OLEH KELOMPOK 7:
Kana puspita
Devita sari
Cut nurul azmi
Meriyelsa purinda sari
Sabrina
DDST (Denver Devplopmant Screening
Test) adalah salah satu
metode screening terhadap kelainan
perkembangan anak. Tes ini bukanlah tes
diagnostik atau tes IQ. (Soetjiningsih,
1998).
Definisi
DDST digunakan untuk menaksir perkembangan personal
sosial, motorik halus, bahasa dan motorik kasar pada anak
DDST adalah metode test yang paling banyak digunakan
untuk masalah perkembangan anak
Denver II dapat digunakan untuk berbagai tujuan, antara
lain :
1. Menilai tingkat perkembangan anak sesuai dengan usianya
2. Menilai tingkat perkembangan anak yang tampak sehat
3. Menilai tingkat perkembangan anak yang tidak
menunjukan gejala kemungkinan adanya kelainan
perkembangan
4. Memastikan anak yang diduga mengalami kelainan
perkembangan
5. Memantau anak yang beresiko mengalami kelainan
perkembangan umur 1 bulan sampai 6 tahun.
Fungsi DDST
Terdiri dari 125 tugas perkembangan. Tugas yang diperiksa setiap
kali skrining hanya berkisar 25-30 tugas Ada 4 sektor
perkembangan yang dinilai :
1. Personal Social (perilaku sosial)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri,
bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.
2. Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk
mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-
bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi
memerlukan koordinasi yang cermat.
3. Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara,
mengikuti perintah dan berbicara spontan
4. Gross motor (gerakan motorik kasar)
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.
Pelaksanaan Test
Penting untuk orang tua
1.Diberitahu bahwa ini bukan test IQ
2.Beritahu tujuan test
3.Beritahu ortu bahwa pemeriksaan tidak
mengharapkan anak dapat melakukan semua
tugas yang diberikan kepada anak
Penting untuk pelaksana test
1.Item-item test sebaiknya disajikan secara
fleksibel.
2.Jumlah item yang dinilai tergantung pada
lama waktu tersedia, yang terpenting
pelaksanaanya mengacu pada tujuan test,
yaitu mengidentifikasi perkembangan anak
dan menentukan kemampuan anak yang
relatif lebih tinggi.
Penilaian apakah lulus (Passed: P), gagal (Fail: F),
ataukah anak tidak mendapat kesempatan
melakukan tugas (No Opportunity: N.O). Kemudian
ditarik garis berdasarkan umur kronologis, yang
memotong garis horisontal tugas perkembangan pada
formulir DDST. Setelah itu dihitung pada masing-
masing sektor, berapa yang P dan berapa yang F,
selanjutnya berdasarkan pedoman, hasil tes
diklasifikasi dalam
1.normal,
2.abnormal,
3.meragukan (Questionable) dan
4.tidak dapat dites (Untestable).
Penilaian DDST
1.Faktor Genetik
Termasuk faktor genetik antara lain adalah berbagai faktor
bawaan yang normal dan patologik, jenis kelamin, suku bangsa
atau bangsa. Seperti sindrom Down, sindrom Turner yang
disebabkan oleh kelainan kromosom.
2.Faktor Lingkungan
Faktor Lingkungan Pra natal, antara lain:
◦ Gizi ibu pada waktu hamil
◦ Mekanis (trauma dan cairan ketuban yang kurang, posisi janin)
◦ Toksin / zat kimia (zat teratogen: obat-obatan teralidomide, pkenitoin,
methadion, obna-obat anti kanker)
◦ Endokrin (defisiensi hormon somatotropin, hormon plasenta, hormon tiroid,
insulin)
◦ Radiasi
◦ Infeksi (Torch, Varisela, Coxsakie, Echovirus, Malaria, Lues, HIV, polio,
campak, teptospira, virus influenza, virus hepatitis)
◦ Stres
◦ Imunitas
◦ Anoksia embrio