Respiratory Distress Syndrome
Respiratory Distress Syndrome
(RDS)
Ns. Evy Marlinda, M.Kep., Sp.Kep.An
1
PENGERTIAN
Merupakan disfungsi pernapasan pada neonatus dan
umumnya berhubungan dengan keterlambatan kematangan
fungsi paru
Istilah RDS dan Hyaline Membran Disease (HMD) seringkali
dihubungkan dengan gangguan paru yang berat, yang
bertanggung jawab terhadap tingginya angka kematian bayi,
menimbulkan komplikasi paru dan neurologis dalam jangka
waktu yang lama
Sering terjadi pada bayi prematur
2
ETIOLOGI
Sepsis
Kelainan jantung (struktural maupun fungsional)
Paparan cuaca yg dingin
Obstruksi jalan nafas (atresia)
Perdarahan intraventricular
Hypoglycemia
Metabolik asidosis
Kehilangan darah secara akut
Obat-obatan
3
PATHOPHYSIOLOGY
Pada bayi prematur lahir sebelum fungsi paru benar-benar
siap untuk melaksanakan fungsi pertukaran gas
Imaturitas paru berhubungan dengan banyaknya kartilago pd
dinding dada meningkatnya compliance paru kolaps
sebagai respon dari kekakuan jaringan paru
Aliran darah ke paru mengalami keterbatasan akibat
kolapsnya paru shg tjd penurunan aliran darah scr
keseluruhan meningkat resistensi pembuluh darah paru
shunting antara paru dgn foramen ovale dan ductus
arteriosus
4
Pada saat lahir : BBL mulai melakukan pernafasan dan mulai tjd
pertukaran air dan udara di rongga alveoli. Pada waktu yang sama, aliran
darah kapiler paru juga harus meningkat utk menyediakan perfusi paru
yang adekuat dan merubah tekanan intracardiac shg menutup struktur
paru janin.
Pada BBL cukup bulan mampu melaksanakan fungsi tersebut, tetapi
karena BBL prematur dengan distress pernafasan tidak mampu
melakukannya. Diduga yang berperan besar adalah kurangnya surfactan
Surfactan : fosfolipid yg disekresikan oleh epitel alveoli. Berfungsi untuk
menjaga tekanan permukaan alveoli shg tidak kolaps atelektasis
Perfusi jaringan paru dan ventilasi tidak adekuat hypoksemia dan
hypercapnia berlangsung dlm waktu yang lama terjadi glikolisis
anaerob asam laktat >> metabolik asidosis vasokonstriksi
sirkulasi ke paru menurun, pH menurun, tekanan partial oksigen di arteri
menurun dan materi yang dibutuhkan oleh produksi surfactan tdk bisa
diedarkan ke alveoli
5
MANIFESTASI KLINIS
Tachypnea (s.d 80 – 120x/menit)
Dyspnea
Retraksi intercosta dan substerna
Crakcles atau rales
Grunting
Gerakan nafas cuping hidung
Cyanosis atau pallor
6
Manajemen Medis
Pemberian surfactan
Perbaikan pertukaran gas dalam darah dan setting ventilator
Mengurangi kejadian pulmonary air leaks
Menurunkan kematian akibat RDS dan kematian secara
umum
Komplikasi pemberian surfactan :
1. Perdarahan paru
2. Penumpukan mukus
7
MANAJEMEN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif b.d imaturitas paru, alveoli, neurologis, dan
otot ditandai dengan penurunan tekanan inspirasi dan ekspirasi,
penurunan minute ventilation, penggunaan otot-otot nafas tambahan,
nafas cuping hidung, grunting, apnea, tachypnea, frekuensi pernafasan
<20x/menit atau >60x/menit
9
Intervensi
#Inefektif pola nafas#
Konsep NIC (Nursing Intervention) :
1. Monitoring tanda vital
2. Monitoring BBL
3. Manajemen asam basa
4. Manajemen jalan nafas
5. Fisiotherapy dada
6. Therapy oksigen
7. Suction (penghisapan) jalan nafas
8. Manajemen energi
9. Monitoring pernafasan
10
1. Berikan posisi untuk memfasilitasi ekspansi jalan nafas dan
mencegah penumpukan sekret (posisi pronasi lebih disukai pada
bayi prematur utk meningkatkan ekspansi dada dan osigenasi)
2. Monitor dengan ketat tanda-tanda kelainan pola nafas seperti
melalui pulse oxymetri, analisa gas darah, tanda klinis penurunan
oksigenasi, grunting, nafas cuping hidung (NCH), apnea,
tachypnea, retraksi dada, cyanosis
3. Monitor tanda vital pada setiap perubahan status seperti
penurunan cardiac output (penurunan perfusi, perubahan
kemampuan ventilasi)
11
4. Kaji perlunya pemberian surfactan dan monitor toleransi bayi
dan perubahan kondisi
12
#Inefektif thermoregulasi#
Konsep NIC : manajemen lingkungan & penanganan hypotermi
1. Tempatkan bayi dalam inkubator atau radiant warmer
2. Pasang penutup kepala
3. Gunakan pengontrol temperatur dan kelembaban ruangan untuk
mengurangi kehilangan panas tubuh
4. Monitor suhu tubuh per axilla sesuai kebutuhan
5. Cek suhu tubuh bayi yang berhubungan dengan suhu lingkungan
6. Monitor tanda vital dan warna kulit, perfusi, nadi dan status
pernafasan
7. Monitor tanda-tanda hypertemi spt berkeringat, tachycardi,
perubahan tingkat kesadaran; hypotermi : penurunan aktivitas,
distress pernapasan), dingin, mottled extremitas
8. Monitor kadar glukosa darah sesuai kebutuhan
13
#Impaired parent-infant attachment#
Kriteria NIC :
1. Infant care
2. Breastfeeding assistance
3. Anxiety reduction
4. Parent education : Infant
14
1. Anjurkan orangtua untuk memegang anaknya dan
melakukan kontak mata dengan anaknya sesuai status fisik
bayi
2. Berikan kesempatan konta kulit-kulit antara orangtua dan
bayi di ruang bayi bila kondisi bayi memungkinkan
3. Berikan penjelasan pada orangtua tentang penyakit bayi
dalam bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti, serta
harapan kesembuhannya
4. Anjurkan orangtua memberi nama pada bayinya
5. Ikut sertakan orangtua dalam perawatan anak seperti
menyentuh, menyediakan dan memberikan ASI, berbicara
dengan bayinya
15