0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan6 halaman
Dokumen tersebut membahas kasus pencurian dan penjualan data nasabah oleh seseorang bernama C. Secara hukum, C telah melakukan tindak pidana pencurian data dan menjualnya untuk keuntungan pribadi, melanggar beberapa pasal UU terkait perbankan dan informasi elektronik. Kasus ini dianalisis dari perspektif hukum pidana, hukum positif, dan dampaknya terhadap industri keuangan digital. Untuk mencegah
Dokumen tersebut membahas kasus pencurian dan penjualan data nasabah oleh seseorang bernama C. Secara hukum, C telah melakukan tindak pidana pencurian data dan menjualnya untuk keuntungan pribadi, melanggar beberapa pasal UU terkait perbankan dan informasi elektronik. Kasus ini dianalisis dari perspektif hukum pidana, hukum positif, dan dampaknya terhadap industri keuangan digital. Untuk mencegah
Dokumen tersebut membahas kasus pencurian dan penjualan data nasabah oleh seseorang bernama C. Secara hukum, C telah melakukan tindak pidana pencurian data dan menjualnya untuk keuntungan pribadi, melanggar beberapa pasal UU terkait perbankan dan informasi elektronik. Kasus ini dianalisis dari perspektif hukum pidana, hukum positif, dan dampaknya terhadap industri keuangan digital. Untuk mencegah
pelanggaran-pelanggaran dan kejahatan kejahatan terhadap kepentingan umum serta bagi pelanggarnya diancam dengan hukum yang berupa suatu penderitaan atau siksaan. Dari definisi tersebut dapat kita golongkan kasus tersebut sebagai kasus pidana karena perbuatan yang dilakukan C telah mengganggu dan merugikan kepentingan umum. Perspektif hukum:
Pada UU, pelaku berinisial C telah melakukan tindak pidana
pencurian dan menjual data nasabah. Pelaku ditetepkan sebagai tersangka karena melanggar pasal 47 ayat 2 Juncto, pasal 40 UU nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan, pasal 48 Juncto pasal 32 ayat 2 UU nomor 11 tahun 1998 tentang informasi dan transaksi elektronik. Pelaku juga terkena pasal 5 UU nomor 8 tahun 2010 tntang pncegahan dan pemberantasan tindak pidana pencurian uang. Kaitannya dengan kasus pelaku, pelaku telah melakukan pengumpulan data nasabah dan menawarkan serta menjualnya dengan harga dari Rp. 300.000 – Rp. 1.100.000 per paket nasabah. Artinya pelaku telah menjual data pribadi nasabah untuk keuntungan pribadi. Perspktif fintech:
Fintech adalah sebuah sebutan yang disingkat dari kata
‘financial’ dan ‘technology’ di mana artinya adalah sebuah inovasi di dalam bidang jasa keuangan. Sarana yang digunakan adalah kartu kredit dan asuransi, dimana kartu kredit dan asuransi merupakan sebuah inovasi dalam bidang jasa keuangan dimana produk kartu kredit membantu dalam persoalan jual beli dan asuransi membantu manjaga asset yg kita miliki apabila terjadi kecelakaan. Hal tersebut disalah gunakan pelaku dimana minat masyarakat terhadap produk tersebut dimanfaatkan untuk memperoleh data pribadi dan dijual untuk keuntungan si pelaku. Solusi:
Untuk nasabah diharapkan lebih berhati hati dalam
memilih bank, memberikan data pribadi. Untuk masyarakat yang ingin bergabung menjadi nasabah bank tertentu lebih baik memeriksa banknya legal tidak. Untuk pihak bank sebaiknya meningkatkan sistem keamanan perbankan agar data pribadi tidak dapat di hack atau dicuri, dan memastikan karyawannya tidak melakukan hal yg merugikan nasabah. TERIMA KASIH