Anda di halaman 1dari 28

SEMINAR ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA

PADA TN. Y DENGAN DIAGNOSA HIPERTENSI


DI PUSKESMAS BULILI

OLEH :
KELOMPOK 1

MAHASISWA PROFESI NERS


STIKES WIDYA NUSANTARA PALU
TA. 2018/2019
PENGERTIAN ……….

Hipertensi adalah suatu kondisi dimana terjadinya


peningkatan tekanan darah diatas normal atau
tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, dan
tekanan diastolik 90 mmHg atau lebih. Hipertensi ini
sering ditemukan pada usia lanjut dan bisa
meningkatkan resiko terhadap stroke, gagal jantung
dan kerusakan ginjal.
Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa menurut JNC VII

Kategori Tekanan Darah Tekanan Darah


Sistolik Diastolik
Normal < 120 mmHg (dan) < 80 mmHg

Pre-hipertensi 120-139 mmHg (atau) 80-89 mmHg

Stadium 1 140-159 mmHg (atau) 90-99 mmHg

Stadium 2 >= 160 mmHg (atau) >= 100 mmHg


PENYEBAB

Menurut (Ritu Jain, 2011), penyebab hipertensi pada orang


dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan-perubahan :
1. Elastisitas dinding aorta menurun.
2. Katub jantung menebal dan menjadi kaku.
3. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap
tahun sesudah berumur 20 tahun. Kemampuan jantung
memompa darah menurun menyebabkan menurunnya
kontraksi dan volumenya.
4. Kehilangan elastisitas pembuluh darah Hal ini terjadi
karena kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer
untuk oksigenasi.
5. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer.
GEJALA
Gejala Hipertensi adalah sakit kepala, perdarahan dari
hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang
bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi,
maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang
normal. Jika hipertensinya berat atau menahun dan
tidak diobati, bisa timbul gejala berikut (Kristanti,
2016):
1. Sakit kepala
2. Kelelahan
3. Mual
4. Muntah
5. Sesak nafas
6. Gelisah
FAKTOR-FAKTOR RESIKO …….

 Faktor risiko yang tidak dapat diubah


1. Jenis kelamin
2. Umur
3. Keturunan

Faktor risiko yang dapat diubah


1. Status gizi
2. Psikososial dan stres
3. Merokok
4. Olahraga
5. Konsumsi alkohol berlebih
6. Konsumsi garam berlebih
PENATALAKSANAAN

A.Penatalaksanaan Non Farmakologis


1. Diet
2. Aktivitas

B. Penatalaksanaan Farmakologis
1. Pemberian atau pemilihan obat
anti hipertensi
ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA

A. DATA BOIGRAFI
Nama : Tn. Y
Tempat Tanggal Lahir : Petobo, 25 Januari 1941 (78 Tahun)
Pendidikan Terakhir : SLTP
Agama : Islam
Status Perkawinan : Duda
TB / BB : 160 cm / 50 kg
Penampilan : Rapih
Alamat : Huntara Petobo
Orang terdekat : Tn. M
Hubungan dengn Lansia : Anak Pasien
Alamat : Huntara Petobo
Tanggal Pengkajian : 03 – 07 – 2019

B. RIWAYAT KELUARGA
1. Susunan Anggota Keluarga
Hubungan Pendidikan
NO. Nama L/P Pekerjaan Ket.
Keluarga Terakhir
1. Tn. Y L Pasien SLTP - Hidup
2. Tn. M L Anak Pasien SMA Wiraswasta Hidup
3. Ny. S P Anak Pasien SMA IRT Hidup
4. Tn. F L Anak Pasien SMA Wiraswasta Hidup
5. Ny. R P Anak Pasien SMA IRT Hidup
2. Genogram

A B

C D

Keterangan :

A : Orang Tua Ayah Pasien : Laki-Laki

B : Orang Tua Ibu Pasien : Perempuan

C : Ayah Pasien bersaudara : Pasien

D : Ibu Pasien bersaudara : Menikah

E : Pasien bersaudara : Garis Keturunan

F : Orang Tua dari Isteri Pasien : Cerai

G : Isteri Pasien bersaudara : Tinggal Serumah

H : Anak-anak Pasien : Meninggal


3. Tipe/Bentuk keluarga
Bentuk keluarga/tipe keluarga pasien adalah single family dimana klien hidup sendiri
setelah ditinggal mati istrinya dan anak-anaknya semuanya sudah berkeluarga dan
tinggal dengan keluarganya masing-masing.

C. RIWAYAT PEKERJAAN
Pekerjaan saat ini : Pasien sudah tidak bekerja.
Alamat pekerjaan : -
Berapa jarak dari rumah : -
Alat transportasi : -
Pekerjaan sebelumnya : Mantan penjaga Puskesmas Bulili
Sumber Pendapatan & kecukupan terhadap kebutuhan : Dari pemberian anak-anak dan
bantuan dari pemerintah. Klien
mengatakan merasa cukup
dengan apa yang ia dapatkan.

D. RIWAYAT LINGKUNGAN HIDUP


Tipe tempat tinggal : Hunian sementara (Huntara)
Jumlah kamar : 1 (satu)
Jumlah tongkat di kamar : Tidak ada
Kondisi tempat tinggal : Lumayan ramai, lingkungan cukup bersih, bangunan rumah
terdiri dari baja ringan, lantai dan dinding huntara dari papan
dan tripleks, kondisi rumah berbentuk panggung, terdiri dari
1 pintu dan jendela.

Jumlah orang yang tinggal: Pasien tinggal seorang diri. Namun, anak klien yang pertama
tinggal bersebelahan dengan kamar klien.
Alamat : Huntara Petobo.

E. RIWAYAT REKREASI
Hoby/minat : Berkebun
Keanggotaan : -
Organisasi : Posyandu Lansia
Liburan Perjalanan : -
F. SISTEM PENDUKUNG
No. Nama Obat Dosis Keterangan
1. Amlodipin (10 mg) 1x1
2. PCT (500 mg) 3x1
3. Vastarel 2x1

Fasilitas Kesehatan :
PUSTU : Jarak ± 100 m dari rumah.
Puskesmas : Jarak ± 2 Km dari rumah.

G. DESKRIPSI KEKHUSUSAN
Kebiasaan ritual : Pasien selalu menjalankan sholat 5 waktu dalam sehari serta tidak
pernah luput mengikuti shalat jum’at. Klien mengatakan hanya
berdo’a dan berserah diri kepada Allah SWT.

H. STATUS KESEHATAN
1. Status kesehatan umum selama setahun lalu :
Pasien biasanya hanya batuk, flu dan darah tinggi. Klien mengatakan sampai saat ini
masih trauma dengan kejadian liquifaksi yang terjadi ± 10 bulan lalu.
2. Status kesehatan umum selama 5 tahun yang lalu :
Pasien mengatakan ia memiliki penyakit hipertensi/darah tinggi sudah lama.

Keluhan utama : Nyeri di bagian tengkuknya.

P : Pasien mengatakan nyeri dirasakan saat terlalu banyak melakukan aktivitas


Q : Nyeri dirasakan seperti mencengkram
R : Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan di tengkuk
S : Skala nyeri = 5
T : Nyeri dirasakan hilang timbul
Pemahaman dan penatalaksanaan masalah kesehatan :
Obat-obatan yang sering dikonsumsi yaitu,
1) Amlodipin Tablet 10 mg
2) Paracetamol Tablet 500 mg
3) Vastarel Tablet

Alergi : Pasien mengatakan tidak ada riwayat alergi baik itu dari makanan, suhu,
debu, bulu binatang maupun obat-obatan.

Penyakit yang diderita : Hipertensi.

I. AKTIVITAS HIDUP SEHARI-HARI (ADL)


1. Indeks Katz : Pasien masuk dalam kategori A karena semuanya masih bisa
dilakukan secara mandiri tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan
orang lain diantaranya yaitu makan, BAB dan BAK, menggunakan
pakaian, berpindah dan mandi, baik tidak menggunakan alat bantu
berjalan.
1) Psikologi Pasien meliputi :
a. Presepsi pasien terhadap penyakitnya
Pasien memandang penyakit yang dideritanya adalah penyakit yang biasa
dialami oleh para orang tua seusianya.
b. Konsep diri
Baik, karena pasien mampu memandang dirinya secara positif dan mau
menerima kehadiran orang lain.
c. Emosi Pasien
Emosi pasien stabil.
d. Kemampuan adaptasi
Baik.
e. Mekanisme pertahanan diri
Pasien mengatakan ikhlas menjalani kehidupannya saat ini meskipun rumah
dan seluruh harta bendanya telah hilang karena liquifaksi.

2. Cairan dan Elektrolit


Pasien mengatakan minum air putih ± 8 gelas / hari.
3. Nutrisi
Pasien mengatakan makan 3 x sehari dengan menu : nasi, sayur, dan lauk.

4. Eliminasi
Pasien mengatakan BAB 1 x sehari dengan konsistensi lunak, BAK 4-5 x sehari
dengan konsistensi kuning jernih.

5. Ekstremitas
Sebelum sakit dan saat sakit pasien mengatakan ekstremitas tidak mengalami
gangguan. Pasien masih bisa memnuhi kebutuhannya secara mandiri seperti mandi,
makan. Hanya pada saat sakit pasien mengatakan kebanyakan istirahat.

6. Istirahat / Tidur
Pasien mengatakan kadang susah tidur dimalam hari.

7. Seksual
Tidak dikaji.

8. Rekreasi
Tidak pernah.

9. Psikologis
Tidak ada kelainan.

J. PEMERIKSAAN FISIK
1. Postur Tulang Belakang : Postur tulang belakang pasien saat berjalan tegap.
2. Keadaan umum : Baik.
3. Tingkat Kesadaran : Composmentis
4. GCS : E4 V5 M6 = 15
5. Tanda-tanda vital : TD :160/90 mmHg N : 84 x/menit
S : 36,50C R : 20 x/menit
6. Pemeriksaan Fisik
1) Kardiovaskuler
Konjungtiva tidak anemis, bibir tidak sianosis, arteri carotis teraba, tidak ada
peningkatan vena jugularis, ictus cordis terabapada ICS 4 dan 5 linea
midklavikularis kiri, pada saat perkusi bunyi jantung terdengar pekak, saat
auskultasi bunyi jantung I dan II terdengar murni regular dan tidak ada bunyi
jantung tambahan, CRT < 2 detik.

2) Pernapasan
Pergerakan dada simetris kiri dan kanan, tidak ada pernapasan cuping hidung,
frekuensi pernapasan 20 x/menit.

3) Integument
Penyebaran rambut merata, tekstur dan kelembaban kulit kepala baik, keadaan
kulit kepala dan rambut bersih, rambut beruban, kulit teraba hangat, warna kuku
pink dan bersih.

4) Perkemihan
Palpebra tidak edema, tidak ada moonface, tidak ada oedema anasarka, tidak ada
masalah pada saat BAK dan tidak ada penyakit seksualitas.

5) Musculoskeletal
Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam pergerakannya, pasien masih bisa
melakukan aktivitas secara mandiri, kekuatan otot Ki Ka 5 5
5 5 Ki Ka

6) Endokrin
Pasien mengatakan tidak ada riwayat DM.

7) Gastrointestinal
Skelra tidak ikterus, bibir tampak lembab, tidak ada peningkatan peristalstik dan
bising usus. Peristaltic usus 20 x/menit.
8) Reproduksi
Tidak dilakukan pemeriksaan.

9) Sistem Persyarafan
Keadaan status mental baik, emosi stabil, pasien kooperatif saat diajak bicara,
tidak ada suara pelo.

10) Sistem Penglihatan


Pasien mengatakan matanya mulai mengalami penurunan penglihatan, pasien
sudah memakai kacamata.

11) Sistem Pendengaran


Tidak ada kelainan.

12) Sistem Pengecapan


Tidak ada kelainan.

13) Sistem Penciuman


Tidak ada kelainan.
K. STATUS KOGNITIF/AFEKTIF/SOSIAL
1. Short Portable Mental Status Quistionare (SPMSQ)
Pertanyaan:
Benar Salah No. Pertanyaan Jawaban
√ 1. Tanggal berapa hari ini? Lupa
√ 2. Hari apa sekarang? Rabu
√ 3. Apa nama tempat ini? Petobo
√ 4. Dimana alamat anda? Petobo
√ 5. Berapa umur anda? 78 Tahun
√ 6. Kapan anda lahir? Lupa
√ 7. Siapa presiden sekarang? Jokowi
√ 8. Siapa nama kecil anda? Yasin
√ 9. Siapa presiden sebelumnya? SBY
√ 10. Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 17,14,11,8,5
3 dan setiap angka baru secara menurun

Interpretasi:
Salah 0 sampai 3 = Fungsi intelektual utuh
Salah 4 sampai 5 = Fungsi intelektual kerusakan ringan.
Salah 6 sampai 8 = Fungsi intelektual kerusakan sedang.
Salah 9 samapi 10 = Fungsi intelektual kerusakan berat.

Dengan hasil SPMSQ didapatkan hasil 8 benar dan 2 salah. Ini menunjukkan bahwa
fungsi intelektual Tn.Y utuh.
2. Mini Mental State Exam (MMSE)
Nilai Nilai
No. Aspek Kognitif Kriteria
Maksimal Klien
1. Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar
 Tahun = 2019 (benar)
 Musim = Hujan (benar)
 Tanggal = 3 (benar)
 Hari = Rabu (benar)
 Bulan = Juli (benar)
2. Orientasi 5 3 Dimana sekarang kita berada?
 Di Negara = Indonesia
(benar)
 Provinsi = Sulawesi Tengah
(benar)
 Kota = Palu (benar)
 Kecamatan = -
 Kelurahan = -
3. Perhatian & 5 5 Meminta klien berhitung mulai
Kalkulasi dari 100 kemudian kurangi 7
sampai 5 tingkat.
Jawaban:
93 72
86 65
79
4. Registrasi 3 3 Sebutkan 3 nama objek
kemudian ditanyakan kepada
klien.
Jawaban:
 Pulpen
 Kertas
 Tip-ex
5. Mengingat 3 3 Minta klien mengulang 3 objek
pada poin 4. Tiap poin nilai 1.
Jawaban:
 Pulpen
 Kertas
 Tip-ex
6. Bahasa 9 9 Menanyakan pada klien tentang
benda (sambil menunjuk benda
tersebut) minta klien untuk
mengulangi kata berikut:
“Tidak ada, dan, jika, atau,
tetapi”.

Klien menjawab:
“Tidak ada, jika dan tetapi”

Minta klien untuk mengikuti


perintah berikut yang terdiri 3
langkah :
1. Ambil kertas di tangan anda.
2. Lipat 2.
3. Taruh dilantai.

Perintahkan pada klien untuk


hal berikut (bila aktivitas sesuai
perintah nilai 1 poin)
“Tutup mata anda”

Perintahkan klien untuk


menulis dan menyalin gambar 2
segitiga yang saling bertumpuk

Total nilai 30 28
Interpretasi hasil:
24 – 30 = Tidaka ada gangguan kognitif.
18 – 23 = Gangguan kognitif sedang.
0 – 17 = gangguan kognitif berat.

Dan hasil MMSE didapatkan hasil 28. Ini menunjukkan bahwa Tn.Y tidak ada
gangguan kognitif.

3. Inventaris Depresi Beck


Klien mengatakan ikhlas dengan kehidupannya saat ini. Meskipun rumah dan
seluruh harta bendanya telah hilang karena liquifaksi. Ia masih bersyukur karena
diberi kesempatan hidup dengan anak dan cucunya meskipun saat ini tinggal di
huntara.

4. Apgar Keluarga
Adaptation = 1 (kadang-kadang)
Partnership = 1 (kadang-kadang)
Growth = 1 (kadang-kadang)
Affection = 2 (selalu)
Resolve = 1 (kadang-kadang)
ANALISA DATA
No. Data Etiologi Masalah
1. DS: Umur, jenis kelamin, gaya Nyeri akut
 Klien mengatakan nyeri di bagian hidup, obesitas
tengkuknya.
 Klien mengatakan nyeri dirasakan Elastisitas pembuluh
saat terlalu banyak melakukan darah ↓ , arteriosklerosis
aktivitas.
 Klien mengatakan nyeri terasa Hipertensi
mencengkram.
 Klien mengatakan nyeri dirasakan Kerusakan vaskuler
hilang timbul pembuluh darah

DO: Perubahan struktur


 Wajah klien tampak meringis saat
menahan nyeri. Vasokonstriksi
 Skala nyeri 5.
 TTV : TD = 160/90 mmHg Gangguan sirkulasi
N = 84 x/menit
S = 36,5oC Otak
R = 20 x/menit

Resistensi pembuluh
darah otak ↑

Nyeri
2. DS: Hipertensi Gangguan pola
 Klien mengatakan memiliki tidur
penyakit hipertensi sudah lama Kerusakan vaskuler
dan masih mengkonsumsi obat pembuluh darah
antihipertensi secara rutin.
 Klien mengatakan kadang susah Perubahan struktur
tidur dimalam hari karena nyeri
yang dirasakan. Vasokonstriksi
DO:
 TTV : TD = 160/90 mmHg Gangguan sirkulasi
N = 84 x/menit
S = 36,5oC Otak
R = 20 x/menit
Resistensi pembuluh
darah otak ↑

Gangguan pola tidur

PRIORITAS MASALAH
1. Nyeri akut b/d agen cedera fisiologis.
2. Gangguan pola tidur kurang dari kebutuhan tubuh b/d nyeri yang dialami.
RENCANA KEPERAWATAN
NO. DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
1. Nyeri akut b/d agen cedera fisiologis Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pain Management :
yang ditandai dengan : selama 1 x 24 jam diharapkan nyeri dapat 1. Kaji skala nyeri yang dirasakan Pasien
berkurang dengan criteria hasil :
DS: 1. Pasien mengatakan nyeri berkurang dari 2. Observasi reaksi non verbal dari
 Klien mengatakan nyeri di bagian skala 5 menjadi skala 2. ketidaknyamanan
tengkuknya. 2. Pasien merasa nyaman setelah nyeri
 Klien mengatakan nyeri dirasakan berkurang.
3. Monitor TTV
saat terlalu banyak melakukan 3. TTV dalam batas normal :
aktivitas. TD : 120/80 mmHg
4. Ajarkan tekhnik non farmakologi
 Klien mengatakan nyeri terasa N : 60-80 x/menit
(relaksasi nafas dalam)
mencengkram. R : 20 x/menit
 Klien mengatakan nyeri dirasakan S : 36,50 C.
hilang timbul 5. Kolaborasi dalam pemberian analgesik
DO:
 Wajah klien tampak meringis saat
menahan nyeri.
 Skala nyeri 5.
 TTV : TD = 160/90 mmHg
N = 84 x/menit
S = 36,5oC
R = 20 x/menit

2. Gangguan pola tidur kurang dari Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Kaji masalah/penyebab kurang tidur.
kebutuhan tubuh b/d nyeri yang dialami selama 1 x 24 jam diharapkan gangguan tidur
ditandai dengan : tidak terjadi dengan criteria hasil : 2. Anjurkan pasien dan keluarga untuk
DS: 1. Pasien mengatakan tidak mengalami nyeri mengurangi kebisingan pada malam hari.
 Klien mengatakan memiliki penyakit lagi.
hipertensi sudah lama dan masih 2. Pasien mengatakan sudah bisa tidur dengan
3. Anjurkan keluarga untuk memberikan
mengkonsumsi obat antihipertensi nyenyak.
pijatan di daerah yang mengalami nyeri.
secara rutin.
 Klien mengatakan kadang susah tidur
4. Anjurkan pasien dan keluarga untuk
dimalam hari karena nyeri yang
menjaga kebersihan kamar tidur guna
dirasakan.
untuk kenyamanan.
DO:
 TTV : TD = 160/90 mmHg
N = 84 x/menit
S = 36,5oC
R = 20 x/menit
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO. TGL/JAM IMPLEMENTASI RESPON PASIEN/HASIL EVALUASI
1. 03/07/2019 1. Mengkaji skala nyeri yang S : pasien mengatakan nyeri dibagian Tgl, 04/07/2019. Jam 15.00 wita
Jam. 11.00 dirasakan pasien tengkuknya S : Pasien mengatakan nyeri sudah mulai
wita O : skala nyeri = 5 berkurang dari skala 5 menjadi skala 2

2. Mengobservasi reaksi non verbal S:- O : TTV : TD : 140/90 mmHg


dari ketidaknyamanan O : pasien tampak meringis menahan N : 80 x/menit
sakit R : 20 x/menit
S : 36,50C.
3. Memonitor TTV S:- Ekspresi wajah tenang.
O : TTV : TD : 160/90 mmHg
N : 84 x/menit
R : 20 x/menit A : Masalah nyeri teratasi.
S : 36,50C.

4. Mengajarkan tekhnik relaksasi S : - P : Hentikan intervensi.


non farmakologi yaitu relaksasi O : pasien mengikuti apa yang
nafas dalam diajarkan
5. Berkolaborasi dalam pemberian S : -
analgesik O : pasien diberikan obat Paracetamol
500 mg Tab 3x1
2. 03/07/2019 1. Mengkaji masalah/penyebab S : Pasien mengatakan susah tidur Tgl, 04/07/2019. Jam 15.00 wita
Jam. 12.00 kurang tidur karena nyeri yang dirasakan S : - Pasien mengatakan sudah tidak merasa
wita O : ekspresi wajah tampak meringis nyeri lagi.
- Pasien mengatakan sudah bisa tidur
nyenyak.
2. Menganjurkan Pasien dan S : keluarga mengatakan akan
keluarga untuk mengurangi berusaha meminimalisir suara O : - pasien tampak segar
kebisingan di malam hari bisisng jika pasien kan tidur - TTV : TD : 140/90 mmHg
O:- N : 80 x/menit
R : 20 x/menit
S : 36,50C.
3. Menganjurkan keluarga untuk S : Keluarga mengatakan akan
memberikan pijatan di daerah melakukan apa yang disarankan A : Masalah gangguan pola tidur teratasi
yang mengalami nyeri oleh perawat
O:-
P : Hentikan intervensi.
4. Menganjurkan pasien dan S : Pasien mengatakan biasanya
keluarga untuk menjaga sebelum tidur ia membersihkan
kebersihan kamar tidur guna kasur/tempat tidurnya terlebih
untuk kenyamanan. dahulu
O:-
TERIMA
KASIH…

Anda mungkin juga menyukai