Anda di halaman 1dari 26

BOOK READING

VERUKA VULGARIS DAN MOLUSKUM KONTAGIOSUM


PADA ANAK : PILIHAN TERAPI NON INVASIF

Disusun oleh: Pembimbing :


dr. Nyoman Yudha Santosa, Sp.KK
DITA AYU PERTIWI, S.ked
dr. Aris Aryadi T. Oedi, Sp.KK
FAB 118 065 dr. Sulistyaningsih, Sp.KK
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
RSUD dr. DORIS SULVANUS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2019 ALPINE SKI HOUSE
PENDAHULUAN

Kulit Bayi Aterm > Kulit Bayi Preterm


• Proteksi
• Absorbsi
• Eksresi
• Persepsi
• Termoregulasi
Fungsi Kulit
• Pembentukan pigmen
• Vitamin D
• Keratinisasi

ALPINE SKI HOUSE


…………Pendahuluan

Perlindungan
Mekanis

(Dikutip dari, Fitzpatrick’s Dermatology 9th Edition)

ALPINE SKI HOUSE 3


…………Pendahuluan

• Infeksi Virus
Manifestasi : Tergantung virulensi, tissue tropism, dan usia.
Dapat terjadi : Kandungan, Perinatal, Postnatal
Lesi kulit : Infeksi langsung/Akibat infeksi lain
Diagnosis : morfologi dan distribusi lesi kulit, gejala klinis ,dan
pemeriksaan penunjang
• Veruka Vulgaris & MOLUSKUM Kontagiosum  Infeksi Virus Pada
Anak
• Tatalaksana Non Invasif

ALPINE SKI HOUSE 4


VERUKA VULGARIS
• Infeksi Human papilloma virus (HPV) 
common warts
• Transmisi dari ibu ke bayi 
transplasental / kontak
langsung/Autoinokulasi
• Gambaran lesi  Papul dg permukaan
tidak rata(irregular). Lesi multiple.
• Veruka plana varian veruka vulgaris
gambaran lesi smooth, flat topped
papules ,diameter 2-4mm. Sering timbul
pada anak (wajah dan ekstremitas)
(Dikutip dari, Fitzpatrick’s Dermatology 9th Edition)

ALPINE SKI HOUSE 5


• Masa inkubasi HPV  1-20 bulan, fase laten ±2 tahun. Mayoritas jinak,
namun beberapa kasus HPV tipe 16,18,31,33  KEGANASAN
• Infeksi awal Spread autoinokulasi (garukan, mencukur, dan trauma lain) 
Individu terinfeksi  Menular  skin to skin to contact atau kontak dengan
benda yang terkontaminasi.
• Faktor Penting Terapi Veruka Vulgaris pada anak :
1. Menghindari rasa sakit
2. Mengurangi kerusakan jaringan dengan memakai verban yang halus
3. Menghindari kontak dengan daerah yang terkontaminasi.

ALPINE SKI HOUSE 6


Modalitas Terapi :
Terapi Destruktif
• Bahan Keratolitik :
1. Asam Salisilat  penelitian placebo controlled  rerata kesembuhan sebesar 50-75%
selama 6 minggu pemakaian.
(+) mudah didapat, harga ekonomis, efek samping minimal, efektivitas yang memadai.
(-) lama pengobatan cukup panjang & cara pemakaian yang kadang merepotkan

2. Asam bi-atau triklorasetat  dapat diaplikasikan seminggu sekali. Efektif. Cocok untuk
anak  veruka plantaris dan veruka didaerah sensitif yang nyeri saat melakukan
cryotherapy.

3. Asam glikolat 15% atau asam piruvat 70%  Belum ada penelitian untuk
perbandingan

4. Kantaridin bahan ekstrak dari kumbang chantaris vesicatroria  kematian sel epidermis,
akantolisis dan pembentukan lepuh ALPINE SKI HOUSE 7
Krioterapi :
• lini terapi kedua bila pengobatan topikal gagal  Sering digunakan
sebagai lini 1 veruka pada wajah dan genital  tidak mahal, mudah dilakukan,
SE Minimal.
• HPV tidak mati  virus keluar dari sel yang rusak mencetuskan respon imun
• Krioterapi  nitrous oxide cryogun & liquid nitrogen gun
• Lesi veruka dibekukan sampai 1-2 mm jaringan di sekelilingnya berubah menjadi
putih proses diulang setelah thawing  Lesi akan berubah menjadi kemerahan
atau melepuh dalam 1-2 hari  mengelupas secara berulang selama beberapa
minggu

ALPINE SKI HOUSE 8


(Dikutip dari Jurnal Ilmu Bedah FK Universitas Udayana)

ALPINE SKI HOUSE 9


Occlusotheraphy (adhesiotherapy)

Pemakaian duct tape selama 2 bulan. Dikombinasi dengan terapi lain.


Misalnya asam salisilat  efektivitas pengobatan. Angka kesembuhan cukup
tinggi dgn efek samping minimal

(Dikutip darihttps://jamanetwork.com/journals/jamapediatrics/fullarticle/203979 ) ALPINE SKI HOUSE 10


Terapi kuretase, bedah, dan laser
 efektif namun perlu dilakukan dalam anestesi topikal atau injeksi lokal 

mengurangi rasa nyeri. tidak menjadi lini pertama untuk anak karena rasa
nyeri, dan dilakukan untuk kasus rekalsitran.

(Dikutip dari Jurnal Plastik Rekonstruksi, September 2012)


ALPINE SKI HOUSE 11
Antiproliferatif dan antimitotik

• maxacalcitol (analog vitamin D3) secara topikal  efektivitas 10 kali


lebih tinggi dalam menekan proliferasi keratinosit dibandingkan
kalsipotriol dan takalsitol.
• Podofilin 0,5% dapat digunakan, tidak direkomendasikan untuk
penggunaan rutin (efek toksik)
• Injeksi bleomisin intralesi belum diizinkan untuk digunakan pada anak.

ALPINE SKI HOUSE 12


Immunomodulator

• Imikuimod 5% krim  imunomodulator  menginduksi produksi interferon-ɤ,


TNF-α, IL-1,IL-6, dan IL-8.

• Efektivitas baik untuk anogenital warts pada anak.

• botanical polyphenol sinecatechins diekstrak dari teh hijau Antioksidan

• Imunoterapi dg antigen candida dan antigen gondongan (0,1 mL dari larutan


1:1000) + 0,9mL lidokain 1% disuntikan pada dasar lesi

• Imunomodulator (Levamisol,Inosin pranobeks, simetidin) Tidak efektif

ALPINE SKI HOUSE 13


Terapi Homeopatik  Efek Psikologis

Gangguan psikologis, hypnosis, terapi sugesti  terapi tambahan u/ stimulasi


sistem imun selama terapi veruka, belum terbukti secara ilmiah.

Terapi Kombinasi  krioterapi+ asam salisilat, retinoid topikal+inosipleks, dan


simetidin + levamisol  manfatnya belum terbukti secara ilmiah

ALPINE SKI HOUSE 14


ALPINE SKI HOUSE 15
MOLUSKUM
KONTAGIOSUM

• infeksi virus (Pox virus) pada kulit


bersifat jinak. Tranmisi via skin-to
skin contact.
• Anak usia sekolah, dewasa muda
aktif seksual, Immunocompromais.
• Dari 302 rekam medis, <1%
terjadi pada usia di bawah 1
tahun, 28% pada usia < 36 bulan.
(Dikutip dari, Fitzpatrick’s Dermatology 9th Edition)

ALPINE SKI HOUSE 16


• Lesi kulit <15 lesi, pada anak dg Dermatitis atopik Lesi lebih banyak

• Ditularkan  kontak langsung dg penderita, benda yang terkontaminasi,


dan autoinokulasi

• Masa inkubasi antara 2 minggu- 6 bulan.

• Lesi kulit awal  papul kecil (pinpoint) merah muda atau sewarna kulit 
perlahan membesar menjadi papul berbentuk kubah (dome-shapped)
berwarna putih berukuran 1-5 mm dengan umbilikasi di bagian tengahnya.

• Diagnosis ditegakkan  ditemukan lesi yang khas.


ALPINE SKI HOUSE 17
• Pewarnaan Giemsa dan KOH  Isi papul berwarna putih diperiksa dg untuk
melihat adanya badan moluskum.

• Pemeriksaan histopatologi lesi  badan inklusi intrasitoplasmik (intracytoplasmic


inclusion bodies) di suprabasal epidermis

(Dikutip dari, Fitzpatrick’s Dermatology 9th Edition) ALPINE SKI HOUSE 18


• Umumnya MK dapat sembuh sendiri tidak memerlukan pengobatan.

• Terapi diperlukan pada keadaan :

1. Iritasi

2. Perdarahan

3. Penyebaran yang cepat

4. Mengganggu penampilan (disfiguring) secara kosmetis

5. Pasien imunokompromais

ALPINE SKI HOUSE 19


Modalitas Terapi :

Terapi Destruktif
• Krioterapi dan Kuretase :
Krioterapi  Nitrogen cair
Kuretase  lesi tunggal atau lesi yang jumlahnya sedikit dg anestesi topikal atau
lokal. Bila banyak, dg anestesi umum  Pertimbangkan resiko pada anak.

• Kantaridin
Aplikasi dilakukan dengan hati – hati pada setiap lesi, biarkan selama 2-6 jam,
kemudian dicuci. Diulang 1x/minggu sampai lesi hilang.
Dari 54 pasien  96% nilai perbaikan
SE  Lepuh, nyeri, gatal, hipopigmentasi temporer, infeksi sekunder.
ALPINE SKI HOUSE 20
Krioterapi

(Dikutip dari, http://patient.info/health/molluscum-contagiosum-leaflet)


ALPINE SKI HOUSE 21
• Keratolitik :
Bahan keratolitik dapat digunakan untuk pengobatan MK.
Penelitian besar  kombinasi asam salisilat 16,7% + asam laktat 16,7% 
sangat iritatif.
Alternatif lain  krim adapalen 1% + Gel asam salisilat 12%
Alternatif lain  Kalium hidroksida (potassium hydroxide/KOH) dalam konsentrasi
20% efektif untuk melarutkan keratin.

• Duct Tape
Modalitas ini non-destruktif, tidak nyeri, ekonomis, dan mudah didapat.
Hasil yang baik  waktu beberapa minggu sampai beberapa bulan

ALPINE SKI HOUSE 22


Immunomodulator
• Krim imikuimod 5% dioleskan 3 kali/minggu, didiamkan selama 6-10 jam,
kemudian dibersihkan. Lama pengobatan antara 4-16 minggu.
• Penelitian multicenter 22 pasien anak dg MK, imikuimod 3x/minggu selama
4 minggu  SE : eritema, gatal, nyeri, rasa terbakar  perlu diteliti lanjut
• Penelitian retrospektif ttg Injeksi antigen Candida sbg terapi MK  resolusi
total sebanyak 56%, resolusi parsial sebesar 28%.
• Kombinasi sodium nitrat 5%+asam salisilat 5% angka kesembuhan 75%

ALPINE SKI HOUSE 23


Lain – Lain
Terapi lain adalah 10% solusio minyak esensial dari Australian lemon
myrtle (Backhousia ctriodora), dan topikal diphencyprone solution 0,0001-
0,1%.

PENUTUP
faktor yang penting dipertimbangkan dalam memilih terapi yang efektif,
khususnya untuk bayi dan anak  Usahakan hindari rasa sakit, minimalisir
kerusakan jaringan sekitar, gunakan pendekatan secara individual, & edukasi
terhadap orang tua pasien

ALPINE SKI HOUSE 24


DAFTAR PUSTAKA
1. Mathes EF, Williams ML., Skin of the Premature Infant. Dalam : Eichenfield LF, Frieden IJ. Editor :
Neonatal and Infant Dermatology. Edisi ke-3. London : Elsevier;2015.h.36-45.
2. Hunt RD, Friedlander SF. Viral Infection. Dalam : Eichenfield LF, Frieden IJ. Editor : Neonatal and Infant
Dermatology. Edisi ke-3. London : Elsevier;2015.h.176-197.
3. Stulberg DL,Hutchinson AG. Mollusculum Contagiosum and Warts. Am Family Physician.2003;67(6);1233-
40.
4. Szalai ZZ. Human Papillomavirus Infection. Dalam : Irvine AD, Hoeger PH, Yan AC. Editor. Harper’s
Textbook of Pediatric Dermatology. Edisi ke-3. Oxford : Wiley-Blackwell;2011.h.47.1-12.
5. Alikhan A, Shwayder T. Mollusculum Contagiosum. Dalam : Irvine AD, Hoeger PH, Yan AC. Editor.
Harper’s Textbook of Pediatric Dermatology. Edisi ke-3. Oxford : Wiley-Blackwell;2011.h.46.1-8.

ALPINE SKI HOUSE 25


THANK
YOU

ALPINE SKI HOUSE

Anda mungkin juga menyukai