Anda di halaman 1dari 11

SALURAN TERBUKA

TEORI DASAR
Pengertian Aliran Fluida Terbuka

Aliran fluida pada saluran terbuka adalah zat yang dapat mengalir dan
selalu mengikuti bentuk dari saluran pembawanya pada bentuk saluran yang
sisi bagian atasnya terbuka ke atmosfer. pergerakan pada saluran terbuka
disebabkan oleh gaya grafitasi, dan umumnya mempunyai daya hidrostatis
yang terdistribusi dan selalu turbulen.
Saluran dapat digolongkan menjadi :
Aliran dengan Permukaan Bebas
 saluran alam (natural)
1. Geometri saluran tidak teratur
2. Material saluran bervariasi –
kekasaran berubah-ubah
3. Lebih sulit memperoleh hasil yang
akurat dibandingkan dengan analisis
aliran saluran buatan.
4. Perlu pembatasan masalah, bila tidak
analisis menjadi lebih kompleks (misal
erosi dan sedimen)
saluran buatan (artificial)
• Dibuat oleh manusia
• Contoh: Saluran irigasi, kanal, saluran
pelimpah, kali, selokan, gorong-gorong
dll
• Umumnya memiliki geometri saluran
yang tetap (tidak menyempit/melebar)
• Dibangun menggunakan beton, semen,
besi
• Memiliki kekasaran yang dapat
ditentukan
• Analisis saluran yang telah ditentukan
memberikan hasil yang relatif akurat
PERSAMAAN ALIRAN DALAM SALURAN TERBUKA
• Persamaan Chezy
Oleh seorang insinyur Perancis Antoin Chezy pada tahun 1769 yang dikenal
dengan persamaan persamaan Chezy.
𝑉 = 𝐶 𝑅. 𝑆
dimana :
C = koefisien resistan Chezy.
S = kemiringan dari garis energi gradien (m/m)
Dengan catatan bahwa aliran harus uniform, Sf harus sama dengan
kemiringan dasar saluran.
• Persamaan Strickler
1 2 1
𝑉 = 𝑘𝑠𝑡𝑟 . 𝑅6 . 𝑅. 𝑆 = 𝑘𝑠𝑡𝑟 . 𝑅3 . 𝑅2
Dimana :
R : jari-jari hidrolis (A/P)
A : luas penampang basah saluran (m2)
P : keliling basah saluran (m)
S : kemiringan dasar saluran
k : koefisien Strickler
• Persamaan Manning
Persamaan berikut oleh Robert Manning,seorang insinyur Inggris tahun 1889:
2 1
𝑉 = 𝑘𝑠𝑡𝑟 . 𝑅3 . 𝑆 2
Dimana :
C = koefisien dari de Chezy
k = koefisien dari Strickler = 1/n
Untuk menghitung kapasitas aliran kalikan persamaan Manning dengan luas
penampang saluran sehingga diperoleh :
1 2 1
𝑄 = 𝐴 . 𝑅3 . 𝑆 2
𝑛
Dimana:
Q = debit aliran m3/s
A = Luas penampang aliran m2
n = koefisien kekasaran manning
Kecepatan aliran ditentukan oleh radius hydraulis dan tidak tergantung oleh bentuk
dari profile saluran.
Hukum Bernoulli

Dalam bentuknya yang sudah disederhanakan, secara umum terdapat


dua bentuk persamaan Bernoulli; yang pertama berlaku untuk aliran tak-
termampatkan (incompressible flow), dan yang lain adalah untuk fluida
termampatkan (compressible flow).
1. Aliran Tak-termampatkan
Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan tidak berubahnya
besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida
tak-termampatkan adalah: air, berbagai jenis minyak, emulsi, dll. Bentuk Persamaan
Bernoulli untuk aliran tak-termampatkan adalah sebagai berikut:

Dimana:
v = kecepatan fluida
g = percepatan gravitasi bumi
h = ketinggian relatif terhadap suatu referensi
p = tekanan fluida
ρ = densitas fluida
Persamaan di atas berlaku untuk aliran tak-termampatkan dengan asumsi-asumsi
sebagai berikut:
• Aliran bersifat tunak (steady state)
• Tidak terdapat gesekan (inviscid)
• Aliran Termampatkan
Aliran termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan berubahnya
besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh
fluida termampatkan adalah: udara, gas alam, dll. Persamaan Bernoulli untuk aliran
termampatkan adalah sebagai berikut:

dimana:
Ø = energi potensial gravitasi per satuan massa; jika gravitasi konstan maka
w = entalpi fluida per satuan massa
Catatan:
p
ω =∈ +
ρ

dimana adalah energi termodinamika per satuan massa, juga disebut sebagai
energi internal spesifik.
CONTOH SOAL

Saluran segiempat dengan lebar 5,0 m dan kedalaman aliran 1,5 m mempunyai
kemiringan dasar 0,0005. Hitung debit aliran apabila koefisien Chezy adalah 40.
Diketahui:
Lebar dasar saluran : B = 5,0 m
Kedalaman aliran : h = 1,5 m
Kemiringan dasar saluran : I = 0,0005
Koefisien Chezy : C = 40
Penyelesaian :
Luas tampang aliran : A = Bh = 5,0 x 1,5 = 7,5 m2
Keliling basah : P = B + 2h = 5,0 + 2×1,5 = 8,0 m
Jari-jari hidraulis : R = A/P = 7,5/8 = 0,9375 m
Kecepatan aliran : V = C √R I = 40 √0,9375 x 0,0005 = 0,866 m/d
Debit aliran : Q = A V = 7,5 x 0,866 = 6,495 m3/d

Anda mungkin juga menyukai