PENELITIAN
Aulia Nur Afriliana 1609065013
Salasiah 1609065019
Pembimbing Penguji
Ary Susandy Sanjaya S.T., M.T Rif’an Fathoni S.T., M.T
Tantra Diwa Larasati S.T., M.T
01 LATAR BELAKANG
06 KESIMPULAN
PEMBUATAN BIO-OIL DARI CANGKANG
KELAPA SAWIT DENGAN METODE PIROLISIS
01
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
Pada saat ini, 85 persen dari produksi komersial Produk pirolisis umumnya terdiri
energi masih berbasis bahan bakar fossil. Meskipun dari tiga jenis,yaitu gas ringan
peranan bahan bakar fosil masih akan sangat (H2, CO, CO2, H2O dan CH4), tar,
penting, namun pengaruhnya secara berangsur- dan char. Semua produk dari
angsur akan diambil alih oleh sumber-sumber pirolisis bisa dimanfaatkan
energi baru dan terbarukan. Oleh karena itu sebagai bahan bakar yang ramah
diperlukan teknologi untuk dapat mengatasinya, lingkungan. Selain tiga jenis
salah satu teknologi yang dapat digunakan adalah produk tersebut teknologi
teknologi pirolisis dimana bahan yang digunakan pirolisis juga menghasilkan
berasal dari limbah organik. Dengan teknologi produk lain. Adapun produk
pirolisis ini kita dapat mengatasi limbah organik, pirolisis lainnya antara lain :
menjadikan lingkungan lebih sehat sehingga Arang (Biochar), Torrified Wood,
menjadi aktivitas yang zero waste dan Arang Aktif, Briket Arang, Biooil,
menjadikannya produk akhir yang bernilai tambah. Syngas (Hakiem, 2011).
02
TUJUAN DAN
MANFAAT
PENELITIAN
TUJUAN PENELITIAN
BAHAN
Bahan yang digunakan
adalah cangkang kelapa
sawit.
ALAT
Alat yang digunakan adalah
rangkaian alat pirolisis yaitu :
Kondensor, Selang, Reaktor,
Blower, Termocouple, Ruang
Pembakaran, Penampung
bio-oil, Pompa, Penampung
Air Pendingin Gambar. Rangkaian Alat Pirolisis
RANCANGAN PERCOBAAN
Tabel Rancangan Percobaan Penelitian
Perlakuan Temperatur (oC)
Produk 300 350 400
Nama Uji
Pirolisis Sampel Sampel Sampel Sampel Sampel Sampel
1 2 1 2 1 2
Volume Bio-
Bio-Oil Oil
Densitas
Viskositas
Bio-Char Nilai Kalor
1. Cangkang kelapa sawit yang telah ditimbang sebanyak 1.150 mg, kemudian dimasukkan ke
dalam silinder / reaktor
2. Selanjutnya ditutup reaktor dan memastikan tidak ada bagian yang bocor sehingga tidak ada
udara yang keluar.
3. Setelah itu menyalakan pompa air pendingin dan blower saat bahan bakar mulai terbakar.
4. Mengatur suhu pemanas pada suhu yang diinginkan yaitu 300 ℃, 350 ℃, dan 400 ℃ pada
thermocontrol yang telah terhubung dengan arus listrik
5. Memasang botol penampung asap cair hasil pirolisis.
6. Proses pirolisis dihentikan jika asap cair sudah tidak menetes lagi dari kondensor.
7. Setelah dingin, reaktor dibuka untuk mengambil dan menimbang sisa padatan (char) di reaktor.
8. Proses tersebut dilakukan secara duplo.
9. Melakukan analisis uji asap cair yaitu viskositas dan densitas.
05
HASIL
PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
Tabel 4.2 Yield Bio-Oil, Bio-Char dan Gas
Dari Gambar 4.1 didapatkan data semakin Perlakuan Suhu Bio-Oil Bio-Char
tinggi suhu yield bio-oil yang didapat semakin (°C) (%) (%)
menurun, sehingga yield bio-oil terbesar 300 7.0825 51.6521
terdapat pada suhu 300°C sebesar 7,0825 %. 350 6.8359 46.1739
Hal ini tidak sesuai dengan teori yaitu semakin 400 5.4055 37.4521
tinggi suhu maka bio-oil yang dihasilkan
60
semakin banyak (Yokoyama, 2008). Hal ini
mungkin terjadi akibat dari kebocoran pada 50
kondensor yang mengakibatkan asap cair 40
Yield (%)
terbuang keluar. Sedangkan untuk bio-char
yield terbesar terdapat pada suhu 300°C yaitu 30
Bio Oil
sebesar 51,6521 %. Hal ini sesuai dengan 20 Char
teori (Yokoyama, 2008) yaitu semakin tinggi
10
suhu maka char yang diperoleh akan semakin
sedikit. 0
250 300 350 400 450
Suhu (ºC)
HASIL PENELITIAN