Anda di halaman 1dari 27

DIVERSI URINE

o Pengalihan aliran urine dari jalurnya yang


normal
o Mungkin temporer atau permanen
o Dilakukan pada tiap level dari tr.urinarius
sesuai kebutuhan
o Secara umum indikasi diversi urine :
1. Mengalihkan aliran urine keluar di proksimal
dari sumbatan

1
2. Memperbaiki fungsi ginjal dan keadaan
umum penderita sebelum prosedur
tindakan sesuai dengan
penyakitnya/obstruksi

3. Sebagai satu metode pengeluaran urine


dalam prosedure operasi tertentu misalnya
pada urethroplasty  dibuat cystostomi

2
Beberapa teknik diversi urine yang biasa
dilakukan :
1. NEPHROSTOMI
o Mengalirkan urine keluar langsung dari ginjal
o Biasanya dengan memakai “self-retaining
catheter” (closed nephrostomy)
o Indikasi :
a. Sumbatan bagian distal ureter karena tumor
ureter,buli-buli
b. Striktur ureter kiri & kanan akibat radiasi pada
panggul

3
c. Batu ureter kiri & kanan  biasanya dicoba
dulu pemasangan kateter ureter atau DJ
Stent salah satunya
d. Ureter terpotong sebagian dan tak mungkin
langsung di repair
e. Tindakan pencegahan fistel pada
anastomosis pada operasi UPJ dan ureter.
Biasanya temporer

5
o Dalam 3 – 5 minggu sudah terbentuk
“tract” dan kateter bisa diganti bila perlu
o Kalau di lepas  lubang akan menutup
sendiri bila pasase ureter baik
o Untuk menghindari perdarahan “mattress
sutures” dilakukan pada insisi di ginjal
o Komplikasi pada pemasangan lama :
infeksi, batu perlu pemeriksaan
bakteriologis secara berkala
o Melalui kateter dapat dimasukkan kontras
untuk melihat letak sumbatan

6
2. PYELOSTOMI
o Pemasangan self retaining catheter dari
pelvis renis
o Indikasi sama dengan nephrostomy
o Karena posisi pelvis renis di posterior
maka kateter/tube bisa terlipat
tersumbat  nephostomy lebih efisien

7
3. URETEROSTOMY
o Ureter langsung dimuarakan  kekulit, sesuai
panjang ureter proksimal dari sumbatan
o Bisa langsung ke kulit atau melalui T-tube
a. Cutaneus Ureterostomy
o Biasanya pada ureter yang sangat

dilatasi seperti :
o Congenital megaloureter
o Bladder outlet obstruction
o Gross vesico-ureteric reflux

9
o Dengan arus balik aliran urine dapat
merusak fungsi ginjal  harus selamatkan
o Juga dengan diversi ini kaliber ureter yang
melebar dapat dikembalikan semula 
nanti di reimplantasi ke buli-buli
o Dapat ureter dipotong dan dimasukkan
bersama (Double berrelled) atau di insisi
dan dimuarakan ke kulit

10
b. Intubated Ureterostomy
o Dapat dilakukan pada obstruksi
ureter
o “Closed system of drainage”
o Dari T-tube dapat dimasukkan
kontras untuk melihat letak obstruksi

12
4. URETERO-SIGMOIDOSTOMI (Goodwin)
o Disini ureter dilakukan anastomosis end to
side dengan membuat “Submucosal tunnel”
pada colon sigmoid untuk mencegah reflux
ke ureter
o Sekarang teknik ini sudah jarang dipakai
karena banyaknya komplikasi
o Indikasi :
o Extrophy of the bladder
o Trauma ureter  terpotong & hilang sebagian
di distal
o Vesico-vaginal fistula yang besar
o In operable of bladder cancer

14
o Komplikasi :
o Hyperchloraemic acidosis  absorpsi urine
di colon anurexia,haus,rasa lemah,pusing
o Assenderen infeksi ke ureter  ke ginjal
o Hydroureter nephrosis  stenosis ujung
ureter
o Tumor pada colon di daerah anastomosis

16
5. URETERO-URETEROSTOMY
o Ujung ureter yang satu yang tersumbat
dipotong  anastomosis end to side pada
ureter yang lain
o Indikasi : ada lesi yang panjang pada
ureter distal
o Komplikasi :
o Striktur ureter pada anastomosis
o Pembentukan batu

17
6. SUPRAPUBIC - CYSTOSTOMY
o Ini yang paling sering dilakukan

o Dibuat stoma dengan pasang kateter


dari buli-buli di supra pubis
o Pasang kateter secara terbuka  operasi
o Pasang kateter secara tertutup dengan
troicar
o Umumnya pemasangan temporer
daripada permanen
o Indikasi : retensi urine akut dan gagal
dipasang kateter peruretra
o Ruptur urethra + urine infiltrat
o Neurogenic bladder

19
7. ILLEAL LOOP CONDUIT & COLON LOOP
CONDUIT
o Diversi urine yang permanent
o Di isolasi sepotong usus halus (Ileal Loop
Conduit) atau colon/caecum menjadikan
sebagai kantong recervoir urine (semacam
buli-buli) ureter kiri & kanan dimuarakan ke
usus dan yang ujungnya dimuarakan pada
kulit

21
o Indikasi :
a. Post sistektomi total
b. Ectopic vasical
c. Neurogenic bladder
d. Operasi rongga panggul ca.cervix yang
melibatkan buli-buli
e. Contracted bladder : tbc/radiasi

23
o Persiapan pra operative :
o Pemeriksaan darah rutin dan persediaan
darah
o Kultur urine dan sensitivity test bila positif
o EKG dan fungsi paru
o Sterilisasi usus
o Post operative : perlu diawasi
o Kemungkinan paralytic ileus
o Pasang maagslang
o Balans pemberian cairan
o Kemungkinan timbul fistul urine/feces

24
o Late post – operative problem/komplikasi
a. Renal complication
o Infeksi
o Hydrouretero-nephrosis e.c stenosis pada
anastomosis
o Batu pada anastomosis
b. Stomal complication
o Stenosis /contraction
c. Hyperchloraemic acidersis  absopsi
urine
d. Fistul urine/feces
e. Herniasi interna di sebelah usus yang
diisolasi

25
8. PERINEAL URETHROSTOMI
o Urethra pars bulbaris dimuarakan ke perineum
o Bisa temporer atau permanen
Temporer :
o Cystoscopi pada anak laki-laki
o TUR pada penderita dengan urethra pars
pendularis/meatus kecil
Permanent : Total penectomy pada ca.
penis

26

Anda mungkin juga menyukai