Anda di halaman 1dari 17

BAGIAN GIGI dan MULUT

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA/RSUD DORIS
SYLVANUS
DESEMBER
2019
PENDAHULUAN

• Penyebab yang paling sering


adalah trauma pada jaringan
dan pada saat pembedahan.
• Kelainan hemostatik sistemik,
• Obat yang mengganggu
hemostatis.
• Patologi lokal misalnya infeksi
pada gusi atau jaringan
pendukung lain.
DEFINISI

Perdarahan pasca bedah


merupakan suatu keadaan
abnormal, yaitu darah keluar
secara berlebih setelah suatu
pembedahan.
Etiologi

• Faktor lokal (mekanik)


• Dapat terjadi akibat trauma mekanik

• Faktor sistemik
• Perdarahan Arteri, perdarahan vena,
perdarahan kapiler
• Perdarahan primer (saat
pembedahan), sekunder (dalam 24
jam), delayed bleeding (>24 jam)
Kontrol Perdarahan

Px yang memilki indikasi terjadi


perdarahan:
• Kelainan perdarahan (CT/BT)
• Px yang mengonsumsi obat
antikoagulan
• Hipertensi (>160/100 mmHg)
• Riwayat perdarahan
lanjutan…
• Mukosa dengan warna merah terang sampai
kebiruan pada daerah operasi
• Gambaran radiografi yang menunjukan
pembuluh darah yang besar pada daerah
tulang inierdental.
• Gambaran hilangnya tulang pada daerah
periapikal
• Gambaran radiolusen yang luas pada daerah
yang tidak berhubungan dengan akar dan
gigi
lanjutan…
Langkah-langkah berikut diambil untuk
pencegahan perdarahan:
• Anastesi menggunakan lokal
anastetikum yang mengandung
ephieprine 1:100
• Tekanan yang konstan dengan
menggunakan jari
• absorbable gelatin sponge(spongostsan)
diletakan pada soket gigi
lanjutan…

• Penjahitan harus dilakukan dengan


tegangan yang cukup pada
daerah flap
• Tidak berkumur-kumur atau minum
panas selama 48 jam post bedah.
• Diet makan lembut selama 48-72
jam post bedah.
Perdarahan Primer

• Pemeriksaan mengenai sumber


perdarahan.
• Perdaarahan di soket gigi atau dinding
tulang, dilakukan penekanan dengan
tampon adrenalin dan apabila tidak
berhenti dapat dijahit.
• Bila gagal juga masukan oxidized
cellulose gause (surgicel) (gigit 10 menit)
lanjutan…

• Perdarahan ditepi gusi yang sobek


dilakukan penjahitan.
• Langkah terakhir dari pengontrolan
perdarahan adalah dengan
melakukan tampon kasa.
Perdarahan Sekunder

• Perdarahan terjadi kadang-kadang


24 jam setelah tindakan bedah.
• Karena sisa dari jaringan granulasi
atau dari adanya pecahan tulang
alveolar atau lepasnya bekuan darah
akibat berkumur-kumur atau
mengunyah.
• Adanya edema pada jaringan.
Delayed bleeding

• Perdarahan yang timbul lebih dari


24 jam post bedah.
• Inflamasi menyebabkan pecahnya
pembuluh darah.
• Bila infeksi berjalan kronis maka
akan terlihat jaringan granulasi.
Tindakan Kontrol
Perdarahan

• Berikan tekanan
• Menutup dengan sepon kasa atau
gel foam bertekanan.
• Klem
• Elektrokauterisasi
Tindakan Kontrol
Perdarahan

• Berikan tekanan
• Menutup dengan sepon kasa atau
gel foam bertekanan.
• Klem
• Elektrokauterisasi
Bahan Hemostatik

• Sepon gelatin penyerap (Gelfoam)


• Selulosa yang dioksidasi (Surgicel)
• Hemostat Kolagen mikrofibrilar
(Avitene,Helistat)
• Trombin hewan tropikal
(Trombinar,trombostat)
Daftar Pustaka

• https://www.academia.edu/12424407/P
engontrolan_Perdarahan_Pada_Bedah_
Minor (Diakses 04 Des 2019)
• Peterson L. 1998. Oral and Maxillofaciat
Surgery. 3rd ed., Mosby-year book, Inc., St
Lois, Missouri, USA.
• Kruger. O. 1984. Oral and Maxillofacial
Surgery. 6th ed., CV Mosby Company., St
Lois, Missouri, USA
• Pedersen. Gordon. 1988. Buku Ajar Praktis
Bedah Mulut. l51 ed. EGC, Jakarta
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai