu 36,5 derajat, penafasan 20x/menit,
tekanan darah 110/70 mmHg. Tampak hematome pada regio
flank kiri ukuran 8x4 cm. Dilakukan pemasangan kateter,
keluar urin 150 cc gros hematuria.Selanjutknya dokter
melakukan pemeriksaan urinalisis, darah rutin, dan BNO-IVP.
Pasien dilakukan perawatan dengan total bed rest
1. Tanda Gejala Pada Truma Saluran Kemih
Uretra ureter Buli-buli Ginjal
Pada Posterior: Disertai cedera perut dan hematuria, perut terasa lunak, Hematu ia,nyeri atau
-Perdarahan per uretra panggul yang parah. memar pada bagian nyeri tekan di
suprapubik, distensi perut, abdomen kuadran atas
-Retensi urine. Trauma penetrasi adalah
pembengkakan skrotum, atau sudut
-Pemeriksaan Rektal Tuse biasanya dikaitkan perineum, dinding perut dan / kostovertebra pada sisi
Floating Prostat. dengan cedera vaskular atau paha, yang terkena. Tanda
-Ureterografi: ekstravasasi dan usus, sedangkan uraemia dan peningkatan syok dapat terjadi
kontras dan adanya fraktur trauma tumpul dikaitkan kadar kreatinin, dan luka apabila trauma
pelvis. dengan kerusakan tulang masuk / keluar di bagian adisertai perdarahan
Pada Anterior: panggul dan cedera bawah perut, perineum atau yang banyak.
bokong
 Perdarahan per-uretra/ tulang belakang Tanda-tanda IBT eksternal
hematuri. lumbosakral. Hematuria adalah ekstravasasi urin,
 Sleeve adalah indikator cedera laserasi terlihat, cairan bening
Hematom/butterfly ureter yang buruk dan di bidang bedah, penampilan
hematom. tidak dapat diandalkan, kateter kandung kemih, dan
darah dan / atau gas dalam
 Kadang terjadiretensi karena hanya terdapat kantung urin selama
urine. pada 50-75% pasien laparoskopi.
   
2. Penatalaksnaan
Uretra ureter Buli-buli Ginjal
Pada ruptur anterior 1. Trauma Parsial (Grade I Ekstraperitonial Ruptur: a. Urinalisis secara
 Pada ruptur anterior yang partial dan II) - Kateter khas menunjukkan adanya
cukup dengan memasang kateter - Pemasangan stent pada - Laprotomy hematuria. Untuk
dan melakukan drainase bila ada. uretermaupun nefrostomi penatalakanaan hematuria
 ruptur yang total hendaknya untuk diversi urine yang Intraperitonial Ruptur mikroskopis (100
sedapat mungkin dilakukan eritrosis/LPB) hanya
jeluar -Operasi
penyambungan dengan membuat dengan observasi saja dan
end-to-end, anastomosis dan
- Pemantauan dengan megulangi pemeriksaan
suprapubic cystostomy. renogram maupun Terapi Konservatif urinalisis, sedangkan gross
 Kontusio : observasi, 4-6 bulan intravenous pyelografi Perawatan konservatif terdiri hematuria (atau
kemudian dilakukan uretrografi dari pengamatan klinis, drainase mikroskopis persisten)
ulang. 2. Trauma Total (III, IV, V) kandung kemih berkelanjutan perlu evaluasi lebih lanjut
 sistosomi, 2 minggu kemudian - Debridement jaringan dan profilaksis antibiotik dengan tomografi
dilakukan uretrogram dan ureter yang rusak komputer (CT) atau
striktura sache jika timbul stiktura - Spatulasi pielografi intravena (IVP)
uretra. - Pemasangan ureter b. CT (dengan materi
 Debridement dan insisi hematom - Menjahit ureter dengan kontras) adalah cara yang
untuk mencegah infeksi. lebih disukai untuk
benang 4/0 yang diserap
Pada ruptur uretra posterior mengevaluasi sistem
secara watertight
 Pada rupture yang total suprapubic genitourinarius (GU) pada
cystostomy 6-8 minggu. - Memasang non-suction korban dengan trauma
 Pada ruptur uretra posterior yang drain dan menutup tempat multipel.
partial cukup dengan memasang jahitan dengan c. IVP digunakan
douwer kateter. peritoneum maupun secara terbatas pada
 Operasi uretroplasti 3 bulan pasca omentum trauma. IVP dapat dipakai
ruptur sebagai prosedur skrining
untuk trauma yang terisolir
pada daerah panggul.
3. Indikasi dilakukan
pemeriksaan penunjang
• -Lakukan pemeriksaan penunjang jika pasien didapatkan
hematuria
• Adanya syok, trauma mayor pada organ lain
• Pasien dengan riwayat trauma deselerasi cepat (jatuh dari
ketinggian >3m) -> Indikasi pemeriksaan penunjang ->
Menyingkirkan risiko afulsi ureter
• -CT SCAN:
• 1. Kecurigaan adanya massa di ginjal
• 2. Abses, urioma, infeksi urogenitalis
• 3. Kolik ureter/ginjal
• 4. Cedera pada urogenitalia (Ginjal, buli-buli dan uretra)
• 5. Kecurigaan kelainan uretroperitoneal
Trauma
Saluran Kemih

Ginjal Ureter Buli-buli Urethra

-Hematuria -Fraktur pelvis Anterior :


-Nyeri lokal -Hematuria
-Retensi urin Butterfly
-Anuria
-Syok -Hematuria Hematom
-Oligouri
-Laserasi -Syok
-Nyeri pinggang
-Nyeri tekan -Deman Posterior:
-Anuria Floating prostat

Trauma parsial :
Pemasangan
Ekstraperitoneal
stent
-Terapi -Pemasangan
-Operasi
konservatif Trauma total :
kateter
-Melakukan
-Operasi -Perbaikan sistosomi
Intraperitoneal
jariangan,
-Bedah
pemasangan
stent, suction

Anda mungkin juga menyukai