• Pekerjaan fisik RS Indriati Yogyakarta akan berdampak terhadap gangguan aliran air permukaan, dengan sifat dampak
negatif, besar dampak kecil dan penting sehingga perlu dilakukan pengelolaan dan pemantauan. Pekerjaan fisik akan
• Merubah tutupan lahan yang semula berupa tanah dengan tanaman semak belukar seluas 25.000 m2 sehingga mempunyai
sifat permukaan tanah yang lolos air (permeable) tetapi dengan adanya bangunan dengan luas sekitar 7.995 m2 (31,98%)
maka permukaan lahan akan bersifat kedap air (impermeable). Perubahan tutupan lahan ini akan berdampak terhadap
peningkatan debit aliran permukaan 0,003 m3/detik atau 4,69 %.
• Memperhatikan besarnya peningkatan tersebut termasuk kecil tetapi lokasi rencana kegiatan pembangunan RS Indriati
Yogyakarta terdapat pada topografi yang datar, sehingga potensi terjadi penggenangan besar. Tetapi potensi ini kecil terjadi
karena terdapat saluran drainase Sungai Ngireng-ireng yang masih mampu melakukan penampungan aliran permukaan
sebesar 0,067 m3/detik.
• Berdasarkan pada Peraturan MENLH Nomor 12 tahun 2009 tentang Pemanfaatan Air Hujan, Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum RI Nomor: 11/PRT/M/2014 tentang Pengelolaan Air Hujan Pada Bangunan Gedung dan Persilnya, Peraturan
Bupati Bantul No. 49 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan dan Peraturan Daerah No. 5 Tahun 2011 tentang
Gedung dan Bangunan menjelaskan pentingnya air hujan perlu dilakukan pengelolaan sebelum menjadi aliran permukaan.
Upaya ini dilakukan agar tidak memperbesar debit aliran permukaan yang menyumbang terjadinya genangan dan banjir.
• Penurunan kualitas air merupakan dampak tidak penting negatif yang bersifat sementara dari tahap konstruksi. Kualitas air
akan berbalik setelah masa konstruksi selesai.
• Komponen Sosial
» Timbulan Limbah B3
• Pada tahap operasi akan terjadi peningkatan keragaman jenis flora yang terdapat pada area
proyek. Penurunan keanekaragaman jenis flora pada tahap konstruksi karena pembersihan
lahan, dan pada saat operasional oleh adanya tapak dasar bangunan akan kembali ditingkatkan
oleh adanya penataan kawasan RTH dengan baik. Penataan RTH ini akan meningkatkan
keanekaragaman jennies yang terdapat di area RS Indriati Yogyakarta dengan penanaman jenis
pohon yang bernilai estetika dan memiliki fusional tertentu yaitu: penyerap debu, bising dan
pencemar secara umum. Fungsi jenis yang ditanam ini mengacu pada peran untuk
menurunkan dampak yang terjadi oleh adanya debu, kebisingan dan polutas udara.
• Pada tahap operasi keanekaragaman plankton akan dipengaruhi oleh adanya penambahan
pencemar yang berasal dari efluen IPAL milik RS Indriati Yogyakarta. Penurunan
keanekaragaman plankton ini akan berpengaruh pada rantai makanan pada sungai Ngireng-
ireng dan juga menjadi indikator adanya pencemaran air permukaan.
Komponen Sosial
Terbukanya Kesempatan Kerja
• Kegiatan operasional RS Indriati Yogyakarta diperlukan tenaga kerja operasional, sehingga
kegiatan penerimaan karyawan operasional RS Indriati Yogyakarta menjadi penting
dilakukan. Jumlah perkiraan tenaga kerja untuk operasional RS Indriati Yogyakarta yang
dibutuhkan sekitar 1.061 orang dengan kesempatan sebesar 20% untuk warga sekitar
sehingga berdampak terbukanya kesempatan kerja di wilayah studi dampak yang
ditimbulkannya termasuk positif kecil namun penting untuk dikelola.
» Munculnya peluang berusaha
• Berdasarkan tingkat pertumbuhan peluang usaha yang ada pada wilayah studi, maka skala
kualitas lingkungan awal peluang usaha yang ada menunjukkan bahwa kegiatan usaha yang
ada mengalami pertumbuhan sebesar 0 % untuk Desa Bangunharjo dan 4,782% untuk Desa
Panggungharjo. Berdasarkan prosentase tersebut, maka skala kualitas rona lingkungan awal
peluang usaha termasuk dalam kriteria sedang (skala 3) yaitu kegiatan usaha yang ada
mengalami pertumbuhan sebesar 0 - 10%. Secara administrasi, RS Indriati berada di Desa
Panggungharjo, namun di seberang jalannya merupakan Desa Bangunharjo yang selama 5
tahun terakhir tidak tercatat adanya pertumbuhan peluang usaha, sehingga dengan
beroperasinya RS Indriati akan membangkitkan kegiatan usaha di sekitarnya, dampaknya
positif kecil namun penting untuk dikelola.
» Munculnya keresahan masyarakat
• Kegiatan pada tahap operasional RS Indriati yang berdampak munculnya keresahan
pada masyarakat yaitu kegitan penerimaan staff / karyawan operasional RS Indriati dan
ketika RS Indriati dioperasionalkan. Jumlah perkiraan tenaga kerja untuk operasional
RS Indriati Yogyakarta yang dibutuhkan sekitar 1.061 orang dengan memprioritaskan
bagi tenaga kerja local sebesar 20%. Keresahan pada masyarakat yang diprakirakan
timbul adalah karena: menjadi tenaga kerja operasional lebih diminati daripada menjadi
tenaga kerja konstruksi, karena jenis pekerjaannya dan lama waktu kerjanya berbeda.
Oleh karena itu diprakirakan akan banyak pendaftar dan berusaha mengisi kuota yang
diprioritaskan bagi warga local. Sementara itu kegiatan RS Indriati Yogyakarta
memunculkan keresahan pada masyarakat antara lain :
(1) limbah medis;
(2). Kekhawatiran surutnya sumur warga sekitar;
(3). Berkurangnya daerah resapan air karena lahannya dibangun untuk RS Indriati.
• Skala kualitas lingkungan untuk rona lingkungan awal keresahan masyarakat termasuk
dalam skala 3 (sedang) yaitu keresahan yang timbul di tengah masyarakat bersifat
temporer dan dapat diselesaikan dengan musyawarah, diprakirakan mengalami
perubahan menjadi skala 2 yaitu kondisi masyarakat agak rawan terjadi keresahan
masyarakat. Dampak yang ditmbulkan bersifat negative kecil namun penting untuk
dikelola.
» Munculnya sikap dan persepsi masyarakat
• Untuk mengoperasionalkan RS Indriati Yogyakarta diperlukan tenaga kerja operasional,
sehingga kegiatan penerimaan karyawan pengelola RS Indriati Yogyakarta menjadi
penting dilakukan. Jumlah perkiraan tenaga kerja untuk operasional RS Indriati
Yogyakarta yang dibutuhkan sekitar 1.061 orang dan ada kesempatan sebesar 20%
untuk warga sekitar agar terjadi pelibatan. Dampak yang ditimbulkan terhadap sikap
dan persepsi masyarakat bersifat positif kecil namun penting untuk dikelola
• Berdasarkan hasil telaahan secara holistik tersebut di atas, maka diperoleh jenis
dampak penting yang harus dikelola. Dampak penting terhadap berbagai komponen
lingkungan (+/–) tersebut seluruhnya merupakan dampak yang terjadi secara
individu baik dampak primer, sekunder, tersier dan selanjutnya.
• Perubahan terhadap komponen lingkungan yang terkena dampak rencana kegiatan
pembangunan RS Indriati Yogyakarta akan dikelola sehingga kualitasnya dapat
kembali seperti sedia kala (rona lingkungan awal). Pada peraturan perundang-
undangan mengenai lingkungan hidup dijelaskan bahwa pengelolaan lingkungan
hidup dimaksudkan untuk mencegah, menanggulangi, meningkatkan kembali
kualitas lingkungan hidup yang terkena dampak.
• Komponen-komponen lingkungan yang perlu dikelola selama dilaksanakan rencana
kegiatan pembangunan RS Indriati Yogyakarta ditentukan berdasarkan hasil
prakiraan dan evaluasi terhadap dampak besar dan penting. Adapun arahan dari
setiap tahap rencana kegiatan pembangunan RS Indriati Yogyakarta oleh PT. Delta
Merlin, terhadap komponen-komponen lingkungan hidup disajikan pada dokumen
RKL-RPL. tabel telaahan dan arahan pengelolaan.docx
• REKOMENDASI PENILAIAN KELAYAKAN LINGKUNGAN
Berdasarkan hasil evaluasi dampak penting terhadap rencana
pembangunan RS Indriati Yogyakarta dapat ditetapkan evaluasi kelayakan
lingkungan hidup sebagai berikut :
Penilaian Kelayakan Lingkungan Hidup.docx