Anda di halaman 1dari 66

PERSEDIAAN

LANDASAN HUKUM

UU No.1 Tahun 2004 ttg Perbendaharaan Negara

PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;

PP No 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah

PMK No 154 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara

PMK No.181 Tahun 2016 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara


KONSEPSI

Modul Aset Tetap dan Persediaan


Modul Aset Tetap (MAT) dan Modul Persediaan (MP)
merupakan modul aplikasi SAKTI yang berfungsi untuk
mencatat dan menatausahakan Barang Milik Negara
(BMN)
MODUL ASET TETAP DAN PERSEDIAAN

1. Menghasilkan Laporan pertanggungjawaban dan laporan


manajerial BMN
2. Men support mem feeder data jurnal modul GLP untuk
membuat Laporan Keuangan ( Neraca, LO, LPE)
3. Berhubungan langsung dengan Modul Komitmen dan
Bendahara terkait perolehan BMN dari APBN
4. Terhubung dengan aplikasi pengelolaan BMN (SIMAN)
KONSEPSI

Barang Milik Negara UU No.1 Tahun 2004


Barang Milik Negara adalah semua barang yang
dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau
berasal dari perolehan lainnya yang sah.
BARANG MILIK NEGARA

PEROLEHAN | PP No.27 Tahun 2014


APBN
PEROLEHAN LAINNYA YG SAH
HIBAH/SUMBANGAN
PERJANJIAN/KONTRAK
KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN
PUTUSAN PENGADILAN BERKEKUATAN HUKUM TETAP
BARANG MILIK NEGARA FASE PENGELOLAAN BMN

PERENCANAAN
KEBUTUHAN DAN PENGADAAN PENGGUNAAN PEMANFAATAN
PENGANGGARAN

PENGAMANAN DAN PEMINDAHTANGANA


PENILAIAN PEMUSNAHAN
PEMELIHARAAN N

PEMBINAAN,
PENGHAPUSAN PENATAUSAHAAN PENGAWASANDAN
PENGENDALIAN
BARANG MILIK NEGARA BMN Perolehan APBN

Terkait BAS Penganggaran & Realisasi Belanjanya


Terkait Menu Transaksi :
Persediaan  Pembelian
MAT  Pembelian, Penyelesaian Pembangunan Langsung,
Pengembangan Langsung, Perolehan KDP
dan Pengembangan KDP
Akun yang digunakan seharusnya sesuai dengan jenis Akun BMN yang
dihasilkan
52XXXX  untuk BMN berupa persediaan ;
53XXXX  untuk BMN berupa Aset Tetap/ Aset Lainnya.
BARANG MILIK NEGARA ATRIBUT BMN

Kode (Nama) BMN


Nomor Urut Pendaftaran (NUP)
Satuan
Dasar Harga
Tanggal Perolehan
Tanggal Pembukuan
Tanggal Awal Pemakaian
Kondisi BMN
Spesifikasi BMN
Tabel Kode BMN
MAPPING KODE BARANG KE KODE AKUN

1 - Persediaan
Golongan 2 - Tanah
3 - Peralatan dan Mesin
Semakin 4 - Gedung dan Bangunan
rinci/ Bidang 5 - Jalan, Irigasi, dan Jaringan
detail 6 - Aset Tetap Lainnya
Kelompok 7 - Kontruksi Dalam Pengerjaan
8 - Aset Tak Berwujud
Sub
Kelompok

Sub–sub
Kelompok
Persediaan – 117xxx
Tanah – 1311xx
Peralatan dan Mesin – 1321xx
Gedung dan Bangunan – 1331xx
Jalan, Irigasi, dan Jaringan – 1341xx
Aset Tetap Lainnya – 1352xx
Konstruksi Dalam Pengerjaan – 1361xx
Aset Tak Berwujud –1621xx
BMN DALAM LAPORAN KEUANGAN

Sebelum penerapan basis Akrual, Data BMN hanya mensupport Laporan


Neraca
Setelah Penerapan basis Akrual data BMN mensupport Laporan Neraca,
Laporan Opersional dan Laporan Perubahan Ekuitas
Penyajian Data BMN dalam LK :
No Laporan Pos yang di support SIMAK BMN
1 Neraca Aset Lancar (Persediaan)
Aset Tetap
Aset Lainnya (ATB, BMN dihentikan,BMN Kemitraan)

2 Laporan Operasional Beban Persediaan, Beban Penyusutan, Beban


Penyesuaian Nilai Persediaan, Pendapatan Penyesuaian
Nilai Persediaan.
3 Laporan Perubahan Ekuitas Koreksi Ekuitas
PENYAJIAN BMN DALAM NERACA
• Neraca
– Aset Lancar
• Persediaan
– Aset Tetap
• Tanah
• Peralatan dan Mesin
• Gedung dan Bangunan
• Jalan, Irigasi dan Jaringan
• Aset Tetap Lainnya
• Konstruksi Dalam Pengerjaan
• Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
– Aset Lainnya
• Kemitraan dengan Pihak Ketiga
• Aset Tak Berwujud
• Aset Tetap yang Dihentikan dari Penggunaan Aktif Pemerintah
• Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya
• Catatan atas Laporan Keuangan
– Persediaan yang rusak atau usang
– BMN Ekstrakomptabel
– Aset Bersejarah
– Ekstrakomptabel
– Penjelasan atas BMN yang disajikan di Neraca
PENYAJIAN TRANSAKSI BMN DALAM LAPORAN OPERASIONAL
• Kegiatan Operasional
– Beban Persediaan
– Beban Pemeliharaan
– Beban Barang utk Diserahkan kpd Masyarakat
– Beban Bantuan Sosial
– Beban Penyusutan dan amortisasi

• Kegiatan Non Operasional


– Surplus/Defisit Pelepasan Aset Non Lancar
– Beban/Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan
14
PENYAJIAN BMN DALAM LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

• Ekuitas Awal
• Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi
dan Kesalahan Mendasar
– Koreksi Nilai Persediaan
– Selisih Revaluasi Aset Tetap
– Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi
MODUL PERSEDIAAN
PENGERTIAN PERSEDIAAN

PERSEDIAAN adalah aset lancar dalam bentuk


barang atau perlengkapan yang dimaksudkan
untuk mendukung kegiatan OPERASIONAL
PEMERINTAH dan barang-barang yang
dimaksudkan untuk DIJUAL dan/atau
DISERAHKAN dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat
Pengertian Persediaan

Barang Barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan


Persediaan dalam rangka kegiatan operasional pemerintah;
Bahan atau perlengkapan (supplies) yang digunakan
dalam proses produksi;
Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk
dijual atau diserahkan kepada masyarakat;
Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan
kepada masyarakat dalam rangka kegiatan pemerintahan
PERSEDIAAN MELIPUTI

 Barang konsumsi;
 Amunisi;
 Bahan untuk pemeliharaan;
 Suku cadang;
 Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga;
 Pita cukai dan leges;
 Bahan baku ;
 Barang dalam proses/setengah jadi;
 Tanah/bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada
masyarakat.
 Hewan dan tanaman, untuk dijual atau diserahkan kepada
masyarakat
RUANG LINGKUP MODUL PERSEDIAAN

1) Pengelolaan persediaan di Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang


(UAKPB) sebagai satker induk

2) Pengelolaan persediaan di Unit Akuntansi Pembantu Kuasa Pengguna


Barang (UAPKPB) sebagai satker pembantu

• Transaksi persediaan dapat dilakukan di UAKPB atau UAPKPB (jika ada),


sedangkan yang melakukan pelaporan persediaan adalah UAKPB.

• Komunikasi data antar UAKPB dan UAPKPB otomatis karena penerapan


single database (tidak perlu kirim/ terima data)
PERSEDIAAN DALAM SAKTI

Modul persediaan berfungsi mengelola transaksi masuk atau keluar


atas persediaan yang dimiliki Satker, seperti :
• perolehan yang berasal dari pembelian oleh PPK maupun Bendahara
atau cara perolehan lainnya pemakaian barang
• transfer antar satker maupun internal satker (online)
• hibah masuk atau keluar
• penghapusan terhadap barang usang atau rusak
• Persediaan dalam proses
• koreksi
• penghapusan
• opname fisik
KETERKAITAN DENGAN MODUL LAIN
c
Komitmen
Aset Tetap
a

b
Administrator Persediaan

a GL/Pelaporan
Bendahara
d

a) BAST dari komitmen atau kuitansi c) Persediaan melakukan d) Jurnal transaksi


dari bendahara menjadi dasar pencatatan atas keluar persediaan dikelola
pencatatan transaksi pembelian masuknya barang persediaan, oleh GL/pelaporan
barang persediaan melakukan opname fisik dan
membuat laporan
b) Administrator menyediakan data
referensi
ROLE USER MODUL PERSEDIAAN

OPERATOR
• Perekaman transaksi

APPROVER
• Verifikasi
• Persetujuan
• Tutup periode
ALUR PROSES MODUL PERSEDIAAN
Mulai

Migrasi Referensi
Setting Metode dan Transaksi

Transfer
Transaksi Masuk Transaksi Keluar
Masuk/Keluar Koreksi Opname Fisik

Persetujuan Cetak Laporan

Tutup Buku Laporan MAT

Selesai
# Aplikasi Persediaan
KEBIJAKAN AKUNTANSI PERSEDIAAN

• Persediaan dicatat menggunakan pendekatan aset, yang berarti saldo awal dan
setiap penambahan persediaan akan secara otomatis diakui sebagai penambah
saldo persediaan.

• Updating nilai saldo persediaan diperhitungkan pada saat persediaan digunakan


dengan penyesuaian pada akhir periode pelaporan berdasarkan hasil stock
opname.

• Nilai beban persediaan diperhitungkan dari total penggunaan persediaan selama periode tahun
anggaran atau dengan memperhitungkan saldo awal persediaan ditambah dengan pengadaan
persediaan dan dikurangi dengan saldo akhir atau nilai sisa persediaan hasil stock opname.

• Saldo akhir persediaan yang diperhitungkan dalam perhitungan beban persediaan adalah nilai
persediaan hasil stock opname, bukan catatan saldo persediaan dalam hal terjadi perbedaan
nilai.
SETTING METODE
Dalam Modul Persediaan SAKTI ini terdapat dua metode yang
harus disetting terlebih dahulu di awal penggunaannya.

Metode tersebut adalah :


1. Metode Pencatatan
2. Metode Penilaian

SETTING METODE

Metode Pencatatan Metode Penilaian


METODE PENCATATAN
Metode pencatatan adalah metode yang digunakan untuk menentukan bagaimana pencatatan
transaksi persediaan dilakukan.

Metode pencatatan yang digunakan dalam Modul Persediaan SAKTI ini adalah Metode Perpetual.

Metode perpetual adalah metode yang menentukan pencatatan persediaan dilakukan secara langsung
dan berkesinambungan sesuai dengan jumlah dan harga pokok pada setiap transaksi.

METODE PENILAIAN
Metode Penilaian adalah metode yang digunakan untuk melakukan penilaian persediaan.

Metode Penilaian yang digunakan dalam Modul Persediaan SAKTI ada dua yakni:
1. Metode Harga Satuan Terakhir
2. Metode Harga Rata-rata
3. FIFO
MIGRASI
PERSEDIAAN
ADK Referensi

Aplikasi Pembuatan ADK Proses Migrasi Modul


Persediaan Persediaan

ADK Transaksi

Laporan
Laporan
Rincian
Pencocokan Hasil
Migrasi
MIGRASI PERSEDIAAN
Migrasi Persediaan adalah suatu proses paling awal dalam pengunaan Modul Persediaan berupa
pemindahan ADK referensi dan ADK data transaksi persediaan dari Aplikasi Persediaan Eksisting ke
dalam Database SAKTI

Migrasi Persediaan memindahkan saldo barang di periode Desember TAYL

Migrasi Persediaan dilakukan oleh satker yang sebelumnya telah menggunakan Aplikasi Persediaan

Satker baru tidak perlu melakukan proses ini

Migrasi Persediaan hanya dilakukan sekali sepanjang pemakaian SAKTI dan dilakukan sebelum transaksi
persediaan yang lain diinputkan
Catatan dalam Migrasi
Diawali dengan tutup periode November TAYL

Terdapat dua ADK migrasi yang harus di upload secara berurutan yakni Referensi kemudian Data
Transaksi

Memastikan kesesuaian data dari hasil cetakan masing-masing aplikasi

Migrasi data transaksi bisa diulang selama belum dilakukan persetujuan

Diakhiri dengan tutup periode Desember TAYL

Data persediaan yang gagal di migrasi atau yang belum masuk dalam Aplikasi Persediaan bisa diinputkan
melalui menu Saldo Awal
Transaksi Masuk dan Keluar Persediaan

Masuk Keluar

• Saldo Awal • Habis Pakai


• Pembelian • Transfer Keluar
• Transfer Masuk • Hibah Keluar
(Manual/Online) • Keluar Lainnya
• Hibah Masuk • Usang
• Rampasan • Rusak
• Reklas Masuk • Penghapusan Usang/Rusak
• Reklas Masuk dari Aset • Reklas Keluar
• Reklas Keluar ke Aset
TRANSAKSI MASUK PEMBELIAN

Komitmen

Database Persediaan

Bendahara

• Komitmen dan Bendahara mencatat • Persediaan melakukan pendetilan per


transaksi pembelian barang persediaan kode barang persediaan berdasarkan
per sub-sub kelompok data pembelian dari Komitmen dan
Bendahara
TRANSAKSI MASUK SELAIN PEMBELIAN

Selain pembelian, barang persediaan juga bisa diperoleh


melalui transaksi berikut ini:
1. Saldo Awal
2. Transfer Masuk
3. Hibah Masuk
4. Rampasan
5. Perolehan lainnya
TRANSAKSI KELUAR HABIS PAKAI

• Transaksi keluar habis pakai adalah transaksi


pengeluaran barang persediaan untuk
penggunaan atau pemakaian

• Dokumen yang digunakan adalah bon


permintaan barang persediaan
TRANSAKSI KELUAR SELAIN HABIS PAKAI

Selain habis pakai, barang persediaan juga bisa dikeluarkan melalui


transaksi berikut ini:
1. Transfer Keluar
2. Hibah Keluar
3. Usang
4. Rusak
5. Keluar lainnya
6. Penghapusan Usang/Rusak
KOREKSI

• Koreksi persediaan digunakan untuk melakukan koreksi


terhadap pencatatan barang persediaan, baik jumlah maupun
nilainya.

• Koreksi ini dilakukan tanpa melalui kegiatan opname fisik.

• Koreksi harus mendapat persetujuan oleh user Approval.


OPNAME FISIK

• Opname fisik adalah suatu kegiatan di akhir periode pelaporan yang


berfungsi untuk mengetahui saldo barang secara riil dengan cara
memeriksa fisik barang persediaan di gudang.

• Hasil berita acara opname fisik ini akan diinputkan ke dalam Modul
Persediaan dan akan menjadi saldo akhir barang persediaan.

• Hasil inputan opname fisik ini harus disetujui terlebih dahulu oleh KPB
dengan user Approval.
PELAPORAN
Laporan yang dihasilkan oleh Modul Persediaan adalah sebagai berikut:
1. Laporan Buku Persediaan
2. Laporan Persediaan
3. Laporan Rincian Persediaan
4. Laporan Daftar Transaksi Persediaan
5. Laporan Mutasi Barang Persediaan
6. Laporan Posisi Persediaan di Neraca
MODUL ASET TETAP
SIKLUS MODUL ASET TETAP MIGRASI TRANSAKSI
SIMAK-BMN

TRANSAKSI ATR (ASET TRANSAKSI BMN TRANSAKSI


TRANSAKSI BMN TETAP RENOVASI)
TRANSAKSI KDP
BERSEJARAH PIHAK KETIGA

PEROLEHAN PERUBAHAN PENGHAPUSAN

BMN HILANG
PENCATATAN PERSETUJUAN MONITORING
BMN USANG

PENGHENTIAN
PENGGUNAAN
USULAN SUMMARY PENCETAKAN BUKU AKTIVASI PEMBELIAN
PENGHAPUSAN

ASET KEMITRAAN

BPYBDS
PENCETAKAN
PENUTUPAN PERIODE PENYUSUTAN
LAPORAN
TRANSFER INTERNAL

KONSOLIDASI
*Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS)
INTEGRASI MODUL ASET TETAP

Modul Administrasi
Inf.
Pendetailan
Modul

Referensi
Bendahara *) Pembentukan Jurnal &
Inf. Closing

KWITANSI Input:
Kode Modul Modul
Jumlah
Harga Aset Tetap Tracing Jurnal GLP

Persediaan
Summary
Modul Komitmen
Inf.
Pendetailan
BAST/BAPP/B
AKP
Modul Persediaan

*) Rencana akan dipindah ke form terima barang di Komitmen


KONSEP PEREKAMAN, VALIDASI DAN PERSETUJUAN

Rekam: Validasi: Setuju:


- Tidak dapat diubah dan
- Dapat diubah dan dihapus dihapus - Tidak dapat diubah dan
- Tidak tampil dalam laporan - Tidak tampil dalam dihapus
- Siap untuk divalidasi laporan - Tampil dalam laporan
- Dilakukan oleh Operator - Siap untuk disetujui - Terbentuk jurnal
- Dapat dibatalkan - Dilakukan oleh Approver
- Dilakukan oleh Validator
MONITORING STATUS TRANSAKSI

(Melihat Detail Transaksi)

Jenis Aset :
1. Barang Milik Negara
2. Konstruksi Dalama Pengerjaan
3. BMN Sejarah
4. Barang Pihak Ketiga

Status Transaksi :
1. Rekam
2. Validasi
3. Setuju

Jenis Transaksi dan Periode Transaksi


MEKANISME PEROLEHAN PEMBELIAN

Modul Modul Aset Tetap


Komitmen
(Kode, Jumlah, Nilai)
Melakukan
Pendetailan
Panggil
KWITANSI antara lain
Nomor
meliputi: Tanggal Pencatatan Modul
BAST /
pembukuan, DBR/DBL/KIB GLP
Nomor
Kwitansi Kondisi Barang,
Merk, Type, dan
Modul Keterangan
Bendahara Cetak
(Kode, Jumlah, Nilai) Buku/Daftar

BAST/BAPP Validator Pembentukan Jurnal Aset


/BAKP Approver

Cetak
Summary
Laporan
MEKANISME PEROLEHAN NON PEMBELIAN
MODUL ASET TETAP

Melakukan
Pencatatan Aset
R/U/H terdiri Kode
BMN, Jumlah, Nilai, Pencatatan Modul
Tanggal pembukuan, DBR/DBL/KIB GLP
Kondisi Barang,
Merk, Type, dan
Keterangan

Cetak Buku/Daftar

Validator Pembentukan Jurnal Aset


Approver

Summary Cetak Laporan


dbr=daftar barang ruangan
bdl=daftar barang lainnya
KIB=kartu identitas barang
CAKUPAN MODUL ASET TETAP

Modul Aset Tetap merupakan salah satu modul dalam aplikasi SAKTI yang digunakan untuk
pencatatan dan penjurnalan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap dan Aset Lainnya.

Modul Aset Tetap meliputi transaksi :

Transaksi Barang Milik Negara (BMN);

Transaksi Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP);

Transaki BMN bersejarah;

Transaksi Aset Tetap Renovasi (ATR);

Transaksi Barang Fihak Ketiga (BFK);

Transaksi Barang Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS);

Transaksi BMN Kemitraan dengan pihak ketiga.

46
Transaksi Barang Milik Negara (BMN)

Saldo AwaL

PEROLEHAN PERUBAHAN PENGHAPUSAN

1. Pengurangan; 1. Penghapusan;
1. Pembelian; 2. Pengembangan langsung; 2. Transfer keluar;
2. Transfer masuk; 3. Pengembangan dengan KDP; 3. Hibah keluar;
3. Hibah Masuk; 4. Perubahan kondisi; 4. Reklasifikasi keluar;
4. Rampasan; 5. Koreksi penambahan nilai; 5. Koreksi pencatatan.
5. Penyelesaian Pembangunan Langsung; 6. Koreksi pengurangan nilai;
6. Penyelesaian Pembangunan Dengan KDP; 7. Penerimaan aset dari pengembangan
7. Pembatalan Penghapusan; aset renovasi
8. Reklasifikasi Masuk;
9. Bangun Serah Guna;
10. Bangun Guna Serah;
11. Pertukaran;
12. Perolehan Lainnya;
13. Reklasifikasi Dari BPYBDS.

4
TRANSAKSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN (KDP)

PEROLEHAN PERUBAHAN PENGHAPUSAN

1. Penghapusan;
1. Pembelian; 1. Pengembangan; 2. Transfer keluar;
2. Transfer 2. Koreksi penambahan 3. Hibah keluar;
nilai;
masuk; 3. Koreksi pengurangan
3. Hibah Masuk nilai;

48
TRANSAKSI ASET TETAP RENOVASI (ATR )

Aset Tetap Renovasi (ATR) adalah renovasi atas aset tetap bukan
milik Satker yang memenuhi persyaratan kapitalisasi aset tetap
Transaksi ATR terdiri dari:
1. Pembelian;

2. Penyelesaian Pembangunan Langsung;

3. Penyelesaian Pembangunan dengan KDP.

4. Perolehan lainnya

49
TRANSAKSI BMN BERSEJARAH

BMN bersejarah adalah transaksi yang digunakan untuk pembukuan BMN


yang karena nilai kultural, lingkungan, pendidikan, dan sejarahnya tidak
mungkin secara penuh dilambangkan dengan nilai keuangan berdasarkan
harga pasar maupun harga perolehannya.

Transaksi BMN Bersejarah Terdiri dari :

1. Saldo Awal BMN Bersejarah

2. Perolehan BMN Bersejarah

3. Penghapusan BMN Bersejarah

50
TRANSAKSI BARANG PIHAK KETIGA

Barang Pihak Ketiga adalah barang milik pihak ketiga yang berada dalam
pengelolaan UAKPB
Transaksi BFK Terdiri dari :

1. Perolehan Barang Fihak Ketiga

2. Penghapusan Barang Fihak Ketiga

51
TRANSAKSI BPYBDS

Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS)


adalah proyek Pemerintah yang didanai oleh APBN yang telah diserahterimakan kepada BUMN
untuk mendukung kegiatan operasional BUMN, serta tercatat dalam neraca BUMN tetapi belum
ada penetapan status dari proyek pemerintah tersebut kepada BUMN.
Transaksi BPYBDS Terdiri dari :

1. Reklasifikasi BMN ke BPYBDS


Digunakan untuk pencatatan BMN yang sudah keluar BASTO (Berita Acara
Serah Terima Operasional) dari Pemerintah kepada BUMN

2. Penghapusan BPYBDS
Digunakan untuk mencatat BPYBDS yang sudah terbit Peraturan Pemerintah
(PP) yang menyatakan bahwa barang-barang BPYBDS sudah dicatat sebagai
aset BUMN dan sudah proses pengalihan status barang tersebut.

52
TRANSAKSI KEMITRAAN PIHAK KETIGA

Aset Kerjasama/Kemitraan adalah aset tetap yang dibangun


atau digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan
kerjasama/kemitraan

Transaksi Kemitraan Pihak Ketiga Terdiri dari :

1. Reklasifikasi BMN Operasinal ke Kemitraan


Digunakan untuk mencatat Aset BMN yang sedang dalam
masa kemitraan dengan pihak ketiga.

2. Penggunaan Kembali BMN Kemitraan


Digunakan untuk mencatat aset BMN yang sudah selesai
proses kemitraan dengan pihak ketiga.
53
PENCATATAN KIB
Kartu Inventaris Barang (KIB) adalah Kartu untuk mencatat barang-
barang Inventaris secara tersendiri atau kumpulan/kolektif
dilengkapi dengan data asal, volume, kpasitas, merk, type,
nilai/harga dan data lain mengenai barang tersebut yang diperlukan
untuk inventarisasi maupun tujuan lain dan dipergunakan selama
barang itu belum dihapuskan.
KIB Terdiri dari :

1. KIB Tanah

2. KIB Gedung dan Bangunan

3. KIB Alat Angkutan

4. KIB Alat Persenjataan

5. KIB Alat Besar

6. KIB Bangunan Air


54
DBR & DBL

DBR adalah daftar barang yang mencatat informasi terkait


Barang Inventaris yang ada dalam sebuah ruangan

DBL adalah daftar barang yang mencatat informasi terkait


Barang Inventaris yang tidak ada dalam sebuah ruangan

55
PENCATATAN BARANG HILANG

Pencatatan barang digunakan untuk mencatan BMN yang secara


substantive sudah dinyatakan hilang berdasarkan bukti
ketentuan yang berlaku.

Pencatatan barang hilang akan menyebabkan kondisi BMN


dengan status hilang dan masih muncul di semua buku dan
laporan BMN

Jenis transaksi ini terdiri dari :

1. Pencatatan Barang Hilang

2. Pembatalan Pencatatan Barang Hilang


56
PENGHENTIAN BMN
DARI OPERASIONAL PEMERINTAH
Digunakan untuk mencatan BMN yang sudah dalam kondisi Rusak Berat atau
Hilang dan dihentikan dalam operasional pemerintah.
Penghentian BMN dari Operasional Pemerintah akan memindahkan BMN dari
Kategori Aset Tetap Menjadi Aset Lainnya (Aset Yang Dihentikan Dari
Operasional Pemerintah)

Transaksi Ini terdiri dari :

1. Penghentian Aset Dari Penggunaan

2. Pembatalan Penghentian Aset Dari Penggunaan

57
USULAN PENGHAPUSAN

Transaksi Ini terdiri dari :


1. Usulan Penghapusan
2. Pembatalan Usulan Penghapusan

58
TUTUP BUKU TRANSAKSI

• Tutup buku transaksi BMN merupakan proses tutup buku saat periode transaksi
BMN dinyatakan berakhir;
• Tutup buku transaksi BMN dilakukan sebelum Modul Akuntansi dan Pelaporan
melakukan periode tutup buku;
• Pada saat Modul Akuntansi dan Pelaporan melakukan tutup buku permanen maka
Modul Aset Tetap secara otomatis melakukan tutup buku pada periode
berkenaan;
• Apabila terdapat transaksi yang belum dicatat setelah tutup buku dilakukan maka
transaksi tersebut dicatat pada periode berikutnya.

59
PERHITUNGAN PENYUSUTAN

• Penyusutan Aset Tetap, adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan
manfaat dari suatu aset;
• Perhitungan penyusutan aset tetap dilakukan setiap semester;
• Perhitungan penyusutan terdiri dari Perhitungan penyusutan sementara dan Perhitungan
penyusutan final
• Laporan Perhitungan penyusutan sementara dilakukan untuk menghitung nilai akumulasi
penyusutan lebih awal pada semester terkait dan proses ini tidak melakukan penjurnalan ke
dalam Modul Akuntansi dan Pelaporan
• Perhitungan penyusutan final dilakukan untuk menghitung nilai akumulasi penyusutan pada
akhir semester yang bersifat final sehingga apabila ada aset yang belum dicatat maka akan
dicatat pada periode berikutnya;
• Perhitungan penyusutan final akan melakukan penjurnalan secara otomatis;
• Perhitungan penyusutan final dilakukan setelah akhir semester dan sebelum Modul Akuntansi
dan Pelaporan melakukan rekonsiliasi ke KPPN pada periode Juni atau Desember

60
TRANSAKSI PERIODE UNAUDITED DAN AUDITED

• Transaksi Periode unaudited adalah transaksi ketika periode Januari


sampai Desember telah dilakukan tutup buku
• Pencatatan transaksi periode unaudited diberikan kode periode 13 dan
tanggal buku 31 Desember
• Transaksi periode audited adalah transaksi ketika periode unaudited
telah dilakukan tutup buku
• Pencatatan transaksi periode audited diberikan kode periode 14 dan
tanggal buku 31 Desember.

61
SUMMARY DATABASE
Summary database digunakan untuk meringkas data transaksi untuk keperluan
pencetakan laporan BMN. Data yang dihasilkan dari proses summary digunakan untuk
mencetak laporan seperti Laporan BMN, Neraca, Lap. Penyusutan dll. Sedangkan untuk
mencetak Buku/Daftar BMN menggunakan tabel detailnya sehingga transaksi yang
belum di summary tidak akan muncul dalam laporan tetapi sudah bisa di cetak dalam
Buku / Daftar BMN
LAPORAN BMN

Laporan BMN terdiri dari :

1. Laporan Barang Kuasa Pengguna;

2. Laporan Persediaan;

3. Laporan Penyusutan;

4. Laporan Kondisi Barang;

5. Laporan Posisi BMN di Neraca;

6. Laporan Catatan Ringkas BMN;

7. Laporan BPYBDS;

8. Laporan Barang Hilang;

9. Laporan Barang Usang;

10. Laporan Barang Rusak Berat.

63
BUKU BARANG
Buku BMN terdiri dari :

1. Buku Barang;

2. Buku Barang bersejarah;

3. Kartu Identitas Barang;

4. Catatan Mutasi Perubahan;

5. Daftar Barang Ruangan;

6. Daftar Barang Lainnya;

7. Kartu KDP;

8. Daftar Transaksi BMN;

9. Daftar BMN Yang DihentikanPenggunaannya;

10. Dafatr BPYBDS;

11. Daftar Barang Hilang;

12. Daftar Barang Usang;

13. Daftar Barang Rusak Berat;

14. Daftar Barang Fihak Ketiga.

64
65
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai