Anda di halaman 1dari 26

KELOMPOK 3:

ASILLA ADIN HANUN NABILAH (06)


FERDY RISTIAN NUGRAHA (10)
MAHFUDDIN HIKMATYAR (13)
Kondisi darurat memungkinkan motor
tiga phasa, bisa dioperasikan dengan
supply tegangan satu phasa.

Terminal motor dihubungkan secara


segitiga, yaitu terminal U1 dikopel W2,
V1 dikopel U2, W1 dikopel V2, dan
ditambahkan kondensator sebagai
penggeser phasa .

Untuk mendapatkan putaran ke kanan


kondensator disambungkan terminal U1
dan W1, sedangkan untuk putaran ke kiri
kondensator disambungkan terminal V1
dan W1. Daya beban maksimum hanya
70% dari daya nominal name plate
1. Motor induksi pada nameplate tertera frekuensi 50 Hz,
putaran rotor 1.450 rpm memiliki jumlah kutub 2 buah.
Hitung besarnya putaran medan magnet putar pada stator dan
slip motor induksi tersebut.
Jawaban :
a) Ns = 120 x 50 Hz
2
= 3.000 Rpm
b) % slip = 3.000 Rpm - 1.450 Rpm X 100%
3.000 Rpm
= 51,6%
2. Nameplate motor induksi tertera daya output 7,5
kW, tegangan 400 V dan arus 18 A, cos ϕ 0,85.
Putaran motor 1.440 Rpm. Dapat dihitung daya
input, efisiensi motor dan momen torsi motor
tersebut.

Jawaban :
Daya output motor = 7,5 Kw
a) Pinput = √3 x V x I x cos φ
= √3 x 400 x 18 x 0,85
= 10600,15 watt
= 10,6 Kw
b)

ᶯ = Pout x 100%
P
= (7,5/10,6) x 100%
= 70,75%

c) M = Pout = Pout
ϖ 2. π.n
= 7500
2. π. 1440
60
= 49 Nm
3. Nameplate motor induksi dengan daya output 5,5 kW,
tegangan 400 V dan arus 10,7 A, cos ϕ 0,88. Putaran motor
1.425 rpm. Bila motor tersebut dihubungkan dengan starting
DOL, hitung besarnya arus starting dan torsi startingnya.

Jawaban :
a) Pengasutan hubungan langsung (DOL) akan menarik arus 5
s/d 6 kali arus nominal.
Istart = 10,7 A x 5
= 53,5 A
b) M = Pout = Pout
ϖ 2. π.n
= 5500
2. π. 1425
60
= 36 Nm

Torsi starting = 36 x 1,96


= 70,56 Nm
4. Gambarkan pengawatan starting dengan bintang-segitiga, dan
jelaskan cara kerjanya saat pengasutan terjadi, terangkan
besarnya arus starting dan torsi starting yang dihasilkan.
Starting dengan methode bintang segitiga ini memanfaatkan penurunan tegangan
yang dicatu ke motor saat stator motor terhubung dalam rangkaian bintang. Pada
waktu start, yakni saat stator berada pada rangkaian bintang, arus motor hanya
mengambil sepertiga dari arus motor jika motor distart dengan metode DOL.
Peralihan dari rangkaian bintang ke rangkaian delta terjadi pada
kecepatan nD, yakni jika kecepatan motor sudah mencapai kira kira 80% dari
kecepatan nominal. Caranya dengan pengaktifan kontaktor segitiga dan pada saat
yang sama kontaktor bintang dibuat tidak aktif. Namun, sesaat motor sudah
terlepas dari rangkaian bintang tetapi masih belum terhubung ke rangkaian delta,
rotor masih berputar, demikian juga arus rotor masih mengalir di kumparan rotor.
Ada fluks magnetik sisa di rotor yang memotong kumparan stator. Sehingga terjadi
tegangan induksi ke stator yang frekuensinya tergantung dari kecepatan rotor saat
itu. Kecepatan rotor saat itu tergantung sekali pada beban. Saat motor terhubung ke
rangkaian delta, terjadilah arus inrush yang sangat besar, yang mana nilainya dapat
mencapai hingga 2000 % dalam durasi yang sangat pendek sekitar 200 ms (lihat
grafik di bawah ini). Hal ini terjadi karena adanya perbedaan fasa yang sangat
besar telah terjadi saat stator terhubung kembali ke jaringan listrik dalam rangkaian
delta dengan fluks dari rotor.
Berhubung torsi motor berbanding lurus dengan quadratis dari
tegangan, maka torsi motor pada rangkaian bintang juga hanya
sepertiga dari torsi pada rangkaian segitiga.
Karakteristik arus fungsi putaran I = f(n)
pengasutan bintang-segitiga , ketika
motor terhubung bintang, arus starting
dua kali arus nominalnya sampai 75%
dari putaran nominal. Ketika motor
terhubung segitiga arus motor meningkat
empat kali arus nominalnya. Secara
erangsur-angsur arus motor menuju
nominal saat putaran motor nominal.
Karakteristik torsi fungsi putaran T
=f(n) pengasutan bintang-segitiga
(Gambar 34) memperlihatkan ketika
motor terhubung bintang, torsi
starting sebesar setengah dari torsi
nominalnya sampai 75% dari
putaran nominal. Ketika motor
terhubung segitiga torsi motor
meningkat menjadi dua kali lipat
torsi nominalnya. Secara berangsur-
angsur torsi motor mendekati
nominal saat putaran motor nominal.

Pengasutan segitiga-bintang menggunakan sakelar segitiga-


bintang. Saat hubungan segitiga arus ke stator1/√3 dari arus start
DOL. Torsi starting 1/3 dari T starting DOL = 0,65.
5. Motor induksi jenis rotor lilit dengan name plate sebagai
berikut.
Tegangan stator 380 V, Arus stator 160 A, Daya input 90 Kw,
Faktor kerja 0,89, Putaran 1450 rpm, Frekuensi 50 Hz,
Tegangan rotor 245 V , Arus rotor 200 A. Hitunglah besarnya
daya input, besarnya daya output dan efisiensi dari motor
induksi.

Jawaban :
a) Pinput = √3 x V x I x cos φ
= √3 x 380 x 160 x 0,89
= 93724,73 watt
= 93,7 Kw
b) Pout = √3 x V x I x eff x cos φ
= √3 x 380 x 160 x 0,89 x 0,89
= 83415 watt
= 83 kW

c) Efesiensi = ᶯ = Pout x 100%


P
= (83/93) x 100%
= 89%
6. Motor lilit 50 kW/380 V dirancang untuk pengasutan dengan
tahanan belitan rotor dengan tiga tahapan. Gambarkan
pengawatan rangkaian powernya dan jelaskan cara kerjanya
dari tahapan pengasutan.

Jawaban :
Pemakaian motor listrik sebagai tenaga penggerak di industri
dalam pengoperasian dapat dibagi kedalam tiga tahap
pengendalian/pengontrolan
 Pengontrolan pada saat motor akan dijalankan.

 Pengontrolan pada saat motor sudah berjalan


(pengaturan kecepatan, pembalikan arah putaran dan lain-lain)
 Pengontrolan pada saat motor akan dihentikan.
7. Motor pompa dirancang untuk mengisi tangki reservoir
dengan ukuran 1 m × 2 m × 2 m dengan ketinggian dari
permukaan tanah 10 meter, kedalaman sumur 15 meter, dan
debit pompa 100 liter/menit. Tentukan daya pompa yang
dibutuhkan untuk menggerakkan pompa tersebut.

Jawaban :
P=Qxgxh Dimana :
= 0,0016 x 9,8 x 17 P= Daya (kW)
= 0,26 kW Q= Debit air (m3 / detik)
= 0,3 kW g = konstanta gravitasi = 9,8m/detik2
h = ketinggian vertikal (m)
8. Motor enam kutub disuplai dari sumber 60 Hz fasa tiga.
Kecepatan rotor pada beban penuh adalah 1140 rpm.
Tentukan:
a) kecepatan sinkron dari medan magnet
b) slip per unit
c) kecepatan rotor untuk sebuah hasil
beban yang dikurangi di slip s = 0,02

Jawaban :
a) Ns = 120 x 60 Hz
6
= 1.200 Rpm
b) % slip = 1.200 Rpm - 1.140 Rpm X 100%
1.200 Rpm
= 5%

c) S = Ns – Nr = 1 - Nr
Ns Ns
0,02 = 1 – Nr
1200
Nr = (1-0,02) x 1200
= 1176 Rpm
9. Motor enam kutub disuplai dari sumber 60 Hz tiga fasa.
Kecepatan rotor pada beban penuh adalah 1140 RPM.
Tentukan :
a) Kecepatan sinkron dari medan magnet
b) Slip per unit
c) Kecepatan rotor untuk sebuh hasil beban yang dikurangi di
slip s = 0.02

Jawaban
a) Kecepatan Sinkron
b) Slip per unit

c) Kecepatan rotor untuk sebuh hasil beban yang dikurangi di


slip s = 0.02
10. Motor induksi satu fasa dengan daya output 10 kW, tegangan
500 V dan arus 30 A, dan cos ϕ 0,75 lagging. Jika motor
induksi tersebut bekerja pada frekuensi 50 Hz dan mempunyai
4 pasang kutub. Motor tersebut dijalankan dengan putaran
1460 rpm sedangkan resistansi dan reaktansi rotor berturut-
turut adalah 1Ω dan 4Ω .
Tentukan : A. Hitung daya input
B. Efisiensi motor dan losses motor
C. Putaran motor dan slip yang terjadi
D. Torsi beban penuh dan Torsi maksimum
Jawaban

Diketahui :
Pout = 10 Kw V = 500 V I = 30 A
cos ϕ = 0,75 f = 50 Hz P = 4 pasang kutub
n = 1460 rpm R2 = 1 ohm X2 = 4 ohm

a) Menghitung daya input


Pin = VI cos ϕ
= 500 x 30 x 0,75
= 11250 W
= 11,25 kW

b) Menghitung efisiensi motor dan losses motor


η = (Pout / Pin) x 100%
= (10 KW / 11,25) x 100%
= 88,88%

Plosses = Pin – Pout


= 11,25 – 10
= 1,25 W
c) Menghitung Putaran motor dan slip yang terjadi
Ns = 120f / P
= (120 x 50) / 4
= 1500 rpm

kecepatan slip = Ns – Nr
= 1500 – 1460 = 40

Slip = (40 / 1500) x 100%


= 2,67%

d) Torsi beban penuh dan Torsi maksimum


Tfl = 2 x (s . R2) / X2
= 2 x (2,6 / 100 x 1) / 4

= 0,052 / 4
= 0,013 Nm

T max = (R2/ X2) 2 + s . 2


= (1 / 4) x 2 + (2,6 / 100) x 2
= 0,0625 + 6,76 x 10-4 = 0,063 Nm

Anda mungkin juga menyukai