Anda di halaman 1dari 37

Hipertensi

Hello!
Saya Desi Apristiawati
Saya Disini karna saya akan
mepersentasikan materi saya.

2
1. Definisi
Menurut Kodim Nasrin Hipertensi merupakan
peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau
sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan
diastolic sama atau lebih besar 95 mmHg.
Sedangkan menurut Smeltzer
Hipertensi dapat didefinisikan
sebagai tekanan darah persisten
dimana tekanan sistoliknya di
atas 140 mmHg dan diastolik di
atas 90 mmHg. Pada populasi
lansia, hipertensi didefinisikan
sebagai tekanan sistolik 160
mmHg dan tekanan diastolik 90
mmHg.

4
2. Klasifikasi

Klasifikasi hipertensi menurut WHO:


﹡ Tekanan darah normal yaitu bila sistolik kurang
atau sama dengan 140 mmHg dan diastolik kurang
atau sama dengan 90 mmHg
﹡ Tekanan darah perbatasan (broder line) yaitu bila
sistolik 141-149 mmHg dan diastolik 91-94 mmHg
﹡ Tekanan darah tinggi (hipertensi) yaitu bila sistolik lebih
besar atau sama dengan 160 mmHg dan diastolik lebih
besar atau sama dengan 95mmHg.

5
3. Etiologi

Pada umumnya hipertensi tidak


mempunyai penyebab yang spesifik
(idiopatik). Hipertensi terjadi sebagai
respon peningkatan cardiac output atau
peningkatan tekanan perifer.
Namun ada beberapa faktor yang
mempengaruhi terjadinya hipertensi:

6
faktor yang mempengaruhi terjadinya
hipertensi:
﹡ Genetik: Respon neurologi terhadap stress atau kelainan
eksresi atau transport
﹡ Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang
mengakibatkan tekanan darah meningkat.
﹡ Stress Lingkungan.
﹡ Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada
orang tua serta pelebaran pembuluh darah.

7
Berdasarkan etiologinya Hipertensi
dibagi menjadi 2 golongan yaitu:
﹡Hipertensi Esensial (Primer)
﹡Hipertensi Sekunder

8
4. Faktor resiko
﹡ Riwayat keluarga dengan ﹡ Factor emosional dan
penyakit jantung dan tingkat stress
hipertensi
﹡ Gaya hidup yang
﹡ Pria usia 35 – 55 tahun dan
monoton
wanita > 50 tahun atau
sesudah menopause ﹡ Sensitive terhadap
﹡ Kebanyakan mengkonsumsi angiotensin
garam/natrium ﹡ Kegemukan
﹡ Sumbatan pada pembuluh
﹡ Pemakaian kontrasepsi
darah (aterosklerosis)
disebabkan oleh beberapa hal oral, seperti esterogen.
seperti merokok, kadar lipid .
dan kolesterol serum
meningkat, caffeine, DM, dsb.

9
5. Komplikasi
Efek pada organ : b. Ginjal c. Jantung
a. Otak 1) Malam banyak 1) Membesar
1) Pemekaran kencing 2) Sesak nafas
pembuluh darah 2) Kerusakan sel (dyspnoe)
2) Perdarahan ginjal 3) Cepat lelah
3) Kematian sel 3) Gagal ginjal 4) Gagal jantung.
otak : stroke

10
6. Penatalaksanaan

Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah


morbiditas dan mortalitas akibat komplikasi kardiovaskuler
yang berhubungan dengan pencapaian dan pemeliharaan
tekanan darah dibawah 140/90 mmHg.

11
6. Cara Pencegahan

1. Pencegahan Primer
Faktor resiko hipertensi antara lain: tekanan darah diatas rata-rata, adanya
hipertensi pada anamnesis keluarga, ras (negro), tachycardi, obesitas dan
konsumsi garam yang berlebihan dianjurkan untuk:
﹡ a. Mengatur diet agar berat badan tetap ideal juga untuk menjaga agar
tidak terjadi hiperkolesterolemia, Diabetes Mellitus, dsb.
﹡ b. Dilarang merokok atau menghentikan merokok.
﹡ c. Merubah kebiasaan makan sehari-hari dengan konsumsi rendah
garam.
﹡ d. Melakukan exercise untuk mengendalikan berat badan

12
6. Cara Pencegahan
2. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder dikerjakan bila penderita telah diketahui
menderita hipertensi berupa:
﹡ a. Pengelolaan secara menyeluruh bagi penderita baik dengan
obat maupun dengan tindakan-tindakan seperti pada
pencegahan primer.
﹡ b. Harus dijaga supaya tekanan darahnya tetap dapat terkontrol
secara normal dan stabil mungkin.
﹡ c. Faktor-faktor resiko penyakit jantung ischemik yang lain
harus dikontrol.
﹡ d. Batasi aktivitas.

13
FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Kepala keluarga : Hj. ZULAIKA H.A


Umur : 60 TH
Pendidikan : SD
Jenis kelamin : PEREMPUAN
Pekerjaan : WIRASWASTA
Alamat Rumah : RT 08 SRIPELAYANG KEC. SAROLANGUN

14
FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN KELUARGA
Komposisi keluarga :
No Nama Umur JK Pendidikan Pekerjaan Hub. dg KK
1. Hj zulaika H.A 60 th P SD Wiraswasta KK
2. M. Ridwan SE 43 th L S1 PNS Anak
3. Ida fitriani S.kep 42 th P S1 PNS Anak
4. Desi apristia W 37th P SPK PNS Anak
5. Pahria S.Paud 35 th P S1 PNS Anak

15
FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN KELUARGA
susunan anggota keluarga Genogram : ( 3 generasi)

Ket :Laki- laki Perempuan Pasien

16
FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN KELUARGA
﹡ Tipe keluarga : THE SINGLE FAMILY
﹡ Suku bangsa : MELAYU INDONESIA
﹡ Agama : ISLAM
﹡ Status sosial ekonomi
○ Pendapatan KK perbulan : 2.500.000 / 3.000.000 / BULAN
○ Pendapatan tambahan : 1.000.000 / BULAN
○ Biaya yang dikeluarkan keluarga perbulan : 2.000.000 / 2.500.000 / BLN
○ Barang-barang yang dimiliki keluarga : 1 BUAH SEPEDA MOTOR
○ Tabungan dan biaya kesehatan keluarga : BPJS
﹡ Aktivitas rekreasi keluarga
○ Tempat : TAMAN TEPIAN CIK MINAH
○ Jenis : TEMPAT WISATA
○ Waktu : SORE JAM 16.30 / JAM 17.00 WIB

17
RIWAYAT DAN TAHAP
PERKEMBANGAN KELUARGA

﹡ Tahap perkembangan keluarga saat ini (dilihat dari anak tertua) Anak tertua bernama
M.Ridwan, setelah bekerja menjadi PNS M.Ridwan menikah dan tinggal disamping
rumah ibunya (terpisah), anak kedua Ida fitriani setelah bekerja menjadi PNS dan
menikah tinggal terpisah dari ibunya dan memiliki rumah sendiri yang berjarak lebih
kurang 2 km dari rumah ibunya, anak ketiga Desi apristiawati setelah menikah dan
bekerja sebagai PNS tinggal terpisah dari ibunya tetapi dekat dengan rumah ibunya,
anak keempat setelah menikah dan bekerja sebagai PNS tetap tinggal bersama
ibunya

18
RIWAYAT DAN TAHAP
PERKEMBANGAN KELUARGA

Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Anak ketiga juga menjadi sarjana seperti anak yang lain,

Kendala :
Anak ketiga Desi apristiawati sdh berrkeluarga dan memiliki anak , terkadang jadwal
kuliah sedikit terganggu karena sambil mrngurusi keluarga

19
RIWAYAT DAN TAHAP
PERKEMBANGAN KELUARGA
Riwayat kesehatan keluarga inti
Keadaan 6 bln Pelayanan
Penyakit
No Nama terakhir kesehatan yg
Keturunan
Sehat Sakit digunakan
1 Ny. Zulaika Hypertensi - ✓ Dokter terdekat
✓ -
2 M. Ridwan - Dokter terdekat
✓ -
3 Ida Fitriani - Dokter terdekat
✓ -
4 Desi Afristiawati - Puskesmas
✓ -
5 Pahria Maulani - Dokter terdekat

Masalah kesehatan keluarga yang menonjol saat ini :


Ny zulaika sering mengeluh sakt kepala dan leher bagian belakang

20
KEBIASAAN ANGGOTA
KELUARGA SEHARI-HARI
Nutrisi

a. Frekwensi makan : ny zulaika sekeluarga makan 3 x sehari

b. Jenis makanan-makanan pokok :

1) Lauk pauk : ayam, ikan nila, ikan tongkol, telur

2) Sayur-mayur : kangkung, mentimun, pare, daun pepaya

3) Buah-buahan : apel, papaya, jambu peer dan mangga

4) Lain-lain : -----

c. Makanan selingan : kue dan gorengan

d. Makanan pantangan : daging, makanan asin dan pedas

e. Cara mengelola makanan : masak sendiri dirumah

f. Cara menyajikan makanan : makanan disajikan di meja makan

g. Masalah dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi keluarga :

Kebutuhan nutrisi keluarga tercukupi


21
KEBIASAAN ANGGOTA
KELUARGA SEHARI-HARI
Pola istirahat :
Waktu istirahat/tidur : siang jam 13.00 smpi 15.00 wib, malam 6 — 7 jam
Lama istirahat atau tidur : siang 1 – 2 jam, malam 6 --- 7 jam
Masalah dalam pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur :
Ibu zulaika sering susah tidur dan terbangun tengah malam

Pola eliminasi
BAB : 1 x sehari
BAK : 8 --- 10 x perhari
Masalah-masalah dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi :
Ibu zulaika sering terbangun karena BAK yg sering pada malam hari

22
KEBIASAAN ANGGOTA
KELUARGA SEHARI-HARI
Aktivitas olahraga
Apakah keluarga senang olahraga : ibu zulaika jarang berolahraga
Jenis olahraga : jalan santai
Kapan olahraga biasa dilakukan : pagi hari

Hygiene keluarga
Kebiasaan mandi : mandi 2 x sehari
Menggosok gigi : 2 x sehari, pagi dan malam sebelum tidur
Kebiasaan mencuci rambut : 2 hari sekali
Kebiasaan mengganti pakaian : 3 x sehari, pagi, sore dan malam sebelum tidur
Masalah higiene keluarga : tidak ada masalah

23
PENGKAJIAN LINGKUNGAN

Perumahan
Jenis bangunan : permanen
Jenis lantai : keramik
Jumlah ruangan : satu ruang tamu, empat kamar tidur, satu dapur
Ventilasi ruangan : ventilasi ruangan cukup
Denah rumah : tanah ukuran 25 x 20 , ukuran rumah 9 x 15

Sarana air bersih


Sumber air minum keluarga : Air PDAM
Jarak sumber air minim dengan septiktank : lebih kurang 20 m dari
septiktank
Keadaan fisik air yang digunakan : bersih
Lain-lain : air pdam sangat bersih dan berada jauh dari septiktank

24
PENGKAJIAN LINGKUNGAN

Air limbah
Tempat pembuangan limbah keluarga : septik tank
Apakah pembuangan air limbah sesuai dengan syarat kesehatan :
Sudah sesuai dgn ketentuan dan syarat yg belaku
Lain – lain : ------

Pengelolaan sampah
Tempat pembuangan sampah keluarga : mobil / truck sampah
Kondisi sampah (TERBUKA / TERTUTUP) : tertutup
Pengelolaan sampah rumah tangga : semua sampah diambil oleh petugas kebersihan ( petugas
TPAS )

25
PENGKAJIAN LINGKUNGAN

Jamban/ WC keluarga yang digunakan


Jenis WC keluarga yang digunakan : wc duduk
Status jamban/ WC yang digunakan : baik
Apakah jamban/ WC yang digunakan sesuai dengan syarat kesehatan :
iya
Lain – lain : ----

Kandang ternak
Apakah keluarga mempunyai kandang ternak : ---
Jarak kandang ternak dengan rumah : ---
Kebersihan kandang ternak : ---

26
STRUKTUR KELUARGA

Pola komunikasi keluarga :


Keluarga ibu zulaika berkomunikasi dengan baik antar satu dan yang lainnya

Struktur kekuatan keluarga :


Ibu zulaika sebagai kepala keluarga memiliki pensiun dan memiliki usaha
Keluarga
Pembagian peran dalam keluarga : ibu zulaika sebagai single parent memiliki
Penghasilan yang digunakan untuk kepentingan nya sendiri karena anak2
Nya sudah memiliki penghasilan maisng masing
Nilai / Norma yang dianut keluarga :
Islam , ibu zulaika sangat aktif beribadah baik di rumah maupun di
Pengajian masjid yang ada di dekat rumah nya

27
FUNGSI KELUARGA

Fungsi afektif : ibu zulaika memberikan perhatian yang baik dan sangat
Menyayangi anak2 nya, begitupun sebaliknya anak2 nya pun sangat
Menyayangi dan memberikan perhatian yang besar kepada ibunya

Fungsi reproduksi :
Ibu zulaika memilik 4 orang anak , 1 orang anak laki laki dan 3 orang anak
perempuan

Fungsi sosialisasi :
Ibu zulaika sangat bersosialisasi dengan tetangga dan warga setempat

Fungsi ekonomi :
Ibu zulaika memiliki ekonomi yang cukup untuk memenuhu kebutuhan
Ekonomi nya sehari hari

28
FUNGSI KELUARGA

Fungsi peralatan kesehatan (termasuk pengkajian lima tugas kesehatan keluarga:


Kemampuan keluarga mengenal masalah :
Keluarga memahami penyakit yang diderita ibu zulaika

Kemampuan keluarga mengambil keputusan :


keluarga ibu zulaika mampu mengambil keputusan apabila ibu zulaika sakitnya mendadak kambuh. kemampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit :
Keluarga mampu merawat ibunya yang sakit dengan membawa ibunya Berobat ke dokter secara rutin dan
keluarga mamapu mengingatkan ibunya Untuk meminum obat secara rutin

Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan rumah: Ibu zulaika dan keluarga mampun memodifikasi
lingkungan rumahnya Sehingga sekeliling rumahnya terlihat asri dan bersih.

Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas yankes:bu zulaika dan keluarga mampu dan bisa memanfaatkan
fasilitas yankes Yang ada dilingkungan nya dengan baik.

29
STRES DAN KOPING KELUARGA

Stressor jangka panjang dan jangka pendek : “ ibu zulaika susah tidur sehing
ga mengakibatkan tensi meningkat dan bisa mengakibatkan kelumpuhan
pada anggota badan.
“ ibu zulaika memiliki rasa cemas dan ketakutan yang besar terhadap
Penyakitnya sehingga menyebabakan ia sering BAK dan terganggunya
Pola eliminasi
Strategi koping yang digunakan :
Mendengarkan keluhannya dan memberikan penguatan kepadanya bahwa
Dia harus mengikuti nasehat dokter dan petugas kesehatan lainnya

30
STRES DAN KOPING KELUARGA

Harapan keluarga
“ keluarga berharap ibu zulaika penyakitnya bisa sembuh
“ keluarga berharap rasa cemas dan takut ibu zulaika dapat hilang
“ keluarga berharap pola eliminasi ibu zulaika bisa normal kembali
“ keluarga dan ibu zulaika berharap dengan sering nya berobat dan control ke dokter rasa
nyaman dan tidur kembali normal
Catatan tambahan
Ibu zulaika harus selalau didmpingi keluarga karena dengan didampingi keluarga rasa cemas
akan penyakitnya berkurang, ibu zulaika harus sering dibawa refreshing karena dengan refreshing
bisa memberikan ketenangan hatinya
Dan itu membuat pola elimnasi nya ttidak terganggu lagi dan tidur nya
Kembali nornal

31
PENGKAJIAN FISIK SETIAP
ANGGOTA KELUARGA
NO ASPEK PENGKAJIAN HASIL PENGKAJIAN
1 Penampilan umum BB : 80 kg RR : 22 x / M
(tingkat kesadaran, BB, TB, TB : 150 cm
IMT, TD, N, S, RR) TD : 170/90 MMHG
2 Kepala dan Wajah Bentuk kepala simetris, tidak ada kelainan wajah,
bentuknya normal
3 Leher Leher normal, tidak ada peradangan atau tidak ada
pembesaran kelenjar
4 Dada Sesekali agak sesak sehubungan dengan obesitas
dan sesekali dada terasa nyeri
5 Abdomen Tidak ada keluhan
6 Genitalia Tidak ada keluhan

7 Punggung Tidak ada keluhan


8 Ekstremitas atas dan bawah Baik

32
NAMA KK :
ANALISIS DATA
IBU Hj. ZULAIKA
ALAMAT : RT 08 SRIPELAYANG SAROLANGUN
HARI/ TGL : 10 – 10 - 2019
NO DATA DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1. S“ NYERI PADA KEPALA


- Ibu zulaika sering mengatakan sakit kepala

- Ibu zulaika mengatakan sering susah tidur

- Ibu zulaika sering mengatakan takut dan cemas

- Keluarga mengatakan makanan yang dimakan ibu zulaiaka sudah sesuai dengan anjuran dokter

O“
- Ibu zulaika terlihat sering memijat kepalanya
Ibu zulaiaka terlihat sering meringis menahan sakit.
- T/D 170/90 MMHG
- N 80 x / M
- S 37 “ C
- R 22 x / M

S“
- Ibu Zulaika mengataka sering terbangun saat tidur karena mau buang air kecil

- Ibu Zulaika mengatakan tensi nya tinggi

- keluarga mengatakan ibu Zulaika terlalu cemas dengan penyakitnya.

2. O“
- Ibu Zulaika terlihat takut dan bingung CEMAS DAN POLA ELIMINASI
- T/D 170 / 90 MMHG
- N 88 x M
-S 37 “ C 33
- RR 22 x / M
PRIORITAS MASALAH
NAMA KK : IBU Hj. ZULAKA
ALAMAT : RT 08 SRIPELAYANG SAROLANGUN
HARI/ TGL : MINGGU 10 -10-2019
DIAGNOSIS KEPERAWATAN : HIPERTENSY
Kriteria Skor Bobot Pembenaran
1. Ada/ tidaknya masalah Nyeri kepala yang dirasakan karena peningkatan
Skala: tekanan Vaskuler Cerebral
Defisit (aktual) 3 1
Ancaman (risiko) 2
Krisis yang akan datang 1
1. Kondisi masalah untuk diubah Dengan control yang teratur dan pendampingan
Skala: keluarga dapat menuerunkan tekanan darah
Mudah untuk diubah 2 2
Sebagian mudah untuk diubah 1
Tidak dapat diubah 0

1. Potensial masalah untuk dicegah Rasa nyeri dapat dikurangi melalui pengobatan yang
Skala: teratur, diet yang teratur dan perawatan yang tepat.
Tinggi 3
Sedang 2 1
Rendah 1

1. Menonjolnya masalah Keluarga memeahami ibu Zulaika Hipeertensy yang


Skala: memiliki dampak pada kesehatan ibu Zulaika,
Masalah butuh perhatian segera 2 1 sehingga keluarga segera mengatasi masalah
Masalah tidak butuh perhatian segera 1
Tidak dianggap sebagai masalah yang 0
membutuhkan perubahan

Total skor 3
34
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
NAMA KK : IBU Hj. ZULAIAKA
ALAMAT : RT 08 SRIPELAYANG SAROLANGUN
HARI/ TGL : MINGGU 10-10-2019 DAN SENIN 11-10-2019
NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC)

1. Gangguan rasa nyaman nyeri sehingga Nyeri hilang dan pola tidur normal kembali - Atur posisi tidur senyaman mungkin
mengakibatkan susah tidur s/d peningkatan - Anjurkan keluarga untuk menemani pasien tidur
tensi darah d/d : - Anjurkan pasien untuk mendengarkan sesuatu yang
- pasien mengatkan sering sakit kepala dapat menenangkan hatinya sebelum tidur misalkan music
- pasien mengtakan susah tidur atau ceramah agama
- pasien tampak meringis kesakitan dan memijat - Anjurkan keluarga untuk lebih aktif dalam mendengarkan
kepalanya dan menanggapi keluhan pasien
- T/D 170/90 MMHG - Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
- RR 22 x / M
-S 88 x / M
-N 37 “ C
- K/U lemah
- Jelaskan tentang cara mengtasi rasa cemas
- Jelaskan bahwa rasa cemas dan takut yg berlebihan yhg
Gangguan rasa nyaman cemas yang berlebihan membuat pola elimiasi terganggu
sehingga mengakibatkan seringnya buang air - Jelaskan bahwa dampak dari rasa cemas yang
kecil saat tidur s/d tinggi nya tensi d/d : berllebihan bisa membuat tensi meningkat
- Pasien mengatakan sering terbangun saat -Anjurkan keluarga untuk selalu mendampingi pasiien
tidur karena rasa mau buang air kecil Rasa cemas hilang , tensi kembali normal dan pola - Anjurkan pasien tentang tehnik relaxasi
2. - pasien mengatakan cemas akan dampak eliminasi kembali normal -Jelaskan tanda dan gejala hipertensy
penyakitnya -Anjurkan pasien untuk lebih sering mengontrol T/D
- Keluarga mengatakan pasien terlalu cemas -Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat.
akan penyakitnya sehingga rasa cemas itu
membuat tensinya meningkat
- T/D 170/90 MMHG
- RR 22 x / M
-N 88 x / M
-S 37 “ c

35
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
NAMA KK : IBU Hj. ZULAIKA
ALAMAT : RT 08 SRIPELAYANG SAROLANGUN
HARI/TGL
DIAGNOSIS KEPERAWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI (SOAP)
/JAM

MINGGU Gangguan rasa nyaman nyeri sehingga - mengatur posisi tidur senyaman mungkin S “ pasien mengatakan kepala masih agak pusing
10-10-2019 mengakibatkan susah tidur s/d penignkatan - menganjurkan keluarga untuk menemani pasien tidur
tensi darah d/d : - menganjurkan pasien untuk mendengarkan atau membaca O : T /D 170/90 MMHG
- Pasien tampak meringis kesakitan dan sering sesuatu yang dapat menenangkan hatinya sebelum tidur, missal
memijat kepalanya. nya music atau ceramah agama A “ masalah belum teratasi
T/D 170/90 mmhg - menganjurkan keluarga untuk lebih aktif dalam mendengarkan
RR 22 x / m dan menanggapi keluhan pasien P “ rencana tindakan tetap dilanjutkan.
N 88 x / m - berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
S 37 “ c

- menjelaskan kepada pasien tentang bagaimana mengatasi rasa


cemas
Gangguan rasa nyaman cemas yang berlebihan - menjelaskan bahwa rasa cemas yang berlebihan lah yang
sehingga mengakibatkan sering nya buang air membuat pola eliminasi B.A.K jadi terganggu
kecil saat tidur s/d tingginya tensi d/d : - menjelaskan bahwa rasa cemas yang berlebihan dapat
- pasien mengatakan sering terbangun saat tidur membuat tensinya naik
karena rasa mau buag air kecil - menganjurkan keluarga untuk selalu mendampingi pasien S “ pasien bisa dan dapat menjelaskan kembali apa yang sudah
- pasien mengatakan cemas akan dampak - mengajarkan pasien tentang tehnik relaxasi dijelaskan
SENIN penyakitnya - menjelaskan tanda dan gejala hipertensy
11-11-2019 - keluarga mengatakan pasien terlalu cemas - menganjurkan pasien untuk lebih sering mengontrol tekanan O “ - keluarga selalu
dengan penyakitnya sehingga rasa cemas darah mendampingi pasien
berlebihan tersebut membuat tensinya - berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
meningkat - terlihat dapat
T/D 170/90 mmhg menjelaskan kembali
RR 88 x / m apa yang sudah
N 22 x / m dijelaskan
S 37” c
- T/D 140/80 mmhg

A “ masalah teratasi

P “ rencana tindakan dan pengobatan tetap dilanjutkan

36
Thanks!
Any questions?

37

Anda mungkin juga menyukai