Anda di halaman 1dari 13

KEBIJAKAN PERAWATAN

PALIATIF DI INDONESIA
NS. ANGGI PRATIWI, S.KEP, M.KEP
LATAR BELAKANG

• Perawatan Paliatif suatu bentuk pelayanan kesehatan yang


manusiawi dengan tujuan menghilangkan/meringankan
penderitaan dan meningkatan kualitas hidup penderita dan
keluarganya, yang pernah menjadi ciri khas pelayanan dan
perawatan medis.
CONT…

 Pada kasus yang oleh tim dokter dinyatakan sulit sembuh atau
tidak ada harapan lagi, bahkan mungkin hampir meninggal dunia
atau yang dikenal pasien stadium terminal (PST) tentunya
membutuhkan pelayanan yang spesial. Maka, disinilah perawatan
paliatif menjadi aspek penting pada pengobatan.
CONT…

• Setelah terjadi kemajuan-kemajuan dalam teknologi kedokteran,


paliatif care terpinggirkan dan diabaikan. Hal ini disebabkan oleh
anggapan bahwa kemajuan teknologi kedokteran itu mampu
memperpanjang hidup dan kehidupan manusia, meskipun tanpa
mempertimbangkan kualitas hidup penderita akibat penerapan
teknologi tersebut.
• Tersisihnya Perawatan Paliatif dengan filosofi dan tujuannya,
tampak juga dari berbagai kebijakan dalam bidang kesehatan yang
dibuat oleh berbagai pihak, hampir selalu terlihat: “... preventif,
promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Hampir tidak pernah
tercamtum “paliatif”. Meskipun pada kenyataannya sering
Perawatan Paliatif dibutuhkan dalam implementasi kebijakan
tersebut.
Apalagi kebijakan untuk paliatif care telah dicanangkan oleh
Pemerintah Republik Indonesia melalui Surat Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia, Nomor 604/MENKES/SK/IX/1989,
dan telah lebih jelas lagi dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No. 812/MenKes/SK/VII/2007
dengan penjelasannya yang terdapat di dalam lapiran surat
keputusan tersebut.
• Tata kerja organisasi perawatan paliatif ini bersifat koodinatif dan
melibatkan semua unsur terkait dengan mengedepankan tim kerja
yang kuat, membentuk jaringan yang luas, inovasi tinggi, serta
layanan sepenuh hati.
SEJARAH PALIATIF CARE
Istilah "perawatan paliatif" umumnya mengacu pada setiap perawatan yang meredakan gejala,
apakah ada atau tidak ada harapan penyembuhan dengan cara lain.
Pengobatan paliatif bermaksud mengurangi nyeri dan mengurangi symptom selain nyeri seperti
mual, muntah dan depresi. Perawatan bagi mereka yang akan segera meninggal pertama didirikan
di Inggris melalui lokakarya cicely Saunders di RS Khusus St. Christopher, RS khusus tersebut
pindah ke AS pada thn 1970an.
RS khusus pertama di AS adalah RS New Haven yang kemudian menjadi RS khusus Connecticut. RS
tersebut kemudian menyebar ke seluruh Negara.
 Sedangkan di Indonesia sendiri, perawatan paliatif baru dimulai pada tanggal 19 Februari 1992 di RS Dr. Soetomo
(Surabaya), disusul RS Cipto Mangunkusumo (Jakarta), RS Kanker Dharmais (Jakarta), RS Wahidin Sudirohusodo
(Makassar), RS Dr. Sardjito (Yogyakarta), dan RS Sanglah (Denpasar).
 Pelayanan yang diberikan meliputi:
 Rawat jalan
 Rawat inap (konsultatif)
 Rawat rumah, yaitu dengan melakukan kunjungan ke rumah-rumah penderita.
 Day care, merupakan layanan untuk tindakan medis yang tidak memerlukan rawat inap, seperti perawatan
luka,kemoterapi dll.
 Respite care, merupakan layanan yang bersifat psikologis
• Di Amerika Serikat saat ini, 55% dari rumah sakit dengan lebih dari 100 tempat tidur menawarkan
program perawatan paliatif, dan hampir seperlima dari rumah sakit masyarakat memiliki program
perawatan paliatif.
 Di Surabaya, tepatnya di RS Dr. Soetomo, perawatan palliative sudah berjalan dengan baik. Sedangkan
di Makassar sendiri, hal tersebut belum begitu optimal.
 Bahkan pada tanggal 15 Mei 2010 telah dideklarasikan secara resmi di Surabaya sebagai kota paliatif
di Taman Bungkul Surabaya, dengan demikian surabaya menjadi kota paliatif pertama di Indonesia.
 Dari sini diharapkan pasien kanker bisa mendapatkan penanganan lebih baik melalui pelayanan
paliatif.
PERKEMBANGAN PALIATIF CARE DI INDONESIA

 Di Indonesia perawatan paliatif baru dimulai pada tanggal 19 Februari 1992


di RS Dr. Soetomo(Surabaya), disusul RS Cipto Mangunkusumo (Jakarta),
RS Kanker Dharmais (Jakarta), RS WahidinSudirohusodo (Makassar), RS
Dr. Sardjito (Yogyakarta), dan RS Sanglah (Denpasar).
 Di RS Dr. Soetomo perawatan paliatif dilakukan oleh Pusat Pengembangan
Paliatif dan Bebas Nyeri. Pelayanan yang diberikan meliputi rawat jalan,
rawat inap (konsultatif), rawat rumah, day care, dan respite care.
Menurut Prof. R. Sunaryadi Tejawinata dr., SpTHT (K), FAAO, PGD.Pall.Med
(ECU) –Kepala Pusat Pengembangan Paliatif & Bebas Nyeri RSU Dr.
Soetomo periode 1992-2006– salah satu aspek penting dalam perawatan
paliatif adalah kasih, kepedulian, ketulusan, dan rasa syukur. Begitu
pentingnya aspek ini, sampai melebihi pentingnya penanganan nyeri yang
mutlak harus dilakukan dalam perawatan paliatif.
Beliau juga menyatakan, pada penderita kanker yang tidak mungkin
tersembuhkan lagi, perawatan paliatif pada dasarnya adalah upaya untuk
mempersiapkan awal kehidupan baru (akhirat) yang berkualitas
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai