Anda di halaman 1dari 31

KAWAT TANAH

KELOMPOK 5

Nama Anggota :
1. Nita Ayu Lestari (15)
2. Nur Athfi O (16)
3. Prasetyo Margo U (17)
4. Ray Sbastian (18)
PENGERTIAN KAWAT
TANAH
Kawat Tanah atau Earth wire (kawat petir
/ kawat tanah) adalah media untuk
melindungi kawat fasa dari sambaran
petir. Kawat ini dipasang di atas kawat
fasa dengan sudut perlindungan yang
sekecil mungkin, karena dianggap petir
menyambar dari atas kawat.
Namun jika petir menyambar dari samping maka dapat mengakibatkan
kawat fasa tersambar dan dapat mengakibatkan terjadinya gangguan.
Prinsip dari pemakaian kawat tanah ini adalah bahwa kawat tanah akan
menjadi sasaran sambaran petir sehingga melindungi kawat phasa
dengan daerah/zona tertentu.

Overhead groundwire yang digunakan untuk melindungi saluran tenaga


listrik, diletakkan pada ujung teratas saluran dan terbentang sejajar
dengan kawat phasa. Groundwire ini dapat ditanahkan secara langsung
atau secara tidak langsung dengan menggunakan sela yang pendek.
Dalam melindungi kawat phasa tersebut, daerah proteksi
groundwire dapat digambarkan seperti pada Gambar 1.

Gambar 1. Daerah proteksi dengan menggunakan 1 buah


groundwire
Dari gambar di atas, misalkan groundwire diletakkan
setinggi h meter dari tanah. Dengan menggunakan nilai-
nilai yang terdapat pada gambar tersebut, titik b dapat
ditentukan sebesar 2/3 h. Sedangkan zona proteksi
groundwire terletak di dalam daerah yang diarsir. Di dalam
zona tersebut, diharapkan tidak terjadi sambaran petir
langsung sehingga di daerah tersebut pula kawat phasa
dibentangkan. Apabila hx merupakan tinggi kawat phasa
yang harus dilindungi, maka lebar bx dapat ditentukan
dalam 2 kondisi, yaitu :
• Untuk hx > 2/3 h , bx = 0,6 h (1 – hx/h)
• Untuk hx < 2/3 h , bx = 1,2 h (1 – hx/0,8h)
Dalam beberapa kasus, sebuah groundwire dirasa belum
cukup untuk memproteksi kawat phasa sepenuhnya. Untuk
meningkatkan performa dalam perlindungan terhadap
sambaran petir langsung, digunakan lebih dari satu
groundwire.
Bila digunakan 2 buah groundwire dengan tinggi h dari
tanah dan terpisah sejauh s, perhitungan untuk
menetapkan zona proteksi petir dilakukan seperti
halnya menggunakan 1 buah groundwire. Gambar 2
menunjukkan zona perlindungan dari penggunaan 2
buah groundwire.

Gambar 2. Zona perlindungan dari penggunaan 2 buah


groundwire
Dari gambar tersebut, apabila ho
menyatakan tinggi titik dari tanah di
tengah-tengah 2 groundwire yang
terlindungi dari sambaran petir,
maka ho dapat ditentukan : ho = h -
s/4
Sedangkan daerah antara 2
groundwire dibatasi oleh busur
lingkaran dengan jari-jari 5/4 s
dengan titik pusat terletak pada
sumbu di tengah-tengah 2
groundwire.
Seperti disebutkan sebelumnya bahwa hadirnya groundwire
dimaksudkan sebagai tempat sambaran petir langsung dan
dapat melindungi kawat phasa. Zona perlindungan groundwire
dapat dinyatakan dengan parameter sudut perlindungan, yaitu
sudut antara garis vertikal groundwire dengan garis hubung
antara groundwire dan kawat phasa. Jika sudut perlindungan
tersebut dinyatakan dalam a dan tinggi groundwire adalah h,
maka probabilitas sambaran petir pada groundwire (p) dapat
ditentukan sebagai berikut :

log p = -4
Dari persamaan tersebut, terlihat bahwa makin tinggi groundwire
dan sudut perlindungan yang besar, akan mengakibatkan
probabilitas tersebut meningkat. Untuk itu diperlukan pemilihan
tinggi groundwire dan sudut perlindungan yang tepat untuk
mendapatkan performa perlindungan yang baik dari sambaran
petir.

Gambar 3 Kurva ketinggian groundwire vs sudut perlindungan

Gambar 3 menunjukkan kurva antara ketinggian rata-rata


groundwire vs sudut perlindungan rata-rata. Dari gambar
tersebut terlihat daerah berwarna hitam merupakan daerah
kemungkinan gagal dalam perlindungan.
Kurva probabilitas kegagalan
perlindungan vs sudut perlindungan
o Untuk meningkatkan keandalan sistem ini,
diperlukan pentanahan yang baik pada setiap
menara listrik. Jika petir menyambar pada
groundwire di dekat menara listrik, maka arus
petir akan terbagi menjadi dua bagian. Sebagian
besar arus tersebut mengalir ke tanah melalui
pentanahan pada menara tersebut. Sedangkan
sebagian kecil mengalir melalui groundwire dan
akhirnya menuju ke tanah melalui pentanahan
pada menara listrik berikutnya.
o Lain halnya jika petir menyambar pada tengah-
tengah groundwire antara 2 menara listrik.
Gelombang petir ini akan mengalir ke menara-
menara listrik yang dekat dengan tempat
sambaran tersebut.
USAHA UNTUK MENINGKATKAN
PERFORMA PERLINDUNGAN

 Usaha yang paling mudah untuk meningkatkan


performa perlindungan adalah dengan
menggunakan lebih dari satu groundwire.
Dengan cara ini diharapkan petir akan selalu
menyambar pada groundwire sehingga
memperkecil probabilitas kegagalan
perlindungan. Cara ini dapat disertai dengan
menggunakan counterpoise, yaitu konduktor
yang ditempatkan di bawah saluran (lebih
sering dibenamkan dalam tanah) dan
dihubungkan dengan sistem pentanahan dari
menara listrik.
Usaha-usaha lainnya di antaranya :

• Memasang couplingwire di bawah kawat phasa (konduktor


yang disertakan di bawah saluran transmisi dan
dihubungkan dengan sistem pentanahan menara listrik).
• Mengurangi resistansi pentanahan menara listrik dengan
menggunakan elektroda pentanahan yang sesuai.
• Menggunakan arester
BAHAN KAWAT TANAH
• Bahan ground wire terbuat dari steel yang
sudah digalvanis, maupun sudah dilapisi dengan
alumunium. Pada SUTET yang dibangun mulai
tahun 1990an, didalam ground wire difungsikan
fibre optic untuk keperluan telemetri, tele
proteksi maupun telekomunikasi yang dikenal
dengan OPGW (Optic Ground Wire), sehingga
mempunyai beberapa fungsi.
JUMLAH DAN POSISI KAWAT
TANAH
Jumlah Kawat Tanah paling tidak ada satu buah diatas kawat
fasa, namun umumnya di setiap tower dipasang dua buah.
Pemasangan yang hanya satu buah untuk dua penghantar
akan membuat sudut perlindungan menjadi besar sehingga
kawat fasa mudah tersambar petir. Jarak antara ground wire
dengan kawat fasa di tower adalah sebesar jarak antar kawat
fasa, namun pada daerah tengah gawangan dapat mencapai
120% dari jarak tersebut.
Pemasangan kawat tanah (earth
wire)
Pemasangan kawat tanah pada saluran transmisi ditujukan
untuk melindungi kawat penghantar dari tegangan lebih luar
(External over voltage), kawat tanah tersebut menangkap kilat
dan menghantarkan arus kilat melalui kaki-kaki tower langsung
ke tanah.
PENDAPAT TENTANG
PEMASANGAN KAWAT TANAH

• Peek
• Grunewald
• Prowost
MENURUT PEEK

Dimana :
h - jarak vertikal antara kawat tanah dengan kawat konduktor
terdekat.
h – jarak konduktor yang terdekat dengan kawat tanah terhadap
permukaan tanah .
H – tinggi menara
x – jarak horisontal antara kawat tanah dengan konduktor.

Untuk daerah yang tingginya lebih dari 200m dari permukaan laut,
dianjurkan untuk menambah h diatas dengan 10 %.
MENURUT GRUNEWALD
Menurut grunewald pemasangan kawat tanah yang baik
haruslah memenuhi persyaratan sbb :
MENURUT PROWOST
Dengan beberapa pendapat tentang pemasangan
kawat tanah maka prowoost mengklasifikasikan baik
buruknya pemasangan kawat tanah tersebut
berdasarkan sudut proteksinya.

Sudut proteksi 0 perlindungan saluran


18 ,
transmisi baik

Sudut proteksi
30 0 , perlindungan saluran
transmisi kurang begitu baik.
Sudut proteksi perlindungan saluran
transmisi jelek
40sekali.
0
,
PENTANAHAN TRANSMISI
Yang dimaksud pentanahan menara transmisi ialah
penambahan suatu alat pentanah / elektroda
pentanah, untuk menurunkan tahanan kaki menara.
Pentanahan menara transmisi ini dilakukan apabila
tahanan kaki menara masih dianggap terlalu tinggi,
atau melebihi batas yang diperbolehkan.
Pada saluran transmisi di Indonesia tahanan kaki
menara yang diperbolehkan maksimum adalah 10
ohm.
Untuk menentukan berapakah batas maksimum tahanan kaki
menara yang diperbolehkan agar tidak terjadi flashover, LV
Dewley memberikan suatu hubungan sbb :

Rf = V
ohm
I s 1  k 

Rf – tahanan kaki menara


V – batas tegangan flashover dari gandengan isolator yang
digunakan (impulee flashover level)
I - arus kilat maksimum pada menara
k – faktor kopling antara kawat tanah dan kawat fasa (konduktor)

Is berkisar antara 160 – 220 KA, tetapi dalam perencanaannya


biasanya digunakan besaran antara 60 -100 KA.
MACAM-MACAM PENTANAHAN
MENARA TRANSMISI

• Driven Ground
• Counterpoise
DRIVEN GROUND
• Pentanahan dengan menanamkan batang
elektroda tegak lurus ke dalam tanah.
• Batang elektroda yang digunakan biasanya
berdiameter antara ¾ - 2 inchi, dan
panjangnya antara 3 -15 m.
• Besarnya tahanan terhadap tanah dari satu
batang elektroda yang ditanamkan ke dalam
tanah adalah :
COUNTERPOISE
• Pentanahan dengan menanamkan kawat elektroda sejajar dan
beberapa cm di bawah permukaan tanah.
• Kawat-kawat elektrode ditanam sedalam antara 30-90 cm dibawah
permukaan tanah.
• Pentanahan ini dipergunakan apabila tahanan kaki menara masih
terlalu tinggi dan tidak dapat dikurangi dengan mempergunakan
driver ground, oleh karena tahanan jenis tanah yang terlalu tinggi.
• Biasanya untuk daerah pegunungan yang mempunyai tahanan
jenis tanah tinggi.
COUNTERPOISE RADIAL
Besarnya tahanan counterpoise terhadap tanah :

  2L 2L t
Rc   ln  ln 2
2L  r t L 
• L – panjang elektroda kawat (cm)
• t – dalamnya penanaman counterpoise (cm)
• r – jari-jari kawat elektroda (cm)
COUNTERPOISE
PARALLEL
KESIMPULAN
1. Pemakaian overhead groundwire dalam saluran transmisi tenaga
listrik mempunyai harapan agar sambaran petir tidak mengenai
kawat phasa. Luas zona/daerah perlindungan groundwire
tergantung dari ketinggian groundwire itu sendiri. Probabilitas
kegagalan dalam perlindungan akan naik dengan makin
tingginya groundwire dan besarnya sudut perlindungan. Untuk
itu diperlukan pemilihan ketinggian serta sudut perlindungan
yang sesuai untuk mendapatkan perlindungan yang baik.
2. Peningkatan performa perlindungan transmisi tenaga listrik dari
sambaran petir yang paling mudah dilakukan dengan menambah
jumlah groundwire. Kombinasi pemakaian groundwire dengan
peralatan-peralatan lainnya sangat diharapkan untuk
memperoleh performa perlindungan yang lebih tinggi di
antaranya dengan pemakaian arester yang merupakan alat
pelindung modern.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai