Anda di halaman 1dari 33

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KEBIJAKAN TENTANG
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

BERDASARKAN
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 110 TAHUN 2016 TTG BPD
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

BPD
Badan Permusyawaratan Desa yang
selanjutnya disingkat BPD atau yang disebut
dengan nama lain adalah lembaga yang
melaksanakan fungsi pemerintahan yang
anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa
berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan
secara demokratis.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

SUBSTANSI PENGATURAN
PERMENDAGRI TENTANG BPD
( 12 BAB, 76 PASAL , 2 LAMPIRAN)

BAB I KETENTUAN UMUM


BAB II MAKSUD, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP
BAB III KEANGGOTAAN BPD
BAB IV KELEMBAGAAN BPD
BAB V FUNGSI DAN TUGAS BPD
BAB VI HAK, KEWAJIBAN DAN WEWENANG BPD
BAB VII PERATURAN TATA TERTIB BPD
BAB VIII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
BAB IX PENDANAAN
BAB X KETENTUAN LAIN-LAIN
BAB XI KETENTUAN PERALIHAN
BAB XII KETENTUAN PENUTUP
LAMPIRAN
• FORMAT ADMINISTRASI DAN PEMBUKUAN BPD
3
• LAPORAN KINERJA BPD
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KEANGGOTAAN BPD

 Anggota BPD merupakan


 wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah
dan keterwakilan perempuan yang
 pengisiannya dilakukan secara demokratis melalui proses
pemilihan secara langsung atau musyawarah perwakilan.
 Jumlah anggota (gasal),
 paling sedikit 5 (lima) orang dan paling banyak 9 (sembilan)
orang.
 Penetapan Jumlah anggota BPD memperhatikan jumlah penduduk
dan kemampuan keuangan Desa.
 Wilayah sebagaimana dimaksud merupakan wilayah dalam desa
seperti wilayah Dusun, RW atau RT.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

• Pengisian anggota BPD dilaksanakan oleh panitia yang


ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
• Jumlah Panitia paling banyak 11 orang
• Perangkat Desa paling banyak 3 orang dan
• unsur Masyarakat paling banyak 8 orang.
• Unsur masyarakat merupakan wakil dari wilayah
pemilihan.
• Panitia melakukan penjaringan dan penyaringan bakal
calon anggota BPD dalam jangka waktu 6 bulan sebelum
masa keanggotaan BPD berakhir.
• Pemilihan calon anggota BPD paling lambat 3 bulan
sebelum masa keanggotaan BPD berakhir.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

• Calon anggota BPD terpilih disampaikan oleh Panitia


kepada Kepala Desa.
• Calon anggota BPD terpilih disampaikan oleh Kepala Desa
kepada Bupati/Wali Kota melalui Camat untuk diresmikan
dengan Keputusan Bupati/Wali Kota.
• Pengucapan sumpah janji anggota BPD paling lama 30
hari sejak diterbitkannya keputusan Bupati/Wali Kota
mengenai peresmian anggota BPD.
• Keputusan Bupati/Wali Kota mulai berlaku sejak tanggal
pengucapan sumpah dan janji anggota BPD.
• Masa keanggotaan BPD selama 6 tahun terhitung sejak
tanggal pengucapan sumpah/janji, dapat dipilih untuk
masa keanggotaan paling banyak 3 kali secara berturut-
turut atau tidak secara berturut-turut.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Syarat Anggota BPD

1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa


2. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, Melaksanakan UUD
1945, serta mempertahankan dan memelihara keutuhan NKRI dan
Bhinneka Tunggal Ika
3. Berusia paling rendah 20 tahun atau sudah/pernah menikah
4. Berpendidikan paling rendah tamat sekolah menengah pertama atau
sederajat
5. Bukan sebagai perangkat Pemerintah Desa
6. Bersedia dicalonkan menjadi anggota BPD
7. Wakil penduduk Desa yang dipilih secara demokratis
8. Bertempat tinggal di wilayah pemilihan (KTP)
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Anggota BPD yang telah melaksanakan


sumpah dan janji, mengikuti pelatihan
awal masa tugas yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Kabupaten/Kota.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Pemberhentian Anggota BPD (1)

• Anggota BPD berhenti karena: meninggal dunia;


mengundurkan diri; diberhentikan.
• Anggota BPD diberhentikan apabila:
a) berakhir masa keanggotaan
b) tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan
atau berhalangan tetap secara berturut-turut selama
6 bulan tanpa keterangan apapun
c) tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota BPD
d) tidak melaksanakan kewajiban
e) melanggar larangan sebagai anggota BPD
f) melanggar sumpah/janji jabatan dan kode etik BPD
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Pemberhentian Anggota BPD (2)

g) dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pengadilan


yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena
melakukan tindak pidana dengan ancaman pidana
penjara 5 tahun atau lebih
h) tidak menghadiri rapat paripurna dan/atau rapat BPD
lainnya sebanyak 6 kali berturut-turut tanpa alasan yang
sah;
i) Adanya perubahan status Desa/Penataan Desa;
j) bertempat tinggal diluar wilayah asal pemilihan; dan/atau
k) ditetapkan sebagai calon Kepala Desa.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Pemberhentian Sementara

• Anggota BPD diberhentikan sementara oleh Bupati/Wali


Kota setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam tindak
pidana korupsi, terorisme, makar, dan/atau tindak pidana
terhadap keamanan negara.
• Dalam hal anggota BPD yang diberhentikan sementara
berkedudukan sebagai pimpinan BPD, diikuti dengan
pemberhentian sebagai pimpinan BPD.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Pengisian Anggota BPD Antarwaktu

• Anggota BPD yang berhenti antarwaktu digantikan oleh


calon anggota BPD nomor urut berikutnya.
• Masa jabatan anggota BPD antarwaktu melanjutkan sisa
• masa jabatan anggota BPD yang digantikannya dan
dihitung 1 periode.
• Penggantian antarwaktu anggota BPD tidak dilaksanakan
apabila sisa masa jabatan anggota BPD yang digantikan
kurang dari 6 bulan, Keanggotaan BPD kosong sampai
berakhirnya masa jabatan anggota BPD.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KELEMBAGAAN BPD

• Kelembagaan BPD terdiri atas: pimpinan; dan bidang.


• Pimpinan BPD terdiri atas: 1 orang ketua; 1 orang wakil
ketua; dan 1 orang sekretaris.
• Bidang terdiri atas :
a. bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan
pembinaan kemasyarakatan; dan
b. bidang pembangunan Desa dan pemberdayaan
masyarakat Desa.
• Bidang dipimpin oleh ketua bidang;
• Pimpinan BPD dan ketua bidang merangkap sebagai
anggota BPD.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Tenaga Staf Administrasi BPD

Untuk mendukung pelaksanaan tugas


kelembagaan BPD, diangkat 1 orang tenaga staf
administrasi BPD.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

FUNGSI BPD

a) membahas dan menyepakati Rancangan


Peraturan Desa bersama Kepala Desa;
b) menampung dan menyalurkan aspirasi
masyarakat
c) mengawasi kinerja Kepala Desa.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

TUGAS BPD

a. menggali aspirasi masyarakat i. membahas dan menyepakati


b. menampung aspirasi masyarakat rancangan Perdes bersama
c. mengelola aspirasi masyarakat Kepala Desa
d. menyalurkan aspirasi masyarakat j. melaksanakan pengawasan
terhadap kinerja Kepala Desa
e. menyelenggarakan Musyawarah
BPD k. melakukan evaluasi LKPPD
f. menyelenggarakan Musdes l. menciptakan hubungan kerja
yang harmonis dengan
g. membentuk panitia Pilkades Pemerintah Desa dan lembaga
h. menyelenggarakan musyawarah Desa lainnya
Desa Khusus untuk Pilkades m. melaksanakan tugas lain yang
Antarwaktu diatur dalam ketentuan
peraturan perundang-undangan.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Musdes Khusus Pilkades Antarwaktu

• BPD menyelenggarakan musyawarah Desa Khusus untuk


pemilihan Kepala Desa antarwaktu.
• Penyelenggaraan Musyawarah Desa Khusus dilakukan untuk
mengesahkan calon Kepala Desa yang diajukan Panitia serta
memilih dan pengesahan calon Kepala Desa terpilih.
• Forum musyawarah Desa menyampaikan calon Kepala Desa
terpilih kepada Panitia untuk disampaikan kepada BPD.

BPD menyampaikan calon Kepala Desa terpilih kepada Bupati/Wali


Kota paling lama 7 hari sejak diterimanya laporan hasil pemilihan
Kepala Desa dari Panitia pemilihan.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Pembahasan dan Penyepakatan


Rancangan Peraturan Desa

• BPD dan Kepala Desa membahas dan menyepakati Rancangan


Peraturan Desa yang diajukan BPD dan atau Kepala Desa.
• Pembahasan Rancangan Peraturan Desa diselenggarakan oleh
BPD dalam musyawarah BPD paling lambat 10 hari kerja
terhitung sejak rancangan Peraturan Desa diterima oleh BPD.
• Pelaksanaan pembahasan rancangan Peraturan Desa antara BPD
dan Kepala Desa untuk pertama kali dilakukan paling lama 30
hari sejak pelaksanaan musyawarah internal BPD.
• Setiap pembahasan rancangan Peraturan Desa dilakukan
pencatatan proses yang dituangkan dalam notulen musyawarah.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

• Dalam hal pembahasan Rancangan Peraturan Desa antara


BPD dan Kepala Desa tidak mencapai kata sepakat,
musyawarah bersama tetap mengambil keputusan dengan
disertai catatan permasalahan yang tidak disepakati.
• Rancangan Peraturan Desa dapat diajukan oleh Kepala Desa
kepada Bupati/Wali kota melalui Camat disertai catatan
permasalahan yang tidak disepakati untuk mendapatkan
evaluasi dan pembinaan.
• Tindaklanjut evaluasi dan pembinaan dapat berbentuk :
a. penghentian pembahasan; atau
b. pembinaan untuk tindaklanjut pembahasan dan
kesepakatan rancangan Peraturan Desa.
• Tindaklanjut pembahasan dan kesepakatan dapat dihadiri
Camat atau pejabat lain yang ditunjuk Bupati/Wali kota.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Pelaksanaan Pengawasan Kinerja Kepala Desa

a. BPD melakukan pengawasan terhadap kinerja Kepala


Desa.
b. Pelaksanaan pengawasan dilakukan melalui:
 perencanaan kegiatan Pemerintah Desa;
 pelaksanaan kegiatan; dan
 pelaporan penyelenggaraan Pemerintahan
Desa.
c. Bentuk pengawasan oleh BPD berupa monitoring dan
evaluasi.
d. Hasil pelaksanaan pengawasan kinerja Kepala Desa
menjadi bagian dari laporan kinerja BPD.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Evaluasi Laporan Keterangan


Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

a. BPD melakukan evaluasi LKPPD.


b. Evaluasi LKPPD merupakan evaluasi atas kinerja Kepala Desa
selama 1 tahun anggaran.
c. Dilakukan berdasarkan prinsip demokratis, responsif,
transparansi, akuntabilitas dan objektif.
d. Evaluasi pelaksanaan tugas Kepala Desa meliputi :
1) Capaian pelaksanaan RPJM Desa, RKP Desa dan APBDesa;
2) Capaian pelaksanaan penugasan dari Pemerintah, Pemerintah
Provinsi Dan Pemerintah Kabupaten/Kota;
3) Capaian ketaatan terhadap pelaksanaan tugas sesuai
peraturan perundang-undangan; dan
4) Prestasi Kepala Desa.
e. Pelaksanaan evaluasi LKPPD merupakan bagian dari laporan
kinerja BPD.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

• BPD melakukan evaluasi LKPPD paling lambat 10 hari


kerja sejak LKPPD diterima.
• Berdasarkan hasil evaluasi BPD dapat:
a. membuat catatan tentang kinerja Kepala
Desa;
b. meminta keterangan atau informasi;
c. menyatakan pendapat; dan
d. memberi masukan untuk penyiapan bahan
musyawarah Desa.
• Dalam hal Kepala Desa tidak memenuhi permintaan
BPD, maka BPD tetap melanjutkan proses penyelesaian
evaluasi LKPPD dengan memberikan catatan kinerja
Kepala Desa.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Menciptakan Hubungan Kerja yang Harmonis


dengan Pemerintah Desa dan Lembaga Desa
Lainnya

• Dalam rangka menciptakan hubungan kerja yang


harmonis, BPD dapat mengusulkan kepada Kepala Desa
untuk membentuk Forum Komunikasi Antar
Kelembagaan Desa atau FKAKD.
• FKAKD terdiri dari unsur Ketua/Kepala kelembagaan
Desa yang telah terbentuk.
• FKAKD ditetapkan dengan keputusan Kepala Desa.
• Tugas FKAKD adalah menyepakati dan menyelesaikan
berbagai permasalahan aktual di desa.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

HAK BPD

a. mengawasi dan meminta keterangan tentang


penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada
Pemerintah Desa
b. menyatakan pendapat atas penyelenggaraan
Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa,
pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan
masyarakat Desa
c. mendapatkan biaya operasional pelaksanaan tugas dan
fungsinya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Hak Melakukan Pengawasan

• BPD melakukan pengawasan melalui monitoring dan


evaluasi pelaksanaan tugas Kepala Desa.
• Monitoring dan evaluasi terhadap perencanaan,
pelaksanaan dan pelaporan penyelenggaraan
Pemerintahan Desa.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Hak Menyatakan Pendapat

• BPD menggunakan hak menyatakan pendapat


berdasarkan hasil Musyawarah BPD yang dituangkan
dalam Keputusan BPD.
• Pernyataan pendapat merupakan kesimpulan dari
pelaksanaan penilaian secara cermat dan objektif atas
penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
• Penilaian dilakukan melalui pembahasan dan
pendalaman suatu objek penyelenggaraan
Pemerintahan Desa yang dilakukan dalam musyawarah
BPD.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Hak Mendapatkan Biaya Operasional

• BPD mendapatkan biaya operasional yang bersumber


dari APBDesa.
• Biaya operasional digunakan untuk dukungan
pelaksanaan fungsi dan tugas BPD.
• Besaran alokasi biaya operasional dengan
memperhatikan komponen kebutuhan operasional dan
kemampuan Keuangan Desa.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

HAK ANGGOTA BPD

a. mengajukan usul rancangan Peraturan Desa;


b. mengajukan pertanyaan;
c. menyampaikan usul dan/atau pendapat;
d. memilih dan dipilih; dan
e. mendapat tunjangan dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa.
f. memperoleh pengembangan kapasitas melalui pendidikan
dan pelatihan, sosialisasi, pembimbingan teknis, dan
kunjungan lapangan yang dilakukan di dalam negeri; dan
g. Memperoleh penghargaan dari Pemerintah, Pemerintah
Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
bagi pimpinan dan anggota BPD yang berprestasi.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Tunjangan Anggota BPD

• Tunjangan Anggota BPD meliputi tunjangan pelaksanaan


tugas dan fungsi dan tunjangan lainnya.
• Tunjangan pelaksanaan tugas dan fungsi merupakan
Tunjangan Kedudukan, sedangkan tunjangan lainnya
merupakan Tunjangan Kinerja.
• Tunjangan Kedudukan diberikan berdasarkan kedudukan
anggota dalam kelembagaan BPD.
• Tunjangan Kinerja dapat diberikan dalam hal terdapat
penambahan beban kerja yang bersumber dari Pendapatan
Asli Desa.
• Besaran Tunjangan BPD ditetapkan oleh Bupati/Wali kota.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Laporan Kinerja BPD

• Laporan Kinerja BPD merupakan laporan atas


pelaksanaan tugas BPD dalam 1 tahun anggaran.
• Laporan kinerja BPD dilaporkan secara tertulis kepada
Bupati/Wali Kota melalui Camat, digunakan untuk
evaluasi kinerja BPD serta pelaksanaan pembinaan dan
pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
• Laporan Kinerja BPD disampaikan kepada Kepala Desa
dan forum musyawarah Desa secara tertulis dan atau
lisan sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas BPD kepada masyarakat Desa.
• Laporan kinerja BPD disampaikan paling lama 4 bulan
setelah selesai tahun anggaran.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PERATURAN TATA TERTIB BPD

 BPD menyusun peraturan tata tertib BPD.


 Peraturan tata tertib BPD dibahas dan disepakati dalam
musyawarah BPD.
 Peraturan tata tertib BPD paling sedikit memuat:
a. keanggotaan dan kelembagaan BPD
b. fungsi, tugas, hak, kewajiban dan kewenangan BPD
c. waktu musyawarah BPD
d. pengaturan mengenai pimpinan musyawarah BPD
e. tata cara musyawarah BPD
f. tata laksana dan hak menyatakan pendapat BPD dan
anggota BPD
g. pembuatan berita acara musyawarah BPD.
STRUKTUR KELEMBAGAAN BPD

PEMERINTAH KETUA LKD /LAD


DESA
WAKIL
KETUA
SEKRETARIS

KETUA BIDANG I KETUA BIDANG II


PEMERINTAHAN & PEMBANGUNAN &
KEMASYARAKATAN PEMBERDAYAAN

STAF ADMINISTRASI
BPD

 Permendagri No. 110 Tahun 2016 tentang BPD, Bab IV Pasal 27 tentang Kelembagaan BPD
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai