Anda di halaman 1dari 42

METODE STUDI KA

METODE STUDI KA
Jenis Pengumpula
Jenis Pengumpula
Data n Data
Data n Data

BESARAN DAMPAK
BESARAN DAMPAK
DAMPAK
DAMPAK
PENTING
PENTING
HIPOTETIS METODE
METODESTUDI
STUDI
HIPOTETIS

SIFAT PENTING
SIFAT PENTING
DAMPAK
DAMPAK

Analisi Prakiraan
Analisi Prakiraan
sData Dampak
sData Dampak
Pengumpulan Data

 Parameter yang akan dikaji


 Metode/alat yang digunakan
 Titik sampling: jumlah, lokasi dan
alasan penetapannya
 Titik sampling overlay dengan batas
wilayah studi (ekologis & sosial)
Analisis Data

 Parameter yang dikaji (harus konsisten


dengan parameter pada pengumpulan
data)
 Metode yang digunakan
Metode
No. Parameter Pengumpulan Metode Analisis Data
Data

1. BOD5 SNI 6989.57:2008 SNI 06-2530-1991

2. COD SNI 6989.57:2008 SNI 06-6989.15-2004

3. TSS SNI 6989.57:2008 SNI 06-6989.03-2004

4. Minyak dan SNI 6989.57:2008 SNI 06-6989.10-2004


Lemak

5. pH SNI 6989.57:2008 SNI 06-6989.11-2004


Metode Studi – Prakiraan
Besaran Dampak
 Metode perhitungan matematis
 Percobaan/eksperimen
 Model simulasi visual dan peta
 Metode analogi
 Penilaian ahli (Professional
Judgement)
Metode Prakiraan Besaran
No. Dampak Penting Hipotetik
Dampak

1. Penurunan Kualitas air Rumus pengenceran


sungai (parameter COD)

2. Peningkatan erosi (parameter USLE


curah hujan)

3. Penurunan kualitas udara Model Flaresim atau model


ambien (parameter debu) Gaussian
Metode Penentuan Sifat
Penting Dampak
 Faktor penentu dampak penting: PP 27/99:
1. Jumlah manusia terkena dampak
2. Luas wilayah persebaran dampak
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
4. Banyaknya komponen lingkungan yang
terkena dampak
5. Sifat kumulatif dampak
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
 Tolok ukur penting tidaknya dampak, Kep-
MENLH No.056/1994, Pedoman Mengenai
Ukuran Dampak Penting
Jenis Metode Evaluasi
Dampak
1. Metode penampalan (overlays)
2. Metode daftar uji berskala-berbobot
(weighted-scale checklist)
3. Metode matrik
4. Metode bagan alir (networks)
Pedoman Memilih Metode
Evaluasi Dampak
 Dinamis
 Komprehensif
 Fleksibel
 Mampu menampung input dari berbagai bidang
keahlian
 Dapat digunakan untuk pengambilan keputusan
 Dalam hal digunakan skala dan/atau bobot, perlu
diperhatikan agar”
 Prosedur amalgamasi (penyatuan) dilakukan secara benar
 Skala verbal (A, B, C, … Z) lebih baik dibandingkan skala
numerik (1, 2, 3, … n)
KERANGKA ACUAN ANDAL
Komponen
Rencana Kegiatan
Metode Studi
Batas Studi
Komponen
Lingkungan Hidup Tenaga Ahli Yg
Dampak
diperlukan
Kegiatan Penting
Lain disekitarnya Hipotetik

Saran Tanggapan
Pendapat
Rona Lingkungan

 Hasil pengumpulan data dan analisis


data
 Konsistensi parameter lingkungan
yang dikaji
 Konsistensi titik sampling
Prakiraan Dampak
Komponen
Baku Mutu Kondisi Area
Lingkunga
dengan Dampak
n
proyek Penting

O4
C

Besar
O1 Dampak
O5
O2
B Kondisi
O6 tanpa
O3 proyek

A
T1 T2 T2n T3 Waktu

Sumber: Adiwibowo, 2002


Prinsip Dasar Prakiraan
Dampak

 Pendekatan “Dengan & Tanpa Proyek”


Besaran dampak lingkungan (magnitude of impact)
dan arah dampak lingkungan yang akan terjadi di
ruang dan waktu tertentu, diprakirakan dengan
pendekatan sebagai berikut:

Kondisi Kondisi
Dampak Proyek = Lingkungan Lingkungan
Dengan Proyek Tanpa Proyek
Prinsip Dasar Prakiraan
Dampak
 Prinsip Keterkaitan antar Dampak dari
Proyek
Prakiraan dampak suatu komponen harus
mempertimbangkan prakiraan komponen
lingkungan lain yang terkait.

 Contoh, prakiraan terhadap perubahan pendapatan


nelayan harus mempertimbangkan hasil prakiraan
dampak populasi
Evaluasi Sifat Penting
Dampak (1)
Sejauh mana dampak lingkungan bersifat penting?
 Sejauh mana perubahan lingkungan (dampak) akibat
rencana kegiatan usaha yang timbul bersifat
mendasar terhadap:
– Stabilitas dan keberlanjutan kehidupan ekologi
(ecological importance), dan/atau
– Kehidupan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat
(social importance)
 Setiap kelompok masyarakat memberi nilai penting
yang berbeda-beda (ruang-waktu) terhadap dua segi
aspek kehidupan tersebut
Evaluasi Sifat Penting
Dampak (2)
Penting-tidaknya dampak sangat ditentukan oleh
kondisi biogeofisik-kimia yang ada dan kondisi sosial,
ekonomi dan budaya masyarakat yang terkena dampak.
Sehingga sifat penting dampak sangat kontekstual:
 Emic: tergantung pada nilai-nilai dan norma yang dianut
oleh masyarakat yang berkepentingan dengan dampak yang
timbul
 Relatif, apa yang dipandang penting saat ini dapat berubah
di masa akan datang
Dampak Besar & Penting
 Besar dampak (magnitude of  Makna penting perubahan
impact): merujuk kepada (dampak) lingkungan
derajat perubahan terhadap kehidupan sosial
lingkungan (besar/kecil) dan ekologi akibat adanya
 Dampak besar (big rencana usaha/kegiatan
magnitude of impact):
merujuk pada perubahan
lingkungan yang tergolong
besar

• Dampak yang besar (big magnitude of impact) tidak senantiasa


berdampak penting (contoh: dampak pada 500 ha alang-alang)
• Dampak yang kecil (small magnitude of impact) dapat bersifat penting
(contoh: perubahan 0,5oC pada suhu air laut akibat buangan limbah
cair berakibat penting pada populasi benur udang)
Evaluasi Dampak Lingkungan
 Sejauh mana proyek layak lingkungan?
 Evaluasi terhadap seluruh potensi dampak penting
secara holistik (menggunakan metode evaluasi
dampak sebagai alat bantu, misal matriks bagan
alir)
 Evaluasi alternatif rencana usaha/kegiatan sebagai
masukan untuk pengambilan keputusan layak
tidaknya rencana usaha/kegiatan
 Arahan untuk pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup (sesuai alternatif terpilih)
Apa Landasan Hukum Proyek
Layak Lingkungan?

DAMPAK POSITIF > DAMPAK NEGATIF

Bd – Cd – Bp > 0
Bd : Keuntungan akibat proyek
Cd : Biaya pembangunan proyek
Bp : Keuntungan yg diperoleh dengan mempertahankan
kondisi alam dengan
tidak adanya proyek.
Apa Landasan Hukum Proyek
Layak Lingkungan?
 Agar perusahaan dapat memperoleh manfaat
sebesar-besarnya dari AMDAL: analisis keputusan
dilakukan dengan menilai alternatif kegiatan proyek
(alternatif lokasi, bahan baku, proses, teknologi)
yang lebih layak lingkungan
EVALUASI DAMPAK
TELAAH TERHADAP DAMPAK TELAAH SEBAGAI DASAR
BESAR & PENTING PENGELOLAAN

Holistik : Hubungan sebab akibat


Fisika, kimia, biologi, Ciri dampak : negatif-positif,
sosial budaya ekonomi sesaat – terus menerus,
antagonis – sinergis, skala
Perimbangan dampak
waktu.
positif Vs dampak negatif
Kelompok Masyarakat yang
Dampak besar & penting
akan terkena dampak
yang harus dikelola.
Skala luasan dampak ; lokal,
regional, nasional, global.
Analisis bencana dan resiko
TELAAH SEBAGAI DASAR PENGELOLAAN
 Hal-hal PENTING dimaksud, adalah:
 Daya dukung lingkungan (carrying capacity)
 Kebijakan yang akan terpengaruh rencana usaha dan atau kegiatan
 Nilai sosial atau pandangan masyarakat [social values/emic view]
yang akan terpengaruh rencana usaha dan atau kegiatan

 Komponen lingkungan yang memiliki nilai penting ekologis


[ecological importance] yang akan terpengaruh rencana usaha dan
atau kegiatan

 Komponen lingkungan yang memiliki nilai penting ekonomi


[economic importance] yang akan terpengaruh rencana usaha dan
atau kegiatan

31
 Hal-hal PENTING dimaksud, adalah:
 Adanya konflik kepentingan [termasuk tata ruang dan kawasan
lindung – protected & spatial planning significance] akibat rencana
usaha dan atau kegiatan

 Akan dilampauinya baku mutu lingkungan akibat rencana usaha


dan atau kegiatan

 Terganggunya ekosistem yang memiliki nilai penting secara sanitifik


(ilmu pengetahuan)

32
Prinsip Dasar Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Hindari

Minimisasi

Prioritas Kompensasi
Menurun
Prinsip Dasar Pengelolaan
Lingkungan Hidup
PENCEGAHAN PENCEMARAN &
KERUSAKAN LINGKUNGAN

PENGURANGAN PENCEMARAN
DARI SUMBER PERSOALAN
(replace & reduce: bahan baku,
operasi, teknologi, produksi)

Prioritas PENGELOLAAN LIMBAH (reuse,


recycle, recover)
Menurun
PEMBUANGAN
LIMBAH
(memenuhi
peraturan)
Prinsip Dasar Pemantauan
Lingkungan Hidup
Pemantauan harus dapat digunakan untuk:

 Evaluasi ketaatan (compliance evaluation)


 Evaluasi kecenderungan (trend line
evaluation)
 Evaluasi tingkat kritis (critical level
evaluation)
METODE EVALUASI RKL-RPL

 Evaluasi kecenderungan (trend evaluation)


– Untuk mengetahui perubahan kualitas
lingkungan (trend) dalam suatu rentang ruang
& waktu
– Hasil pemantauan dari waktu ke waktu (time
series)
Pola Kecenderungan

6 Baku mutu
K L
U I 5
A N
L G
I K 4
T U
A N 3
S G Prediksi
A Moving Average
2 – analisa Pola dampak
N
Kecenderungan
1

0
4/11/95 8/23/96 1/5/98 5/20/99 10/1/00 2/13/02
WAKTU
Contoh
Kasus

LAPORAN
PELAKSANAA
N RKL-RPL
PT FREEPORT
INDONESIA
METODE EVALUASI RKL-RPL
 Evaluasi tingkat kritis (critical level
evaluation)
– Untuk menilai tingkat kekritisan (critical level)
bsuatu dampak
– Hasil pemantauan dari waktu ke waktu (time
series) dan data pemantauan sesaat
– Evaluasi potensi risiko dimana suatu kondisi
akan melebihi baku mutu atau standar
lainnya, baik periode saat ini maupun yang
akan datang
Tingkatan Kritis &
Ketaatan
BAKU MUTU PENGUKURAN KETIDAKPASTIA PERBANDINGA KATEGORI
(mg/m3) (mg/m3) N N
(mg/m3)
10 <7 + 2 < 7 + 2 : 10 TAAT
7 7 + 2 : 10
10 9 + 2 9 + 2 : 10 DALAM PERTIMBANGAN
11 11 + 2 : 10
10 13 + 2 13 + 2 : 10 TIDAK TAAT
>13 > 13 + 2 : 10

Sumber : IMPEL, 2001


Tingkatan Kritis &
Ketaatan
DAERAH
PENEGAKAN
HUKUM
DAERAH TIDAK TAAT
PENUTUPAN,
PELARANGAN,
PERINGATAN
ADMINISTRASI
Ketidakpastian
Pengukuran

PEMBINAAN
DAERAH
BAKU MUTU
PERBAIKAN PENGELOLAAN

TIDAK ADA TINDAKAN


PENTING YANG PERLU
DAERAH TAAT
DILAKUKAN

KATEGORI PENTAATAN RESPON & TINDAKAN

Modifikasi : IMPEL, 2001


METODE EVALUASI RKL-RPL
 Evaluasi penaatan (compliance evaluation)
– Evaluasi terhadap tingkat kepatuhan
pemrakarsa terhadap ketentuan yang ada
dalam izin dan dokumen RKL-RPL

Anda mungkin juga menyukai