Anda di halaman 1dari 4

Nama : Alfi Mashuril

Nim : P071333187018

Tugas Rekayasa Sanitasi aljeng kesling 2018

Review 3 permasalahan sanitasi dan cara penanganannya

1. Pencemaran Limbah Industri


A. Permasalahan
Pencemaran limbah industri logam terutama pada industri peleburan aki di
Desa Pesarean, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, sudah
sangat parah. Selain mencemari lingkungan, limbah itu juga telah berdampak
buruk pada masalah kesehatan masyarakat di sekitarnya. Limbah pengolahan
limbah yang berupa serbuk hanya dibuang di sekitar pemukiman. Selain
menimbulkan debu dan terhirup manusia, limbah juga meresap ke dalam tanah,
dan mencemari air warga. Masyarakat di wilayah itu banyak yang terkena
penyakit pernafasan.
Berdasarkan data Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Tegal, tumpukan
limbah telah mencapai 10.000 ton. Sementara itu berdasarkan data yang diperoleh
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyebutkan terdapat lima
anak di kawasan peleburan aki ini yang lahir dalam kondisi cacat (lumpuh dan
keterbelakangan mental). Dari segi fisik lingkungan, banyak tanaman yang mati
akibat terkena limbah.
Pencemaran limbah yang ada di kawasan tersebut sudah termasuk dalam
kategori parah. Hal itu antara lain terlihat dari hasil pengujian sampel darah
masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan itu. Dari hasil uji sampel daerah yang
dilakukan Pemerintah Provinsi Jateng tahun 2011 terhadap 50 warga Desa
Pesarean, tercatat sebanyak 46 orang telah tercemar timbal. Dari jumlah tersebut,
12 orang dalam kondisi bahaya.
Desa Pesarean, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal dinyatakan sebagai
daerah beracun. Kondisi tanah dan udara sudah sangat tercemar racun berat dari
bahan baku berbahaya Logam Timbal. Bahkan dari hasil uji laboraturium dinas
lingkungan hidup kebersihan dan pertamanan Kabupaten Tegal, telah ditemukan
kadar Sulfida (SO2). Debu dan timbalnya sudah diatas baku mutu yang
ditetapkan. Selain tercemar timbal, akibat usaha peleburan Aki juga menyebabkan
wilayah di sekitar tercemar limbah cair asam sulfat (H2S04). Bahkan kini udara di
kawasan tersebut sudah mengandung polusi dari bau sulfur yang tajam
menyengat.

B. Penanggulangan
Adapun solusi atau penanganan yang telah diterapkan oleh pemerintah
adalah dengan memindahkan para pelaku usaha di kawasan itu ke dalam
Perkampungan Industri Kecil (PIK), yang jauh dari permukiman. Selain itu BBPT
telah merumuskan strategi penanganan limbah dan strategi pemulihan lingkungan.
Rumusan strategi tersebut akan didiskusikan dengan masyarakat dan pelaku usaha
di Desa Pesarean, sebelum menjadi strategi penanganan limbah dan pemulihan
lingkungan. Namun solusi yang telah ada belum dapat menyelesaikan masalah,
sehingga perlu solusi lain untuk menghasilkan usaha yang produktif, tetapi tetap
sehat dan tidak membahayakan lingkungan. Hal ini dikarenakan permasalahan
limbah industri merupakan masalah kompleks, karena menyangkut masalah
sosial, teknologi, dan lingkungan. Sehingga diperlukan solusi yang lain antara lain
penempatan lokasi usaha yang jauh dari pemukiman penduduk, meningkatkan
pengetahuan masyarakat terutama para pekerja akan bahaya dan dampak limbah
terhadap kesehatan serta cara mengatasinya, peraturan pemerintah tentang industri
logam yang jelas dan tegas, dan menemukan cara atau metode pengolahan limbah
lumpur aki bekas yang tepat guna dan tepat tujuan.

2. Hygiene Makanan
A. Permasalahan
Kurangnya kepedulian pengelola tempat makan dan masyarakat tentang
higiene sanitasi pangan menjadi salah satu alasan masih ditemuinya masalah
keamanan pangan di Indonesia. Di samping itu, kurangnya pengawasan
Pemerintah, baik Pusat maupun Daerah mengenai pengelolaan tempat makan,
termasuk di antaranya soal sanitasi dan keamanan pangan pun menjadi masalah
. Padahal, sejumlah peraturan mengenai keamanan pangan dan sanitasi sudah
terbilang lengkap.
Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap kesehatan membuat
masyarakat kurang memperhatikan hygiene makanan, Contohnya didaerah
Karangwangkal Purwokerto banyak sekali warung-warung makan yang tidak
memperhatikan kebersihanan dan sanitasi makanan. Tak jarang warung makan
tidak mencuci pring dengan bersih kemudian tempat yang terbilang kurang
nyaman untuk makan. Banyaknya makanan kecil atau cemilan menggunakan
formalin dan borak yang dapat mengganggu kesehatan pembeli.

B. Penanggulangannya
Penangulangnya yaitu berupa tindakan preventif yang dapat dilakukan
oleh Pemerintah daerah terkait,d an pengelola warung makan. Upaya yang
dilakukan dapat berupa pembinaan dan pengawasan oleh Dinas Kesehatan
setempat dan juga melakukan kursus higienis sanitasi makan bagi penjamah
makan maupun pengelola warung. Selain itu perlu diadakan sosialisasi tentang
persyaratan higiene sanitasi rumah makan atau warung makan dengan baik. Bagi
pengelola warung makan sebaiknya memasang poster atau tulisan tentang higiene
sanitasi makan. Sehingga diharapkan dapat menimbulkan kesadaran dan perilaku
baik dalam menjaga kualitas kehigienisan makanan.

3. Limbah Cair Hotel


A. Permasalahan
Usaha perhotelan yang berkembang cepat, limbah rumah tangga yang
semakin berlimpah mengakibatkan timbulnya pencemaran yang semakin
meningkat dari tahun ke tahun. Limbah cair yang berasal dari hotel dapat
digolongkan sebagai limbah domestik atau limbah rumah tangga. Namun
perbedaannya adalah limbah yang berasal dari hotel jauh lebih banyak
daripada limbah yang berasal dari rumah tangga. Kurangnya kesadaran
pengelola hotel terhadap limbah cair yang dihasilkan menambah dilema bagi
pengelolaan pencemaran lingkungan. Akibatnya sungai dan pemukiman
masyarakat ikut terdampak oleh limbah hotel terkhusus area pemukiman
padat penduduk, ditambah lagi banyak hotel yang mengalirkan limbah cair
nya kesaluran kota sehingga menyebabkan pencemaran dan berakibat banjir
ketika hujan dating. Untuk itu lah perlu adanya kesadaran phak pengelola
hotel dalam pengelolaan limbah cair yang dihasilkan

B. Penanggulangannya
Salah satu cara yang dilakukan untuk menangani limbah cair hotel adalah
dengan system pengelolaan menggunakan Instalasi pengelolaan air imbah
komunal. Salah satu system IPAL yang saat ini cocok digunakan dalam mengolah
limbah cair hotel adalah STP atau IPAL bioreactor anaerob- aerob dengan
beberapa bagian pengolahan dan treatment yang dinilai mampu menurunkan kadar
limbah cair dengan menace kepada standart baku mutu air limbah dan mampu
mengatasi masalah pencemaran yang diakibatkan oleh limbah cair hotel.

Anda mungkin juga menyukai