Manajemen Stratejiek-1
Manajemen Stratejiek-1
LINGKUNGAN
DALAM
MANAJEMEN
STRATEJIEK
ANALISIS LINGKUNGAN
EKSTERNAL
LINGKUNGAN SOSIAL
LINGKUNGAN TUGAS:
ANALISIS INDUSTRI
COMPETITIVE INTELEGENCE
Oligopoli
Persaingan Persaingan
Sempurna tidak Monopoli
Sempurna
Monopolisti
k
Persaingan Tidak ada
Tinggi Persaingan
DAFTAR PUSTAKA
Sondang P. Siagian, Prof. Dr. MPA,
Manajemen Stratejik, (Bumi Aksara
Jakarta: 2011)
Agustinus Sri Wahyudi, SE, MBA,
Manajemen Strategik, (Binarupa
Aksara:1996)
Pearce/Robinson, Manajemen Strategis,
(Salemba Empat: 2008)
Analisis Lingkungan
Internal
Internal
Internal Forces
Forces
Management
Marketing Manufacturing
Purchasing Distribution
• Strategic Intent :
• Adalah memanfaatkan sumber daya internal,
kemampuan dan kompetensi inti untuk
mencapai tujuan dalam lingkungan yang
kompetitif.
• Strategic Mission :
• Adalah pernyataan tujuan unik dan lingkup
operasi perusahaan dalam lingkup produk dan
pasar
• Daya saing strategis dicapai apabila sebuah
perusahaan dengan baik merumuskan serta
menerapkan strategi pencipta nilai.
• Keunggulan bersaing diperoleh ketika perusahaan
mampu menjadikan banyak aktivitas berlainan yang
dilakukan oleh perusahaan digabungkan dalam suatu
rantai yang dapat memberikan konstribusi nilai yang
memberikan margin maksimal bagi perusahaan
( melaksanakan aktivitas-aktivitas yang penting
secara strategis dengan lebih murah atau lebih baik
dibanding pesaing).
Diferensiasi
• Diferensiasi adalah mengambil pelanggan sebagai titik perhatian utama.
Strategi ini menitik beratkan pada membangun persepsi pembeli akan
keungulan kualitas, desain produk, teknologi, jaringan distribusi, image
berat, bahan atau pelayanan.
• Persyaratan untuk strategi ini adalah :
• Ketrampilan dan Sumberdaya Umum yang di perlukan
– kemampuan pemasaran yang kuat
– bakat yang kreatif
– perekayasaan produk
– kemampuan yang kuat dalam riset dasar
– reputasi korporat untuk kepemimpinan mutu dan teknologi
– strategi yang lama dalam industri atau gabungan yang unik dari
ketrampilan yang diambil dari usaha-usaha yang lain
– kerjasama yang kuat dari saluran-saluran.
• Persyaratan Organisasi Umum
– koordinasi yang kuat antara fungsi-fungsi dalam riset dan pengembangan
produk, dan pemasaran.
– Pengukuran dan insentif yang subyektif.
– Suka menarik tenaga yang kreatif.
Analisis rantai nilai
Menurut porter rantai nilai merupakan total
pendapatan dikurangi oleh total biaya semua
aktivitas yang dilakukan untuk mengembangkan dan
memasarkan produk atau jasa dalam menghasilkan
suatu nilai.
Misi Perusahaan
Lingkungan Eksternal :
• Jauh Profil Perusahan
• Industri (Global dan Domestik
• Operasional
Melembagakan Strategi
: Dampak Besar
Jhon Apearce II and
Richard B Robinson, Jr :
: Dampak Kecil Pengendalian dan Evaluasi 226
David Hunger J : 165
I. Struktur Sederhana
Pemilik - Manajer
Pekerja
Manajemen Puncak
Manajemen Puncak
1. STRATEGI DIREKSIONAL
2. STRATEGI PERTUMBUHAN
3. ANALISIS PORTOFOLIO
4. CORPORATE PARENTING
Strategi Perusahaan
direksional
Strategi direksional
Haruskah
Apabila
Strategi direksional perusahaan terdiri dari orientasi
umum (seringkali disebut grand strategies) :
Strategi pertumbuhan
ekspansi kegiatan perusahaan.
Strategi stabilitas
tidak merubah kegiatan perusahaan.
Strategi pengurangan
mengurangi tingkat kegiatan perusahaan.
STRATEGI PERTUMBUHAN
Perusahaan yang melakukan bisnis harus
terus tumbuh agar dapat bertahan.
Pertumbuhan yang berkelanjutan berarti
penjualan yang meningkat
Perusahaan dapat tumbuh melalui
pengembangan internal dengan melakukan
ekspansi secara global atau secara domestik
1. Merger
2. Akuisisi
3. Aliansi strategis
Strategi dasar pertumbuhan
Kontroversi
dalam pertumbuhan direksional
Apakah pertumbuhan vertikal lebih baik
daripada pertumbuhan horisontal ?
Analisis SWOT
Strategi Penciptaan Nilai
Strategi Bersaing
Strategi Kerja Sama
Analisis SWOT
masalah organisasi secara kilatTools
Analisis untuk menggambarkan situasi
yang sedang/akan dihadapi oleh
organisasi,
Bukan “Magic Tools” yang dapat
memberikan solusi
Dibuat oleh Albert Humphrey yang
berasal dari Universitas Stanford pada
dasawarsa 1960-an dan 1970-an
S.W.O.T
Strength (S) (Kekuatan)
Weakness (W) (Kelemahan)
Opportunity (O)
(kesempatan)
Threat (T) (Ancaman)
PENGERTIAN SWOT
Proses melibatkan tujuan yang spesifik
dari spekulasi bisnis atau proyek
Mengidentifikasi faktor internal dan
eksternal yang mendukung dan yang
tidak mendukung dalam mencapai tujuan
tersebut.
PENERAPAN SWOT (1)
Menganalisis dan memilah berbagai hal
yang mempengaruhi keempat faktornya
bagaimana kekuatan (strengths) mampu
mengambil keuntungan (advantage) dari
peluang (opportunities) yang ada,
bagaimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mencegah
keuntungan (advantage) dari peluang
(opportunities)yang ada,
PENERAPAN SWOT (2)
Definisi:
To create sustainable, long-term, and
long lasting growth of value for
customers, shareholders, and all
employees
Strategi Penciptaan Nilai
1.Customer
Menciptakan nilai yang lebih tinggi
bagi konsumen daripada nilai yang
diciptakan oleh pihak pesaing
2.Karyawan/Organisasi
• Menciptakan nilai kepuasan bagi
karyawan dalam bekerja di
perusahaan
Strategi Penciptaan Nilai bagi
Shareholder
1. Nilai ditentukan oleh permodalan
yang bergantung pada Arus Kas.
2. Kemampuan perusahaan untuk
menjaga pengelolaan arus kas akan
menjaga kontinuitas permodalan
Ekspektasi Pemegang
Saham
Ekspektasi cash flow masuk melebihi
jumlah modal yang diinvestasikan
Sehingga investasi tersebut akan
memberikan kontribusi terhadap
pencapaian nilai pemegang saham.
Strategi Bersaing
Eksternal
› Struktur industri berpengaruh dalam
menentukan aturan permainan persaingan
Internal
› Perusahaan harus memiliki strategi-
strategi potensial untuk menghadapi
persaingan
Klasifikasi Industri
1. Diversifikasi
2. Sinergistik
3. Waralaba (Franchising)
Aliansi Strategis
Diversifikasi
Memungkinkan suatu perusahaan untuk
memperluas ke produk atau wilayah pasar
baru tanpa melakukan merger atau
akuisisi
Contoh: Business Partner berdasarkan
wilayah
Aliansi Strategis
Sinergistik
Menciptakan ruang lingkup ekonomi
bersama antara dua atau lebih
perusahaan
Contoh: Sinergi sesama Anak Perusahaan
yang berada dalam satu grup holding
Aliansi Strategis
Waralaba
Merupakan salah satu alternatif dalam
diversifikasi yang merupakan strategi
kerja sama berdasarkan relasi kontraktual
Contoh: Franchise Bebek Slamet,
Indomaret, Alfamart, Snappy, dst.
Strategi Bisnis Generik
Presentasi Oleh
KELOMPOK 5 :
1. Farhan Aulani
2. Eka Depci Tauruzin
PERUSAHAAN
INTERNATIONAL
STRATEGY
Opportunities and outcomes of int. strategy
Identifikasi Mencari Sumber Hasil
Menggunak
Peluang daya dan Strategic
an
Internasion Kapabilitas Competitiven
Kompetensi
al Strategi
CaraInti
Masuk
ess
Internasional
Management
Management
International Mengekspor problems
problems and
and
Business strategy risk
risk
Kinerja
Multidomestic Aliansi Penghasilan
Strategy Stratejik yang Lebih
Tinggi
Inovasi
Transnational Pembukaan
Management
Management
Strategy cabang baru
problems
problems and
and
risk
risk
INTERNATIONAL
STRATEGY
Mengidentifikasi peluang
Internasional
Definisi Strategi Internasional
adalah strategi yang digunakan
oleh perusahaan untuk menjual
produk dan jasanya keluar dari
pasar domestik.
INTERNATIONAL
STRATEGY
4 manfaat dlm penggunaan strategi internasional :
INTERNATIONAL
STRATEGY
Srategi Internasional
2 tipe dasar strategi internasional :
Kondisi Kondisi
Faktor permintaan
Industri pendukung
Dan terkait
INTERNATIONAL
STRATEGY
Strategi Skala Tingkat
Bisnis Internasional
Strategi bisnis internasional memiliki
ciri-ciri yang unik. dalammenerapkan
strategi tingkat bisnis internasional,
kegiatan operasional suatunegara asal
seringkali menjadi sumber keunggulan
kompetitif yang paling penting. Sumber
daya dan kapabilitas yang dibangun di
negara asal secara
berkalamemungkinkan perusahaan
menerapkan strategis tersebut di dalam
INTERNATIONAL
pasar-pasar yang berlokasi di negaraSTRATEGY
Tekanan Yang Berlawanan Dan Tiga Strategi Internasional
Strategi Strategi
Global Transnasional
Strategi
Multidomestik
INTERNATIONAL
STRATEGY
International Corporate
level strategy
Strategi Multi domestic, sebuah strategi internasional
dimana dan keputusan operasi terdesentralisasi ke strategi
unit bisnis di beberapa negara sehingga memungkinkan unit
tersebut menyesuaikan produk di pasar lokal.
INTERNATIONAL
STRATEGY
International Corporate
level strategy
Transnational strategi. Sebuah strategi dimana perusahaan
mencari untuk mendapatkan efisiensi global dan tanggapan
pasar lokal
INTERNATIONAL
STRATEGY
Environmental Trends
I. Kewajiban dari keasingan
INTERNATIONAL
STRATEGY
Environmental Trends
2. Regionalisasi
INTERNATIONAL
STRATEGY
Global Market Entry
Type of entry Characteristics
Exporting High cost, low control
Licensing Low cost, low risk, little control, low returns
Strategic Alliance Shared cost, shared resources, shared risks,
problems of integration ( two corporate culture)
Acquisition Quick access to new market, high cost, complex
negotiations, problems of merging with domestic
operations,.
New wholly owned Complex, often costly, time consuming, high risk,
subsidiary maximum control, potential above –average
returns
INTERNATIONAL
STRATEGY
Dinamika memasuki Pasar
INTERNATIONAL
STRATEGY
Hasil daya saing strategis
INTERNATIONAL
STRATEGY
Resiko lingkungan
internasional
I. Resiko politik.
Risiko politik berkaitan dengan ketidakstabilan
pemerintahan nasional dan perang baik secara
sipil maupun internasional
Contohnya antara lain :
Tragedi serangan 11 September dan perang di
Afghanistan dan Negara lainnya.
Perangan berkelanjutan antara Palestina dan Israel
Potensi terjadinya perang antara India dan Pakistan,
dll
INTERNATIONAL
STRATEGY
Resiko lingkungan
internasional
II. Resiko ekonomi
Perekonomian yang semakin memburuk di daerah
Argentina, turunnya nilai mata uang peso
Suatu tantangan bagi negara China untuk dapat
mengimplementasikan perjanjian WTO
Aktifitas mata uang Euro pada 13 negara Eropa
Kesuksesan proses privatisasi dan restrukturisaasi
beberapa perusahaan di wilayah Negara Eropa Timur
INTERNATIONAL
STRATEGY
Resiko lingkungan
Internasional
III. Batas Ekspansi Internasional ; Manajemen
penyebaran geografis yang lebih besar secara
lintas perbatasan negara tersebut meningkatkan
biaya koordinasi antara unit-unit dan biaya
distribusi produk
hambatan-hambatan perdagangan, biaya logistik,
keragaman budaya dan perbedaan lain menurut
negara masing-masing
biaya tenaga kerja dan modal yang berbeda
sulit untuk menerapkan, mengelola dan
mengontrol operasi internasional perusahaan
dengan efektif.
INTERNATIONAL
STRATEGY
Strategi Kewirausahaan
INTERNATIONAL
STRATEGY
Orientasi Kewirausahaan ditandai antara lain dengan kemampuan mengidentifikasi peluang usaha, yang
dipupuk oleh sikap-sikap dan tindakan-tindakan berikut ini:
INTERNATIONAL
STRATEGY
DINAMIKA PERSAINGAN
INTERNATIONAL
STRATEGY
Dinamika persaingan akan menurun ketika sesama
pelaku bisnis mencari standar yang sama. Jika sesama
pelaku bisnis kompak, memilih platfom teknologi yang
sama maka tingkat kompetisi tidak tajam.
IMPLEMENTASI
MANAJEMEN
STRATEGIS
Kelompok 7
Septia Handayani (2012930035)
Zulfikar ramadhan (2012930044)
Adiandra (2012930003)
IMPLEMENTASI
Apakah perencanaan yang baik sudah cukup?
Apakah perencanaan strategis merupakan
proses “sekali-pakai”?
HAKIKAT IMPLEMENTASI
STRATEGI
Formulasi Strategi Implementasi Strategi
Memfokuskan pada sumber daya Memfokuskan pada sumber daya
yang akan digunakan yang digunakan selama organisasi
berjalan
Memfokuskan pada efektivitas Memfokuskan pada efisiensi
Proses intelektual Proses operasional
Membutuhkan keterampilan Membutuhkan keterampilan
intuitif dan analisis motivasi dan kepemimpinan
Mengkoordinasi beberapa individu Mengkoordinasi seluruh individu
dalam organisasi dalam organisasi
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
IMPLEMENTASI MANAJEMEN STRATEGIS
Kebijakan
Kebijakan adalah pedoman, metode, prosedur, aturan,
bentuk, dan praktik administratif spesifik yang ditetapkan
untuk mendukung dan mendorong upaya menuju pencapaian
tujuan tersurat
Kebijakan menetapkan batas-batas, hambatan, dan limit atas
beragam jenis tindakan administratif yang dapat diambil
untuk memberi sanksi dan penghargaan atas perilaku individu
PIHAK YANG TERLIBAT DALAM
IMPLEMENTASI
BEBERAPA PERMASALAHAN YANG
DIHADAPI
DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN STRATEGI:
Implementasi membutuhkan waktu yang lebih banyak dari yang
direncanakan
Muncul persoalan yang tidak diantisipasi sebelumnya
Kegiatan tidak dikoordinasikan secara efektif
Kegiatan yang berkompetisi dan krisis membuat perhatian jauh
dari implementasi
Karyawan yang terlibat tidak mempunyai kapabilitas untuk
melaksanakan pekerjaannya
Pekerjaan ditingkat bawah tidak mendapat pelatihan yang
cukup
Faktor lingkungan eksternal yang tidak terkendalikan
menciptakan masalah
Tugas kunci Implementasi tidak didefinisikan dengan baik
Sistem informasi tidak dapat memantau kegiatan secara lebih
baik.
IMPLEMENTASI YANG TIDAK BAIK
DAPAT DISEBABKAN OLEH :
Kurangnya pemahaman akan tanggungjawab
dan akuntabilitas para manajer.
Sistem penggajian yang tidak memotivasi
baik individu, kelompok dan lainnya kearah
pencapaian tujuan organisasi.
Tidak adanya sistem pengabdian dan
penganggaran yang sesuai.
Mekanisme yang tidak memadai untuk
mengkoordinasi dan mengintegrasikan antar
kegiatan organisasi.
ALOKASI SUMBER DAYA
Alokasi sumber daya merupakan kegiatan utama dari
manajemen strategis
Faktor yang menghambat alokasi sumber daya yang
efektif:
Perlindungan berlebihan atas sumber daya
Penekanan yang terlalu besar pada kriteria keuangan
jangka pendek
Politik organisasi
Sasaran strategi yang kabur
Keengganan mengambil risiko
MANAJEMEN KONFLIK
Konflik dapat lahir di mana saja, kapan saja, dan
melibatkan siapa saja dalam manajemen strategis
Tiga pendekatan dalam manajemen konflik:
Penghindaran (avoidance): pengabaian persoalan dengan
harapan konflik akan selesai dengan sendirinya; bisa
dilakukan juga dengan memisahkan aktor yang berkonflik
Defusi (defusion): tidak menekankan perbedaan antarpihak
yang berkonflik; kompromi; mediasi
Konfrontasi: mempertukarkan pihak-pihak yang berkonflik
sebagai pembelajaran
KECOCOKAN STRUKTUR DAN
STRATEGI
Struktur akan memengaruhi alokasi sumber daya
Ciri-ciri struktur yang tidak efektif:
Terlalu banyak hirarki
Terlalu banyak rapat yang diikuti oleh terlalu banyak
peserta
Terlalu banyak perhatian yang difokuskan untuk
menyelesaikan konflik-konflik antardepartemen
Terlalu luas rentang kendali
Terlalu banyak tujuan yang tidak dapat dicapai
RESTRUKTURISASI DAN
REENGINEERING
Restrukturisasi pada dasarnya merupakan kegiatan
mengurangi struktur yang ada dalam organisasi
Restrukturisasi sering dilakukan dengan menggunakan
istilah berbeda-beda:
Downsizing
Rightsizing
Delayering
Restrukturisasi dalam sektor publik potensial
melahirkan konflik
REENGINEERING (REKAYASA
ULANG)
Reengineering menyangkut menyusun ulang
atau merancang ulang tugas, kerja, dan
proses demi peningkatan atau perbaikan
biaya, kualitas, layanan, dan kecepatan
Secara teoritis, potensi konflik pada proses
reengineering lebih kecil daripada
restrukturisasi
GAJI DENGAN STRATEGI
Tidak ada hubungan yang pasti antara sistem
penggajian dengan kinerja strategi
Akan tetapi, memberikan bonus atas
pencapaian tujuan tahunan dan tujuan
jangka panjang merupakan hal yang lazim
MENGELOLA RESISTENSI PADA
PERUBAHAN
Mengelola resistensi dapat dilakukan dengan
Strategi perubahan paksa (force change strategy)
Strategi perubahan edukatif (educative change strategy)
Strategi perubahan rasional (rational or self-interest
change strategy)
MENGELOLA BUDAYA ORGANISASI
Budaya organisasi yang memengaruhi strategi dapat
dibentuk dengan memperhatikan hal-hal berikut
Filosofipendirian organisasi
Desain ruang dan bangunan
Memberi teladan, pengajaran, pelatihan oleh pimpinan
Sistem kompensasi dan status
Kisah, legenda, mitos, dan perumpamaan mengenai orang-
orang dan kejadian penting
Apa yang diperhatikan, diukur, dikendalikan pimpinan
Reaksi pimpinan terhadap peristiwa penting
REFERENSI
Fred R. David, Strategic Management, terj. Dono
Sunardi Manajemen Strategis: Konsep, Jakarta:
Penerbit Salemba Empat, 2009
Kelompok 8
Disusun oleh:
Yulia Rosa dewi
Hudaepah
Roidah lina
organisasi pembelajar.
Mampu melakukan audit pembelajaran menyeluruh
Menciptakan Organisasi yang Etis
(Menurut Robin, 2007:527), terdapat 5 hal yang harus
di lakukan., yaitu:
1. Jadilah model peran yang kelihatan
2. Komunikasikanlah harapan etis
3. Berikanlah pelatihan etis
4. Berikanlah imbalan secara terang-terangan terhadap
organisasi ke depan.
SEJARAH PENGUKURAN KINERJA
Proses evolusi sistem pengukuran kinerja
manufaktur daam konteks organisasi, meliputi 5
tahapan.
Tahap I Sistem Tertutup
Berorientasi pada akuntansi biaya
Pendekatan retroaktif
Standar produktivitas
Pekerjaan Tanpa
dilanjutka memerlukan
n tindakan koreksi
PROSES PENGENDALIAN STRATEGI DENGAN PENDEKATAN
Pengertian Inovasi :
Suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda
yang disadari dan diterima sebagai suatu hal
yang baru oleh seseorang atau kelompok
untuk diadopsi. (Everett M. Rogers)
Peran Teknologi
Penciptaan ide.
Konsep skrining.
Rancangan awal.
Membangun prototipe dan pengujian.
Rancangan final dan percontohan produk.
Pengembangan bisnis baru.
Peranan Manajemen
Peranan manajemen dalam hal ini bukan hanya mendorong
terciptanya produk baru, akan tetapi juga menciptakan sistem
yang menjamin bahwa produk yang dikembangkan akan
menggunakan teknologi yang dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan pelanggan.
Artinya perspektif pengembangan teknologi yang digunakan oleh
korporasi tidak saja dari sisi produk, akan tetapi harus
mempertimbangkan kenyamanan dan kebutuhan pelanggan.
Corporate
Entrepreneurship
Sebuah situasi dimana seorang individu atau
kelompok dalam sebuah organisasi menciptakan
usaha baru atau mengembangkan inovasi.
Kemampuan sebuah perusahaan untuk
mengembangkan barang atau jasa baru dan
mengelola proses inovasi.
Corporate Entrepreneurship
Process
Faktor-faktor munculnya Corporate Entrepreneurship :
1. Otonomi
Tindakan individu atau tim yang membawa ide-ide atau visi baru dan berupaya
untuk mencapainya.
2. Inovasi
Kecenderungan perusahaan untuk membolehkan dan mendukung ide-ide baru,
percobaan, dan proses kreatif yang mungkin berupa produk baru, pelayanan baru,
atau proses teknologi.
3. Berani mengambil resiko
Keberanian pelaku usaha untuk mengambil resiko atas segala keputusan yang
diambilnya
4. Bertindak proaktif, dan agresif dalam bersaing.
Keberanian pelaku usaha untuk melakukan tindakan guna menghadapi
permasalahan di depan, kebutuhan, atau perubahan yang mungkin terjadi. Agresif
dalam bersaing merupakan keberanian pelaku usaha untuk membuka pasar baru dan
mencoba untuk lebih sukses lagi.
Kelima dimensi ini menjadi satu kesatuan dalam diri wirausahawan dan kemudian
menjadi panduan tindakan bagi wirausahawan tersebut. Melalui orientasi wirausaha,
pimpinan akan mampu membawa perusahaan mencapai kinerja yang lebih baik.
Hasil penelitian membuktikan bahwa orientasi wirausaha berpengaruh positif
terhadap kinerja pemasaran.