PREEKLAMPSIA BERAT
Preseptor
dr. Iskandar Albin, Sp. OG
Oleh
Vadhilla Safitri S.Ked
BAB II
2 LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
– Nama : Ny. M
– Umur : 31 Tahun
– Jenis Kelamin : Perempuan
– MR : 45.56.61
– Alamat : Samudera
– Agama : Islam
– Suku : Aceh
– Status Pernikahan : Belum Menikah
– Pendidikan terakhir : SLTA/Sederajat
– Pekerjaan : Tidak Bekerja
– Tanggal Masuk RS/Operasi/Keluar RS : 13-09-2019 /16-09-2019/19-09-2019
2/26/2019
Anamnesis
3
• Pasien datang ke Poli Kebidanan Cut Meutia dengan keluhan Benjolan di perut
bagian bawah
K. Utama
• Pasien seorang P0A0 datang ke poliklinik kebidanan RSU Cut Meutia. 2 bulan yang lalu
pasien mengeluhkan teraba benjolan pada perut bagian bawah tidak dapat digerakkan,
licin, tidak nyeri, semakin lama benjolan semakin membesar. Pasien mengeluhkan nyeri
haid yang hebat, seperti ditusuk-tusuk, terus menerus selama haid, haid berlangsung
RPS selama 5-7 hari, ganti duk dua sampai tiga kali perhari, nyeri saat bersenggama tidak ada,
riwayat perdarahan di luar haid tidak ada, tidak ada demam, mual muntah tidak ada, tidak
ada perubahan pada pola BAB dan BAK, tidak ada keputihan.
2/26/2019
Anamnesis
4
•-Menarche : 13 tahun
•-Siklus haid : 28 hari, teratur
Pernikahan
2/26/2019
5 Anamnesis
2/26/2019
Anamnesis
6
• Pasien tidak bekerja, tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol
maupun narkotika.
Riwayat Pribadi dan
Sosial Ekonomi
2/26/2019
7 Vital Sign
87x/menit,
Composmentis 20x/menit 36,50 C 110/70 mmHg
reguler
2/26/2019
8 Status Gizi
2/26/2019
9
Pemeriksaan Fisik
Dilakukan pemeriksaan fisik pada tanggal 12 Juni 2019 di Ruang Nifas RSCM
Thoraks:
Paru-paru
Kepala :
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris
Mata : konjungtiva pucat (-/-),
saat statis dan dinamis
ikterus (-/-), eksoftalmus (-/-)
Palpasi : tidak dilakukan pemeriksaan
Telinga : dalam batas normal
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru
Hidung : dalam batas normal
Auskultasi : suara napas vesikuler, rhonki (-/-),
Mulut : dalam batas normal
wheezing (-/-)
Leher :
Jantung
Pembesaran KGB (-)
Inspeksi : tidak dilakukan pemeriksaan
Pembesaran kelenjar tiroid (-)
Palpasi : tidak dilakukan pemeriksaan
Perkusi : tidak dilakukan pemeriksaan
Auskultasi : Bunyi Jantung I – II reguler, tidak
ada murmur, tidak ada gallop
2/26/2019
10
Pemeriksaan Fisik
2/26/2019
11 Pemeriksaan Penunjang
16-09-2019
HEMATOLOGI KLINIK/KIMIA DARAH
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hb 10,0 g/dL 12-16
Eritrosit 5.04 juta/mm3 3,8-5,8
Leukosit 15.32 ribu/mm3 4-11
Hematokrit 32.6 % 37-47
MCV 64.5 fl 79-99
2/26/2019
Pemeriksaan Penunjang
17-09-2019
HEMATOLOGI KLINIK/KIMIA DARAH
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hb 11.5 g/dL 12-16
Eritrosit 5.53 juta/mm3 3,8-5,8
Leukosit 11.48 ribu/mm3 4-11
Hematokrit 37.1 % 37-47
MCV 67.1 fl 79-99
MCH 20.8 pg 27-32
MCHC 31.0% 30-37
RDW-CV 16.5% 11.5-14.5
Trombosit 358 ribu/mm3 150-450
Diagnosa Kerja
P0A0, 31 tahun
Post Laparotomi tindakan Salphingo-
ooforektomi Dextra atas inidikasi Neoplasma
Ovarium Kistik
14
Penatalaksanaan
Terapi Post OP:
Nonfarmakologi
– IVFD Ringer Lactat 20 tetes/menit
Istirahat
– Inj. Ceftriaxon 2gr/24 jam
Dukungan nutrisi
– Inj. Ranitidin 1 gr/12 jam
Operatif
– Inj. Ondansetron 1 gr/12 jam
– Inj. Ketorolac 1gr/8 jam
– Profenid Supp/4 Jam
2/26/2019
15
Prognosis
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : malam
Ad functionam : dubia ad bonam
2/26/2019
LAPORAN OPERASI
16
Laporan Operasi
Operator : dr. Iskandar Albin, Sp.OG
Ahli Anastesi :dr. Zaki Fikran, Sp.AN
Jam : 10.00 WIB
Diagnosa : P0A0+Neoplasma Ovarium Kistik
Tindakan : Laparotomi-Salphingo-ooforektome dextra
2/26/2019
18
Follow up
14/09/2019 Pasien merasa cemas Kes: Compos mentis Neoplasma -
H+3 TD: 110/80 mmHg Ovarium Kista
N: 90 kali/mnt
RR: 19 kali/mnt
T:36,8C
2/26/2019
19
Follow up
16/09/2019 Tidak ada keluhan Kes: Compos mentis Kista Coklat post -IVFD Ringer Lactat 20
H+5 TD: 120/90 mmHg Salpingooforekto tetes/menit
N: 85 kali/mnt mi dextra -Inj. Ceftriaxon 2gr/24 jam
RR: 19 kali/mnt -Inj. Ranitidin 1 gr/12 jam
T:36,7C -Inj. Ondansetron 1 gr/12 jam
- Inj. Ketorolac 1gr/8 jam
- Profenid Supp/ 4jam
17/09/2019 Nyeri pada luka Kes: Compos mentis Kista Coklat -IVFD Ringer Lactat 20
H+6 operasi TD: 100/80 mmHg tetes/menit
N: 78 kali/mnt -Inj. Ceftriaxon 2gr/24 jam
RR: 20 kali/mnt -Inj. Ranitidin 1 gr/12 jam
T:36C -Inj. Ondansetron 1 gr/12 jam
- Inj. Ketorolac 1gr/8 jam
2/26/2019
20
Follow up
18/09/2019 Nyeri pada luka Kes: Compos mentis Kista Coklat -IVFD Ringer Lactat 20
H+7 operasi TD: 110/80 mmHg tetes/menit
N: 80 kali/mnt -Inj. Ceftriaxon 2gr/24 jam
RR: 22 kali/mnt -Inj. Ranitidin 1 gr/12 jam
T:36C -Inj. Ondansetron 1 gr/12 jam
- Inj. Ketorolac 1gr/8 jam
19/09/2019 Tidak ada keluhan Kes: Compos mentis Kista Coklat -IVFD Ringer Lactat 20
TD: 120/80 mmHg tetes/menit
N: 70 kali/mnt -Inj. Ceftriaxon 2gr/24 jam
RR: 20 kali/mnt -Inj. Ranitidin 1 gr/12 jam
T:36C - Inj. Ketorolac 1gr/8 jam
2/26/2019
BAB 3
PEMBAHASAN
transvaginal kita dapat melihat gambaran karakteristik kista endometriosis dengan bentuk
kistik dan adanya interval eko di dalam kista. Penegakan diagnosis menggunakan
laparoskopik masih menjadi gold standard. Kesalahan tanpa menggunakan laparoskopik
mencapai 30-50%.
6. Pemilihan terapi pembedahan pada kista endometriosis
Kasus: Pada Ny.M dilakukan salphingo-ooforektomi dextra. Ukuran
kista: 11,48x13,30x12,74 (Kista permagna).
Teori: Tindakan operasi yang dapat dilakukan ialah pengangkatan kista
dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium yang mengandung kista. Akan
tetapi, jika kistanya besar atau ada komplikasi, perlu dilakukan pengangkatan ovarium,
biasanya disertai dengan pengangkatan tuba (Salphingo-ooforektomi).
Hasil USG menunjukkan ukuran kista 11,48 x 13,30 x 12,74 cm.
Proses pengangkatan kista coklat
Kista Coklat yang masih utuh
Kista Coklat yang sudah pecah