Anda di halaman 1dari 22

Obat Tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara

tradisional, turun-temurun, berdasarkan resep dari nenek


moyang , adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat,
baik bersifat magic maupun pengetahuan tradisional.
Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang
bermanfaat agi kesehatan dan kini digencarkan
penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat,
baik harga maupun ketersediaannya.
Obat tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut
beberapa penelitian tidak teralu menyebabkan efek samping,
karena masih bisa dicerna oleh tubuh.
Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia.
Belakangan ini populer dengan sebutan obat herbal.
Jamu adalah bahan atau campuran bahan tanaman, hewan,
mineral yang secara tradisional digunakan untuk mengobati,
mencegah penyakit, atau meningkatkan kesehatan
berdasarkan pengalaman.
Mengkonsumsi jamu kerap menjadi pilihan karena dianggap
lebih alami dan tidak ada efek samping. Jamu memang
terbukti berkhasiat dan alami tetapi harus tetap dalam takaran.
Kemasan obat tradisional memiliki aturan-aturan yang jelas dari BPOM. Desain
kemasan obat yang tidak memenuhi ketentuan-ketentuan ini akan ditolak oleh BPOM, menjadikan
produk tersebut tidak memiliki nomor registrasi dan menjadi ilegal bila diedarkan.

Beberapa aturan Desain Kemasan Obat Tradisional BPOM:


1. Merek.
2. Ilustrasi.
3. Khasiat.
4. Nomor registrasi.
5. Logo Obat Tradisional/Jamu dibagian kiri atas. Penggunaan warna logo juga tidak bisa
diubah, standar warna yang digunakan adalah warna hijau tua.
6. Nama produsen.
7. Komposisi produk.
8. Peringatan/Perhatian (optional dari BPOM).
9. Netto/Isi.
10. Khasiat produk pada kemasan obat tradisional harus sama dengan sertifikat yang diberikan
oleh BPOM. Khasiat tidak boleh dilebih-lebihkan.
11. Cantumkan cara penyimpanan agar kandungan produk tidak mudah kadaluarsa.
12. Dosis
13. Nomor produksi dan tanggal kadaluarsa, sehingga mudah mengecek tanggal produksi,
ataupun hal lain seperti pengajuan komplain dari konsumen atas ketidakpuasan isi produk.
14. Logo halal.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 007 Tahun
2012, langkah pertama yang harus dilakukan untuk memperoleh izin edar obat
tradisional adalah melakukan registrasi. Untuk obat tradisional produksi dalam
negeri, registrasi hanya dapat dilakukan oleh Industri Obat Tradisional (IOT),
Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT), dan Usaha Mikro Obat Tradisional
(UMOT).
Sementara itu, untuk obat tradisional impor, registrasi dilakukan oleh
IOT, UKOT, atau importir obat tradisional yang memperoleh keagenan dan
hak dari industri di negara asalnya. Syarat untuk menjadi importir adalah
memiliki fasilitas distribusi obat tradisional dan memiliki penanggung jawab
Apoteker.
Jenis obat tradisional yang tidak perlu mengurus izin edar adalah obat
tradisional yang dibuat oleh usaha jamu racikan dan jamu gendong, simplisia
dan sediaan galenik untuk industri dan layanan pengobatan tradisional, atau
obat tradisional yang hanya digunakan untuk penelitian dan dibuat dalam
jumlah terbatas serta tidak diperjual belikan.
Supaya berhasil mendapatkan izin edar, ada syarat-syarat yang harus
dipenuhi, antara lain: Bahan yang digunakan memenuhi persyaratan keamanan
dan mutu Pembuatannya berdasarkan CPOTB atau Cara Pembuatan Obat
Tradisional yang baik. Harus memenuhi persyaratan Farmakope Herbal
Indonesia dan persyaratan lain. Obat ini memang berkhasiat, khususnya secara
empiris, turun-temurun, atau secara ilmiah. Penandaan berisi informasi yang
objektif, lengkap, dan tidak menyesatkan.
Selain itu, obat tradisional yang akan diedarkan tersebut juga tidak boleh
mengandung:
 Etil alkohol dengan ukuran tidak lebih dari 1 %, kecuali digunakan dalam
bentuk pengenceran.
 Bahan kimia obat dari hasil isolasi dan sintetik yang berkhasiat obat.
 Narkotika
 Bahan-bahan lainnya yang dianggap membahayakan kesehatan
 Larangan lainnya adalah dari segi bentuknya. Obat tradisional yang tidak
diperbolehkan beredar adalah dalam sediaan intravaginal, tetes mata,
parenteral, dan supositoria kecuali untuk wasir.
Untuk kapsul (obat tradisional yang terbungkus cangkang
keras atau lunak) :
Isi kapsul harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Kadar air isi kapsul tidak lebih dari 10%
b. Angka kapang dan khamir tidak lebih dari 10.
c. Aflatoksis tidak lebih dari 30 bpj (bagian per juta).
d. Dalam wadah tertutup baik, disimpan pada suhu kamar,
ditempat kering dan terlindung dari sinar matahari.
Klasifikasi :
Ordo : Scrophulariales
Famili : Acanthaceae
Genus : Strobilanthes
Spesies : Strobilanthes
crispus BI

Khasiat :
Diuretik, pencahar

Kandungan kimia :
Saponin, flavonoid, glikosida,
sterol, gol.Terpen, lemak, kalium,
asam silikat, natrium, dan kalsium.
Kandungan kalium yang tinggi menyebabkan
KEJIBELING bersifat sebagai diuretik sehingga dapat
melarutkan batu yang terbentuk dari kalsium oksalat dan
kalsium karbonat.

Asam silikat dapat menyebabkan iritasi lambung, hati-hati


pada penderita gastritis.
KEJIBELING kapsul adalah obat herbal yang mengandung
Ekstrak Daun Keji Beling. KEJIBELING kapsul digunakan untuk
membantu meluruhkan batu saluran dan batu ginjal, mengatasi
infeksi saluran kemih dan infeksi e. coli yang menyebabkan saluran
kemih terasa panas bagai terbakar saat kencing, menghilangkan nyeri
pinggang, melancarkan air seni.
Keterangan
 Golongan: JAMU
 Kategori: Obat Herbal
 Kandungan: Ekstrak daun keji beling
 Bentuk: Kapsul
 Satuan Penjualan: Box/Strip
 Farmasi: Super Prima PJ
 Industri: PT. Industri Jamu Borobudur
KEJIBELING mengandung Kalium yang dapat
membantu melarutkan oksalat dalam air seni.
Penggunaan KEJIBELING kapsul diminum 3
kali sehari 2 kapsul. KEJI BELING kapsul diminum
sesudah makan untuk menghindari terjadinya iritasi
lambung.
Dianjurkan pula untuk minum air putih minimal
2L per hari.
KEJIBELING kapsul terbuat dari bahan alam
sehingga tidak menimbulkan efek samping. Jika
terjadi reaksi alergi segera hentikan penggunaan dan
hubungi dokter
 Hanya untuk penderita batu ginjal dan batu
kandung kemih yang telah ditetapkan oleh
dokter.
 Selama penggunaan konsultasikan pada dokter
secara berkala.
Simpan pada suhu kamar (25-30°C) dan kering.
Nomor Aturan Kemasan Kemasan
KEJIBELING
kapsul
1. Merek 
2. Ilustrasi 
3. Khasiat 
4. Nomor registrasi 
5. Logo obat tradisional/jamu 
6. Nama produsen 
7. Komposisi produk 
8. Peringatan/perhatian 
9. Netto/isi 
10. Khasiat produk 
11. Cara penyimpanan 
12. Dosis 
13. Nomor produksi dan tanggal kadaluarsa 
14. Logo halal ‒
Jamu KEJIBELING kapsul merupakan obat herbal yang
mengandung ekstrak kejibeling dan berkhasiat untuk
memelihara kesehatan ginjal, membantu meluruhkan batu
urin diginjal dan saluran kemih.
Kemasan jamu KEJIBELING kapsul belum sesuai dengan
peraturan kemasan obat dari BPOM, diantaranya ada merek,
ilustrasi, khasiat, nomor registrasi, logo obat tradisional/jamu
dibagian kiri atas, nama produsen, komposisi produk,
peringatan/perhatian, netto/isi, khasiat produk, cara
penyimpanan, dosis, nomor produksi dan tanggal kadaluarsa,
akan tetapi belum ada logo halal.

Anda mungkin juga menyukai

  • Percobaan 12
    Percobaan 12
    Dokumen3 halaman
    Percobaan 12
    Faannisatul Qomariyah
    Belum ada peringkat
  • 13 - 18
    13 - 18
    Dokumen3 halaman
    13 - 18
    Faannisatul Qomariyah
    Belum ada peringkat
  • DATABASE
    DATABASE
    Dokumen1 halaman
    DATABASE
    Faannisatul Qomariyah
    Belum ada peringkat
  • Prak Excel
    Prak Excel
    Dokumen7 halaman
    Prak Excel
    Faannisatul Qomariyah
    Belum ada peringkat