Anda di halaman 1dari 11

Metode

Pembelajaran
Pendidikan Anti
Korupsi

Oleh :
Aditia Saputra
Indah Widya Lestari
Reni Annesia
Illiyun
Metode pembelajaran yaitu suatu cara penyampaian bahan
pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan fungsinya adalah
menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar dan
merupakan bagian yang integral dalam suatu system pengajaran.
Oleh karena itu, metode harus sesuai dan selaras dengan
karakteristik peserta didik, materi, dan kondisi lingkungan (setting)
dimana pengajaran berlangsung

PENGANTAR AWAL
ENAM METODE YANG DAPAT DIGUNAKAN
DALAM PROSES PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN ANTIKORUPSI MENURUT
DAVID WIJAYA
Metode inquiry menekankan pada pencarian secara bebas dan
penghayatan nilai-nilai hidup dengan melibatkan siswa secara
langsung untuk menemukan nilai-nilai tersebut dalam
pendampingan serta pengarahan guru. Siswa diberikan
kesempatan untuk memberikan tanggapan, pendapat, serta
penilaian terhadap nilai-nilai yang ditemukannya. Guru tidak
berperan sebagai satu-satunya pemberi informasi dalam
menemukan nilai-nilai antikorupsi yang dihayatinya. Namun, guru
sebagai penjaga garis atau koridor dalam penemuan nilai-nilai
hidup tersebut.

METODE INQUIRY
Metode kolaboratif menekankan pada pencarian
bersama yang melibatkan siswa dan guru. Metode ini
berorientasi pada diskusi mengenai permasalahan
aktual dalam masyarakat, di mana proses diskusi ini
diharapkan menumbuhkan sikap berpikir logis, analitis,
sistematis, serta argumentatif untuk dapat mengambil
nila-nilai hidup dari permasalahan yang diolah bersama

METODE PENCARIAN BERSAMA


(KOLABORATIF)
Metode aktivitas bersama menekankan pada proses
yang melibatkan siswa sejak awal pembelajaran. Guru
memberi pokok bahasan dan siswa di dalam kelompok
mencari serta mengembangkan proses selanjutnya.
Siswa melakukan pengamatan, pembahasan analisis,
sampai proses penyimpulan atas kegiatan mereka.
Metode ini mendorong siswa untuk mempunyai
kreativitas, ketelitian, kecintaan terhadap ilmu
pengetahuan, kerja sama, kejujuran, dan daya juang.

METODE SISWA AKTIF ATAU


AKTIVITAS BERSAMA
Metode pemodelan menekankan pada proses penanaman nilai-
nilai antikorupsi kepada siswa melalui keteladanan. Pembelajaran
awal dilakukan dengan mencontoh, tetapi siswa perlu diberikan
pemahaman mengapa hal tersebut dilakukan. Guru perlu
menjelaskan mengapa siswa tidak boleh korupsi, menjelaskan
bahaya dati tindakan korupsi, mengapa siswa harus jujur atau tidak
menyontek pada waktu ulangan. Hal ini diperlukan agar sikap
tertentu yang muncul benar-benar didasari oleh keyakinan
kebenaran sebagai suatu sistem nilai

METODE KETELADANAN
(PEMODELAN)
Metode live in dimaksudkan agar siswa mempunyai pengalaman
hidup bersama orang lain secara langsung dengan situasi sangat
berbeda dari kehidupan sehari-hari. Melalui pengalaman langsung,
siswa bisa mengenal lingkungan hidup yang berbeda dalam cara
berpikir, tantangan, permasalahan, termasuk nilai-nilai hidup.
Kegiatan ini bisa dilaksanakan secara berkala melalui kegiatan
lomba dan sayembara antikorupsi. Melalui metode ini siswa diajak
untuk mensyukuri hidupnya yang jauh lebih baik dari orang lain,
tumbuh sikap toleran dan sosial yang lebih tinggi pada kehidupan
bersama

METODE LIVE IN
Metode klarifikasi nilai menekankan pada pengajaran
agar membantu siswa dalam mencari dan menentukan
nilai yang dianggap baik dalam menghadapi persoalan
melalui proses menganalisis nilai-nilai yang sudah ada
dan tertanam di dalam diri siswa

METODE PENJERNIHAN
NILAI (KLARIFIKASI NILAI)
Pada dasarnya, pembelajaran antikorupsi
menggunakan metode yang melibatkan seluruh aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik, serta kecerdasan
sosial. Pemahaman konsep, pengenalan konteks,
reaksi dan aksi, menjadi bagian penting dari seluruh
metode pendidikan nilai-nilai antikorupsi.

KESIMPULAN
Terima Kasih
Kurang jelas ? Just Ask !

Anda mungkin juga menyukai