Anda di halaman 1dari 55

Konsep bayi baru lahir

Oleh:
Fadliyana Ekawaty
Pendahuluan
• Angka kematian bayi mrp masalah kesehatan
di berbagai negara
• Di Indonesia sebagai faktor penyumbang
terbesar
• Periode BBL mrp periode ktitis: bayi
beradaptasi
• Penyebab kematian: masalah pernafasan,
Prematuritas, infeksi
Definisi
Bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi yang baru
lahir sampai usia 28 hari, baik yang sakit
maupun yang sehat

Periode setelah lahir (neonatal ) dibagi menjadi :


- neonatal dini (early neonatal) yaitu usia 0-7
hari
Post neontal yaitu 8-28 hari
( Rustina, 2015)
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir
dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu
dari berat badan lahir 2500 gram sampai dengan
4000 gr.

Bayi baru lahir merupakan individu yang sedang


bertumbuh dan harus melakukan penyesuaian
diri dari kehidupan intrauterin ke kehidupan
ekstrauterin.
Klasifikasi BBL:
• Neonatus menurtu masa gestasi:
a. Kurang bulan (preterm infant: < 259 hari (37
minggu)
b. Cukup bulan (term infant) : 259-294 hari (37-
42 minggu)
c. Lebih bulan (post term infant): > 294 hari (42
mgu atau lebih)
• Neonatus menurut berat lahir
a. Berat lahir rendah : < 2500 gram
b. Berat lahir cukup : 2500-4000 gram
c. Baerat lahir lebih : < 4000 gram
Kriteria Bayi Normal:
• Masa gestasi cukup bulan: 37-40 minggu
• Berat lahir 2500-4000 gram
• Panjang badan waktu lahir 48 – 52 cm
• Lingkar Dada: 30-38 cm
• Lingkar kepala: 33-35 cm
• Warna kulit merah muda / pink
• Kulit diliputi verniks caseosa
• Lanugo tidak seberapa lagi hanya pada bahu dan
punggung
• Pada dahi jelas perbatasan tumbuhnya rambut kepala
• Bayi kelihatan montok karena jaringan lemak di bawah
kulit cukup
• Tulang rawan pada hidung dan telinga sudah tumbuh
jelas
• Kuku telah melewati ujung jari
• Menangis kuatRefleks menghisap baik
• Pernapasan berlangsung baik (40-60 kali/menit)
• Pergerakan anggota badan baik
• Alat pencernaan mulai berfungsi sejak dalam
kandungan ditandai dengan adanya / keluarnya
mekonium dalam 24 jam pertama
• Alat perkemihan sudah berfungsi sejak dalam
kandungan ditandai dengan keluarnya air
kemih setelah 6 jam pertama kehidupan
• Pada bayi laki-laki testis sudah turun ke dalam
skrotum dan pada bayi perempuan labia
minora ditutupi oleh labia mayora
• Refleks hisap, menelan dan morro sudah baik
• Anus berlubang
PENILAIAN/PENGKAJIAN AWAL BAYI BARU LAHIR

• Apakah bayi cukup bulan ?


• Apakah air ketuban jernih, tidak bercampur mekonium
?
• Apakah bayi menangis atau bernapas ?
• Apakah tonus otot bayi baik ?

Jika bayi cukup bulan dan atau air ketuban bercampur


mekonium dan atau tidak menangis atau tidak bernafas
atau megap-megap dan atau tonus otot tidak baik
lakukan langkah resusitasi. (APN. 2008)
APGAR SCORE

sebuah metode yang diperkenalkan pertama kali


pada tahun 1952 oleh Dr. Virginia Apgar sebagai
sebuah metode sederhana untuk secara cepat
menilai kondisi kesehatan bayi baru lahir sesaat
setelah kelahiran.
• Pengkajian nilai apgar dilakukan pada menit
pertama dan menit ke 5 setelah proses kelahiran
• Menit pertama: menilai proses adaptasi bayi baru
lahir
• Menit ke lima: memberikan informasi tentang
status sistem susunan syaraf pusat (Ricci, 2009)
• Jumlahkan semua nilai menit pertama dan kelima
Interpretasi nilai Apgar
Jumlah skor Inerpretasi Catatan
7-10 Bayi normal

4-6 Agak rendah Memerlukan tindakan


(mengalami asfiksia medis spt penyedotan
sedang) lendir yang menyumbat
jalan napas, atau
pemberian oksigen untuk
membantu bernapas.

0-3 Sangat rendah Memerlukan tindakan


(mengalami asfiksia berat) medis yang lebih intensif
Penanganganan bayi baru lahir
berdasarkan nilai Apgar
Nilai apgar 5 menit pertama Penanganan
0-3 - Tempatkan ditempat hangat dengan
lampu sebagai sumber penghangat
- Pemberian oksigen.
- Resusitasi
- Stimulasi rujuk

4-6 Tempatkan dalam tempat yang hangat.


Pemberiak oksigen
Stimulasi taktil
7-10
Dilakukan penatalaksanaan sesuai drngan
bayi normal.
PENILAIAN BAYI UNTUK TANDA-TANDA
KEGAWATAN
Bayi baru lahir sakit apabila mempunyai salah satu atau
beberapa tanda-tanda berikut:
• Sulit minum
• Sianosis sentral (lidah biru)
• Perut kembung
• Periode apneu
• Kejang/periode kejang-kejang kecil
• Merintih
• Perdarahan
• Sangat kuning
• Berat badan lahir < 1500 gram
Penanganan BBL:
1. Membersihkan Jalan nafas
2. Memotong dan merawat tali pusat
3. Mempertahankan suhu tubuh bayi
4. Memberi vitamin K
5. Memberi obat tetes/salep mata
6. Identifikasi bayi
7. Pemantauan BBL
8. Pemberian imunisasi HB0
Membersihkan jalan nafas:
Apabila bayi tidak segera menangis:
a. Letakkan bayi pada posisi telentang di
tempat yang datar dan hangat
b. Posisikan kepala di atur lurus sedikit
tengadah ke belakang
c. Bersihkan rongga hidung, rongga mulut dan
tenggorokan bayi
d. Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3
kali atau gosok kulit bayi dengan kain
Memotong dan Merawat Tali pusat
• Tali pusat dipotong 5 cm dari dinding perut
bayi dengan gunting steril dan diikat dengan
pengikat steril. Pastikan sebelum mmeotong
tali pusat, tali pusat sudah di klem utk
mencegah perdarahan
Mempertahankan suhu tubuh bayi
Cara/proses kehilangan panas tubuh pada bayi baru lahir (Knobel & Holditch-
Davis, 2007)
• Evaporasi yaitu proses kehilangan panas melalui cara penguapan oleh
karena temperatur lingkungan lebih rendah dari pada temperatur tubuh
(bayi dalam keadaan basah, tidak dikeringkat, tidak diselimuti).

• Konduksi yaitu proses kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung


objek yang lebih dingin (misal: bayi diletakkan ditempt tidur dingin,
timbangan atau tangan pemberi asuhan dingin)

• Konveksi yaitu proses penyesuaian suhu tubuh melalui sirkulasi udara


terhadap lingkungan, mis: Bayi ditidurkan didepan jendela atau dibawah
kipas angin

• Radiasi yaitu perpindahan panas dari bayi ke objek lain tanpa kontak
langsung, misal: bayi ditempatkan di ruangan yang dingin
Cara mencegah terjadinya kehilangan
panas pada BBL:
• Keringkan tubuh bayi tanpa membersihkan
verniks.
• Letakkan bayi agar terjadi kotak kulit ibu ke
kulit bayi.
• Selimuti ibu dan bayi dan pakaikan topi di
kepala bayi.
• Jangan segera menimbang atau memandikan
bayi baru lahir
Memberikan vit.A
• Untuk mencegah terjadinya perdarahan,
semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan
perlu dibreri vit K peroral 1 mg/he selama 3
hari, bayi resti diberi 0,5-1 mg IM
Memberi obat tetes mata
Pencegahan penyakit Klamida
• 5 jam setelah lahir
• Eritromicyn 0,5%
• Atau tetraciklin 1%
Identifikasi dan pemantauan BBL
Pemantauan 2 jam postpartum:
1. Kemampuan menghisap kauat atau lemah
2. Bayi tampakk aktif atau lunglai
3. Bayi kemerahan atau biiru
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam asuhan
pada bayi baru lahir menurut APN (2008):

• Persiapan kebutuhan resusitasi untuk setiap bayi dan


siapkan rencana untuk meminta bantuan, khususnya bila
ibu tersebut memiliki riwayat eklamsia, perdarahan,
persalinan lama atau macet, persalinan dini atau infeksi.

• Jangan mengoleskan salep apapun atau zat lain ke tali


pusat. Hindari pembungkusan tali pusat. tali pusat yang
tidak tertutup akan mengering dan puput lebih cepat
dengan komplikasi yang lebih sedikit.
• Bila memungkinkan jangan pisahkan ibu
dengan bayi dan biarkan bayi bersama ibunya
paling sedikit 1 jam setelah persalinan.
• Jangan tinggalkan ibu dan bayi seorang diri
dan kapanpun
Prinsip yang harus diterapkan pada
BBL normal
• Cegah kehilangan panas berlebihan.
• Bebaskan jalan nafas.
• Rangsangan taktil.
• Laktasi (dimulai dalam waktu 30 menit
pertama).
INTERAKSI IBU - BAYI

Bonding Ikatan Bathin


 Daya tarik awal/dorongan untuk terjadinya ikatan
batin antara ortu dan bayinya (Bobak 2000)
 Hubungan yang berawal dari saling memikat diantara
orang-orang seperti antara ortu dan anak ketika
pertama kali bertemu (Brazelton, 1978)
 Langkah awal untuk saling tertarik dan berespon
antara ortu dan bayi serta merupakan dasar untuk
menciptakan kasih sayang dan menerima bayinya
sebagai anggota keluarga
Mulhariah/BBL/2009 36
Bonding

Prinsip-prinsip:
 Waktu : Menit/jam pertama kelahiran
 Optimal pada kala IV
 Respon spesifik ortu-bayi
 Ada umpan balik ortu-bayi
 Awal penentu perkembangan masa depan

Mulhariah/BBL/2009 37
Bonding

• Proses terjadinya bonding merupakan ikatan


mutualistik ibu-bayi
• Signaling behavior
• Fase perkenalan

Mulhariah/BBL/2009 38
Penilaian Bonding

• Skoring Gray
• Standardisasi cara mengevaluasi interaksi
orangtua-bayi
• Observasi cara ibu melihat, apa yang ia
katakan, dan apa yang ia lakukan pada
periode perinatal
• Dilakukan segera setelah lahir hingga 2 -3
hari periode postpartum

Mulhariah/BBL/2009 39
Reaksi Ibu

• Bonding diperkuat melalui penggunaan


respon sensual, meliputi:

 Sentuhan
 Kontak mata
 Suara
 Aroma

Mulhariah/BBL/2009 40
Reaksi bayi

• Tahap reaktif tingkat I (30 menit)


 Mata terbuka
 fokus pada wajahdan suara ibu
Refleks isap kuat

Saat yang tepat untuk memulai proses menyusui

Mulhariah/BBL/2009 41
Reaksi bayi
• Tahap inaktif (2 -4 jam)
 Fase tidur
 Sulit di bangunkan
• Tahap reaktif tingkat II (6 jam)
 Aktif kembali
 Keinginan menyusui

Mulhariah/BBL/2009 42
Attachment
• Satu perasaan satu sama lain yang paling
mendasar ketika ada perasaan keterkaitan
tanggung jawab dan kepuasan (Stanton, 1983)
• Suatu perasaan kasih sayang atau kesehatan
yang mengikat antara satu orang dengan
orang lain
• Attachment adalah unik, spesifik dan
memerlukan kesabaran (Klaus, Kennel, 1970)

Mulhariah/BBL/2009 43
Prinsip attachment

• Memberikan kasih sayang dengan perasaan


puas dan senang

• Ibu menjadi penting dan bermakna

Mulhariah/BBL/2009 44
Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

IMD adalah proses membiarkan bayi dengan


nalurinya sendiri menyusu dalam 1 jam
pertama setelah lahir, bersamaan dengan
kontak kulit (skin to skin contact) antara kulit
ibu dengan kulit bayinya
Manfaat IMD
• Menurunkan resiko kedinginan
• Membuat pernafasan dan detak jantung
menjadi normal
• Bayi akan memiliki kemampuan melawan
bakteri
• Bayi mendapat kolostrum dengan konsentrasi
protein dan imunoglobulin paling tinggi
• Mendukung keberhasilan ASI ekslusif
• Membantu pengeluaran plasenta dan
mencegah perdarahan
• Membantu bayi agar memiliki keahlian makan
di waktu selanjutnya
• Ibu dan ayah akan sangat bahagia bertemu
dengan bayinya pertama kali di dada ibunya .
Respon Ayah dan keluarga
Respon Positif:
- Ayah dan klg menyambut kelahiran bayi
dengan bahagia
- Ayah bertambah giat untuk memnuhi
kebutuhan bayi dengan baik
- Ayah dan klg melibatkan diri dalam perawatan
bayi
- Perasaan sayang terhadap ibu yang telah
melahirkan bayi
Respon Negatif:
- Kelahiran bayi tidak diinginkan karena jenis
kelamin yang tidak diinginkan
- Kurang berbahagia karena kegagalan KB
- Perhatian ibu pada bayi yg berlebihan yg
menyebabkan ayah merasa kurang mendapat
perhatian
- Rasa malu baik bagi ibu dan klg krena anak
lahir cacat
• Faktor ekonomi mempengaruhi perasaan
kurang senag (biaya hidup)
• Anak yang dilahirkan dari hubungan terlarang
shg menimbulkan malu dan aib bg klg
Sibling Rivarly
dapat diartikan sebagai persaingan antara
saudara kandung. Respon yg NORMAL

Anak merasa ada ancaman gangguan yg


mengganggu kestabilan hubungan klg dengan
saudara baru
Mengatasi sibling rivarly:
• Tidak membandingkan antara anak satu sama lain.
• Membiarkan anak menjadi diri pribadi mereka sendiri.
• Menyukai bakat dan keberhasilan anak-anak Anda.
• Membuat anak-anak mampu bekerja sama daripada
bersaing antara satu sama lain.
• Memberikan perhatian setiap waktu atau pola lain
ketika konflik biasa terjadi.
• Mengajarkan anak-anak Anda cara-cara positif untuk
mendapatkan perhatian dari satu sama lain.
• Bersikap adil sangat penting, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan anak.
Sehingga adil bagi anak satu dengan yang lain berbeda.
• Merencanakan kegiatan keluarga yang menyenangkan bagi semua orang.
• Meyakinkan setiap anak mendapatkan waktu yang cukup dan kebebasan
mereka sendiri.
• Orang tua tidak perlu langsung campur tangan kecuali saat tanda-tanda
akan kekerasan fisik.
• Orang tua harus dapat berperan memberikan otoritas kepada anak-anak,
bukan untuk anak-anak.
• Orang tua dalam memisahkan anak-anak dari konflik tidak menyalahkan
satu sama lain.
• Jangan memberi tuduhan tertentu tentang negatifnya sifat anak
• Kesabaran dan keuletan serta contoh-contoh yang baik dari perilaku orang
tua sehari-hari adalah cara pendidikan anak-anak untuk menghindari
sibling rivalry yang paling bagus.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai