Anda di halaman 1dari 23

PENERAPAN MODEL ADAPTASI DOROTHEA

OREM PADA ASUHAN KEPERAWATAN PADA


PASIEN DM DENGAN KOMPLIKASI
DISLIPIDEMIA & ULCUS DIABETIC

Disusun Oleh :
Hayatiras
Lia Anggi Safitri
Rizki Fitriani
Tika Nuraini
Model Konsep & Teori Keperawatan Menurut
Dorothea Orem
Model konsep menurut Orem yang dikenal dengan
Model Self Care bahwa bentuk pelayanan
keperawatan dipandang dari suatu pelaksanaan
kegiatan dapat dilakukan individu dalam
memenuhi kebutuhan dasar .
konsep praktek keperawatan Orem mengembangkan
tiga bentuk teori self care diantaranya :
• Self Care (Perawatan Diri Sendiri)
• Self Care Defisit
• Teori Sistem Keperawatan
Dalam pandangan teori system ini orem memberikan indentifikasi
dalam system pelayanan keperawatan diantaranya :
• The Wholly compensatory system (Sistem Bantuan Secara Penuh)
• The Partially compensantory system (Sistem Bantuan Sebagian)
• The supportive – Educative system (Sistem Suportif dan Edukatif)
Asuhan Keperawatan Menurut Orem
asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang
mempelajari kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga
membantu individu memenuhi kebutuhan hidup. Orem
mengklasifikasikan dalam 3 kebutuhan, yaitu:

1. Universal self care requisites (kebutuhan perawatan diri universal)


2. Development self care requisites (kebutuhan perawatan diri
pengembangan)
3. Health deviation self care requisites (kebutuhan perawatan diri
penyimpangan kesehatan)
Aktifitas Self Care Dalam Proses Keperawatan
Dalam teori Orem (1991) ada 5 area aktifitas keperawatan yaitu:
• Masuk kedalam dan memelihara hubungan antara perawat dengan
pasien.
• Menentukan kapan dan bagaimana pasien dapat dibantu melalui
keperawatan.
• Bertanggung jawab atas permintaan pasien, keinginan dan kebutuhan
yang dibantu perawat.
• Memberikan dan melindungi pasien secara langsung dalam bentuk
keperawatan.
• perawatan kesehatan lain jika dibutuhkan serta pelayanan sosial dan
edukasi yang dibutuhkan atau yang akan diterima.
Kasus yang dialami oleh seorang pasien berinisial Ny. A usia 57 tahun
datang ke RSU Insan Permata pada tanggal 22 Januari 2016 jam 13.00
WIB dengan keluhan sering mengeluh mual, muntah sesekali bila terasa
mual sekali, nyeri ulu hati, lemas, dan terdapat luka di sela I – II pedis
(Dekstra), pasien mengatakan memiliki riwayat DM. Perawat UGD
melakukan pemeriksaan TTV :
• TD : 140/90 mmHg
• S : 370C
• Nadi : 88x/menit
• RR : 20x/menit
• BB sehat : 60 kg, BB saat ini: 55 kg
• TB : 157 cm
Tanggal MRS : 21 Januari 2016 jam 13.00
Tanggal pengkajian : 21 Januari 2016
Rauangan : Seruni 1
Diagnosa Medis : DM T2, Dislipedemia, Ulcus Diabetik

I. Identitas
a. Biodata
Nama Pasien : Ny. A
Agama : Islam
Tempat tanggal lahir : Jakarta, 01/01/1961
Status Perkawinan : menikah
Umur : 57 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Betawi
Pendidikan Akhir : SD
Alamat : Jln. Kenanga 2 RT.001/RW.002 Kel.Cipondoh Kec.Gondrong Tangerang
II. Riwayat Kesehatan

• Keluhan Utama
Mual, Muntah, Nyeri ulu hati, Luka dibagian pedis I – II
(Dekstra)

• Riwayat penyakit sekarang


Pasien mengatakan sering mual, muntah sesekali bila terasa
mual sekali, nyeri ulu hati, lemas, dan terdapat luka di sela I – II
pedis (Dekstra) sejak ± 4 minggu SMRS.
• Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien menagatakan memilkik riwayat DM tetapi tidak
terkontrol dikarenakan pasien mengatakan badannya terasa
sehat selama ini. Pasien didiagnosis DM pada tahun 2010.
Pasien mengatakan sudah 2 kali dirawat di RS. Insan Permata

• Riawayat Penyakit Keluarga


Pasien Mengatakan Memiliki Riwayat Keturunan Penyakit DM
No Pola Aktivitas Di Rumah Di RS

1. Nutrisi
• 3x sehari porsi sedang (± 8 • 3x sehari setengah porsi
• Makan sendok makan)nasi, lauk, dari diet DM yang
sayur disediakan RS

• Minum • Air putih ± 12 x per hari • Air putih ± 12 x per hari


(2400 ml) (2400 ml)
2.
Pola Eliminasi
• ±12x sehari (2000 ml) • ±12x sehari (2000 ml)
• BAK berwarna kuning jernih berwarna kuning jernih

• BAB • 1x sehari dengan • 1x sehari dengan


konsistensi normal konsistensi normal
3. Aktivitas Fisik • Pasien biasanya • Pasien hanya
bekerja sebagai menghabiskan
ibu rumah tangga waktunya di atas
tempat tidur

4. Istirahat tidur • Biasanya pasien • Pasien tidur ± 5


tidur ± 8 jam jam susah tidur di
dengan kasur, malam hari jika
bantal, dan guling. timbul rasa mual
dan nyeri uluhati
5 Personal hygine
Mandi 2 kali/ hari 1 kali/hari
(dibantu
keluarga)
Keramas 3 kali/minggu 2 kali/minggu

Gosok Gigi 2 kali/hari 1 kali/hari

Ganti Baju 2 kali/ hari 2 kali/hari


• Udara/Pernafasan
Pasien mengatakan tidak ada keluhan dibagian pernafasan

• Interaksi Sosial
Semenjak pasien sakit, segala kebutuhan dibantu oleh keluarga
seperti suami, dan anak. Interaksi sosial dengan keluarga cukup
baik dalam memenuhi kebutuhan pasien.

• Menyendiri
Pasien tidak mengalami masalah dalam interaksi social dengan
lingkungan dan pasien tidak terlihat menyendiri
• Resiko yang mengancam kehidupan
Pasien mulai mengerti akan kondisi dengan penyakit yang diderita saat ini.

• Pengetahuan tentang penyakit yang diderita


Pasien kurang mengetahui tentang penyakit yang diderita selama ini. Karena
kurangnya informasi tentang penyakit DM, Bagaimana cara pengobatan &
perawatan untuk penyakit DM, dan dipengaruhi oleh faktor pendidikan
pasien.
• Sensori (Penglihatan, pendengaran, perkataan, rasa,bau, dan nyeri)
Tidak ada gangguan pada fungsi pendengaran maupun fungsi
penglihatan, pasien mengeluh lemas, pasien mengeluh nyeri pada ulu
hati.

• Proteksi (Proses Imunitas, Integument, Perubahan Suhu, Trauma).


Terdapat Luka dibagian Pedis digiti I-II Dextra. Warna : kemerahan 100
%, Bau : tidak ada bau, Kedalaman : ± 1 cm, Luas luka : ± 1- 2 cm, Derajat
luka : 2
Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan : Lemas
b. Kesadaran : Komposmetis
c. TTV : N : 84 x /menit
S : 37°C
RR : 19 x/ menit
TD : 130/90 mmHg
d. GCS : E4/M6/V5
• Mata : pupil kanan +, pupil kiri +, reaksi pupil kanan terhadap cahaya +, reaksi
pupil kiri +
• Kepala : tidak ada masalah
• Rambut : tidak ada masalah, rambut tampak kurang bersih dan lembab
• Gigi : tidak ada masalah
• Integumen : tidak ada masalah
• Extremitas : terdapat luka di pedis digiti I-II dextra
warna : kemerahan 100 %
Bau : tidak ada bau
Kedalaman : ±1 cm
Luas luka : ± 1-2 cm
Derajat luka : 2
Pemeriksaan Penunjang
(Tgl 21/01/2016)
• GDS : 500 (tinggi)
• leukosit : 13.000 mm3 (me ↑)
• Hb : 12
• HT : 40, Trombosit
• Trombosit : 250

(TGl 22/01/2016)
• GDP : 406 (me ↑)
• GD2PP : 455 (me ↑)
(TGL 23/01/2016)
• Cholesterol HDL : 47
• Cholesterol Total : 333 (me ↑)
• Trigiselidra: 759 (me ↑)
• Cholesterol LDL : tidak bisa dihitung karena Trigeselirida : >500
• Creatinin : 0,63
• Asam Urat : 3,85)

Hasil Pemeriksaan USG Abdomen : (Kesan USG hepar, gallbladder,


pancreas, spleen, ginjal kanan dan kiri , Vesika urinaria dan uterus saat
ini tidak tampak kelainan. Tidak tampak pembesaraan KGB para aorta
dan parailiaka)
Therapi
Pasien mendapatkan terapi :
• RL : 20 tpm
• ondansentron 1 x 8mg (drip)
• Ranitidin 1 x 4 mg
• Novo Rapid : 3 x 45 unit ( 20-20-15)
• Lantus 1 x 20 unit
• Gliquidon 1 x 30mg
• metformin 3 x 500mg
• Ceftriaxone 1 x 2 gr
• Mecobalamin 2 x 50mg
• Aspilet 0-1-0
• Simvastatin 3 x 20mg
Diagnosa Keperawatan
• Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
resistensi insulin.

• Kerusakan Integritas jaringan berhubungan dengan hiperglikemia dan peredaran


nutrisi dan O2 yang menurun.

• Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang


penyakit DM

dm orem kdk 2\DM OREM\BAB 1 OREM.docx


• Analisa Data
dm orem kdk 2\DM OREM\BAB 1 OREM.docx

• Nursing Care Plan


dm orem kdk 2\DM OREM\BAB 1 OREM.docx

• Implementation
dm orem kdk 2\DM OREM\BAB 1 OREM.docx

• Patofisiologi DM
dm orem kdk 2\DM OREM\PATOFIS DM.doc

Anda mungkin juga menyukai