Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

STANDAR PROFESIONAL AUDIT INTERNAL


PENGORGANISASIAN DAN PERENCANAAN AUDIT

Disusun Oleh:
AHMAD RIDHA NURHIDAYAT
GHEVIN KURNIA
RISKA MAWADDA
2.1 Standart Profesional Audit Internal
2.1.1. Pengertian Profesi
Profesi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah bidang
pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan,kejuruan,dan
sebagainya) tertentu.
2.1.2. Standar Profesi Auditor Internal
1. STANDAR ATRIBUT
• 1000 Tujuan, Kewenangan, dan Tanggungjawab
• 1100 Independensi dan Objektivitas
• 1200 Keahlian dan Kecermatan Profesional
• 1300 Program Jaminan dan Peningkatan Kualitas Fungsi Audit Internal

2. STANDAR KINERJA
• 2000 Pengelolaan Fungsi Audit Internal
• 2100 Lingkup Penugasan
• 2200 Perencanaan Penugasan
• 2300 Pelaksanaan Penugasan.
• 2400 Komunikasi Hasil Penugasan
• 2500 Pemantauan Tindaklanjut
• 2600 Resolusi Penerimaan Risiko oleh Manajemen
2.1.3. Tujuan Standar Profesi Audit Internal

1. Memberikan kerangka dasar yang konsisten untuk mengevaluasi kegiatan dan


kinerja satuan audit internal maupun individu auditor internal.
2. Menjadi sarana bagi pemakai jasa dalam memahami peran, ruang lingkup, dan
tujuan audit internal
3. Mendorong peningkatan praktik audit internal dalam organisasi
4. Memberikan kerangka untuk melaksanakan dan mengembangkan kegiatan audit
internal yang memberikan nilai tambah dan meningkatkan kinerja kegiatan
operasional organisasi.
5. Menjadi acuan dalam menyusun program pendidikan dan pelatihan bagi auditor
internal
6. Menggambarkan prinsip-prinsip dasar praktik audit internal yang seharusnya
(international best pratices)
2.1.4. Standar dan Pedoman Praktik Audit Internal
1. SPAI terdiri atas Standar Atribut,
2. Standar Implementasi hanya berlaku untuk satu penugasan
3. Standar-standar tersebut pada butir 1 merupakan bagian dari pedoman praktik
audit internal .
4. Pada masa yang akan datang, penerbitan standar-standar implementasi dan
pedoman lainnya akan didahului dengan penyebarluasan rancangan standar
(exposure draft-ED).
2.2. Kode Etik Profesional Audit (IIA).
2.2.1 ISI STANDAR IIA
a. Standar Atribut Internal Audit
• 1000-Tujuan, Wewenang, dan Tanggung Jawab.
• 1100-Independensi dan Objektivitas.
• 1110 — Independensi Organisasi.
• 1120 – Objektivitas Individu.
• 1130 - Pelemahan untuk Independensi atau Objektivitas.
• 1200 – Kecapakapan (proficienc) dan Perhatian Penuh Profesional.
• 1300 - Jaminan Kualitas dan Program Peningkatan.
• 2200 –Perencanaan Penjanjian
• 2201 –Pertimbangan Perencanaan
• 2210 – Tujuan Harus dibangun untuk
Setiap Perikatan
• 2220 –Lingkup Perikatan
• 2230–Perikatan Alokasi Sumber Daya
• 2240 –Perikatan Program Kerja
• 2300– Melakukan Perikatan
• 2310– Mengidentifikasi Informasi
• 2320– Analisis dan Evaluasi
• 2330 –Mendokumentasikan Informasi
• 2340 – Pengawasan Perikatan
• 2400 dan 2410– Mengkomunikasikan Hasil
• 2420– Komunikasi harus akurat, objektif, jelas, ringkaas, lengkap, dan tepat
waktu.
• ketidakpatuhan terhadap standar IIA.
• 2421 – Kesalahan dan Kelalaian. Jika komunikasi yang mengalami kesalahan yang
signifikan, CAE harus megoreksi informasi yang salah tersebut pada semua pihak-
pihak yang menerima informasi.
• 2430–Penggunaan “Conducted in conformance with the International Standars for
the Professional Practise of Internal Auditing.” Penyesuaian antara Praktek
Profesional Audit Internal dengan Standar Internasional akan menghasilkan
peningkatan dan jaminan kualitas dalam audit .
• 2431–Pengungkapan berkaitan dengan ketidak patuhan terhadap standar IIA.
• 2440 – Pendistrian Hasil. CEA bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan hasil
akhir audit kepada pihak yang dapat memastikan bahwa hasil yang diberikan
karena pertimbangan.
• 2500 – Pengawasan.
• 2600 – Keputusan manajemen atas resiko yang diterima.
2.2.2 Codes OF Ethics: THE IIA DAN ISACA
Tujuan dari kode etik IIA adalah untuk memperkenalkan budaya etika untuk
profesi audit internal.
The Institute of Internl Auditors
Code of Ethics
1. Integritas
 Audito internal :
o Akan melakukan pekerjaan dengan kejujuran, ketekunan, dan
tanggung jawab.
o Akan mematuhi hukum dan membuat pengungkapan yang
diharapkan oleh hukum dan profesi.
o Secara sadar tidak akan menjadi pihak untuk setiap kegiatan ilegal,
atau terlibat dalam tindakan yangternoda dengan profesi audit
internal atau organisasi.
o Harus menghormati dan berkontribusi pada tujuan yang sah dan
etis organisasi.
2. Objektivitas
 Auditor internal :
o tidak akan berpartisipasi dalam setiap kegiatan atau hubungan yang dapat
mengganggu atau dianggap untuk mengganggu penilaian tidak bias mereka.
o Tidak akan menerima apapun yang dapat mengganggu atau dianggap
merusak profesionalitas
o Akan mengungkapkan semua fakta material yang diketahui, jika tidak
diungkapkan, mungkin dapat medistorsi laporan dibawah review.

3. Keyakinan
 Auditor internal :
o harus berhati-hati dalam menggunakan dan melindungi informasi yang
diperoleh dalam menjalankan tugas
o tidak akan menggunakan informasi untuk keuntungan pribadi atau dengan cara
apapun yang akan bertentangan dengan hukum dan merugikan organisasi
4. Kompetensi
 Auditor internal :
o hanya akan terlibat dalam melayani klien sesuai pengetahuan, keterampilan dan
pengalaman mereka.
o Akan melakukan jasa audit internal sesuai dengan standar praktek profesi audit
internal
o Akan terus meningkatkan kemampuan dan efektivitas serta kualitas layanan.
2.3 Pengorganisasian dan Perencanaan Audit Internal
2.3.1 Pengertian
Pemahaman secara umum terhadap standard audit yang ditetapkan oleh Institute
of Internal Auditors’ (IIA’s) atau International Standards for the Professional
Practice of Internal Auditing, penting dalam menyusun atau mengorganisir serta
merencanakan suatu audit intern.
Sebelum melaksanakan suatu audit internal, diperlukan adanya kelengkapan yang
diperlukan, antara lain:
1. Suatu rencana organisasi yang efektif dan suatu internal audit charter dalam
melaksanakan audit internal
2. Rencana audit jangka panjang dan tahunan . Setiap audit intern yang dilakukan harus
berdasarkan rencana audit jangka panjang
3. Standar dan pendekatan-pendekatan audit yang efektif dalam melaksanakan suatu
audit internal.
2.3.2 Kegiatan Persiapan Audit Internal
Sebelum pelaksanaan suatu audit internal maka perlu dilakukan persiapan secara matang.
2.3.3 Menjalankan Audit Internal
Ini adalah dokumen perencanaan internal yang menginformasikan auditee ketika
audit internal akan melakukan review.
Surat penunjukan tersebut harus memuat:
1. Email
2. Tujuan dan ruang lingkup audit
3. Tanggal dimulai dan jangka waktu yang direncanakan
4. Bertanggung jawab untuk melakukan peninjauan (Review)
5. Persiapan Kebutuhan Lanjutan
6. Salinan Surat Keterlibatan
7. Laporan Operasi lainnya
2.3.4 Survei Lapangan Audit Internal

Unsur-unsur informasi yang harus disusun oleh auditor in-charge dan anggota tim lainnya
selama survey lapangan :
o Organisasi
o Pedoman dan arahan
Salinan kebijakan yang berlaku dan manual prosedur harus dimilik auditor.
o Laporan
o Observasi Pribadi
o Diskusi dengan personil kunci
2.3.5 Mendokumentasikan Survei Lapangan Audit Internal
Biasanya, survei lapangan akan menempati hari pertama atau kedua di situs audit.
2.3.6 Kesimpulan Survei Lapangan Auditor
Tujuan dari survei lapangan audit internal adalah untuk mengkonfirmasi asumsi yang
diperoleh dari perencanaan audit awal, dalam rangka mengembangkan pemahaman
tentang sistem dan proses kunci.
2.3.7 Developing and Preparing Audit Programs
Internal audit harus dilaksanakan dan diorganisasikan dengan baik dengan tujuan untuk
meminimalisir kesalahan atau melaksanakan audit prosedur.
auditor Wajib mempunyai pengetahuan lebih tentang kegiatan bisnis dan sifat dari
industry perusahaan.
o Audit Program.
o Type of audit evidence.
2.3.7 Pelaksanaan Audit internal
Kunjungan lapangan seharusnya tidak ditunda atau dihilangkan hanya karena biaya
perjalanan ke lokasi terpencil.

• Internal Audit Fieldwork Initial Procedures


• Audit Fieldwork technical Assistance
• Audit Management Fieldwork Monitoring
• Potential Audit Findings
Meskipun isi temuan audit pendahuluan dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan
khususnya audit internal, temuan audit pendahuluan biasanya memiliki unsur-unsur:
o Identifikasi dari temuan. ini hanya sebuah nomor identifikasi untuk audit dan deskripsi
temuan potensial.
o Kondisi. Uraian di sini harus singkat tapi cukup untukmemberikan manajemen lokal
pemahaman tentang kondisi yang ditemukan.
o Referensi untuk pekerjaan audit didokumentasikan. Lembar point audit harus
mengandung referensi untuk langkah dalam program audit yang dimulai dari
komentar, serta di mana itu didokumentasikan dalam kertas kerja audit.
o Rekomendasi Auditor awal. Bagian Audit Laporan harus digunakanuntuk
mendokumentasikan temuan audit potensial, dan apa yang salah.
o Hasil yang ditemukan dibahas dengan manajemen.
o Rekomendasikan disposisi dari masalah ini.
• Audit Program and Schedule Modifications
• Reporting Preliminary Audit Findings to Manajemen
2.3.9 Penugasan Personel Internal Audit
2.3.10 Pelaksanaan Internal Audit
Berikut beberapa pekerjaan lapangan yang dilakukan oleh internal auditor:
1. Mengidentifikasi dan menganalisa potensi resiko yang akan terjadi
2. Merencanakan audit.
3. Menjadwalkan dan mengalokasikan sumber daya yang ada.
4. Mereview laporan audit dan kertas kerja sebelumnya.
5. Mengunjungi site dan melaksanakan survei lapangan.
6. Menyiapkan program audit.
7. Menyiapkan dan memberikan surat perikatan audit untuk melaksanakan audit
internal.
8. Memulai pekerjaan lapangan dan merencanakan internal audit.
9. Mendokumentasikan proses dan melaksanakan prosedur audit.Membuat kertas kerja
temuan audit.
10. Menyelesaikan dokumentasi audit dan merangkum temuan audit lain.
11. Menyelesaikan pekerjaan lapangan dan memberikan rekomendasi atas temuan yang
ada kepada pihak yang diaudit.
Kesimpulan
Mengingat profesi akuntan publik sangat penting perannya dalam dunia bisnis di
Indonesia, maka Akuntan Publik harus selalu menjaga integritas dan profesionalisme
melalui pelaksanaan standar secara konsekuen dan konsisten. Pelaksanaan standar tidak
akan terlepas dari kode etik akuntan publik. Dalam setiap penugasan yang diberikan,
Akuntan Publik harus selalu bersikap independen dan menggunakan kemahiran
jabatannya secara profesional (due professional care). Akuntan Publik dan KAP agar
menghindarkan diri dari tindakan tercela, seperti kolusi (collusion) dengan klien atau
menutupi terjadinya tindak kecurangan (fraud) yang sangat merugikan berbagai pihak.
Akuntan publik dapat menjaga kualitas prses dan laporannya dengan berpijak
pada standar audit yang sudah ditetapkan. Standar mengatur semua tahapan dalam
proses audit yang dilakukan akuntan publik. Sehingga fungsi standar audit dalam
pekerjaan akuntan publik ini sangat kuat untu mendorong ke arah kualitas pekerjaan
yang semakin baik dan profesional.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai