PASCA SALIN
Latar Belakang
hasil yang
merugikan
Tidak (cacat )
mendapatkan
pertolongan
yang cepat dan
tepat bahkan
meninggal
Mengapa ????
1. pengenalan dini
Prinsip terpenting adalah
2. mengatasi
Secara simultan
penyebab perdarahan
Prinsip
1. Minta bantuan
1. Masase uterus
2. Pemberian oksitosin.
3. Kompresi bimanual
interna/eksterna: bisa
mengurangi perdarahan
walaupun dalam kondisi
kontraksi uterus tetap lembek
memberi kesempatan
resusitasi untuk mengganti
darah yang keluar
4. Memakaiuterotonika lain: metil
ergometrin 200 or 250 mcg i.m.
.Dosis maximal 1.25 mg.
5. Lakukantamponade uterus:
masukkan gulungan kasa padat ke
dalam cavum uteri atau dengan
kondom kateter bila ada. Ambil
kembali tampon/kondom setelah 24
– 36 jam
TANDA & GEJALA
Atonia Uteri • Perdarahan segera setelah anak lahir
• Uterus tidak berkontraksi atau lembek
Retensio Plasenta Plasenta belum dilahirkan dalam 30 menit setelah kelahiran bayi
• Plasenta atau sebagian selaput tidak lengkap
Sisa Plasenta • Perdarahan dapat muncul 6-10 hari pascasalin disertai
subinvolusi uterus
• Perdarahan segera
Robekan jalan lahir
• Darah segar yang mengalir segera setelah bayi lahir
• Perdarahan segera (intraabdominal dan/atau pervaginam)
Ruptura uteri
• Nyeri perut yang hebat, Kontraksi yang hilang
Fundus uteri tidak teraba, Lumen vagina terisi massa, Nyeri ringan
Inversio uteri atau berat
5. Telah dipersiapkan sebelumnya, set infus/set transfusi yang sudah disambungkan dengan cairan NaCl/RL,
ujungnya dimasukkan ke dalam kondom, kemudian kondom diikat pada ujung set infus/set transfusi dengan
benang chromic/silk atau benang tali pusat.
6. Introduksi kondom ke dalam kavum uteri bisa dilakukan dengan 2 cara, yang pertama dengan menggunakan
spekulum sims / L, bibir serviks bagian anterior dan posterior dijepit dengan ring forsep, dan kondom yang
sudah diikat pada ujung set infus/set transfusi dimasukkan intra kavum uteri dengan menggunakan tampon
tang. Cara yang kedua, kondom yang sudah diikat pada ujung set infus/set transfusi dimasukkan secara
digital menggunakan jari, cara yang sama dipakai untuk memasukkan kateter folley untuk induksi
7. Kemudian kondom digembungkan dengan mengalirkan cairan dari selang infus, sampai ada tahanan atau
perdarahan berhenti, kemudian cairan infus ditutup kembali. Cairan yang dimasukkan antara 250 – 2000 cc.
Teknik pemasangan
kondom hidrostatik
intrauterin
8. Dimasukkan tampon bola untuk memfiksasi kondom supaya tidak terlepas
9. Dilakukan observasi tanda vital dan perdarahan pervaginam. Bila tanda vital stabil dan
perdarahan pervaginam berhenti, berarti pemasangan kondom hidrostatik intrauterin
berhasil
10. Pasien dapat dilakukan observasi atau segera dirujuk atau bila tindakan dilakukan di
Rumah Sakit, dapat dilakukan persiapan kamar operasi untuk laparatomi sebagai
rencana cadangan
11. Apabila pasien stabil dan perdarahan per vaginam berhenti, kondom hidrostatik
intrauterin menjadi tatalaksana utama, dan dapat dipertahankan selama 24-48 jam,
jika perlu cairan dalam kondom dikeluarkan secara bertahap.
Manajemen Retensi
Plasenta/Sisa Plasenta
2. Pemberian uterotonika
eksplorasi atonia
uteri
Manajemen trauma pada
jalan lahir