PPT Kista Ovarium
PPT Kista Ovarium
2. Epidemiologi
3. Etiologi
6. Manifestasi klinis
7. Pemeriksaan Penunjang
8. Diagnosis
Tidak menyebabkan nyeri, tetapi jika membesar dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan
jarang menimbulkan gangguan menstruasi. Pemeriksaan abdomen dan vagina secara periodik
akan dapat mendeteksi kista ini. Kista tanpa nyeri di tempat ovarium, atau meluas ke abdomen,
yang dengan palpasi bersifat kistik sampai padat, memberi tanda kista ovarium.
.
Diagnosis dapat dikonfirmasi dengan skening ultrason abdomen Apabila
pada pemeriksaan ditemukan kista di rongga perut bagian bawah dan atau di
rongga panggul, maka setelah diteliti sifat-sifatnya (besarnya, lokalisasi,
permukaan, konsistensi, apakah dapat digerakkan atau tidak), maka perlu
ditentukan jenis kista tersebut. Pada kista ovarium biasanya uterus dapat diraba
tersendiri, terpisah dari kista.
Jika kista ovarium terletak di garis tengah dalam rongga perut bagian
bawah dan kista itu konsistensinya kistik, perlu dipikirkan adanya kehamilan
atau kandung kemih penuh, sehingga pada anamnesis perlu lebih cermat dan
disertai pemeriksaan tambahan. Apabila sudah ditentukan bahwa kista yang
ditemukan ialah kista ovarium, maka perlu diketahui apakah kista itu bersifat
neoplastik atau nonneoplastik.
Kista nonneoplastik umumnya tidak menjadi besar, dan diantaranya pada
suatu waktu biasanya menghilang sendiri.
8. Penatalaksanaan
9. Komplikasi
a) Torsi
b) Ruptur
c) Perdarahan
d) Menjadi Keganansan yaitu kista dermoid dan akan tetapi dalam
persentase yang relatif sedikit.
10. Prognosis
Prognisis dari kista jinak sangat baik. Kista jinak tersebut dapat tumbuh
di jaringan sisa ovarium atau di ovarium kontralateral. Kematian disebabkan
karena karsinoma ovari ganas berhubungan dengan stadium saat terdiagnosis
pertama kali dan pasien dengan keganasan ini sering ditemukan sudah dalam
stadium akhir. Angka harapan hidup dalam 5 tahun rata-rata 41.6%.
STATUS PASIEN
Identitas pasien
Nama : Ny. N
Umur : 24 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Alamat : SP.III Tapung
No. MR : 108835
Anamnesis
Keluhan utama:
Nyeri perut bagian bawah sejak 1 bulan yang lalu
Riwayat menstruasi :
Menarche pada umur 12 tahun, siklus 28 hari, lama hari, ganti pembalut
2-3 /hari, dan tidak ada rasa nyeri saat menstruai,
HPHT: 05-10-2014
Riwayat perkawinan :
Pernikahan 1x, lama pernikahan 7 tahunmenikah usia 17 tahun
Riwayat Kehamilan :
Tahun 2007, aterm, melahirkan di rumah, lahir spontan dan ditolong
oleh bidan, BBL 3000 gr
Riwayat kontrasepsi :
Tidak pernah memakai KB
RPD :
Tekanan darah tinggi (-), DM (-), riwayat penyakit jantung (-), asma (-)
alergi (-)
Follow up pertama
15 September 2014
S : Nyeri perut (+), nyeri ari-ari (-), mual (-), muntah (-), BAK (+)
O : TD : 100/70 mmHg
HR : 72x/m
RR :20x/m
T : 36,7OC
A : Suspect Kista dermoid
P:
- IVFD RL 20 tts/m
- Os rencana laparotomy tgl 16 september dengan dr. Arvan
- Persiapan operasi
- Diit MBTKP
- Cek Lab
Follow up kedua
Jam 15.00 WIB
16 September 2014
S : Nyeri luka operasi (+)
Jam 05.30 WIB
O : TD : 120/70 mmHg
S : Nyeri perut (+), nyeri ari-ari (-),
HR : 72x/m
mual (-), muntah (-), BAK (+)
RR :20x/m
O : TD : 110/70 mmHg
T : 36,7 OC
HR : 78x/m
A : Post laparotomy a/I kista dermoid
RR :20x/m
P:
T : 36,8 OC
- IVFD RL 20 tts/m
A : Suspek Kista dermoid
- Drip analgetik
P:
- DC (+)
- IVFD RL 20 tts/m
- Puasa 2 jam post op
- Inj. Cefotaxime 2x1
- Inj. Ketorolac 2x1
- Inj. Asam traneksamat 2x1
- Infus metronidazol 2x1
- Os rencana laparotomy dengan dr. Arvan
Follow up ketiga
17 September 2014
S : Nyeri luka operasi (+), mual (-), muntah (-), BAK (+), nyeri kepala (-),
mobilisasi (-)
O : TD : 100/60 mmHg
HR : 72x/m
RR :18x/m
T : 36,8 OC
A : Post laparotomy a/I Kista dermoid
P:
IVFD RL 20 tts/m
DC (+)
Diit MBTKP
Bedrest
Follow up keempat
18 September 2014
S : Nyeri luka operasi (+), mual (-), muntah (-), BAK (+), nyeri kepala (-),
mobilisasi (+)
O : TD : 110/70 mmHg
HR : 78x/m
RR :18x/m
T : 36,7 OC
A : Post laparotomy a/I Kista dermoid
P:
IVFD RL 20 tts/m
Up DC
Diit MBTKP
Mobilisasi (+)
Follow up kelima
19 September 2014
S : Nyeri luka operasi (+), mual (-), muntah (-), BAK (+), nyeri kepala (-),
mobilisasi (+)
O : TD : 120/80 mmHg
HR : 78x/m
RR :18x/m
T : 37,2 OC
A : Post laparotomy a/I Kista dermoid
P:
IVFD RL
Diit MBTKP
Mobilisasi (+)
Follow up keenam
20 September 2014
S : Nyeri luka operasi (+), mual (-), muntah (-), BAK (+), nyeri kepala (-),
mobilisasi (+)
O : TD : 110/70 mmHg
HR : 76x/m
RR :20x/m
T : 36,7 OC
A : Post laparotomy a/I Kista dermoid
P:
IVFD RL
Diit MBTKP
Mobilisasi (+)
Pembahasan
Terima kasih