Anda di halaman 1dari 18

KONSEP DASAR

KESEHATAN REPRODUKSI

Rika Astria rishel, SST


1/5/2020 1
Sejarah

 Th 1990-an → pandangan baru ttg


seksualitas & kespro laki-laki & perempuan
Wallstam, 1997)

Konferensi wina (1993)
: hak asasi perempuan & anak perempuan
adalah mutlak, terpadu & mrp bagian HAM.

1/5/2020 2
Sejarah

Th 1990-an

Wina 1993
ICPD Kairo
1994
FWCW 1995

ICPD + 5
1999

1/5/2020 3
ICPD Kairo (1994)
“International Conference Population and
Development”
► fokus pembangunan beralih dari pencapaian
target populasi tertentu ► penstabilan
pertumbuhan penduduk yg berorientasi pd
kepentingan pembangunan manusia.

Setiap negara meningkatkan status kes,


pendidikan dan hak individu, khususnya u
perempuan dan anak-anak,
mengintegrasikan program KB dlm agenda
kes perempuan yg lebih luas.

1/5/2020 4
Konferensi perempuan ke-empat
sedunia di Beijing (FWCW) 1995
Komitmen thd kesetaraan, pengembangan dan
perdamaian bagi seluruh perempuan di dunia.

 12 area kritis
kepedulian: 1. Pengambilan
1. Kemiskinan keputusan
2. Pendidikan & pelatihan 2. Mekanisme
Institusional
3. Kesehatan
3. HAM
4. Kekerasan
4. Media
5. Konflik bersenjata
5. Lingkungan
6. Ekonomi 6. Diskriminasi

1/5/2020 5
Telaah Lima Tahunan (ICPD+5
1999)
 Membahas kemajuan dan kegagalan
pemerintah dalam melaksanakan
kebijakan terkait pembangunan dan
kependudukan.
 Isu seksulitas remaja dan aborsi
 Kontrasepsi darurat
 Target baru 2015 u mengukur
penerapan ICPD

1/5/2020 6
Target Baru 2015
 Akses terhadap pendidikan dasar th 2015
 Semua fasilitas kes menyediakan metode KB
aman & efektif, pely kebidanan, pencegahan &
penanganan ISR dan IMS serta metoda
pelindung PI lagsung atau rujukan.
 Mengurangi kesenjangan antara pemakaian
kontrasepsi dg proporsi individu yg ingin
membatasi jml anak atau menjarangkan
kehamilan, tanpa mengunakan target.
 Memastikan 100% persalinan dg nakes
 Pelayanan pencegaha HIV untuk laki-laki dan
perempuan muda usia 15- 24 th, termasuk
penyediaan kondom laki-laki dan perempuan
dg sukrela, konseling & tindak lanjut.
1/5/2020 7
Defenisi

 WHO:
Suatu keadaan sejahtera fisik, mental
dan sosial yang utuh bukan hanya
bebas dari penyakit atau kecacatan
dalam segala aspek yang
berhubungan dengan sistem
reproduksi, fungsi dan prosesnya.

1/5/2020 8
 Depkes RI, 2000
Suatu keadaan sehat secara
menyeluruh mencakup fisik, mental
dan kehidupan sosial yang berkaitan
dengan alat, fungsi serta proses
reproduksi yang pemikiran kesehatan
reproduksi bukannya kondisi yang
bebas dari penyakit melainkan
bagaimana seseorang dapat memiliki
kehidupan seksual yang aman dan
memuaskan sebelum dan sesudah
menikah.

1/5/2020 9
Kesehatan Seksual

 Merupakan keharmonisan hubungan


antar manusia, dimana setiap
individu merasa nyaman dengan
seksualitasnya dan mampu
mengkomunikasikan perasaan dan
kebutuhan-kebutuhan seksualnya
serta menghormati kebutuhan
seksual orang lain.

1/5/2020 10
Ruang Lingkup
 ► sangat luas, karena mencakup
keseluruhan kehidupan manusia
sejak lahir hingga mati.
 Dalam uraian ► digunakan
pendekatan siklus hidup (live-cycle
approach), sehingga diperoleh
komponen pelayanan yang nyata dan
dapat dilaksanakan.

1/5/2020 11
Ruang lingkup Kesehatan Reproduksi
meliputi:
1. Kesehatan ibu dan bayi baru lahir
2. Keluarga berencana
3. Pencegahan dan penanggulangan
ISR termasuk PMS, HIV?AIDS
4. Pencegahan dan penanggulangan
komplikasi aborsi
5. Kesehatan reproduksi remaja
6. Kanker pada usia lanjut dan
osteoporosis
1/5/2020 12
 Untuk menanggulangi masalah kespro, sejak
th 1996 pemerintah Indonesia mengadopsi
Paket Kesehatan Reproduksi Essensial (PKRE)
dan Paket Kesehatan Reproduksi
Komprehensif (PKRK)
 Empat komponen utama PKRE, yaitu:
1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
2. Keluarga Berecana
3. Pengobatan ISR/IMS-HIV/AIDS terpadu
4. Konseling dan pelayaan Kesehatan Reproduksi
Remaja (KRR)
Sedangkan PKRK terdiri dari komponen PKRE
dilengkapi dengan komponen kelima, yaitu:
5. Konseling dan pelayanan kespro bagi usia
lanjut
1/5/2020 13
Hak-hak reproduksi
 WHO:
“Bahwa setiap orang tanpa
memandang perbedaan kelas sosial,
suku, umur, agama, mempunyai hak
yang sama dengan pasangannya untuk
memutuskan secara bebas dan
bertanggungjawab mengenai jumlah
anak, jarak kelahiran serta
menentukan waktu kelahiran dan
dimana akan melahirkan”

1/5/2020 14
ICPD(international conference for
population& development 1994
Kairo
1. Hak pasangan dan individu untuk
menentukan secara bebas dan
bertanggungjawab jumlah dan jarak
kelahiran anak-anaknya.
2. Hak untuk mendapatkan pelayanan
dan informasi tentang kesehatan
seksual dan reproduksi yang
berkualitas
3. Hak untuk membuat keputusan yang
terbebas dari diskriminasi, paksaan
atau kekerasan.
1/5/2020 15
PKBI(perkumpulan keluaraga berencana
indonesia ) , 12 hak-hak reproduksi

1. Hak untuk hidup


2. Hak untuk mendapatkan kebebasan
dan keamanan
3. Hak atas kesetaraan dan terbebas dari
segala bentuk diskriminasi
4. Hak privasi
5. Hak kebebasan berfikir
6. Hak atas informasi dan edukasi
7. Hak memilih untuk menikah atau tidak
serta untuk membentuk dan
merencanakan sebuah keluarga

1/5/2020 16
Lanjutan….
 Hak untuk memutuskan apakah ingin
dan kepan punya anak
 Hak atas pelayanan dan proteksi
kesehatan
 Hak untuk menikmati kemajuan ilmu
pengetahuan
 Hak atas kebebasan berserikat dan
berpartisipasi dalam arena politik
 Hak untuk terbebas dari kesakitan
dan kesalahan pengobatan
1/5/2020 17
TUGAS
INDIVIDUAL

 Tengah Semester
Membuat kliping kasus yang
berhubungan dengan kes.
Reproduksi.
 Akhir Semester
Membuat makalah yang berhubungan
dengan kesehatan reproduksi

1/5/2020 18

Anda mungkin juga menyukai