Berkah Suryo Faturachman Muhammad Afif Herdiansyah Zidni Ilman Virtual Memory digunakan dengan membuat suatu file khusus yang disebut swapfile. Virtual memory digunakan pada saat sistem operasi kehabisan memori, dimana sistem operasi akan memindahkan data yang paling terakhir diakses kedalam swapfile di hardisk. Hal ini yang mengsongkan/membebaskan bebrapa ruang kosong pada memori untuk aplikasi yang akan digunakan selanjutnya. Sistem operasi akan melakukan hal ini secara terus menerus ketika data baru diisi pada RAM. Pada saat data yang tersimpan di swapfile diperlukan, data tersebut ditukar (swap) dengan data yang paling terakhir dipakai di dalam memory (RAM). Hal ini mengakibatkan swapfile bersifat seperti RAM, walaupun program tidak dapat secara langsung dijalankan dari swapfile. Satu hal yang perlu dicatat bahwa karena sistem operasi tidak dapat secara langsung menjalankan program dari swapfile, bebrapa program mungkin tidak akan berjalan walau dengan swapfile yang besar jika kita hanya memiliki RAM yang kecil. Virtual Memory adalah suatu teknik yang memisahkan antara memori logis dan memori fisiknya. Memori logis merupakan kumpulan keseluruhan halaman dari suatu program. Tanpa memori virtual, memori logis akan langsung dibawa ke memori fisik (memori utama). Disinilah memori virtual melakukan pemisahan dengan menaruh memori logis ke secondary storage (disk sekunder) dan hanya membawa halaman yang diperlukan ke memori utama (memori fisik). Virtual memory juga bisa dikatakan sebagai Memori Tambahan yang menjadi fitur setiap masing masing Sistem Operasi, misalnya Linux terdapat Swap. Memori virtual ini, digunakan Sistem Operasi ketika Komputer sedang menjalankan sebuah Program aplikasi yang kapasitasnya melebih Memori yang tersedia. Teknik memori virtual akan memudahkan pekerjaan seorang programmer ketika besar data dan programnya melampaui kapasitas memori utama. Sebuah multiprogramming dapat mengimplementasikan teknik memori virtual sehingga sistem multiprogramming menjadi lebih efisien. Contohnya: 10 program dengan ukuran 2 MB dapat berjalan di memori berkapasitas 4 MB. Tiap program dialokasikan 256 Kbyte dan bagian- bagian proses (swap in) masuk ke dalam memori fisik begitu diperlukan dan akan keluar (swap out) jika sedang tidak diperlukan. 1. Berkurangnya I/O yang dibutuhkan (lalu lintas I/O menjadi rendah). Misal, untuk program butuh membaca dari disk dan memasukkan dalam memory setiap kali diakses. 2. Berkurangnya memori yang dibutuhkan (space menjadi lebih leluasa). Contoh, untuk program 10 MB tidak seluruh bagian dimasukkan dalam memori. Pesan-pesan error hanya dimasukkan jika terjadi error. 3. Meningkatnya respon, sebagai konsekuensi dari menurunnya beban I/O dan memori. 4. Bertambahnya jumlah user yang dapat dilayani. Ruang memori yang masih tersedia luas memungkinkan komputer untuk menerima lebih banyak permintaan dari user. Terkait dengan fungsinya sebagai memory, maka setiap melakukan login (booting), sistem akan selalu melakukan inisialisasi terhadap ruang yang dialokasikan bagi virtual memory, sehingga berpengaruh terhadap performa awal.Semakin besar ruang yang dialokasikan untuk virtual memori, akan semakin besar pengaruhnya pada performa awal dari sistem. 1. Kemudahan penggunaan, seperti menggunakan dua atau lebih sistem operasi pada satu mesin, tidak perlu partisi hard drive, melakukan beberapa fasilitas terpisah, tetap di dual-boot dan reboot PC untuk mengubah sistem operasi, adalah mungkin melakukan hanya beralih jendela dalam sistem, memanfaatkan mesin virtual; 2. Hal ini memungkinkan Anda untuk belajar dan membandingkan berbagai sistem operasi dengan menggunakan peralatan yang sama, sehingga memperluas pengetahuan mereka dan mengurangi pengeluaran mereka pada perangkat keras; 3. Menjalankan beberapa sistem operasi pada hardware yang sama "secara bersamaan". Adalah logis bahwa kinerja tergantung pada kapasitas mesin dan perangkat lunak yang dipilih memungkinkan pilihan ini; 4. Keandalan dan ketersediaan: Kegagalan perangkat lunak dalam mesin virtual tidak mempengaruhi layanan lainnya (mesin host); 5. Memungkinkan Anda untuk menginstal aplikasi yang tidak bekerja dengan sistem operasi yang terpasang pada mesin Anda. Contoh: Saya ingin menggunakan aplikasi yang hanya berjalan pada Linux, dan saya memiliki Windows diinstal pada komputer saya, kemudian hanya membuat mesin virtual dengan Linux dan menginstal aplikasi ini. • Karena mesin virtual bekerja secara independen, seolah-olah PC lain, itu juga perlu sistem keamanan yang tepat untuk melindungi diri sendiri. Tentu saja, jika ada infeksi, karena arsitektur lingkungan ini kita asumsikan bahwa masalahnya ada di sana, hanya menjalankan antivirus dan menghilangkan ancaman tersebut. (menjadi mesin terisolasi) - Dalam hal ini informasi dapat diartikan sebagai benar, tuan rumah (host) tidak terpengaruh;
• Mesin virtual software, biasanya memudahkan tuan
rumah (host) dan tamu (guest) menggunakan jaringan dan berbagi file yang sama dengan satu sama lain. Dalam hal ini kesimpulan adalah bahwa tuan rumah memang bisa terkontaminasi. Hal ini kemudian diperlukan untuk menginstal sistem keamanan di kedua lingkungan, atau mengisolasi mesin sehingga mereka tidak berbicara satu sama lain.