Anda di halaman 1dari 25

Keperawatan

Kelompo
Komunitas k 5
Askep Pada Agregat Dalam
Komunitas Kesehatan Lansia
PENGERTIAN AGREGAT DALAM KOMUNITAS
KESEHATAN LANSIA

Komunitas/kelompok khusus adalah sekelompok


masyarakat atau individu yang karena keadaan fisik,
mental maupun sosial budaya dan ekonominya perlu
mendapatkan bantuan bimbingan dan pelayanan
kesehatan dan askep. Karena ketidakmampuan
mereka dalam memelihara kesehatan dan keperawatan
terhadap dirinya sendiri
Tujuan Keperawatan Komunitas dalam Agregat
Komunitas Kesehatan Lansia
1.Tujuan Umum. Meningkatan 2.Tujuan Khusus. Agar komunitas
kemampuan dan derajat khusus dapat meningkatkan
kesehatan komunitas untuk dapat kemampuan mereka dalam hal:
menolong diri mereka sendiri (self
care) dan tidak terlalu tergantung
kepada pihak lain.
Tujuan Keperawatan Komunitas dalam Agregat
Komunitas Kesehatan Lansia
 Mengidentifikasi
2.Tujuan Khusus. masalah kesehatan dan
Agar komunitas
keperawatan komunitas khusus sesuai dengan
khusus dapat
macam, jenismeningkatkan
dan tipe kelompok.
kemampuan mereka dalam hal:
 Menyusun perencanaan asuhan keperawatan/kesehatan yang mereka hadapi berdasarkan permasalahan
yang terdapat pada komunitas.
 Penanggulangan masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi berdasarkan rencana yang
telah mereka susun bersama.
 Meningkatkan kemampuan kelompok khusus dalam memelihara kesehatan mereka sendiri.
Lingkup pelayanan Pada
Usia Lanjut

1. Pelayanan kesehatan berbasis komunitas.


bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan usia lanjut melalui kegiatan
secara berkelompok/peer group dan meningkatan kemandirian.

2. Kelompok Usia Lanjut


A. Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) ada empat tahap,
antara lain:
Usia pertengahan (middle age) (45-59 tahun)
Lanjut usia (elderly) (60-74 tahun)
Lanjut usia tua (old) (75-90 tahun)
Usia sangat tua (very old) (diatas 90 tahun)
Lanjutan

B. Menurut Masdani, lanjut usia merupakan kelanjutan usia dewasa. Kedewasaan dapat
dibagi menjadi empat bagian, yaitu:
 Fase Iuventus, antara usia 25-40 tahun
 Fase Verilitas, antara usia 40-50 tahun
 Fase Prasenium, antara usia 55-65 tahun
 Fase Senium, antara usia 65 tahun hingga tutup usia
C. Menurut Setyonegor, lanjut usia dikelompokkan sebagai berikut:
 Usia dewasa muda (elderly adulthood) (usia 18/20-25 tahun)
 Usia dewasa penuh (middle years) atau maturitas (usia 25-60/65 tahun)
Lanjut usia (geriatric age) (usia lebih dari 65/70 tahun, terbagi atas:
 Usia 70-75 tahun (young old)
 Usia 75-80 tahun (old)
 Usia lebih dari 80 tahun (very old)
KONSEP USIA LANJUT

a. Pada usia lanjut perkebangan lebih pada proses kematangan (maturasi)


b. Jumlah usia lanjut cenderung melonjak dimasa-masa mendatang
c. Pada Usia lanjut terjadi perubahan fisik dan psikososial
d. Usia lanjut memiliki kemampuan memaksimalan kemandiriannya, membangun
hubungan sosial, dan memelihara kehidupan yang berkualitas
e. Kebutuhan khusus usia lanjut: peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Ada[un beberapa konsep-konsep lain tentang usia lanjut, yaitu
- Teori of Individualism
- Empat dimensi pada lansia terhadap proses menua menurut Longaer
Kesalahan tentang konsep
lansia
Ada beberapa kesalahan yang sering diterima di masyarakat tentang konsep
lansia yaitu:
5. Lansia Resisten 1. Tidak dapat hidup secara
mandiri
terhadap perubahan

4. Lansia tidak dapat hidup


3. Kemampuan intelektual produktif/aktif
di usia tua akan menurun

6. Lansia berharap 2. Usia kronologis seseorang


adanya keamanan sosial. mempengaruhi proses menua
Karakteristik Kesehatan
Usia Lanjut

Proses menua Kebutuhan dasar: Optimalisasi Kemampuan


adalah normal physiology, safety, kemampuannya fungsional:
dan alamiah, love, self-esteem, lebih penting dari kemampuan
fisiologis dan self-actualization pada masalah beradaptasi,
tidak dapat kesehatan yang kemampuan
kembali seperti dihadapinya menghadapi
semula stress, melakukan
aktifitas.

1. 2. 3. 4.
Health Needs

Dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan pada lansia perlu memperhatikan hal-hal


dibawah ini:
1. Nutrisi: dalam rangka mempertahankan berat badan yang optimal/seimbang
9rendah lemak, cukup kalori, tinggi protein)
2. Jaga kesehatan gigi
3. Latihan fisik/olah raga, diawali dengan pemanasan
4. Kebutuhan psikososial: kemampuan koping, peningkatan kemandirian,
interaksi sosial
5. Kebutuhan keamanan/keselamatan: menghindari cedera/jatuh, dan keamanan
pengobatan
6. Kebutuhan spiritual: mempersiapkan diri akan kematian
7. Screening/pemeriksaan untuk deteksi dini penyakit dan penyembuhan
Health Problems

Masalah-masalah kesehatan yang sering dialami lansia yaitu:


1. Cancer
2. Depression
3. Diabetic
4. Cardiovascular
5. Osteoporosis
6. Hipertensi
Askep Pada Kelompok Agregat
Dalam Komunitas Kesehatan
Lansia
I. Pengkajian

Data Umum :
Identitas Posyandu Lansia/Karang wredha/Panti Werda:
Nama :
Alamat :
Data Inti
Sejarah berdirinya Posyandu lansia/karang werda/panti werda
Data Demografi (Distribusi lansia)
Jumlah anggota : ….. orang
Lanjutan

-Distribusi lansia menurut : Jenis kelamin, umur, status perkawinan, pekerjaan,


agama, pendidikan terakhir, tinggal dirumah; sendiri, bersama anak/cucu, dll).
-Vital Statistik
-Data status kesehatan Kelompok Usia Lanjut:
-Masalah kesehatan saat ini : (angka prevalensi dan insiden penyakit)
-Kegiatan hidup sehari-hari : (makan/minum, istirahat tidur, eliminasi, kebersihan
diri, kemandirian dalam ADL)
-Perilaku terhadap kesehatan : merokok, minum kopi, alcohol, gula, garam, dan
lemak
-Nilai dan kepercayaan terhadap kesehatan : tentang poyandu lansia, pencegahan
penyakit, gizi lansia (Wawancara terhadap beberapa orang lansia, hasilnya
dinarasikan)
Data Sub Sistem

A. Lingkungan Fisik
1. Sarana Perumahan : (Konstruksi, luas, lantai, penerangan,
pencahayaan, ventilasi, kebersihan, jumlah dan jenis ruangan)
2. Pekarangan : (Luas, keadaan, pemanfaatan)
3. Sarana sumber air bersih
4. Sarana pembuangan sampah
5. Sarana pembuangan tinja
6. Sarana mandi
7. Sarana SPAL (Sistem Pembuangan Air Limbah)
Data Sub Sistem

A. Lingkungan Fisik
1. Sarana Perumahan : (Konstruksi, luas, lantai, penerangan,
pencahayaan, ventilasi, kebersihan, jumlah dan jenis ruangan)
2. Pekarangan : (Luas, keadaan, pemanfaatan)
3. Sarana sumber air bersih
4. Sarana pembuangan sampah
5. Sarana pembuangan tinja
6. Sarana mandi
7. Sarana SPAL (Sistem Pembuangan Air Limbah)
Lanjutan

B. Pelayanan Kesehatan dan Sosial


1. Jumlah Kader: …. Orang
2. Pengalaman mengikuti pelatihan kader :
3. Pernah : …. Orang
4. Belum : …. Orang
5. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan :
6. Posyandu lansia : (hari, tanggal, tempat)
7. Kegiatan Kelompok : (Senam, pengajian, arisan, rekreasi, dll)
Lanjutan

C. Pendidikan
Status pendidikan anggota kelompok
D. Transportasi, Keamanan dan keselamatan
1. Sarana jalan dan transportasi di lingkungan kelompok lansia
2. Keamanan lingkungan : security, pencegahan kebakaran, kualitas
air dan udara
3. Keselamatan ; pola penggunaan alat bantu jalan, lingkungan
yang berisiko terjadinya kecelakaan pada lansia.
Perencanaan Keperawatan
Pada Usia Lanjut
A. Upaya pencegahan primer (promotif, preventif)

1. Pendidikan kesehatan : pencegahan dan perawatan penyakit kronis


2. Pelatihan kader usia lanjut (Askep Komunitas)
3. Pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan
4. Peningkatan kesehatan lingkungan untuk mencegah terjadinya ceder
5. Aktivitas latuhan fisik (senam Lansia)
6. Pelayanan bimbingan dan konseling psikologis
7. Promosi penggunaan alat bantu jalan, alat bantu penglihatan dan
pendengaran
Lanjutan

B. Upaya pencegahan sekunder dan tersier (Kuratif dan


rehabilitative)
1. Asuhan keperawatan langsung pada usia lanjut yang mengalami
ganggusan fisik akibat penyakit kronis dan degeneratif yang mengalami
ketergantungan.
2. Asuhan keperawatan langsung pada usia lanjut yang mengalami gangguan
psikologis sampai dengan gangguan jiwa
3. Kolaborasi dengan medis dalam pemberian terapi farmokologis
4. Latihan fisioterapi
5. Terapi aktifitas kelompok
6. Terapi kerja
Pelaksanaan/Implementasi

1. Menumbuhkan dan membina hubungan yang baik dan saling percaya


2. Menyiapkan lingkungan yang kondusif (aman, nyaman) dan memelihara
keselamatan
3. Meningkatkan rangsangan persepsi dan sensori (melalui tulisan, gambar yang
jelas)
4. Mempertahankan dan melatih orientasi realitas (terhadap waktu, tempat dan
orang)
5. Memberikan perawatan untuk meningkatkan sirkulasi darah (posisi
duduk/tidur, melonggarkaan pakaian, dan aktifitas fisik)
6. Memberikan perawatan terhadap kebutuhan oksigenasi (latihan batuk efektif,
mengeluarkan secret, latihan napas dalam, dan memberikan oksigen)
Lanjutan

7. Memberikan perawatan terhadap kebutuhan nutrisi dan cairan (diit khusus usia lanjut,
mudah cerna, cukup cairan dan mineral, tinggi kalori dan protein, banyak sayur dan
buah)
8. Memberikan perawatan terhadap kebutuhan eliminasi (latihan otot, dasar panggul,
pemasangan kateter, pemberikan huknah)
9. Memberikan perawatan terhadap kebutuhan personal hygiene (membantu aktifitas
mandi, gosok gigi/perawatan mulut, cuci rambut, ganti baju, berhias, memelihara
kebersihan kuku)
10. Memberikan latihan fisik dan fisioterapi
11. Memberikan perawatan terhadap kebutuhan gerak/berpindah (menyediakan alat
bantu jalan dan melatih)
12. Memberikan perawatan terhadap kebutuhan psikososial (manajemen stress, melatih
koping yang efektif, membimbing perubahan pola hidup, dan dukungan sosial).
Evaluasi

1. Perawat bertanggungjawab untuk mengevaluasi status dan


kemajuan klien terhadap pencapaian hasil dari tujuan keperawatan
yang telah ditetapkan sebelumnya
2. Kegiatan evaluasi meliputi mengkaji kemajuan status kesehatan
klien, membandingkan respon dengan kriteria hasil dan
menyimpulkan hasil kemajuan masalah dan kemajuan pencapaian
tujuan keperawatan klien
3. Perawat akan mencatat hasil evaluasi dalam lembar evaluasi atau
dala, catatan kemajuan

Anda mungkin juga menyukai