Anda di halaman 1dari 7

Patogenesis

• Transmisi CMV utero: Infeksi primer atau infeksi


rekuren.
• Infeksi CMV pada ibu hamil: asimptomatik.
• Infeksi CMV kongenital: 30-40% ditemukan pada
infeksi primer.
• Pada bayi dengan infeksi CMV kongenital: gejala
klinis pada infeksi rekurens akan lebih ringan dari
infeksi primer.
• Infeksi primer pada kehamilan muda-> prognosis
akan lebih buruk dari kehamilan tua.
CMV dapat menyerang:

Sistem
Mata SSP
hematopoietik

Ginjal Kel. Endokrin Saluran cerna

paru plasenta
DIAGNOSIS
Pemeriksaan
Pemeriksaan
rheumatoid
IgM & IgG
factor

Pemeriksaan
PCR
Serologik

Isolasi virus DIAGNOSIS Radiografi


Poin Diagnosis CMV Kongenital

Jika ibu terdiagnosis dengan infeksi CMV primer atau curiga infeksi pada fetus ->
rujuk ke spesialis anak

Tes serologi untuk CMV sebaiknya ditawarkan ketika ibu menderita influenza-like
symptoms yang tidak disebabkan infeksi spesifik lainnya.

Wanita hamil dengan CMV seronegatif, penilaian diagnosis terhadap infeksi primer
sebaiknya memasukkan deteksi IgG CMV spesifik pada serum.
Diagnosis infeksi CMV feta dapat dibuat setelah usia gestasi 20-21 minggu dan
setidaknya > 6 minggu setelah infeksi maternal.

Untuk mendiagnosis infeksi CMV pada neonatus, sebaiknya dilakukan real-time PCR
dengan sampel pilihan saliva dalam waktu 3 minggu pertama kehidupan.

Skrining CMV pada neonatus perlu dipertimbangkan untuk deteksi dini agar jika
terjadi gangguan pendengaran dan gangguan perkembangan dapat diintervensi
secara dini.
Eritoblastosis Herpes
fetalis simpleks

Sindrom
Sepsis
rubella
neonatal
kongenital

Toksoplasma Diagnosis Sifilis


kongenital Banding kongenital

Anda mungkin juga menyukai