Anda di halaman 1dari 62

Case Report Session

BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA (BPH)

OLEH :
Puja Midola
1410070100073

PRESEPTOR :
dr. Khomeini, Sp,B

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR SMF ILMU BEDAH


RUMAH SAKIT ISLAM SITI RAHMAH
PADANG
2019
ANATOMI
PROSTAT
Pada kelenjar prostat juga dibagi dalam 5 zona :
• Zona Anterior atau Ventral .
• Zona Perifer
• Zona Sentralis.
• Zona Transisional.
• Kelenjar-Kelenjar Periuretra
BENIGN PROSTATE
HYPERPLASIA (BPH)
DEFINISI

Benign Prostate Hyperplasia (BPH)


merupakan Pembesaran Prostat Jinak
(PPJ) yang menghambat aliran urin dari
buli-buli, dimana kelenjar periuretral
prostat mengalami hiperplasia yang akan
mendesak jaringan prostat yang asli ke
perifer.
ETIOLOGI

• Belum diketahui secara pasti


• Beberapa hipotesis menyebutkan
bahwa hiperplasia prostat erat
kaitannya dengan peningkatan
kadar dehidrotestosteron (DHT) dan
proses aging (penuaan).
Beberapa teori/hipotesis :
• Teori ketidakseimbangan estrogen
dengan testosterone
• Teori DHT
• Teori interaksi stroma epitel (growth
factor)
• Teori berkurangnya kematian sel prostat
• Teori stem cell
PATOFISIOLOGI

Penyempitan Peningkatan
Pembesaran Hambatan
lumen pars tekanan
Prostat aliran urin
prostatika intravesika

Perubahan Kontraksi
Retensi urin Keluhan LUTS antomi buli- buli-buli lebih
buli kuat

Hidroureter,
Aliran balik hidronefrosis,
ke ureter gagal ginjal
MANIFESTASI KLINIK
GAMBARAN KLINIS
Obstruksi Iritasi
 Hesistansi  Frekuensi
 Pancaran miksi lemah  Nokturi
 Intermitensi  Urgensi
 Miksi tidak puas  Disuria
 Distensi abdomen Urgensi dan disuria jarang
terjadi, jika ada disebabkan oleh
 Terminal dribbling (menetes)
ketidakstabilan detrusor
 Volume urine menurun sehingga terjadi kontraksi
involunter.
 Mengejan saat berkemih
SKOR INTERNASIONAL GEJALA-GEJALA PROSTAT WHO
(INTERNATIONAL PROSTATE SYMPTOM SCORE, IPSS)
PEMERIKSAAN FISIK (COLOK DUBUR)

Pada perabaan prostat harus


diperhatikan :
1. Konsistensi pada pembesaran prostat
kenyal
2. Adakah asimetri
3. Adakah nodul pada prostat
4. Apakah batas atas dapat diraba dan
apabila batas atas masih dapat diraba
biasanya besar prostat diperkirakan <60
gr.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan laboratorium
• Sedimen urin
• Kultur urin
• Faal ginjal
• Gula darah
• Penanda tumor PSA (prostat spesifik antigen)
2. Pemeriksaan Patologi Anatomi
BPH dicirikan oleh berbagai kombinasi dari hiperplasia
epitel dan stroma di prostat.
3. Pencitraan pada Benigna Prostat Hiperplasia
• Foto polos
• Pemeriksaan ultrasonografi transrektal (TRUS)
• Sistoskopi
• Ultrasonografi trans abdominal
4. Pemeriksaan lain
• Residual urin
• Pancaran urin/flow rate
KOMPLIKASI
• Retensi urine akut – ketidak mampuan untuk
mengeluarkan urin, distensi kandung kemih, nyeri
suprapubik
• Retensi urine kronik –residu urin > 500ml, pancaran
lemah, buli teraba, tidak nyeri
• Infeksi traktus urinaria
• Batu buli
• Hematuri
• Inkontinensia-urgensi
• Hidroureter
• Hidronefrosis - gangguan pada fungsi ginjal
PENATALAKSANAAN

Tujuan terapi pada pasien hiperplasia prostat :


 Memperbaiki keluhan miksi
 Meningkatkan kualitas hidup
 Mengurangi obstruksi infravesika
 Mengembalikan fungsi ginjal jika terjadi gagal ginjal
 Mengurangi volume residu urine setelah miksi
 Mencegah progresifitas penyakit
Watchful waiting
• Skor IPSS dibawah 7, yaitu keluhan ringan yang tidak
mengganggu aktivitas sehari-hari.
• Pasien tidak mendapatkan terapi apapun dan hanya
diberi penjelasan mengenai sesuatu hal yang mungkin
dapat memperburuk keluhannya.
• Secara periodik pasien diminta untuk datang kontrol
dengan ditanya keluhannya apakah menjadi lebih baik.
• Jika keluhan miksi bertambah jelek daripada sebelumnya,
mungkin perlu dipikirkan untuk memilih terapi yang lain.
Medikamentosa
Tujuan terapi medikamentosa :
(1)Mengurangi resistensi otot polos prostat sebagai
komponen dinamik penyebab obstruksi
infravesika dengan obat-obatan penghambat
adrenergik alfa (fenoksibenzamin).
(2)Mengurangi volume prostat sebagai komponen
statik dengan cara menurunkan hormon
testosteron / dihdrotestosteron (DHT) melalui
penghambat 5α-reduktase (finesterid).
Terapi Invasif Minimal
Diperuntukan untuk pasien yang mempunyai
risiko tinggi terhadap pembedahan.
• Microwave transurethral.
Dalam prosedur yang disebut microwave
thermotherapy transurethral (TUMT), perangkat
mengirim gelombang mikro melalui kateter untuk
memanaskan bagian prostat dipilih untuk
setidaknya 111 derajat Fahrenheit. Sebuah sistem
pendingin melindungi saluran kemih selama
prosedur.
MICROWAVE TRANSURETHRAL
• Transurethral jarum ablasi
Sistem transurethral jarum ablasi invasif
minimal (TUNA) memberikan energy
radiofrekuensi tingkat rendah melalui jarum
kembar untuk region prostat yang membesar.
Shields melindungi uretra dari kerusakan akibat
panas.
Sistem TUNA meningkatkan aliran urin dan
mengurangi gejala dengan efek samping yang
lebih sedikit jika dibandingkan dengan reseksi
transurethral dari prostat (TURP).
TRANSURETHRAL JARUM ABLASI INVASIF MINIMAL
• Thermotherapy dengan air
Terapi ini menggunakan air panas untuk menghancurkan
jaringan kelebihan dalam prostat. Sebuah kateter mengandung
beberapa lubang diposisikan dalam uretra sehingga balon
pengobatan terletak di tengah prostat. Sebuah komputer
mengontrol suhu air, yang mengalir ke balon dan memanaskan
jaringan prostat sekitarnya. Sistem ini memfokuskan panas di
wilayah yang tepat prostat. Sekitar jaringan dalam uretra dan
kandung kemih dilindungi. Jaringan yang hancur keluar melalui
urin.
THERMOTHERAPY DENGAN AIR
Pembedahan
• Operasi transurethral
Prosedur bedah yang disebut insisi transurethral
dari prostat (TUIP), prosedur ini melebar uretra
dengan membuat beberapa potongan kecil di leher
kandung kemih, di mana terdapat kelenjar prostat.
Prosedur ini digunakan pada hiperplasi prostat yang
tidak tartalu besar, tanpa ada pembesaran lobus
medius dan pada pasien yang umurnya masih
muda.
TUIP ( TRANSURETHRAL INCISION OF THE PROSTATE )
• Open surgery
Operasi terbuka, yang memerlukan insisi
eksternal, dapat digunakan. Open surgery
sering dilakukan ketika kelenjar sangat
membesar (>100 gram), ketika ada
komplikasi, atau ketika kandung kemih telah
rusak dan perlu diperbaiki.
• Operasi laser
Kelenjar prostat pada suhu 60-65oC akan mengalami
koagulasi dan pada suhu yang lebih dari 100oC
mengalami vaporasi. Serat laser melalui uretra ke
dalam prostat menggunakan cystoscope dan
kemudian memberikan beberapa semburan energi
yang berlangsung 30 sampai 60 detik. Energi laser
menghancurkan jaringan prostat dan menyebabkan
penyusutan
OPERASI LASER PADA PROSTAT
KESIMPULAN

Hiperplasia kelenjar prostat mempunyai angka


morbiditas yang bermakna pada populasi pria lanjut
usia. Dengan bertambah usia, ukuran kelenjar dapat
bertambah karena terjadi hiperplasia jaringan
fibromuskuler dan struktur epitel kelenjar (jaringan
dalam kelenjar prostat). Gejala dari pembesaran
prostat ini terdiri dari gejala obstruksi dan gejala
iritatif.
Penatalaksanaan BPH berupa watchful waiting,
medikamentosa, terapi bedah konvensional, dan
terapi minimal invasif. Prognosis untuk BPH
berubah-ubah dan tidak dapat diprediksi pada tiap
individu walaupun gejalanya cenderung meningkat.
Namun BPH yang tidak segera ditindak memiliki
prognosis yang buruk karena dapat berkembang
menjadi kanker prostat.
BATU SALURAN KEMIH
DEFINISI

Penyakit dimana didapatkan masa keras seperti


batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih baik
pada ginjal , ureter, kandung kemih dan uretra, yang
dapat menyebabkan adanya rasa nyeri, perdarahan,
penyumbatan aliran kemih dan infeksi.
EPIDEMIOLOGI
• FAKTOR RESIKO
• Faktor Intrinsik
• USIA, >> pada usia 30-50 tahun
• HEREDITER
• JENIS KELAMIN, >>pd pria dibandingkan wanita
• Faktor Ekstrinsik
• Geografi
• Iklim dan temperatur
• Diet
• Pekerjaan
TEORI PEMBENTUKAN BATU
• TEORI NUKLEASI
Batu terbentuk di dalam urine karena adanya inti batu
sabuk batu (nukleus). Partikel-partikel yang berada dalam
larutan yang terlalu jenuh (supersaturated) akan mengendap
di dalam nukleus itu sehingga akhirnya membentuk batu.

• TEORI MATRIKS
Matriks organik terdiri atas serum/protein
urine (albumin, globulin, dan mukoprotein)
merupakan kerangka tempat diendapkannya
kristal-kristal batu.
• TEORI PENGHAMBAT KRISTALISASI
Urine orang normal mengandung zat
penghambat pembentuk kristal, antara
lain : magnesium, sitrat, pirofosfat,
mukoprotein dan beberapa peptida. Jika
kadar salah satu atau beberapa zat itu
berkurang, akan memudahkan
terbentuknya batu di dalam saluran
kemih.
KOMPOSISI BATU

• umumnya mengandung unsur kalsium oksalat atau


kalsium fosfat (75%), asam urat (8%), magnesium-
amonium-fosfat (MAP) (15%), xanthyn, dan sistin, silikat
dan senyawa lain (1%)
KLASIFIKASI BATU
1. BATU KALSIUM
2. BATU ASAM URAT
3. BATU STRUVIT
4. BATU LAINNYA
a) Batu sistin
b) Batu xanthin
c) Batu silikat
BATU KALSIUM
• dijumpai lebih dari 80% batu saluran kemih, baik
yang berikatan dengan oksalat maupun fosfat.
• Etiologi :
- Hiperkalsiuri : kalsium dalam urine lebih besar
dari 250-300 mg/24 jam
- Hiperoksaluri : ekskresi oksalat urine melebihi 45
gram per hari
- Hiperorikosuria, yaitu kadar asam urat dalam
urine melebihi 850 mg/24 jam.
- Hipersitraturi
- Hipomagnesuria
- Disebut juga batu infeksi. BATU STRUVIT

- Kuman penyebab adalah kuman


golongan pemecah urea atau urea
splitter yang dapat menghasilkan enzim
urease dan mengubah pH urine
menjadi basa melalui hidrolisis urea
menjadi amoniak. Suasana basa ini
memudahkan garam-garam
magnesium, amonium, fosfat dan
karbonat untuk membentuk batu
magnesium amonium fosfat (MAP).
• Kuman-kuman yang termasuk pemecah urea
diantaranya adalah : Proteus spp, Klebsiella,
Serratia, Enterobakter, Pseudomonas dan
Stafilokokus. E.coli bukan termasuk pemecah urea.
BATU
- merupakan 5-10% dari seluruh batu saluran
URAT
kemih.
- Penyakit ini banyak diderita oleh pasien
dengan penyakit gout, penyakit
mieloproliferatif, pasien yang mendapatkan
terapi antikanker. Obesitas, peminum alkohol,
dan diet tinggi protein mempunyai peluang
besar untuk mendapatkan penyakit ini
• Faktor yang menyebabkan
terbentuknya batu asam urat adalah :
1. urine yang terlalu asam (pH urine < 6),
2. volume urine yang jumlahnya sedikit (<
2 liter/hari) atau dehidrasi,
3. hiperurikosuri atau kadar asam urat
yang tinggi.
. Batu jenis lain
Batu sistin, batu xanthin, batu triamteren, dan
batu silikat sangat jarang dijumpai.
BATU GINJAL DAN BATU URETER

• Batu ginjal terbentuk pada tubuli ginjal kemudian


berada di kaliks, infundibulum, pelvis ginjal, dan bahkan
bisa mengisi pelvis serta seluruh kaliks ginjal
GAMBARAN KLINIS
• Anamnesis  sesuai dengan lokasi batu dan besar batu
• Nyeri pinggang  bersifat colic
• Nyeri saat BAK
• Riw BAK berpasir
• Hematuria
• Mual dan muntah
• Pemeriksaan fisik
• Nyeri ketok bagian CVA
• Teraba ginjal pada sisi yg sakit akibat hidronefrosis
• Retensi Urin
• Terlihat tanda-tanda gagal ginjal
PEM. PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium

• Pemeriksaan urin rutin untuk melihat eritrosituri,


lekosituria, bakteriuria, pH urin dan kultur urin
• Pemeriksaan darah berupa hemoglobin, lekosit,
ureum dan kreatinin.
• Urinalysis : pH > 7.5 : lithiasis karena infeksi dan pH <
5.5 : lithiasis karena asam urat
• Foto polos abdomen
• Pielografi Intra Vena (IVP/ IVU)
• USG
BATU BULI-BULI
• BATU BULI-BULI / Vesikolitiasis
• Gejala khas: --gejala iritasi
• Nyeri BAK/disuria/ hingga stranguri
• Perasaan tidak enak sewaktu BAK
• BAK terhenti kemudian lancar kembali dengan perubahan
posisi tubuh
• Refered pain pada saat miksi pada ujung penis, perineum,
pinggang sampai kaki
• Pd anak seringkali mengeluh adanya enurosis nokturna, di
samping sering menarik-narik penisnya (pada anak laki-laki)
atau menggosok vulva pd anak perempuan
BATU URETRA

• Biasanya berasal dari batu ginjal/ureter yang turun


ke buli-buli kemudian masuk ke uretra
GAMBARAN KLINIS
• disuria,
• aliran mengecil atau retensi urin.
• Jika batu berasal dari ureter yang turun ke buli-buli
kemudian ke uretra,
• pasien mengeluh nyeri pinggang sebelum mengeluh kesulitan
miksi ( riwayat kolik ).
• Nyeri dirasakan pada glands penis atau pada tempat batu
berada. Batu yang berada pada uretra posterior, nyeri
dirasakan di perineum atau rektum.
ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsi)

Indikasi:
• Batu saluran kemih dengan diameter 5-20 mm
• Fungsi ginjal masih baik
• Batu terletak di ginjal dan ureter
Keuntungan ESWL :
• Dapat menghindari operasi terbuka,
• Lebih aman,
• Lebih efektif
• Biaya lebih murah, terutama untuk
prosedur ESWL yang sederhana sehingga
tidak memerlukan perlakuan berkali-kali.
Ilustrasi ESWL

A) sebelum penembakan; B) gelombang


kejut yang difokuskan pada ginjal; C)
tembakan dihentikan hingga serpihan batu
cukup kecil untuk dibuang secara natural
bersama urine.
ENDOUROLOGI
• Tindakan invasif minimal untuk mengeluarkan
batu sal. Kemih. Memecah batu kemudian
mengeluarkan batu dari saluran kemih melalui
alat yang di masukkan ke sal.kemih.
• PNL (percutanus nephro litholapaxy) 
endoskopi sistem kaliks melalui insisi kulit
• Litotripsi  litotriptor
Bedah Laparoskopi

Bedah terbuka
• Pielolitotomi atau nefrolitotomi : mengambil
batu di saluran ginjal

• Uretrolitotomi : mengambil batu di uretra.


• Ureterolitotomi : mengambil batu di
ureter.

• Vesikolitotomi : mengambil batu di


vesica urinaria
KOMPLIKASI
• Obstruksi saluran kemih
• Hidronefrosis/hidroureter
• Infeksi sekunder
• Gagal ginjal
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai