Anda di halaman 1dari 25

ASKEP GAWAT DARURAT

GAGAL GINJAL KRONIK

Oleh kelompok 3
GAGAL GINJAL

merupakan penurunan Gagal Ginjal


fungsi organ ginjal yang
Akut
tidak mampu bekerja
secara optimal kondisi menurunny a fungsi
ginjal yang berlangsung
Gagal Ginjal dalam jangka waktu

Akut beberapa jam sampai


beberapa minggu yang

Gagal Ginjal dimana kecepatan filtrasi


glomerulus menurun .
Kronis
(Bersifat sementara dan
dapat disembuhkan )
GAGAL GINJAL KRONIK

Gangguan fungsi dimana


kemampuan tubuh gagal untuk
Patogenesis
mempertahankan metabolisme
dan keseimbangan cairan dan
1. Tekanan darah tinggi
elektrolit (harus
2. Diabetes
disembuhkan)
Etiologi GGK

Terjadi karena :
Nefrolithiasis Kondisi terbentuknya batu di dalam traktus urinaria
proses pengendapan kimiawi molekul yang larut , kondisi
ini melibatkan beberapa mekanisme:
1. Naiknya ekskresi kalsium, oksalat atau asam urat
2. Menurunnya volume urin
3. Infeksi traktus urinaria

Glomerulonefritis Cedera glomerular, baik yang terisolasi ataupun


sebagai kombinasi pada penyakit sistemik, dapat
menimbulkan glomerulonefritis (gm).
Pengobatan :
 Primer : mencegah sebelum penyakit
timbul
1. Memelihara ginjal
Minum cukup : urin ± 1.5 - 2 L/hari
2. Kenali faktor risiko penyakit ginjal:
Hipertensi, DM, Batu, Infeksi
Gejala :
1. Nafsu makan  Sekunder :
1. diagnosis dini
berkurang
Perubahan urin : merah, keruh
2. Menyebabkan rasa
2. Bila ada faktor risiko : check up
lelah
Tekanan darah, pemeriksaan urin
3. Memiliki masalah pada
saat tidur
4. Berat badan menurun
TERAPI PENGGANTI FUNGSI GINJAL

Peritoneal Dialysis

Kidney
Transplantation

Hemodialysis
ASUHAN KEPERAWATAN
Anamnesa
Identitas
Keluhan utama
urine output sedikit sampai tidak ada BAK, gelisah sampai
penurunan kesadaran
Riwayat kesehatan sekarang
kaji onset penurunan urin e output, penurunan kesadaran,
perubahan pola nafas.
Riwayat penyakit dahulu
Kaji adanya penyakit gagal ginjal akut, infeksi saluran kemih,
payah jantung, penggunaan obat -obat nefrotoksik
LANJUTAN....

 Pemeriksaan Fsik
Keadaan umum: klien lemah dan terlihat sakit berat
1. Tingkat kesadaran: menurun esuai dengan tingkat uremia
dimana dapatmempengaruhi system saraf pusat
2. TT V: sering didapatkan adanya perubahan RR meningkat,
tekanan darah terjadi perubahan dari hipertensi ringan sampai
berat.
 Sistem pernapasan
Klien bernapas dengan bau uremia didapatkan adanya
pernapasa kusmaul. Pola napas cepat.
 Sitem hematologi
Didapatkan tanda dan gejala gagal jantung kongestif. TD
meningkat, akral dingin, CRT > 3 detik, palpitasi, nyeri dada dan
sesak napas, gangguan irama jantung, edem, penurunan perfusi
perifer sekunder dari penurunan curah jantung akibat
hiperkalemi,
LANJUTAN...

Sistem neuromuskuler
Didapatkan penurunan tingkat kesadaran
Sistem kardiovaskuler
Hipertensi akibat penimbunan cairan dan
garam. Nyeri dada dan sesak napas akibat
perikarditis, penyakit jantung koroner akibat
aterosklerosis yang timbul dini
Sistem Perkemihan
Penurunan urine output < 400 ml/ hari sampai
anuria
DIGANOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan pertukaran gas


berhubungan dengan perubahan
membrane kapiler paru
2. Kelebihan volume cairan
berhubungan dengan mekanisme
pengaturan melemah
3. Kerusakan integritas kulit
berhubungan dengan gangguan
sirkulasi
INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria
Intervensi
Hasil

1. Gangguan pertukaran NOC: NIC:


gas Respiration status Oxygen Therapy

Tujuan: 1. Pertahankan kepatenan jalan


Setelah dilakukan napas
keperawatan selama 2. Kaji pola napas dan irama
2x24 jam klien pernapasan
Gangguan pertukaran 3. Pemberian oksigen
gas teratasi 4. Pantau efektivitas terapi
oksigen (pulse oximetry)
5. Observasi saturasi oksigen
6. Kalaborasi dalam
pemeriksaan AGDA
INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria


Intervensi
Keperawatan Hasil
2 Kelebihan NOC: NIC:
Fluid balance Fluid Management:
volume Tujuan : 1. Pertahankan intake dan
cairan Setelah dilakukan output secara akurat
tindakan keperawatan 2. Kolaborasi dalam
selama3x24 jam pemberian diuretik
kelebihan volume cairan 3. Batasi intake cairan
teratasi pada hiponatremi dilusi
dengan serum Na
dengan jumlah kurang
dari 130 mEq/L
Intervensi keperawatan
Diagnosa
No Keperaw Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
atan
3 Kerusakan NOC: NIC:
integritas Tissue Integrity : Skin and Pressure Management
1. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
kulit Mucous membrane
2. Mobilisasi klien akan adanya kemerahan
3. Oleskan lotion atau minyak baby oil pada daerah
Tujuan : yang tertekan
Setelah dilakukan tindakan 4. Memandikan klien dengan sabun dan air hangat
keperawatan selama 3x24 5. Ajarkan pada keluarga tentang luka dan perawatan
jam kerusakan integritas luka
klien teratasi 6. Kolaborasi ahli gizi pemberian diet TKTP, vitamin
7. Observasi luka: lokasi, dimensi, kedalaman luka,
karakteristik warna cairan, granulasi, jaringan
nekrotik, tanda-tanda infeksi local, formasi traktus
KASUS IGD

Anda mungkin juga menyukai