Anda di halaman 1dari 11

GABRIEL CALVIN V

08
ME 1 C
TIMAH
TIMah

Timah adalah sebuah unsur kimia daalam tabel


periodik yang memiliki simbol Sn (bahasa latin:
Stanium) dan nomor atom 50.
Timah memiliki dua kemingkinan dua bilangan
oksidasi +2 dan +4 yang sedikit (lebih stabil).
Timah memiliki 10 isotop stabil jumlah
terbesar dalam tabel periodik.
Unsur ini merupakan logam miskin (logam
post-transisi) keperakan, dapat ditempa
(malleable), tidak mudah teroksidasi dalam
udara sehingga tahan karat
Sifat-sifat Timah

Sifat Nilai
Keadaan benda Padat
Titik lebur 505,08 K (449,47oF)
Titik didih 2875 K (4716oF)
Densitas 7,365 g/cm3 (Sn putih)
5,769 g/cm3 (Sn abu-abu)

Volume molar 16,29 x 10-6 m3/mol


Kalor penguapan 295,8 Kj/mol
Kalor peleburan 7,029 Kj/mol
Kalor jenis 27,112 J/molK
Panas fusi 7,03 Kj/mol
Tekanan uap 5,78 E-21 Pa at 505 K
Sifat-sifat Lain Timah

1. Timah merupakan logam perak keputih-putihan


2. Dalam keadaan normal, logam ini bersifat mengkilap dan mudah
dibentuk
3. Timah juga tidak mudah teroksidasi dalam udara sehingga timah tahan
karat
4. Timah tahan terhadap korosi air distilasi dan air laut, akan tetapi dapat
diserang oleh asam kuat, basa dan garam asam
5. Ditemukan dalam banyak alloy, dan digunakan untuk melapisi logam
lainnya untuk mencegah karat
6. Jika timah dipanaskan dengan adanya udara akan terbentuk SnO2
7. Timah larut dalam HCl, HNO3, H2SO4 dan beberapa pelarut organik
seperti asam asetat, asam oksalat. Timah juga larut dalam basa kuat
seperti NaOH dan KOH
8. Timah bereaksi dengan klorida secara langsung membentuk Sn(IV)
klorida
Keberadaan Timah di Alam

Timah tidak ditemukan dalam unsur bebasnya dibumi akan tetapi diperoleh
dari senyawaannya. Timah pada saat ini diperoleh dari mineral cassiterite atau
tinstone. Cassiterite merupakan mineral oksida dari timah SnO2, dengan
kandungan timah berkisar 78%. Contoh lain sumber biji timah yang lain dan
kurang mendapat perhatian daripada cassiterite adalah kompleks mineral
sulfide yaitu stanite (Cu2FeSnS4) merupakan mineral kompleks antara tembaga-
besi-timah-belerang dan cylindrite (PbSn4FeSb2S14) merupakan mineral
kompleks dari timbale-timah-besi-antimon-belerang dua contoh mineral ini
biasanya ditemukan bergandengan dengan mineral logam yang lain seperti
perak.
Timah merupakan unsur ke-49 yang paling banyak terdapat di kerak bumi
dimana timah memiliki kandungan 2 ppm jika dibandingkan dengan seng 75
ppm, tembaga 50 ppm, dan 14 ppm untuk timbal. Cassiterite banyak ditemukan
dalam deposit alluvial/alluvium yaitu tanah atau sediment yang tidak
berkonsolidasi membentuk bongkahan batu dimana dapat dapat mengendap di
dasar laut, sungai, atau danau. Alluvium terdiri dari berbagai macam mineral
seperti pasir, tanah liat, dan batu-batuan kecil
Ekstraksi Timah

Secara garis besar, pengolahan bijih timah menjadi logam timah


terdiri dari operasi konsentrasi/mineral dressing, dan ekstraksi yaitu
peleburan atau smelting dan pemurnian atau refining

Tahap Konsentrasi
Tahap konsentrasi bijih timah merupakan operasi
peningkatan kadar timah dengan menggunakan peralatan
seperti Jig Concentrator, palong dan meja goyang. Bijih
timah yang diolah memiliki kadar awal sekitar 30-65% Sn.
Setelah melalui operasi pemisahan, kadar timah minimum
yang harus tercapai supaya dapat dipergunakan sebagai
umpan peleburan tahap pertama adalah sebesar 70% Sn
Tahap Smelting
Proses smelting merupakan proses reduksi dari konsentrat bijih timah
pada temparatur tinggi menjadi logam timah. Prinsip reduksi adalah
melepas ikatan oksigen yang terdapat mineral kasiterit. Reduktor yang
digunakan sebagai pereduksi adalah gas CO. Reaksi yang terjadi selama
proses smelting adalah
SnO2 + CO SnO + CO2
SnO + CO Sn + CO2
Proses smelting ini terdiri dari dua tahapan. Peleburan tahap pertama
adalah peleburan konsentrat timah yang menghasilkan timah kasar
atau crude tin dan terak I (slag). Kadar timah dalam terak I ini adalah
sekitar 20 persen.
Terak I kemudian dilebur kembali di peleburan tahap kedua. Peleburan
pada tahap dua ini menghasilkan senyawa Fe-Sn yang disebut
hardhead dan terak II dengan kadar Sn kurang daripada satu persen
Tahap Refining
Crude tin dari proses peleburan tahap satu kemudian dibawa ke proses
selanjutnya yaitu proses pemurnian. Kandungan timah dalam crude tin
adalah Sn >90% dan sisanya adalah pengotor seperti As, Pb, Ag, Fe, Cu,
dan Sb.
Pemurnian timah dari pengotornya dapat dilakukan dengan kettle
refining, eutectic refining, serta electrolytic refining. Pemilihan teknologi
untuk proses pemurnian adalah berdasarkan tingkat kemurnian logam
timah yang diinginkan. Setelah melewati tahap refining ini, kemurnian
logam timah dapat mencapai 99,93 persen
Penggunaan Timah

Beberapa kegunaan timah:


1. Untuk membuat kaleng (tim plate) berbagai macam produk
2. Melapisi kaleng yang tebuat dari besi yang akan melindungi
besi dari perkaratan
3. Bahan baku logam pelapis
4. solder
5. Industri plating
6. Bahan dasar kimia
7. Kuningan/perunggu
8. Industri gelas
9. Dan berbagai macam aplikasi lain
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai