Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN

KRITIS
GAGAL GINJAL AKUT

Kelompok 5

• Dian Ratna Puspita Siwi


• M. Al Amar Prananda
• Nanda Aris S
• Sri Budi Ningsih
• Syafatesia Nicky P
Pengertian

GAGAL GINJAL AKUT

Sindrom klinis yang ditandai


penurunan tiba-tiba fungsi ginjal
yang terjadi selama beberapa jam
hingga beberapa hari yang
menyebabkan gangguan
keseimbangan cairan, elektrolit,
asam basa, metabolisme kalsium
atau fosfat, dan pengaturan
tekanan darah
Klasifikasi

Gagal Ginjal Akut


Kegagalan
Prarenal
Kegagalan
Intrarenal
Kegagalan
Pascarenal
ETIOLOGI
• Penurunan volume intravaskular
• Gagal Kardiovaskular
• Stenosis atau trombosis arteri renalis
Prarenal • Penurunan perfusi ginjal efektif

• Glomerulonefritis akut yang diperantarai imun kompleks.


• Penyakit vaskular.
• Penyakit interstisial akut.
Intrarena • Nekrosis tubulus akut.
l • Obstruksi tubulus.

• Instrinsik
• Ekstrinsik
Pascarenal • Masalah kandung kemih
PATHOFISIOLOGIS

Perfusi
ginjal tidak
Volume urine adekuat
berkurang, berat
jenis urine
meningkat, dan
Pelepasan
konsentrasi enzim renin
natrium urine
rendah.

Prarenal
Peningkatan
reabsobsi Mengaktifkan
natriium dan angiotensin II
air

Ginjal
memulihkan Retensi
laju filtrasi natrium dan
glomerulus air
(turun)
PATHOFISIOLOGIS
ATN
Iskemik dan
Nefrotoksisi
Kebocoran tas
cairan tubulus
membuat Hipoperfusi
peningkatan renal menetap
aliran darah
ginjal.

Intrarenal
Epitel tubulus
Sel nekrotik
ginjal hipoksik
menyumbat
dan kerusakan
lumen tubulus
menetap

Iskemia
Kerusakan sel
menyebabkan
tubulus (pada
penurunan
ATN iskemik)
produksi ATP
Manifestasi Klinis

• Awitan akut pada gagal ginjal akut sering kali disertai dengan oliguria
(tetapi mungkin tidak disertai oliguria) dan azotemia (akumulasi
buangan nitrogen) hiperkalemia, dan asidosis metabolik.
• Letargi.
• Mual dan muntah persisten.
• Diare.
• Kulit dan membran mukosa kering akibat dehidrasi.
• Mengantuk.
• Sakit kepala.
• Kejang.
• Suhu tubuh meningkat.
• Urine <400ml/24 jam.
• Peningkatan urea dan kreatinin serum.
Pathways
Manifestasi Klinis

• Tinjau BUN, Kreatinin, dan rasio BUN/Kreatinin


serum menggambarkan laju filtrasi glomerulus.
• Tinjau natrium urine, osmolalitas, dan berat jenis urine
untuk mengevaluasi fungsi ginjal.
• Tinjau radiograf dada serial untul mengevaluasi
kongesti paru.
• Tinjau GDA serial untuk mengevaluasi tingkat ke
ketidakseimbangan asam-basa.
• Tinjau elektrolit serial : hiperglikemia, hiponatremia,
hipokalsemia, hiperfosfatemia, dan hipermagnesemia
Penatalaksanaan

• Mengoptimalkan perfusi ginjal dan haluaran urine.


• Koreksi penyebab yang dicurigai.
• Fluid challenge
• Menormalkan status cairan.
• Mengeluarkan produk buangan niterogen.
• Mempertahankan keseimbangan elektrolit (Stillwell,
2011).
• Mengatasi asidosis metabolik.
• Mengatasi hiperkatabolisme.
• Mendeteksi/mencegah sekuele klinis.
Komplikasi

• , Insufisiensi
ginjal
• ,

Komplikasi

Asidosis Ketidakseim
bangan
metabolik elektrolit.
Asuhan Keperawatan

Pengkajian

Intervensi

Diagnosa Kep
pengkajian
• Tanda-tanda vital :
• TD : meningkat atau menurun.
• FJ : meningkat.
• P : Meningkat.
• Suhu : Normal atau meningkat
• Neurologis : iritabilitas, kegelisahaan, perubahan tingkat
kesadaran
• Kardiovaskular : S3. S4, distensi vena jugularis.
• Pulmoner : pernafasan dalam dan cepat, bunyi krekels, batuk
atau sputum berbusa.
• Gastrointestinal : mual, muntah, dan anoreksia.
• Kaji status volume cairan (Morton, Fontaine, Hudak, & Gallo, 2011).
Diagnosa keperawatan
• Kelebihan volume cairan b/d penurunan
fungsi ginjal.
• Perubahan pola nafas b/d penurunan pH
darah.
• Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b/d anoreksia, mual, dan muntah.
Intervensi
1. Kelebihan volume cairan b/d penurunan fungsi ginjal.

•Pantau status volume cairan : ukur haluaran urine setiap jam, tentukan
keseimbangan cairan setiap 8 jam dan termasuk drainase tubuh lainnya.
–Rasional : untuk mmantau kemampuan ginjal dalam bekerja.
•Pantau CVP, tekanan AP, dan TD setiap jam atau lebih sering.
–Rasional : untuk mengevaluasi tingkat kelebihan volume cairan dan respon pasien.
•Tinggikan kepala tempat tidur jika pasien mengalami sesak nafas tanpa
hipotensi.
–Rasional : untuk membuka jalan nafas klien.
•Berikan perawatan kulit yang cermat.
–Rasional : untuk mencegah kerusakan dan infeksi pada kulit.
•Lakukan retrikasi cairan sampai <600ml/hari ditambah dengan cairan yang
tidak disadari pada pasien yang mengalami oliguri dan lakukan retrikasi
asupan natrium.
–Rasional : untuk mengurangi volume cairan.
2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
anoreksia, mual, dan muntah.
• Menilai status gizi melalui pemeriksaan klinis dan
analisis laboratorium.
– R: menetapkan penilaian dasar.
• menghitung kebutuhan kalori dan membandingkan
asupan.
– R: pertahankan nutrisi yang cukup.
• Berikan asupan nutrisi yang memadai.
– R: memastikan kalori yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan.
• Kelola enteral atau TPN sebagai pesanan; pantau
komplikasi yang berhubungan dengan administrasi.
– R: mempromosikan nutrisi yang memadai
3. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
anoreksia, mual, dan muntah.
• Menilai status gizi melalui pemeriksaan klinis dan
analisis laboratorium.
– R: menetapkan penilaian dasar.
• menghitung kebutuhan kalori dan membandingkan
asupan.
– R: pertahankan nutrisi yang cukup.
• Berikan asupan nutrisi yang memadai.
– R: memastikan kalori yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan.
• Kelola enteral atau TPN sebagai pesanan; pantau
komplikasi yang berhubungan dengan administrasi.
– R: mempromosikan nutrisi yang memadai

Anda mungkin juga menyukai