Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 1:

1. AMANDA PUTRI L. (30318007)


2. ANIS ANGGRAYNI (30318010)
3. DAVID HERMAWAN (30318019)
4. DESI PUASA WULANDARI (30318021)
5. DOMAS ARTHA D. V. (30318027)
6. DWI SUKMA ARINI (30318030)
7. DYAH RATNANINGTYAS (30318031)
8. EKA RISA F. (30318033)
9. FAJAR AGUNG N. (30318040)
10. IRMAYANI A. PADAKA (30318049)
Berdasarkan UU No. 36 Tahun 2009 yang membahas mengenai
kesehatan disebutkan bahwa obat adalah bahan atau paduan
bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan
patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi.
JENIS-JENIS PENGGOLONGAN OBAT
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Rl Nomor 917/Menkes/Per/X/1993
yang kini telah diperbaiki dengan Permenkes Rl Nomor 949/Menkes/Per/VI/2000

1) OBAT BEBAS
Obat bebas adalah obat yang dapat dijual bebas kepada umum tanpa resep dokter tidak
termasuk dalam daftar narkotika, psikotropika, obat keras, obat bebas terbatas dan sudah
terdaftar di Depkes R.I.
Contoh : Minyak Kayu Putih, Obat Batuk Hitam, Obat Batuk Putih, Tablet Paracetamol,
Tablet Vitamin C
2). OBAT BEBAS TERBATAS
Daftar "W“ "Waarschuwing" artinya peringatan. • Obat bebas terbatas adalah Obat
Keras yang dapat diserahkan kepada pemakainya tanpa resep dokter, bila
penyerahannya memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a).Obat tersebut hanya boleh dijual dalam bungkusan asli dari pabriknya atau
pembuatnya
b).Pada penyerahannya oleh pembuat atau penjual harus mencantumkan tanda
peringatan yang tercetak sesuai cth. Tanda peringatan tersebut berwarna hitam,
berukuran panjang 5 cm, lebar 2 cm dan memuat pemberitahuan
berwarna putih.
Keputusan Menteri Kesehatan Rl No. 2380/A/SK/VI/83 tanda khusus untuk obat
bebas terbatas berupa lingkaran berwarna biru dengan garis tepi berwarna hitam
Contoh Obat: antimo, Theophiline, Allerin, Pseudoefedrin HCL, Tilomix, Tremenza,
Bodrex extra, Lactobion, Antasida plus, Dexanta, asam acetylsalisil, Asmadex,
ephedrin HCL, Dextromethorphan dll.
PERINGATAN OBAT BEBAS TERBATAS
3).OBAT KERAS
Obat daftar G menurut bahasa Belanda "G" singkatan dari "Gevaarlijk"
artinya berbahaya jika pemakaiannya tidak berdasarkan resep dokter.
Penandaan : Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 02396/A/SKA/III/1986 adalah "Lingkaran bulat berwarna merah dengan
garis tepi berwarna hitam dengan huruf K yang menyentuh garis tepi“
Contoh : Antibiotik, Antihistaminik
4).OBAT WAJIB APOTEK (OWA).
Obat wajib apotek adalah obat keras yang dapat diserahkan oleh apoteker di apotek
tanpa resep dokter. Peraturan tentang Obat Wajib Apotek berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan No. 924/Menkes/Per/X/1993, dikeluarkan dengan pertimbangan sebagai berikut :

a. Pertimbangan yang utama: obat yang diserahkan tanpa resep dokter, yaitu meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam rnenolong dirinya sendiri guna mengatasi masalah
kesehatan, dengan meningkatkan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan rasional.
b. Pertimbangan yang kedua untuk peningkatan peran apoteker di apotek dalam pelayanan
komunikasi, informasi dan edukasi serta pelayanan obat kepada masyarakat.
c. Pertimbangan ketiga untuk peningkatan penyediaan obat yang dibutuhkan untuk
pengobatan sendiri.
5).OBAT PSIKOTROPIKA.
Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika ,Psikotropika
merupakan zat atau obat yang secara alamiah maupun sintentesis bukanlah golongan
narkotika. Efek yang dimiliki psikotropika dapat mempengaruhi susunan sistem saraf pusat
sehingga dapat menimbulkan perubahan yang khas terhadap mental dan perilaku bagi
orang yang mengonsumsinya. Bukan hanya itu, psikotopika juga dapat menyebabkan
halusinasi, gangguan pada cara berpikir, mengurangi rasa nyeri dan sakit, serta dapat
menimbulkan ketergantungan bagi pemakainya.

Contoh obat atau zat yang tergolong psikotropika antara lain seperti, phenobital, diazepam,
sabu-sabu, serta ekstasi.
6).OBAT NARKOTIKA.
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang narkotika, adalah zat atau
obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun
semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan yang dibedakan ke dalam golongan I, II dan III.
PENGERTIAN OBAT SECARA KHUSUS

Menurut S.P Menkes RI No. 193/Keb/BVII/71:Peraturan tentang obat, obat jadi, obat paten, obat standar, obat
asli, dan obat baru.
 Obat Jadi: Obat dalam keadaan murni/campuran (serbuk, cairan, salep, tablet, pil, suppositoria,dll) yang
mempunyai teknis sesuai FI/lain yg ditetapkan Pemerintah.
Contoh: asetosal
 Obat Patent: Obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama sipembuat atau yang
dikuasakannya dan dijual dalam bungkus asli pabrik yang memproduksinya.
Contoh: ambroxol, Aknil, Anafen, Bufect, Dofen, Fenris, Ibuprofen, Tamaprofen, Yariven, Benostan
 Obat Baru: Obat yang terdiri atau berisi zat, baik sebagai bagian yg berkhasiat, ataupun yang tidak
berkhasiat, misalnya: lapisan, pengisi, pelarut, pembantu atau komponen lain, yang belum dikenal
sehingga tidak diketahui khasiat dan kegunaannya.
Contoh :cerivastatin
 Obat Asli: Obat yang didapat langsung dari bahan-bahan alamiah Indonesia,
terolah secara sederhana atas dasar pengalaman dan digunakan dalam pengobatan
tradisional.
 Obat Esensial: Obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan
masyarakat terbanyak dan tercantum dlm Daftar Obat Esensial yg ditetapkan oleh
MENKES.
Contoh: Analgesik, Antipiretik, Anestetika, Antidotum, Antihistamin
 Obat Generik: Obat dengan nama resmi yang ditetapkan dalam FI untuk zat
berkhasiat yang dikandungnya.
Contoh: ciprofloxacin, Amoksilin, Clebropride Malate, Antacid, Magnesium
Trisilicate

Anda mungkin juga menyukai