Usaha
Bagaimana kita memotivasi orang agar lebih efektif dalam melakukan
pekerjaannya
Ketekunan
Motivasi Dan Prilaku
Tujuan berada di luar individu yang seringkali menunjuk
kepada harapan (hoped for) mendapat hadiah (reward)
atas motif yang diarahkan. Tujuan oleh para ahli psikologi
sering disebut sebagai insetif (incetive).Akan tetapi,
orientasi kita bahwa motif tidak dimaksudkan sebagai
insetif.Manajer yang berhasil dalam memberikan motivasi
kepada bawahannya adalah manajer yang sering
menyediakan lingkungan yang sesuai dengan tujuan yang
adz untuk pemuasan kebutuhan.
Paul Hersey dan Kenneth H
Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard (1980:18-12) mengemukakan
bahwa berkurangnya kekuataan suatu kebutuhan disebabkan hal – hal
berikut.
Pemuasan kebutuhan (need satisfaction)
Pemblokiran pemuasan kebutuhan (bloking need satisfaction)
Ketegangan kognitif (cognitive dissonance)
Frustrasi (frustration)
Rasionalisasi (rationalization)
Regrasi (regresion)
Fiksasi (fixation)
Resignasi(resignation)
Kekuatan motif yang meningkat (increasing motive strength)
Elemen Penggerak Motivasi
Motivasi seseorang menurut Sagir (1985: 97-99) biasanya meliputi hal – hal
berikut.
Kinerja (Achievement)
Penghargaan (Recognition)
Tantangan (Challege)
Tanggung Jawab (Responsibility)
Pengembangan (Development)
Keterlibatan (Involvement)
Kesempatan (Opportunity)
Bentuk Motivasi
Tiga teori proses yang merupakan karya dari Victor H. Vroom (1964).
Dideskripsikan pada bagian berikut.
Teori Harapan (Expectancy Theory)
Teori Keadilan (Equity Theory)
Teori Peguatan(Reinforcement Theory)
Model – Model Motivasi
Para ahli teori yang kemudian seperti McGregor dan Maslow, dan para
peneliti seperti Argyris dan Likert, mengeritik model hubungan antar manusia
sebagai suatu pendekatan yang lebih canggih untuk memanipulasi
karyawan. Para ahli teori ini berpendapat bahwa karyawan dimotivasi oleh
banyak faktor - bukan hanya uang, atau keinginan akan kepuasan, tetapi
juga kebutuhan akan prestasi dan kerja yang bermakna.