Anda di halaman 1dari 13

THORACIC OUTLET

SYNDROME (TOS)
NABILA TARLITA LUTHFIYAH
DEFINISI

• Thoracic outlet
• Sebuah lorong yang terdapat diantara tulang rusuk dan
tulang selangka yang merupakan jalan keluar/dilewati
saraf (plexus brachialis) dan pembuluh darah (subclavian
arteri dan vena)

• Thoracic outlet syndrome


• Suatu gangguan yang disebabkan oleh penekanan saraf
dan pembuluh darah di area shoulder girdle, cervical dan
thoracal.
ETIOLOGI

• Trauma
• Stress karena aktivitas berulang
• Fraktur clavicula
• Fraktur costa
• Kongenital yang bervariasi
• Tumor pancoast
• Pectoralis minor tightness dan/atau m.anterior
scalene tighness
• Spondilosis cervical-iritasi atau kompresi dari spinal
nerves C3-C8 yang menyebabkan tekanan dan
spasme pada m.scaleni anterior
FAKTOR RISIKO

• Kesalahan atau kelainan postur, misalnya scoliosis


• Obesitas bisa meningkatkan tekanan pada sendi,
sama halnya dengan membawa tas atau ransel
yang terlalu berat
• Pembentukan kalus yang berlebih setelah terjadi
fraktur clavicula atau costa
• Aktivitas fisik (pekerjaan misalnya atlet
binaragawan atau angkat besi juga dapat
mengalami hal ini setelah bertahun-tahun
menjalani latihan berat)
TANDA DAN GEJALA

• Tanda dan Gejala TOCS sangat bervariasi pada tiap pasien,


tergantung pada lokasi kompresi dan keterlibatan saraf ataupun
pembuluh darah pada area kompresi.
• Paling umum adalah terjadi nyeri di antara daerah leher, bahu,
ekstremitas atas, serta parastesia ekstremitas yang kemudian
dapat menyebabkan kelemahan. Hal tersebut dapat
berkembang menyebabkan komplikasi pada ektremitas jika tidak
ditangani.
• Penekanan pada vena:
• Tangan menjadi biru, tebal dan oedema
• Terasa nyeri, lelah, rasa berat, sulit mengangkat benda berat.
TANDA DAN GEJALA

• Penekanan pada arteri:


• Kulit menjadi pucat dan sianosis
• Nyeri akan mengakibatkan kelemahan pada saat
pembebanan (jika absolut maka akan menimbulkan
kelemahan. Tetapi, jika pasial maka yang dominan adalah
nyeri yang berkepanjangan dan paraesthesia
• Sulit mengangkat lengan
• Kesemutan biasa terjadi dan hilang setelah merubah posisi
• Penekanan pada plexus brachialis:
• Kesemutan atau paraesthesia akan terjadi beberapa menit
setelah istirahat dan perlahan hilang
• Kekuatan otot menurun
• Tidak terjadi oedema dan pucat.
DIAGNOSIS

• Roos test/elevated arms streest test (EAST)


• Abduksi bahu 90 derajat -> External rotasi -> flexi sikut 90 derajat
-> buka tutup tangan 3 menit
• Adson manuever
• External rotasi -> slight abduction -> slight extension -> palpasi
radial pulse -> extend head -> menengok ke arah yg di test ->
• Wirght’s hyperabduction test
• Tangan hyperabduksi 180 derajat
• Costoclavicular manuever
• Cervical rotation lateral felxtion test
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
PENANGANAN

• Infrared
• Penggunanaan infrared pada TOCS untuk menaikkan
temperatur pada jaringan sehingga
menimbulkan vasodilatasipembuluh darah selain itu
pemanasan yang ringan pada otot akan menimbulkan
pengaruh sedatif terhadap ujung-ujung syaraf sensoris
• Ultrasound
• Penggunaan ultrasound untuk meningkatkan sirkulasi darah
akibat efek micro massage yang ditimbulkan dan
menyebabkan efek thermal sehingga menyebabkan otot
relaksasi.
• Stretching
• diberikan untuk meningkatkan ekstensibilitas otot yang
tightness melalui proses penguluran jaringan dan
meningkatkan fleksibilitas. Secara tidak langsung
meningkatkan ROM sendi
PENANGANAN

• Transverse friction
• Transverse friction adalah manipulasi atau massage ringan pada
suatu titik tertentu pada jaringan dengan gerakan transver atau
melintang. Friction ini ditujukan pada kapsul sendi, antara otot dan
ligamen, serta otot dengan otot. Transverse friction bertujuan untuk
memperbaiki sirkulasi darah, menurunkan rasa nyeri, melepaskan
perlengketan jaringan atau mencegah pembentukan jaringan
abnormal crosslink. Dengan begitu, elastisitas yang kembali
membaik diharapkan dapat mengembalikan gerak fungsional.
• Resisted Exercise
• Manfaat yang diperoleh dari resisted exercise meliputi
peningkatan muscle performance, meningkatkan kekuatan soft
tissue, mengurangi tekanan pada sendi selama menjalani aktivitas,
meningkatkan kemampuan fisik selama beraktivitas dan secara
ototmatis terjadi peningkatan kemampuan aktivitas fungsional dan
sosial.
PENANGANAN

• Acitve Exercise dan Pasive Exercise


• Diberikan dengan tujuan untuk memlihara dan meningkatkan
lingkup gerak sendi. Dalam gerakan pasif juga dapat diberikan
manipulas berupa traksi-translasi
• PNF
• Propioceptif Neuromusular Fasilitation (PNF) berusaha
memberikan rangsangan sedemikian sehingga diharapkan
timbul reaksi-reaksi yang sesuai dengan perangsangan yang
akhirnya gerakan-gerakan yang diinginkan tercapai. Tujuan
PNF adalah untuk meningkatkan kekuatan otot untuk
mengembalikan gerak fungsional adar dapat kembali
melakukan aktivitas sehari-hari

Anda mungkin juga menyukai