Anda di halaman 1dari 24

Etika dan Para Pekerja

Pertemuan Ketigabelas
Model Rasional Organisasi Bisnis
• Struktur formal yang diwujudkan dalam diagram
organisasi adalah realitas yang
penting/fundamental.
• Organisasi berusaha untuk mengkoordinir semua
aktifitas anggotanya dengan tujuan untuk mencapai
tujuan dengan cara yang sangat efisien.
• Informasi disampaikan dari “bawah” ke “atas”
• Kontrak/perjanjian kerja mengharuskan para
pekerja untuk setia dalam mencapai tujuan
organisasi dan pemilik menyediakan upah dan
kondisi kerja yang baik
Kondisi yang Memungkinkan
Terjadinya Konflik Kepentingan
• Pekerja atau ‘atasan’ terlibat dalam beberapa
tugas untuk pemilik tempat kerja/perusahaan
• Pekerja mempunyai kepentingan yang bisa
memberikan insentif dengan melakukan tugas
tertentu
• Pekerja mempunyai sebuah kewajiban untuk
melakukan tugas tertentu yang tanpa insentif
dari ‘pemilik’ demi kepentingan yang lain
Menghindari atau Menghilangkan
Konflik Kepentingan
• Keluar/mundur dari tugas yang memungkin
terjadinya konflik kepentingan
• Menghilangkan kepentingan yang bisa
menciptakan konflik kepentingan
• Menghilangkan atau mengubah kewajiban
untuk melayani kepentingan si “pemilik” dan
tidak mau terikat pada ‘insentif’ yang
diberikan, terutama yang bertentangan
dengan kepentingan ‘pemilik’.
Etika Menerima Hadiah
• Etika menerima hadiah tergantung pada:
-- Nilai dari hadiah
-- Tujuan dari pemberian hadiah
-- Situasi/lingkungan saat hadiah diberikan
-- Perkerjaan si penerima hadiah
-- Kebiasaan lokal yang diterima
-- Kebijakan tempat kerja tentang hadiah
-- Larangan hukun tentang hadiah
Pencurian Informasi
• Termasuk pencurian program digital, musik,
film, e-book, termasuk juga perdagangan
‘rahasia’ rencana perusahaan, perangkat
lunak, atau data lain
-- adalah pencurian bahkan jika “originalnya”
tidak diambil, tapi hanya dicopy, dilihat, atau
digunakan tanpa seijin yang punya.
-- melanggar hak cipta si pencipta
Etika Insider Trading
• Adalah tidak etis karena mencuri informasi
yang bisa memberikan keuntungan secara tidak
adil.
• Dipertahankan/diprakteklan dengan karena
-- menjamin harga stok sesuai dengan nilai
sebenarnya
-- tidak melukai siapapun
-- mendapatkan keuntungan dari orang lain dalam
pasar modal tidaklah salah dan biasa terjadi di
antara para pemain modal.
Etika Insider Trading
• Ditentang/dikritisi dengan alasan
-- informasi yang dipunyai ‘orang dalam’ bukanlah
miliknya maka termasuk ‘pencurian informasi’
-- transaksi berdasarkan ‘informasi orang dalam’
punya efek negatif pada pasar modal dan
meningkatkan harga pembelian dan penjualan
stock.
-- keuntungan dari pelaku inside trader bukanlah
keuntungan berdasarkan keahlian, tetapi berdasar
pencurian.
Upah yang Adil
• Upah yang adil berdasarkan
-- upah yang terdapat pada industri dan daerah
setempat
-- Resiko, kemampuan/keahlian, dan kebutuhan
pekerjaan
-- Aturan gaji/upah minimum (UMR)
-- Keadilan dalam perbandingan dengan upah lain
di dalam sebuah perusahaan
-- keadilan dalam menegosiasi uah
-- standard hidup setempat
Argumen Bahwa Upah di Negara2
Berkembang Terlalu Rendah
-- Jika dibandingan dengan upah yang sama di
negara-negara maju, bahkan dengan
memperhitungkan produktifitas sekalipun
-- Jika dibandingkan dengan laba di perusahan-
perusahaan negara maju, atau dibandingkan
dengan keuntungan yang didapat dari produk2 yang
dibuat di negara-negara berkembang
-- Jika dibandingkan dengan standard hidup layak
para pekerja di negara berkembang tersebut.
Argumen bahwa Upah di Negara2
Berkembang Sudah Layak
• Upah seharusnya ditentukan oleh pasar
bukan oleh perbandingan dengan negara lain
• Faktor lokal adalah lebih penting ketika
mementukan upah daripada keuntuntungan
perusahaan
• Biaya hidup adalah penting, tapi upah
seharusnya juga diperhitungkan berdasarkan
rata-rata jumlah dalam satu rumah tangga
Resiko Pekerjaan
• Tidak bisa dibenarkan ketika bursa pasar tidak
kompetitif dan resiko tidak diketahui dan tidak
ada kompensasi
• Tidak bisa dibenarkan ketika perusahaan2 gagal
untuk menyediakan informasi tentang resiko
kerja dan tidak mampu menginformasikan resiko
tersebut kepada pekerja
• Mungkin tidak bisa dibenarkan kerika pekerjaan
yang resikonya rendah tidak tersedia atau saat
para perkerja kekurangan informasi tentang
posisi/lowongan kerja yang cukup aman
Menentukan Lingkungan Kerja yang
‘Layak”
• Menghilangkan resiko ketika biayanya masuk akal,
mempelajari potensi resiko dari suatu pekerjaan,
menginformasikan para pekerja tentang resiko
umum, memberi kompensasi bagi yang terluka.
-- Asuransi keselamatan kerja yang kurang lebih
sama dengan jenis pekerjaan lain
-- Menyediakan bantuan kesehatan dan akses bagi
penyandang cacat
-- Berkerja sama dengan perusahaan lain dalam
mengumpulkan informasi tentang resiko pekerjaan
Tanggung Jawab Moral untuk
Kondisi/Lingkungan Kerja
• Pemilik perusahaan bertanggung jawab
secara moral untuk lingkungan kerja yang
buruk jika si pemilik:
-- Bisa dan seharusnya mampu menciptakan
lingkungan kerja yang lebih baik
-- Tahu akan situasi
-- Tidak dihalangi untuk mengubah
lingkungan/kondisi
Hak Privasi Pekerja
• Terancam oleh teknologi dewasa ini
• Dibenarkan karena kepentingan akan
keamanan dan fungsi privasi
• Dibutuhkan kesadaran manager untuk
melihat kebutuhan, relevansi, persetujuan dan
metode ketika mengumpulkan informasi
tentang para pekerja
Kebebasan Suara Hati
• Dinilai oleh kepentingan yang dihadapi, serta dari
keyakinan kebenaran ajaran agama dan keyakinan
moral
• Harus seimbang terhadap hak sah/legal dari
perusahaan, para pemangku kepentingam, dan
rekan kerja
• Melapor kepada atasan dibenarkan jika:
-- kesalahan sungguh jelas
-- metode lain untuk memperbaiki telah gagal
-- bisa mencegah tindakan salah
-- kesalahan itu cukup serius, bahkan efeknya lebih
besar jika tidak dilaporkan
Kebebasan Suara Hati
• Melaporkan adalah sebuah kewajiban moral
bagi seseorang ketika (a) kesalahan sungguh
jelas dan (d) jika tidak dilaporkan efeknya lebih
besar. Juga:
-- orang yang mempunyai tugas khusus untuk
mencegah kesalahan, atau seseorang yang punya
niat baik untuk mencegah kesalahan
-- kesalahan tersebut melibatkan ancaman yang
serius bagi kesejahteraan sosial, ketidakadilan yang
ekstrim dan melanggar hak secara serius
Niat Menyediakan Lapangan Kerja
• Pemilik perusahaan mempunyai hak untuk
memutuskan apakah dan berapa lama seirang
pekerja akan bekerja di perusahaannya
• Setiap orang mempunyai hak untuk melaksanakan
keputusannya sendiri (selama tidak melanggar hak
orang lain) dan juga termasuk
persetujuan/kesepakatan yang dipilih, termasuk
kesepakatan dengan para pekerja (memperkerjakan
atau memberhentikan)
• Bisnis akan berjalan dengan efisien jika pemilik
perusahaan mempunyai kebebasan
(memperkerjakan/memberhentikan) para pekerja,
selama mereka dibutuhkan.
Hak Untuk Bekerja
• Dibenarkan karena kepentingan yang kita punya dalam
hal nilai intrinsik kerja dan nilai instrumentalnya
• Berkerja mempunyai nilai kritikal karena berarti
menjamin kelangsungan hidup kita
• Bekerja mempunyai nilai intrinsik karena:
-- Kontribusi dasar ekonomi kita untuk masyarakat, dan
membantu kita merasa berharga dan berguna
-- Memungkinkan kita untuk mengembangkan potensi
dan identitas umat manusia
-- Mengembangkan kharakter dan keutamaan
-- Sumber Konsep diri dan Hormat
Hak Untuk Bekerja
• Hak untuk berkerja tercancam oleh fenomena
pengangguran. Di Indonesia penyebabnya:
-- Resesi Ekonomi Global
-- Penggunaan teknologi baru
-- Memindahkan pabrik/industri ke negara-negara
tertentu (ongkos produksi lebih murah)
-- Peralihan dari manufacturing ke ekonomi
pelayanan
Hak Untuk Bekerja
• PHK juga mengancam hak untuk bekerja.
Penyebabnya:
-- Turunnya permintaan
-- Perubahan dalam permintaan konsumen
-- Produk yang “ketinggalan jaman”
-- Mencari perkerja dengan upah yang lebih
murah
-- Kebutuhan untuk “perampingan”/ efisiensi
perusahaan
Hak Untuk Beroganisasi

• This derives from the same right owners have to


join together to form a company (the right to freely
associate with others).
• Unions have a right to strike that derives from
every worker’s right to quit working so long as
doing so does not violate other’s rights.
• Union membership declined from 35 percent of
workers in 1947 to 14 percent in 2010.
• Many developing countries do not protect the
right to organize, but U.S. companies can often
allow their workers there to unionize anyway.
Characteristics of the Caring Model of
Organization

• Caring is focused entirely on persons,


not on “profit” or “quality.”
• Caring is undertaken as an end in
itself not as a means to productivity.
• Caring is essentially personal.
• Caring is growth-enhancing for the
cared-for.
Problems for the Caring Organization
• Caring too much for others which can lead to
“burnout” when the needs of others are given too
much weight compared to the needs of the self.
• Not caring enough for others because fatigue,
self-interest, or disinterest leads us to ignore their
needs.
• The organization systematically drives out caring
with layoffs, bureaucracy, managerial styles that
see employees as disposable, or rewards that
encourage competitiveness and discourage caring.

Anda mungkin juga menyukai